"Hei anak kecil, Saya mau kamu menjadi penguntit untuk mencari tau apa yang di lakukan oleh tunangan saya di luar sana" ucap Seorang pria tampan yang tak lain adalah presedir di perusahaan itu.
"Saya mau. Asal bapak mau membayar saya 2x lipat"
"Deal"
Berawal dari kerja sama yang saling menguntungkan membuat seorang Devano jatuh hati pada gadis yang biasa dia panggil dengan sebutan anak kecil.
Nadira puspita, Seorang karyawan magang di perusahaan milik keluarga besar Devano. Ikuti kisahnya, Ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria lemot
"Apa-apaan ini?" ucap Fadil dan juga Ratna yang mendengar suara voice note mereka beberapa hari yang lalu.
Dion dan Bella yang melihat itu tentu saja mengangkat kedua sudut bibirnya"Terima kejutan yang sudah aku siapkan untuk kalian berdua" gumam Dion sambil menatap Ratna dan Fadil dari tempatnya.
Ratna:Tentu saja, Baby. Kamu kan sudah tau sendiri jika aku hanya ingin memanfaatkan Devano yang goblok itu. Setelah semua hartanya bisa aku kuasai, Akan aku tendang dia jauh-jauh. Dia yang hanya seperti serpihan debu.
Fadil:Good Idea hany. Aku memang tidak salah pilih. Selain kamu cantik, Ternyata kamu juga cerdas. I Love you hany
Ratna:Aku kan memang cantik dan juga pintar. Kita akan menjadi orang terkaya di kota ini Hany.
Fadil:Secepatnya kamu katakan pada mommy nya *Devano.
Ratna:Pastinya. Dengan begitu, Mommy nya Devano akan meminta untuk kita berdua segera menikah. Tepat setelah pernikahan itu terjadi, Aku akan membuat seluruh harta kekayaan Wardana pindah atas nama Ratna Mahendra*.
Mendengar semua itu membuat Devano mengepalkan kuat kedua tangannya. Kedua matanya memerah, Seperti tersirat kemarahan yang begitu besar.
Devano berjalan semakin mendekat pada Ratna dan juga Fadil yang ada di barisan paling depan. Sedangkan Ratna dam Fadil belum menyadari keberadaan Devano di sana.
Dion dan Bella yang melihat itu langsung keluar dari sana, Berjalan setengah berlari ke tempat dimana mereka semua sedang berkumpul.
"Kita kesana sayang. Sepertinya kak Dev sangat marah" kata Bella sambil menoleh pada Dion"Iyalah marah. Siapa yang gak marah jika mendengar orang tuanya di katain penyakitan. Aku saja pasti tidak akan diam" balas Dion pada Bella.
Dion mengekor di belakang Bella sambil menatap Devano yang sudah semakin dekat pada Ratna dan Fadil. Kedua tangannya mengepal kuat, Matanya memerah.
"Coba kamu katakan lagi. Mommy saya kenapa, Ulangi apa yang kamu katakan di voice note itu lagi Ratna" seru Devano sambil menatap tajam Ratna.
Ratna membulatkan kedua matanya saat suara Devano menerpa indra pendengarannya"Dev, Kamu di sini juga. Kamu salah paham, Dev. Ini tidak seperti yang kamu pikirkan" balasnya yang masih mau membela diri.
"Ck!! Apa kamu bilang. Saya salah paham? Dengar ya Ratna, Saya tidak sebodoh yang kamu pikirkan, Sebenarnya saya juga sudah tau bagaimana kelakuan mu belakang saya. Tapi yang saya tidak habis pikir, Bagaimana bisa kamu mengatakan mommy saya penyakitan" gumam Devano sambil terus menatap Ratna.
Seketika wajah Ratna menjadi pucat pasi saat Devano terus melontarkan kata-kata yang tak pernah Ratna duga sebelumnya.
"Dengarkan aku dulu, Dev. Ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Kamu salah paham" balas Ratna sambil mau memegang tangan Devano.
Namun hal itu terhenti saat Devano menepis cepat tangan Ratna sebelum tangan Ratna berhasil menggapai tangannya"Jauhkan tangan kotormu itu. Saya sudah sangat jijik. Dengar ya, Ratna. Mulai hari ini hubungan kita berakhir" ucap Devano dengan penuh penekanan.
Setelah itu, Devano membalikkan tubuhnya menatap pada Fadil yang sudah menundukkan wajahnya. Devano menarik kerah baju Fadil dan langsung melayangkan pukulan pada pipi kanan Fadil.
Bug...Bug....Bug...
"Kurang ajar lo, Berani-beraninya mengatakan mommy gue penyakitan" Devano menatap wajah Fadil sambil terus melayangkan pukulan pada wajah Fadil.
"Cukup....Cukup, Kak. Jangan kotori tanganmu dengan pria tak berguna ini. Aku ada satu cara yang bisa membuat mereka berdua jera" ucap Bella pada Devano.
Mendengar itu membuat Devano mendorong tubuh Fadil dan membuatnya terjatuh. "Apa yang kamu katakan benar, Bella. tidak ada gunanya mengotori tangan ku dengan pria tak tau diri ini" Devano pergi dari sana sambil membawa perasaan marah. Namun sebelum itu, Devano masih menginjak kaki Fadil dan berhasil membuatnya menjerit kesakitan.
"Sakit setan" umpat Fadil pada Devano.
"Itu tidak seberapa sakit dari pada apa yang anda katakan tentang orang tua saya" balas Devano dingin.
Setelah mengatakan hal itu, Devano langsung berlalu dari sana meninggalkan Ratna yang sudah pucat pasi.
"Calm down kak. Tarik nafas, Lalu buat" ucap Bella setelah mereka menjauh dari tempat itu.
Devano melakukan instruksi yang di berikan oleh Bella"Apa ini maksud dari perkataan mu tadi malam, Dion?" ucapnya sambil menoleh pada Dion.
Dion mengangguk"Iya, Kamu ingat apa perkataanku pagi tadi? Ini juga jawabannya" kata Dion lagi.
"Hal apa lagi yang kamu ketahui Dion?"
Mendengar itu membuat Dion dan Bella saling lirik"Maksud kakak tentang Nadira?" timpal Bella.
"Bisa di bilang begitu. Apa yang kalian ketahui tentang Nadira?"
"Kalau soal Nadira, Ini masih bukan waktu yang tepat kamu mengetahui semuanya tentang dia. Masih menunggu waktu untuk aku mengatakan semuanya tentang apa yang aku ketahui" jawab Dion sambil menatap Devano.
"Terserah kau saja lah. Oh iya, Bella. Tadi kamu mengatakan punya satu rencana. Rencana apa yang kamu maksud?" tanya Devano lagi.
"Untuk memberikan pelajaran terhadap Ratna juga Fadil, Kak Devano perlu melakukan satu hal" balasnya sambil menatap Devano"Apa itu, Bell?" balas Devano lagi.
"Kasih peringatan terhadap kepala agensi tempat Ratna menjadi model. Kak Devano bilang sama mereka jika pihak Agensi Ratna tidak memecatnya, Maka kak Devano akan mencabut semua saham yang kak Devano tanam di sana" terang Bella lagi.
Mendengar penuturan Bella membuat Devano mengerutkan kecil keningnya. Pasalnya selama ini dia tidak pernah merasa menanam saham di perusahaan agensi modeling tempat Ratna bekerja.
"Apa maksud kamu? Bagaimana bisa aku melakukan hal itu, Sedangkan selama ini aku saja tidak pernah tau di mana pusat utama tempat agensi model yang merekrut Ratna"
"Bisa. Karna semua itu Nadira yang melakukan. Eh bukan bukan. Lebih tepatnya awalnya Ratna ingin mencurangi beberapa persen saham milik keluargamu, Tapi untung saja Nadira bisa tau hal itu secepatnya. Sehingga terjadilah beberapa perjanjian antara mereka berdua" terang Bella lagi.
"Beberapa perjanjian. Maksud kamu apa, Bella. Kakak tidak mengerti" tanya Devano lagi.
"Astaga, Ternyata benar apa kata Nadira. Kak Devano itu ceo oon alias goblok. Masak kayak gitu aja aku harus ulang-ulang menerangkan" gumam Bella sambil menepuk pelan jidatnya.
"Sialan. Ngapain ngatain kakak goblok. Jangan bilang itu di ajarin sama cewek menyebalkan itu?"
"Memang. Tapi itu semua fakta kan. Apa yang Nadira katakan padaku semuanya fakta"
"Memangnya wanita itu ada mengatakan apa saja padamu tentangku?" tanya Devano penasaran sambil menatap Bella.
"Banyak, Ya salah satunya Nadira mengatakan jika kak Devano pria menyebalkan, Ah ada lagi. Dia juga bilang kalau kak Dev adalah pria paling lemot yang Nadira temui"
"Apa!! Berani-beraninya anak kecil itu mengatakan aku pria lemot. Awas saja nanti ya, Akan aku kasih dia pelajaran" gumam Devano dengan wajah yang terlihat kesal.
