Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reuni teman lama
Vandra dan Rayyan sedang terlarut dengan pikiran mereka masing masing sambil menikmati suasana sore di danau. Vandra merasa lebih tenang setelah berbagi ceritanya kepada Rayyan.
"Abang" suara Safira terdengar nyaring dari dalam tenda
"Kenapa Fira?" Tanya Vandra yang terburu buru masuk karena khawatir
"Abang, mimpi Fira jadi kenyataan" ucap Safira dengan wajah sedikit kaget
"Mimpi apa maksudnya?" Tanya Vandra tak mengerti
"Fira mimpi ketemu Sania dan sekarang Sania ada di sini" jawab Safira masih terkejut dengan menunjuk Sania yang masih tidur lelap.
Vandra dan Rayyan terkekeh gemas dengan tingkah Safira, dia lalu menghampiri Safira "Fira tadi Sania memang sengaja kesini karena Abang yang minta" ucap Vandra menjelaskan
"Iya Fira, kebetulan kak Rayyan sama Sania juga lagi jalan jalan di sekitar danau ini" ucap Rayyan menimpali
"Ohh.. Fira pikir Sania datang karena mimpi Fira" ucap Safira sambil terkekeh
"Nggak apa apa kan kak Rayyan ikut gabung disini sama Sania?" Tanya Rayyan meminta izin
"Boleh dong kak, nanti kita bisa makan camilan bareng sebelum kita pulang" jawab Safira tersenyum bahagia
"Tapi ini Sanianya bobo, gimana makan camilannya?" Tanya Safira bingung
"Di bangunin aja Fira, sebentar lagi juga masuk waktu ashar biar sekalian kita shalat di mushola sana" jawab Vandra sambil menunjuk musholla tempat mereka tadi shalat Dzuhur
"Dengan senang hati Abang" jawab Safira dengan senyum usilnya
"Mencurigakan" ucap Rayyan memicingkan matanya
"SANIA... BANGUN KITA DITINGGALIN ABANG VANDRA sama KAK RAYYAN" teriak Safira dengan nada panik dan berhasil membuat Sania terbangun
"Apa Fira, kita di tinggalin? Terus gimana ini mana Sania nggak tau jalan pulang, terus Sania juga nggak punya uang Fira hiks..hiks ..." Ucap Sania panik dan mulai menangis
"Iya Sania sepertinya Abang sama kak Rayyan udah nggak sayang kita lagi hiks.. hiks" ucap Safira yang berakting ikut menangis
"Kak Rayyan kenapa tinggalin Sania hiks.. hiks... Kan Sania udah janji mau putusin Fahri hiks..." Ucap Sania yang semakin menangis
Vandra dan Rayyan yang berada di depan tenda hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya karena gemas dengan dua ratu drama kesayangan mereka.
"Hahaha..Sania kena Fira bohongin" ucap Safira tertawa bahagia
"Hah!" Jawab Sania masih belum sadar
"Fira bohong, Abang sama kak Rayyan ada di luar hehe" ucap Safira sambil tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rapi.
"Ih Safira bikin Sania kaget aja deh" ketus Sania yang sudah sadar di kerjai Safira
"Habisnya Sania bobonya nyenyak banget, padahal tadi Fira teriak teriak tapi Sania nggak bangun" ketus Safira
"Hehe... Sania ngantuk tadi pagi di paksa kak Rayyan buat putusin Fahri" jawab Sania polos sambil cengengesan
"Kan udah Fira bilangin jangan terima Fahri jadi pacarnya Sania, eh sanianya malah ngeyel" ucap Safira dengan gaya so dewasa
"Sania kan kasihan sama Fahri" jawab Sania dengan wajah sedih
"Kita kan masih bisa temenan sama Fahri" bujuk Safira agar Sania tidak sedih
"Kalau Fahri jadi marah dan nggak mau temenan sama kita gimana?" Tanya Sania sambil menatap Safira
"Iya juga ya, Fahri kan suka maksa orangnya" jawab Safira sambil memegang dagunya dan berfikir
"Ah.. Fira ada ide!" Pekik Safira tersenyum
"Apa Fira" tanya Sania antusias
"Sania bilang aja kalau Sania suka sama Abang Vandra, kalau Sania ngomong gitu Fahri nggak akan berani godain Sania lagi soalnya Fahri takut sama Abang" bisik Safira pelan agar tidak di dengar Vandra dan Rayyan
Sania merasa kurang yakin saat mendengarnya tapi Safira terus meyakinkan Sania.
"Iya deh nanti Sania ngomong gitu ke Fahri" ucap Sania mengangguk
"Sudah beres kan bergosipnya? Mari siap siap pulang" tanya Vandra yang mengintip di depan tenda
"Eh iya Abang, kita sudah selesai ko" jawab Safira dengan senyum cerahnya
"Kalau gitu ayo keluar, Abang mau beresin tendanya sekalian itu camilannya Fira bawa dan makan di luar bareng Sania ya" perintah Vandra dan langsung dituruti Safira dan Sania
"Kak Rayyan tadi Fira sama Abang mancing ikan loh" ucap Safira setelah berada di luar tenda dan menghampiri Rayyan yang sedang duduk di karpet
"Benarkah?" Jawab Rayyan tersenyum
"Iya, kita juga dapat ikannya banyak, nanti kak Rayyan sama Sania pulangnya ke rumah Fira aja" jawab Safira sambil duduk di samping Sania
"Kenapa harus ke rumah Fira?" Tanya Sania heran
"Kita masak ikannya, terus makan bareng deh" jawab Safira polos
"Nanti kakak izin dulu sama papa dan mama ya" ucap Rayyan mengusap kepala kedua gadis kesayangannya
"Iya kak, telepon papa biar kita bisa main ke rumah Fira, sudah lama Sania nggak ke rumah Fira" pinta Sania antusias
"Iya iya bawel" jawab Rayyan mencubit hidung mancung Sania
Rayyan akhirnya menelepon Adrian dan meminta izin untuk pulang agak malam karena akan ke rumah Vandra dan makan malam disana.
*******
Saat sampai di rumah ternyata disana sudah ramai dengan para sahabat Hendra dan Vandra lengkap dengan Adrian juga Sari bahkan Mahesa dan Sintia juga ada.
"Wah akhirnya yang di tunggu sudah pulang" ucap Samuel menyambut Vandra dan yang lain
"Papa!" Pekik Sania berlari ke arah Adrian. saat ini Hendra dan semuanya sedang berkumpul di gazebo halaman depan yang cukup luas
"Jangan lari Sania nanti jatuh" perintah Adrian dan langsung dituruti Sania
"Papa kenapa ada disini juga?" Tanya Sania yang sudah duduk di pangkuan Adrian
"Iya papa dipaksa om Hendra tadi" jawab Adrian sambil menunjuk Hendra
"Bohong Sania, papa Adrian tadi yang maksa ikut kesini katanya lapar ingin numpang makan" ledek Hendra sambil mencibirkan bibirnya
"Papa nggak boleh gitu, nanti kasihan Tante Vania repot" jawab Sania polos sambil mengusap pipi Adrian
"Anak Lo manis juga Rian" celetuk Sandi sambil mencubit pipi Sania gemas
"Iya dong, kalian kan cuma punya yang tampan dan tengil gak kaya gue sama Hendra" jawab Adrian sombong
"Hadeuhhh mulai deh" ucap Angga kesal
"Tenang aja nanti kita culik Safira sama Sania dan masukin ke KK kita" ucap Sandi santai
"Berani Lo" tanya Samuel meledek
"Ya kagak lah" jawab Sandi enteng sambil tertawa
"Om Samuel!" Sapa Safira yang menghampiri mereka
"Dede Zakinya mana om?" Tanya Safira mencari cari
"Ada di dalam sama Tante Mila dan mama Fira juga
"Oh... Kalau gitu Fira ke dalam dulu, ayo Sania!" Ajak Safira sambil menarik tangan Sania
"Mereka sangat ceria sekali, Sania persis Sari saat muda dan Safira mirip sekali dengan Irsyad" ucap Sandi menatap Safira dan Sania yang masuk ke dalam rumah
"Kalian mandi dulu sana, bau ikannya sampai kesini" perintah Hendra kepada Vandra dan Rayyan
"Kita ini pria wangi om" jawab Rayyan sombong
"Iya wangi ikan" celetuk Raka meledek
"Kalian mancing nggak ngajak ngajak" sinis Dani mencibir
"Dia aja yang ngikutin gue" tunjuk Vandra pada Rayyan
"Kebetulan ketemu Dan" jawab Rayyan malas
"Kita pamit ke dalam dulu om, mau mandi" ucap Vandra lalu mengajak teman temannya ikut ke dalam
"Anak Lo ada aura pemimpinnya DRA" ucap Adrian serius
"Padahal bapaknya tengil begitu" celetuk Angga menimpali
"Gue bukan tengil tapi mempesona" sombong Hendra menaik turunkan alisnya
"Dih pede sekali Anda" ucap Samuel sinis
"Kalau nggak pede gue nggak akan dapetin Vania" jawab Hendra tersenyum bangga
"Itu si Nia Nerima Lo karena kasihan, soalnya lo sering gangguin dia dulu" ucap Angga terkekeh
"Diantara kita cuma Mahesa yang nggak ngejar ngejar cewek, malah ceweknya datang sendiri" ucap Adrian sambil melirik Mahesa yang dari tadi diam
"Iya dia mah diam diam menghanyutkan" ucap Hendra meledek
"Karena gue yang paling tampan jadi nggak perlu ngejar ngejar cewek" jawab Mahesa cuek
"Si Hesa sekalinya ngomong kena banget" ucap Hendra geleng geleng
"Calon besan Lo DRA" ledek Sandi terkekeh
"Lo jangan begini ya kalau Fira mau jadi mantu Lo nanti" ucap Hendra memperingati
"Justru Fira akan buat rumah gue jadi hidup DRA" jawab Mahesa serius
"Semoga mereka berjodoh, gue nggak pernah lihat Sagara sebahagia sekarang" ucap Mahesa lagi dan membuat para sahabatnya tersenyum
"Aamiin yaa rabbal aalamiin" jawab semuanya serempak
"Lo nggak bikin adik buat Sagara?" Tanya Adrian meledek Mahesa
"Kasihan Sintia, waktu Sagara lahir aja dia sampai kesakitan gue nggak tega" jawab mahesa
"Udah telat juga kali, kalau si Samuel tuh baru bisa, kan istrinya masih muda" jawab Angga terkekeh
"Lo aja Ngga yang bikin adek buat Dani" ucap Samuel meledek
"Gue dua aja udah cukup bikin pusing di tambah sama nyonya besar yang manjanya minta ampun" jawab Angga menggelengkan kepalanya
"Si Dela masih belum bisa masak memangnya?"tanya Hendra pada Angga
"Udah gue suruh berhenti belajar masak" jawab Angga "Terakhir dia belajar masak hampir bikin satu dapur kebakaran, belum lagi kita di paksa makan masakannya yang gosong sampe anak bungsu gue nangis nangis" jawab Angga sedikit trauma
"Parah si Dela, udah tau nggak ada bakat masak malah maksa" ucap Sandi terkekeh
"Makanya sekarang gue suruh diam aja duduk yang manis, kalau mau apa apa tinggal panggil asisten rumah tangga" ucap Angga santai
"Sari masih pecicilan Rian?" Tanya Sandi pada Adrian
"Masih sama aja apalagi sekarang ada Sania malah semakin menjadi" jawab Adrian enteng
"Gue masih nggak nyangka Lo sampai sekarang, seorang ketua geng Dark Dragon berjodoh dengan orang yang dia cap sebagai musuhnya dulu" ucap Angga dan diangguki semuanya
"Gue aja masih berasa mimpi" celetuk Adrian terkekeh
"Apalagi bisa punya anak dua dari biang onar itu" jawabnya lagi
"Biang onar yang bikin Lo jatuh cinta sampai mati" ucap Hendra menatap Adrian tersenyum
"Ya, cinta gue sudah habis di seorang wanita bernama Puspita Sari" jawab Adrian tegas dengan senyum teduhnya
"Ini yang dinamakan cinta buta yang asli" ucap Sandi terkekeh
"Dia rela jadi buta asalkan si Sari yang jadi matanya dia" ucap Mahesa dan mendapat acungan jempol dari Adrian
"Anjir lah puitis sekali teman kita ini" ucap Angga memeluk Mahesa dan diikuti oleh sahabatnya yang lain
.................
Sementara itu di dalam rumah para istri sedang sibuk memasak kecuali Dela, karena Vania tidak mau dapurnya hancur.
"Ayolah aku bantuin" pinta Dela memelas
"Nggak usah, kamu diam aja jagain anak anak sana!" Jawab Vania tegas
"Iya Del, kamu jaga Zaki aja siapa tahu kamu bisa hamil lagi" ledek Kirana istri dari Sandi
"Nggak mau kalau yang lahir anak laki laki mah" jawab Dela cemberut
"Berarti dia ada niat buat ngasih Dani sama Dafa adek" ucap Sintia terkekeh
"Iya dia kan paling sering bikinnya" celetuk Sari cuek
"Si Sari kebiasaan kalau ngomong nggak pernah di saring" ketus Dela menggelengkan kepalanya
"Tapi bener kan?" Tanya Sari sambil menaik turunkan alisnya
"Hahaha.. ketahuan sekarang siapa yang rajin bikin anak" jawab Kirana tertawa dan Vania hanya terkekeh
"Mama" teriak Safira yang sedang di ruang keluarga bersama Sania dan Zaki putra Samuel dan Mila
"Ada apa sayang?" Tanya Vania menghampiri Safira
"Ini kayanya adek Zaki buang air besar ma" jawab Safira menunjuk celana Zaki
"Oh sini biar Tante bersihkan dulu, mbak aku numpang ke kamar mandi ya" pinta Mila sambil menggendong Zaki
"Iya kamu pakai kamar mandi di kamar tamu aja, itu yang sebelah ruang tamu" jawab Vania lalu menunjukkan letaknya
"Iya mbak, makasih ya" ucap Mila dan diangguki Vania
"Si Mila sopan banget Nia" ucap Sari terkekeh
"Iya lah dia kan mantan sekretarisnya kak Hendra" jawab Sintia
"Hebat kak Samuel dapat daun muda" celetuk Kirana terkekeh
"Sengaja kayanya biar bisa saingan sama yang lain dan dia yang menang" ucap Sari mencibir
"Itu namanya pintar dan kebetulan jodohnya masih muda" ucap Vania lalu mengajak para istri itu melanjutkan tugasnya di dapur sementara Dela menemani Safira dan Sania menonton tv.
ga kaleng2 group dragon punya kuasa klo ada yg main sm keluarga group dragon pasti akan habis
tp syamg irsyad nya uda ga ada yinggal safira aja
jodohnya ga jauh2
bikin ade aja semia nya biar adiil
saingan. berat sagata
vandra atau siap ya js Ppenasaran