"Seharusnya dia adalah adik iparku! tapi kini malah menjadi istriku!" ABIAN NUGRAHA.
"Pria itu seharusnya menjadi kakak Iparku, tapi sekarang dia adalah suamiku!" MAHARAYA FADILLA.
bagaimana jadinya dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal namun tiba-tiba dinikahkan. semua itu bermula karena Andira Fadillah atau yang akrab di sapa Dira selaku kakak Maharaya atau Raya, kabur tepat di hari pernikahannya dengan seorang pria yang telah di jodohkan oleh orangtuanya bernama Abian Nugraha. Dira yang tiba-tiba saja menghilang saat akad akan di mulai membuat Ayah Faizal panik. karena insiden itu Ayah Faizal meminta Raya putri bungsunya yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu untuk menjadi pengantin pengganti Kakaknya. Demi menjaga nama baik keluarga.
Bagaimana kah kelanjutan kisah keduanya. apakah mereka bisa saling menerima satu sama lain? dengan rentang usia yang lumayan jauh.
Yuk! ikuti kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenShafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Apa! Di jodohkan?" Ulang Dira saat mendengar kalimat yang begitu ia takuti itu keluar dari mulut Ayahnya. Hari gini masih di jodohkan! Ayolah, ini sudah jaman modern. Semua orang berhak memilih pasangannya sendiri. Begitulah pemikiran Andira.
"Iya Dira, Ayah memutuskan akan menjodohkan kamu dengan anak teman baik Ayah. Namanya,,,,,,," Ayah Faizal tidak menyelesaikan kalimatnya sebab Dira putri sulungnya memotong perkataannya
" Tapi Yah! Dira...."
" Dira, tidak baik memotong perkataan orang tua. Itu tidak sopan nak!" Tegur sang Ibu yang bernama Mirna.
"Malam ini kita akan makan malam bersama. Sekalian kamu berkenalan.l dengan calon suamimu, Ayah berharap kamu bersedia menerima perjodohan ini. Percayalah nak, semua orang tua itu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Dan menurut Ayah, Abian adalah lelaki yang tepat untuk mu." Lanjut Faizal sembari mengusap rambut lebat putri sulungnya itu.
"Tapi kenapa harus mendadak begini sih! Dira kan belum siap Ayah!" Keluahnya manja, berharap jika sang Ayah akan mengurungkan niatnya untuk menjodohkan nya. Demi apa, dirinya benar-benar tidak pernah menyangka akan di jodohkan.
"Sesuatu yang baik tidak boleh di tunda-tunda. Ayah sudah memutuskan hal ini. Lagian sebelumnya kan Ayah sudah berpesan sama kamu Dira. Jangan berhubungan dengan pria itu lagi. Ayah tidak suka dengan sikapnya. Ayah nilai dia orang yang temperamen. Ayah tidak bisa membayangkan putri-putri Ayah di sakiti oleh orang lain. Kamu pahami maksud Ayah itu nak." Tukas Faizal lagi. Yang sebelumnya mengetahui jika Dira menjalin hubungan dengan atasanya di kantor tempat putrinya itu bekerja.
Dira atau yang bernama lengkap Andira Fadilah yang kini berusia 23 tahun itu pun pasrah menerima keputusan sang Ayah yang tidak bisa di ganggu gugat lagi jika sudah memutuskan sesuatu.
********
"Bu! Kenapa ini mendadak sekali! Kenapa harus di jodohkan sih! Lalu bagaimana dengan hubungan aku dengan dia?" Keluh Dira saat berada di kamarnya bersama sang Ibu.
Mirna pun tersenyum mendengar keluhan putri sulungnya itu. " Ayah kan sedari awal sudah menolak pria itu Dira. Itu tandanya Ayah tidak menyukainya. Yakin lah sayang, jika pilihan orang tua itu tidak akan salah. Semua ini demi masa depanmu yang bahagia. Ibu sudah pernah bertemu dengan calon suamimu itu, dia anak yang baik, sopan dan pekerja keras. Kamu pasti bahagia bersamanya nanti." Ucap Mirna lagi sembari mengusap-usap punggung Andira.
Mirna berkata sedemikian sebeb dulu sekali pernah bertemu dengan Hesti dan suaminya. Dari penampilannya saja Mirna sudah bisa menebak jika keluarga Nugraha adalah orang terpandang yang jauh berkecukupan di atas keluarganya. Mirna yakin jika masa depan Dira putrinya akan cerah dan tidak akan kekurangan materi.
"Tapi Bu! Dira,,,,,"
"Sudah, jangan membantah lagi. Kamu mandi gih, terus siap-siap jam 7 nanti kita berangkat." Mirna beranjak dari kamar Putrinya meninggalkan Dira yang galau karena mendadak di jodohkan oleh orang tuanya.
Sementara itu di luar rumah.
Raya baru saja mematikan mesin motornya dan membuka helm yang membungkus kepalanya dan menyimpannya di lemari khusus di tempat penyimpanan helm yang ada di garasi tersebut. Dengan langkah riang gadis itu memasuki rumah melalui pintu samping yang langsung terhubung dengan dapur.
"Sore Non Raya! Baru pulang ya, tumben sore banget?" Sapa Mini salah satu Art di rumah itu.
"Sore mbak Min, iya nih. Tadi di ajak ke Mall dulu sama temen-temen. Jadinya kesorean deh. Mana nanti malam ada jadwal les lagi, haduh!" Sahut Raya sembari menerima satu gelas air hangat dari Mini yang sudah hafal sekali kebiasaan anak bungsu majikannya itu.
"Terimakasih mbak Mini!" Tidak lupa Raya mengucapkan terimakasih kepada Mini.
"Sama-sama! Semangat Non, Non Raya kan anak hebat calon wanita sukses di masa depan!" Tukas Mini menyemangati Raya.
"Aamiin! Nanti kalau aku sukses mbak Mini mau kan ikut aku?" Ucap Raya lagi yang bercita-cita ingin memiliki rumah sendiri jika sudah sukses nanti.
"Raya! Dari mana saja kamu? Pulang sekolah kok sampe sore begini. Pasti keluyuran lagi nih sama teman-temannya." Hardik Mirna yang baru muncul di dapur karena mendengar suara Raya.
Belum juga Mini membalas perkataan Raya Mirna sudah muncul sembari memarahi Raya karena pulang terlambat.
"Maaf Bu, tadi jalan-jalan dulu. Makanya pulangnya sore. Tapi Raya sudah izin sama Ayah kok!" Sahut Raya santai. Sudah terbiasa dengan sikap Ibunya yang sedikit berbeda pada dirinya.
"Hm..kamu ini, selalu saja begitu. Sana mandi, nanti malam ikut makan malam di luar. Kakak kamu mau ketemu keluarga calon suaminya."
"Maaf Bu, Raya nggak bisa ikut, nanti malam ada jadwal les privat. Sengaja di majuin soalnya kan mulai Senin sudah libur sekolah." Sahut Raya sembari beranjak dari duduk nya meninggalkan Mirna yang hanya melongo saja dengan kelakuan anak bungsunya itu.
Sementara Mini hanya diam sembari membereskan gelas bekas Raya tadi.
Raya menuju kamarnya untuk membersihkan diri sebelum waktunya berangkat untuk mengajar les privat. Sejak kelas satu SMP Raya sudah mengajar les privat untuk semua mata pelajaran pada anak-anak Paut atau TK. Rata-rata murid Raya anak orang kaya semua. Sekarang muridnya bertambah dengan pelajar SMP. Raya yang humble dan pandai berinteraksi dengan anak kecil membuat para orang tua senang jika Raya mengajari anak-anak mereka.
Anak-anak juga mudah menyerap pelajaran yang di berikan Raya. Itu menggapa para orang tua senang menggunakan jasa Raya untuk mengajari anak-anak mereka.
*
*
😂😂😂 minyak nggak salah kok dikatain jahat.. dasar Raya..
Thank you author.. 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘