Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Satu hari menjelang pernikahan, terlihat Athena tengah melakukan lari pagi di sekitar taman yang tidak begitu jauh dari rumahnya.
Gadis itu mengenakan tank top hitam dan celana pendek dengan rambut yang di kuncir ke belakang membuat ia terlihat jauh lebih cantik dari sebelumnya.
Setelah merasa lelah, Athena memilih untuk beristirahat dan membeli satu botol Aqua untuk di minumnya nanti.
Matanya terpaku ketika melihat sosok lelaki yang saat ini tengah duduk di sebuah bangku yang tidak begitu jauh dari tempatnya berada.
Tap tap tap
Athena berjalan perlahan mendekati pria itu, ia ingin memastikan lebih dekat bahwa ia tidak salah lihat.
"Delano", Panggil Athena ketika ia sudah berdiri depan Delano
"Kamu ngapain di sini?", Tanya Athena membuat Delano langsung menoleh ketika mendengar suara Athena.
"Aku hanya kebetulan lewat", Jawab Delano sambil berdiri.
"Kamu habis menangis?", Tanya Athena saat melihat wajah Delano yang sembab.
"Ah, enggak kok... Mataku sepertinya tadi kelilipan", Jawab Delano bohong.
"Coba ku lihat", Athena sedikit khawatir dan memastikan bahwa mata Delano sudah dalam kondisi baik-baik saja.
"Gak ada yang masuk kok", Ucap Athena.
"Mungkin udah keluar habis aku kucek", Kilah Delano yang masih tidak mau jujur.
"Bagus deh, aku kira tadi kamu kenapa-napa, aku hampir saja khawatir ketika ngeliat wajahmu yang seperti habis menangis", Ucap Athena sambil tersenyum.
"Maaf..."
"Maaf buat apa?", Tanya Athena bingung.
"Maaf karena sudah membuatmu khawatir"
"Hahah kok malah minta maaf"
"Gapapa pengen aja minta maaf"
"Ya sudah yang penting kamu gak kenapa-napa, lain kali harus hati-hati", Pesan Athena.
"Athena...", Panggil Delano.
Delano memeluk tubuh Athena dan langsung menangis.
"Aku sayang banget sama kamu", Ucap Delano tiba-tiba.
Athena terlihat bingung dengan apa yang di lakukan Delano, pria itu bertingkah aneh.
"Kamu kenapa sih, kok tiba-tiba jadi aneh gini", Tanya Athena heran.
"Aku gapapa, aku cuma mau bilang aku sayang kamu"
"Kamu menangis?", Athena menjauhkan tubuh Delano dari dirinya dan mendapati Delano tengah menangis.
"Are you okay?", Tanya Athena khawatir.
"Kalau aku jawab aku gapapa, kamu pasti tidak akan percaya"
"Melihat kondisi kamu yang sekarang tentu saja aku tidak percaya"
"Aku berharap dengan aku bilang gapapa, aku akan baik-baik saja. Tetapi sepertinya aku memang tidak baik-baik saja...", Jawab Delano dengan air mata yang sudah mulai mengalir deras di pipinya.
"Ada apa, kenapa kamu menangis?", Tanya Athena khawatir.
"Aku tidak bisa menjelaskannya", Delano berbalik arah membelakangi Athena yang sedang di liputi perasaan tidak enak.
"Jangan bilang kamu berubah pikiran untuk menikah denganku", Tebak Athena yang langsung di bantah oleh Delano.
"Kalau bukan karena itu, lalu apa sebenarnya yang terjadi? Kenapa kamu menangis, aku jadi takut...", Ucap Athena.
"Sebaiknya aku anter kamu pulang", Ucap Delano yang tidak ingin membahasnya.
Ia masih belum sanggup memberitahu Athena tentang apa yang terjadi kepada dirinya.
"Kamu belum memberitahuku"
"Lain kali akan aku beritahu"
"Kapan?"
"Besok akan ku beritahu semuanya", Jawab Delano.
"Baiklah", Ucap Athena pasrah.
Gadis itu akan menunggu sampai Delano menceritakan permasalahannya.
"Aku tidak tahu permasalahan apa yang sedang kamu alami, tapi aku sangat berharap permasalahan yang kamu hadapi cepat selesai", Seru Athena saat berjalan mengekori Delano dari belakang.
"Aku merasa sudah lebih baik", Ucap Delano.
"Oh ya?", Tanya Athena sambil mempercepat langkahnya yang tertinggal jauh dari Delano.
"Iya, aku merasa jauh lebih baik saat melihatmu", Ulang Delano, Delano langsung membalikkan badannya untuk melihat Athena yang kesulitan mengejar langkahnya.
"Syukurlah, aku merasa senang mendengarnya", Ucap Athena sambil tersenyum.
"BTW... Kenapa kamu menggunakan pakaian seperti ini keluar rumah", Delano mulai mengomeli Athena sepanjang perjalanan.
"Loh kenapa, emangnya ada yang salah dengan pakaianku?"
"Ini terlalu terbuka, pakaian seperti ini cukup di rumah saja mengenakannya, aku tidak ingin kamu memakainya ketika berada di luar ruangan", Delano terus mengomel panjang lebar.
"Perasaan gak ada yang salah dengan pakaianku"
"Pokoknya gak boleh, aku gak mau tubuhmu dipertontonkan di depan umum"
"Kamu ngomong kaya gini udah kaya ayahku aja"
"Semua orang jadi melihat ke arahmu Athena, aku tidak suka!"
"Iya-iya lain kali aku akan memakai pakaian yang tertutup", Jawab Athena pasrah, ia sudah tidak ingin berdebat dengan Delano.
Sesampainya di rumah Athena langsung membersihkan diri di kamar mandi, tubuhnya begitu lengket di penuhi keringat.
Sejujurnya sampai saat ini Athena masih kepikiran tentang perubahan sikap Delano yang dianggapnya tidak wajar.
Setelah selesai membersihkan diri, ia duduk di ruang keluarga menatap layar televisi dengan tatapan kosong.
Ardan yang baru saja kembali dari rumah sakit langsung mendekati sang adik yang sepertinya sedang memiliki beban pikiran.
"Hei!", Ardan mengejutkan Athena namun Athena hanya menanggapinya dengan tatapan datar.
"Mikirin apa sih?", Tanya Ardan penasaran.
"Udah mau jadi pengantin tetapi raut wajahnya seperti habis di tinggal mempelai pria", Ledek Ardan membuat Athena memukulnya cukup keras.
"Ih becandanya gak lucu!", Dengus Athena kesal.
"Iya-iya maaf, ada masalah apa?", Tanya Ardan dengan tampang serius.
"Aku sih gak ada masalah apa-apa"
"Terus kenapa kok kaya orang banyak masalah gitu?"
"Aku khawatir soal Delano"
"Kenapa dia?"
"Tadi aku melihatnya menangis, pas aku tanya dia malah bilang habis kelilipan", Ungkap Athena.
"Mungkin emang kelilipan", Timpal Ardan.
"Enggak, aku lihat sendiri mukanya sembab seperti habis nangis semalaman", Bantah Athena.
"Terus sikapnya juga mencurigakan gak kaya dia biasanya", Sambung Athena.
"Biasanya menjelang pernikahan memang seperti itu, akan ada aja masalah yang muncul"
"Tapi aku takut..."
"Apa yang perlu kamu takutin? Kakak yakin Delano mampu melewatinya, kamu percaya saja dan terus dukung dia, jangan sampai memicu pertengkaran", Saran Ardan kepada adiknya.
"Kalau dia gak sanggup melewati masalahnya terus dia ninggalin aku gimana?", Ucap Athena khawatir.
"Jangan berpikir seperti itu, emang kamu ngelakuin masalah apa sampai dia harus meninggalkan kamu. Kamu gak selingkuh darinya kan?"
"Enggaklah, mana pernah aku selingkuh!", Jawab Athena tegas.
"Jadi apa yang kamu takutin?"
"Ya wajar kan kalau aku khawatir, besok hari pernikahan kami tetapi dia malah bersikap seperti itu"
"Sudah jangan berpikir aneh-aneh, kakak yakin dia bisa melewati semua permasalahan yang saat ini di hadapinya"
"Kakak mau ganti baju dulu ke kamar, nanti lanjut lagi ceritanya", Ucap Ardan kemudian.
"Iya deh"
Setelah kepergian Ardan Athena mengirimkan beberapa pesan singkat kepada Delano, gadis itu hanya ingin tahu apa yang sedang di lakukan Delano, namun Delano tidak merespon dan mengabaikan pesannya.