NovelToon NovelToon
Wanita Kontrak Sang CEO

Wanita Kontrak Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Kontras Takdir
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Ariana termenung di hadapan Lily. matanya masih berkaca-kaca namun kosong. memandang arah yang pudar di depannya. hatinya masih berkecamuk. ucapan-ucapan dokter soal kondisi ibunya terus terngiang yang dipikirannya. dia belum siap kehilangan satu-satunya wanita yang dia punya sekarang.

" Aku ada satu jalan keluar buat kamu. Tapi Aku nggak tahu kamu mau apa nggak sama pekerjaan ini." Ucap Lily setelah beberapa menit mereka berdiam duduk di dalam kafe.

" Apa pun itu. Akan aku lakukan. Saat ini aku udah nggak punya pilihan lain untuk memilih pekerjaan yang cocok atau tidak cocok untukku. Aku harus melakukan sesuatu untuk membayar biaya operasi ibu." Jawab Ariana dengan penuh keyakinan.

Ariana tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan pada sahabatnya itu. pekerjaannya sebagai waiters hanya cukup untuk biaya makan mereka sehari-hari.

" Jual diri." Kata Lily singkat.

Tak percaya sahabatnya akan menyuruhnya menjual dirinya untuk mendapatkan uang dengan cepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan Dengan Mucikari

*****

Saat ini Gibran dan Liam tengah berada di tengah perjalanan untuk menemui mami Miya di tempat yang sudah di booking terlebih dahulu oleh Liam.

Dan setelah menempuh perjalanan selama 40 menit, kedua nya akhir nya tiba. Dan kedua nya langsung turun dan masuk ke dalam setelah memarkir kan mobil.

" Dimana dia?" Tanya Gibran.

Ruangan yang di maksud kosong, tidak ada siapa pun di sana.

" Mungkin masih berada di jalan, bos." Jawab Liam.

Gibran dan Liam mendudukkan tubuh mereka di kursi yang ada di dalam.

Saat ini seorang wanita berusia 40 tahunan berjalan memasuki ruangan tersebut.

" Maaf kan atas keterlambatan saya pak. Jalanan hari ini terlihat sangat ramai." Ucap mami Miya.

Mami Miya kemudian ikut terduduk di kursi yang ada di seberang Liam.

" Saya benar - benar tidak menyangka, jika orang yang akan saya temui adalah pak Gibran." Ucap mami Miya sembari tersenyum.

" Apa anda mengenal saya?" Tanya Gibran.

Mami Miya mengangguk.

" Tentu saja, pak. Siapa yang tidak kenal dengan bapak Gibran Mahendra dari Mahendra Grup. Wajah bapak sering berseliweran di media dan majalah. Dan saya juga tahu bagaimana power bapak." Jawab mami Miya.

" Saya anggap itu sebagai pujian. Senang bisa bertemu dengan anda. Saya Gibran." Ucap Gibran mengulurkan tangan nya pada mami Miya.

Mami Miya kemudian menerima uluran tangan Gibran.

" Saya Miya. Orang sering memanggil saya mami Miya." Balas nya.

" Dan ini Liam, assisten saya. Orang yang selama ini berhubungan dengan anda." Ucap Gibran memperkenalkan Liam.

" Iya. Kalau saya boleh tahu, ada hal apa yang membuat pak Gibran membuat janji untuk bertemu dengan saya?"

" Hanya ingin bercerita soal wanita yang terakhir di booking oleh Liam. Saya lah orang yang menyuruh Liam untuk membooking wanita itu."

" Apa maksud bapak itu Ria?" Tanya Mami Miya.

" Iya, dia Ria. Berapa lama kontrak Ria bersama anda?" Tanya Gibran menjawab pertanyaan mami Miya.

" Ria terikat kontrak selama satu tahun dengan saya. Memang nya ada apa bapak menanyakan hal ini pada saya? Apa Ria mengecewakan bapak?"

" Tidak. Justru saya sangat puas dengan servis yang dia berikan. Apa benar, saya adalah pelanggan pertama nya?" Tanya Gibran lagi.

Mami Miya mengangguk pelan.

" Iya. Anda adalah pelanggan pertama nya. Dan saat anda merasakan nya, dia masih bersegel kan pak?" Jawab Mami Miya.

Gibran mengangguk. Dia senang saat mendengar ucapan mami Miya barusan.

" Kalau saya boleh tahu, kenapa Ria bisa bekerja dengan anda? Siapa yang membawa nya kepada anda? Pasti dia mengatakan alasan nya pada anda kan?"

" Maaf, pak. Tapi saya tidak bisa menjawab pertanyaan bapak. Saya harus menjaga privasi anak asuh saya. Sebagai pengasuh mereka, saya hanya bersikap profesional. Sejak Ria bergabung dengan saya, saya sudah menjamin bahwa privasi nya aman bersama saya. Jadi saya tidak akan memberitahu kan kepada bapak hal - hal yang bersifat pribadi. Karena ini demi kenyamanan anak asuh saya." Mami Miya menolak menjawab jujur pertanyaaan Gibran.

Gibran yang mendengar jawaban wanita itu menjadi kesal. Tapi dia kagum dengan sikap profesional mami Miya yang dia tunjukkan pada Gibran.

" Baik lah. Saya tidak ingin menggunakan power saya di sini. Tapi saya mau membuat perjanjian dengan anda. Saya ingin mengontrak Ria selama satu tahun. Berikan perjanjian nya Liam."

Liam lalu mengeluarkan kan satu lembar surat perjanjian kepada mami Miya.

" Perjanjian? Maksud bapak apa?" Tanya Mami Miya yang belum paham dengan maksud Gibran.

" Saya ingin Dia membatalkan kontrak kerja nya dengan anda. Dia akan beralih terkontrak dengan saya. Dan ini uang 300 juta sebagai jaminan untuk menebus Ria. Jika kurang, saya akan menambah uang itu lagi." Jawab Gibran menjelaskan nya.

Mami Miya terdiam menatap surat perjanjian itu.

" Baik lah. Tidak ada yang bisa saya lakukan jika hal ini tidak merugikan saya." Jawab mami Miya.

Liam kemudian mengeluarkan cek dan pulpen. Mami Miya segera menandatangi surat perjanjian itu dan Gibran juga menandatangani nya.

Gibran kemudian tersenyum.

" Senang bisa berkerja sama dengan anda, mami Miya." Kata Gibran.

" Seharus nya saya yang mengatakan hal itu kepada anda. Saya bisa menduga jika bapak sangat tertarik dengan Ria. Karena selain cantik, Ria juga lembut dan sopan. Tidak seperti wanita bayaran pada umum nya." Sahut mami Miya tersenyum.

" Saya minta, anda yang memberitahu Ria soal perjanjian ini." Perintah Gibran.

" Baik pak. Saya akan mengatakan nya pada Ria." Jawab Mami Miya.

Setelah semua nya selesai, baik mami Miya dan Gibran juga Liam keluar dari ruangan VVIP tersebut.

Gibran kembali ke kantor. Dan mami Miya kembali ke asrama tempat anak asuh nya berada.

*

*

*

" Bagaimana jika nona Ariana menolak menjalani kontrak satu tahun dengan bos?" Tanya Liam saat kedua nya berada di dalam mobil.

" Dia tidak akan menolak nya, Liam. Memang nya dia mau membayar denda atau masuk penjara? Tentu tidak kan?" Jawab Gibran.

" Tapi kalau saya lihat, nona Ariana itu berbeda dengan wanita biasa pada umum nya, bos. Dia baik, ramah dan yang paling saya suka nona Ariana itu pemberani." Puji Liam.

" Karena dia terlalu berani, dia menjadi sering bersikap kurang ajar dengan saya. Bahkan mungkin dia tidak menganggap saya ini sebagai klien nya."

" Apa bos menyukai nya?" Tanya Liam.

Gibran terpaku, kehilangan kata-kata saat Liam mempertanyakan perasaannya.

" Apa saya harus menjawab pertanyaan kamu ini?" Gibran malah bertanya balik.

" Tidak. Saya tidak akan memaksa bos menjawab nya. Tapi kalau saya boleh  bicara. Bos yang ada dengan saya sekarang bukan lah bos saya yang seperti dulu. Saya sangat merasakan nya. Sejak bos bertemu dengan nona Ariana, bos menjadi berubah. Bos lebih ramah, dan tidak cuek dan dingin lagi dengah para karyawan di kantor." Ucap Liam dengan jujur.

" Itu hanya perasaan kamu saja." Bantah Gibran.

" Bukan hanya saya bos. Tapi semua karyawan di kantor juga merasakan hal yang sama dengan saya. Tapi mereka senang dengan perubahan pada bos sekarang. Dan saya rasa ada rasa yang belum bos sadari dengan nona Ariana." Ucap Liam lagi.

Dada Gibran berdebar, bimbang antara rasa suka yang mungkin tersembunyi atau sekedar kasihan yang mengusik benaknya terhadap Ariana.

Seakan sebuah simpul dilema mengikat erat jiwanya, ia terbelenggu oleh perasaan yang sulit untuk di uraikan.

Tapi dia merasakan ada hal yang berbeda di hati nya saat dia bersama dengan Ariana. Tapi entah itu cinta? Gibran pun belum pasti.

" Sebaik nya kamu fokus ke jalan saja." Kata Gibran menolak menjawab pertanyaan Liam.

Ting

Sebuah notifikasi masuk ke ponsel Gibran. Gibran segera mengambil ponsel nya dari kantong jas nya.

Dia tersenyum saat tahu jika pesan itu datang dari Ariana.

( Jika kamu tidak keberatan, aku ingin meminta libur beberapa hari ya. Aku sedikit kurang enak badan. Aku hanya ingin istirahat di rumah.) Tulis Ariana pada pesan chat nya.

( Kalau begitu istirahat lah di apartment. Aku juga kan melakukan perjalanan bisnis untuk beberapa hari.) Balas Gibran cepat.

( Tidak usah. Aku ingin istirahat di rumah saja. Lagian Lily juga sedang bersama ku sekarang.) tolak Ariana.

( Baik lah. Lakukan sesuka hati mu. Jika kamu sudah selesai dengan istirahat mu, segera temui aku.) Balas Gibran.

Gibran kembali tersenyum dan memasukkan ponsel nya ke dalam saku jas.

Setiap kata yang dikirim Ariana seakan menjadi cahaya yang menerangi hari-harinya yang suram. Senyum kecilnya pecah, membawa keceriaan yang tak terkira hanya dari sekedar pesan singkat tersebut.

1
partini
dihhh tanya ke mamih cari tau lah sendiri sewa detektif gitu aja ga kepikiran ihhh ledo
partini
kalau mau tau kenapa bilang terpaksa cari tau dong,,masa sekelas CEO ga bisa yah walaupun di seorang bisa di katakan pelacur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!