Serena Valerie Adiwijaya merupakan gadis dewasa yang sederhana. Serena bekerja ditengah kota untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, dia juga harus membiayai kuliah adiknya.
Suatu hari takdir mempertemukan dia dengan seorang pria tampan yang terkenal sebagai CEO muda yang bernama Arkana Raditya Permana.
Status sosial yang sangat jauh berbeda, serta latar belakang keluarganya yang rumit membuat Serena harus memendam perasaannya. Namun apa jadinya jika Arkan juga mencintai Serena? Apakah mereka akan bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indahahaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 Bertemu Kembali
Di hari libur ini Serena sedang bermalas-malasan di kamarnya, sedari tadi dia hanya menonton drama sambil memakan mie instan serta beberapa cemilan yang masih tersedia di rumahnya.
"Huh!! Aku harus apa lagi... Bosan sekali lama-lama seperti ini" ucap Serena sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Sebenarnya dia ingin sekali mengajak citra pergi jalan. Tapi sayangnya hari ini dia sedang menghabiskan waktunya dengan kekasihnya itu.
Karena bingung, Serena memutuskan untuk pergi sendirian membeli beberapa bahan makanan untuk stok satu bulan kedepan di supermarket terdekat.
Dia pergi ke supermarket dengan menggunakan angkutan umum. Setelah sampai di tempat, Serena langsung memilih beberapa jenis sayuran serta bumbu masakan. Lalu setelahnya dia pergi untuk mengambil beberapa jenis Snack.
Brukk!!!
Suara seseorang terjatuh, dan ternyata ada anak kecil yang menabrak kakinya. Dapat dilihat anak itu sepertinya tidak memperhatikan jalan dengan benar karena dia membawa banyak makanan di tangannya sehingga tidak bisa melihat kedepan.
"Aduh" keluh anak kecil itu.
Serena yang mendengar suara anak kecil itu langsung tersadar dan membantunya untuk berdiri. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Serena pada anak kecil itu.
Saat Serena melihat wajah anak itu, sepertinya dia mengenali siapa anak ini. Dia mencoba mengingat-ingatnya, dan ya, anak itu adalah anak yang kemarin bersama Arkan di toko. 'ini kan anak itu' gumamnya dalam hati.
"Sedikit sakit aunty" jawab Gerry dengan menunjukan tangannya yang terasa sakit karena terbentur lantai pada saat jatuh.
Mendengar jawaban gerry, Serena langsung mengusap bagian yang sakit itu.
"Kau sendirian disini?" Tanya Serena sambil melihat sekelilingnya, mencoba mencari keluarga anak ini, termasuk Arkan.
"Tidak, aku bersama uncle" jawab Gerry.
"Dimana Unclemu?" Tanya Serena lagi. Gerrypun hanya menjawab dengan gelengan.
Sepertinya anak ini pergi tanpa diketahui oleh keluarganya, pikir Serena.
"Yasudah, kau ikut denganku, nanti kita cari keluargamu bersama" ucap Serena. Gerry hanya mengangguk mendengar ucapan Serena.
"Kita cari Unclemu sambil mencari beberapa Snack ya" ucap Serena pada Gerry. Merekapun mencari beberapa Snack, dengan Gerry yang terus mengikutinya di sampingnya.
"Oh iya, siapa namamu?" Tanya Serena pada Gerry.
"Namaku Gerry, aunty" jawab Gerry.
"Oke Gerry, namaku Serena" ucap Serena.
"Ya aunty Serena" jawab Gerry.
"Aunty aku mau itu" ucap Gerry menunjuk Snack yang ada di rak atas.
"Baiklah" Serena hendak mengambilkan Snack tersebut, tapi tubuhnya yang kecil tidak bisa menyentuh snack tersebut.
"Aunty apakah tidak bisa?" Tanya Gerry yang melihat Serena tidak bisa menyentuh snack yang dia inginkan.
"B-bbisa, sebentar" ucap Serena sambil mencoba kembali. Namun pada saat dia akan mencobanya kembali, ada tangan seseorang yang mengambil Snack tersebut dari belakang tubuh Serena. Serena yang kagetpun langsung menoleh dan berbalik ke arah belakang dan langsung berpapasan dengan dada bidang seseorang. Saat mendongak, ternyata pemilik tubuh itu tak lain tak bukan adalah Arkan.
"Tu-tuan, anda disini?" Tanya Serena gugup. Dia sangat merasa heran, mengapa di berbagai tempat selalu bertemu dengan Arkan.
"Uncle" ucap Gerry pada Arkan.
Mendengar panggilan itu yang tertuju pada Arkan, Serenapun menengok ke arah Gerry yang mengucapkan hal tersebut. Namun berbeda dengan Arkan yang sedari tadi hanya menatap Serena.
"Uncle?" Ucap Serena bingung.
"Ya aunty, ini adalah uncle ku yang ku maksud tadi" jawab Gerry.
"J-jjadi dia bukan anaknya?" Gumam Serena kebingungan, namun ucapan serena itu masih dapat di dengar oleh Arkan, mengingat jarak mereka berdiri yang sangat dekat.
"Anak?" Tanya Arkan yang ikut bingung.
"Maaf, saya pikir Gerry adalah putra anda" ucap Serena dengan menunduk.
Mendengar ucapan Serena, Arkan tertawa kecil. "Gerry anak dari kakak sepupu saya" ucap Arkan, Serenapun mengangguk mendengarnya.
"Terima kasih sudah menemukan Gerry" ucap Arkan lagi.
"Iya tuan, dia tidak sengaja menabrak ku saat membawa beberapa snack di tangannya" ucap Serena menjelaskan, dan Arkanpun meminta maaf akan hal itu.
Sebenarnya tadi siang Gerry menginginkan Snack untuk camilannya, jadi Arkan membawanya ke supermarket itu. Namun pada saat Arkan mengambil beberapa snack yang dimintanya, Gerry malah pergi dan lepas dari pengawasannya. Arkan mencoba tidak panik dan mencarinya dengan tenang, setelah 10 menit dia mencarinya, akhirnya dia menemukan Gerry sedang bersama wanita yang dia kenali yaitu Serena.
"Aunty ayok kita cari snack lagi" ucap Gerry sembari menarik dress Serena.
"Ah i-iya" Serena menatap Arkan seolah meminta persetujuannya atas permintaan dari Gerry, dan Arkanpun mengangguk. Akhirnya Merekapun berjalan bersama sembari mencari beberapa bahan yang dibutuhkan.
Saat mereka berjalan bersama, ada beberapa mata yang menatap ke arahnya. Serena yang bingung dan tidak biasa akan hal itu dia takut dan menunduk karena dia berpikir ada yang salah dengan dirinya dan Arkan menyadari hal itu.
Ternyata mereka semua melihat ke arah mereka bertiga karena heran melihat Arkan yang berjalan dengan seorang gadis, pasalnya Arkan hampir tidak pernah mempublikasi mengenai hubungannya. Tapi kali ini mereka melihat dengan langsung Arkan seorang CEO muda yang terkenal itu sedang berbelanja di supermarket bersama seorang wanita yang bahkan membawa anak kecil yang mereka kira itu adalah anak mereka.
"Uncle aku lapar" ucap Gerry pada Arkan.
"Baiklah kita makan dulu sekarang" ucap Arkan, dia menggendong Gerry.
"Aunty ayok kita makan dulu" ajak Gerry.
"Ah tidak usah sayang, aunty masih merasa kenyang" tolak Serena.
"Ayolah aunty, aku ingin makan dengan aunty juga" Gerry masih mencoba untuk membujuk Serena agar mau ikut makan dengan mereka.
"Ikutlah dengan kami" ucap Arkan. Dan akhirnya Serena menuruti perkataan kedua laki-laki itu.
Mereka ke kasir dulu untuk membayar belanjaan Serena, Serena merasa tidak enak karena semua belanjaannya ini Arkanlah yang membayarnya.
Sekarang mereka sedang berada di mobil untuk pergi ke restauran yang di inginkan oleh Gerry. Serena duduk di depan dengan Gerry dalam pangkuannya.
"Kita akan kemana?" Serena memberanikan bertanya.
"Kita ke restauran seperti biasa saja uncle" ucap Gerry, dan dibalas anggukan oleh Arkan.
Sesampainya disana mereka segera memesan makanan yang mereka inginkan. Setelah makanan datang, Gerry malah meminta Serena untuk menyuapinya.
"Aku mau disuapi aunty" ucap Gerry. Serena mengangguk dan mulai menyuapi Gerry sedikit demi sedikit.
Setelah selesai makan, merekapun pulang dan Arkan mengantarkan Serena ke rumahnya.
"Terima kasih banyak tuan" ucap Serena.
"Panggil saja Arkan"
"I-iya baiklah" jawab Serena.
Setelahnya Arkan dan Gerry pergi, "bye aunty, nanti kita main lagi ya" ucap Gerry sambil melambaikan tangannya.
Serena tersenyum dan mengangguk sambil membalas lambaian tangan Gerry.