NovelToon NovelToon
Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pembantu / Chicklit / Orang Disabilitas / Tamat
Popularitas:604.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Tanpa perlu orang lain bicara, Aya sangat menyadari ketidaksempurnaan fisiknya.

Lima tahun lamanya, Cahaya bekerja di kota metropolitan, hari itu ia pulang karena sudah dekat dengan hari pernikahannya.

Namun, bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan kesedihan kembali menghampiri hidupnya.

Ternyata, Yuda tega meninggalkan Cahaya dan menikahi gadis lain.

Seharusnya Cahaya bisa menebak hal itu jauh-jauh hari, karena orang tua Yuda sendiri kerap bersikap kejam terhadapnya, bahkan menghina ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Cahaya selanjutnya?
Apakah takdir baik akhirnya menghampiri setelah begitu banyak kemalangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Ke rumah Yuda

.

“Kenapa tidak ada tetangga yang datang bantu-bantu, Bu?” Aya tak bisa menahan penasaran akibat situasi yang terasa janggal.

“Engg, itu, Nak…”

“Sana bersih-bersih dulu, habis gitu istirahat. Kamu pasti capek.” Bu Ningsih tidak melanjutkan apa yang sebelumnya hendak iya ucapkan. Wanita tua itu malah menyuruh Aya untuk bersih-bersih sebagai pengalihan.

Aya mengangguk. Ia lalu berdiri sambil menyeret koper besarnya ke kamar. Koper yang dibelikan oleh nyonya Shifana.

“Kenapa Mbakyu tidak mengatakan saja semuanya langsung kepada Aya?” Partini, satu-satunya tetangga yang dekat dengan Ningsih dan kebetulan berada di sana menatap wanita tua itu sendu.

“Aku tidak tega, Par. Dia terlihat bahagia. Aku tak tega membuatnya menangis. Apalagi dia pasti masih capek habis perjalanan jauh.” Bu Ningsih menghela napas berat, lalu menyandarkan punggung lelahnya pada sandaran kursi.

“Aku juga tak tega, Mbakyu. Tapi bukankah lebih cepat dia tahu lebih baik? Kalau besok dia mengajak ke sana, dan baru mengetahuinya, dia justru akan dipermalukan.” Partini menghapus air matanya.

“Setidaknya biarkan Aya istirahat dulu.” jawab Bu Ningsih.

*

*

*

Keesokan harinya, dengan didampingi oleh ibunya dan Bu Partini, Aya berangkat menuju rumah Yuda, calon suaminya. Sepanjang perjalanan, Aya tak henti-hentinya tersenyum. Tubuhnya panas dingin, rasa gugup dan bahagia bercampur jadi satu.

Semua persiapan pernikahan telah diatur oleh Yuda dan keluarganya. Pernikahan akan dilangsungkan di rumah mempelai pria, mengurangi beban Aya dan keluarganya. Mereka hanya perlu menyiapkan sejumlah dana, tanpa perlu bersusah payah menyiapkan apa pun. keluarga Yudha ingin meringankan beban Bu Ningsih yang sudah tua, janda pula. Begitu kata pria itu.

Namun, sesampainya di rumah Yuda, suasana bahagia itu seketika sirna. Sebuah pemandangan yang tak pernah terbayangkan oleh Aya sebelumnya menyambut mereka.

Di atas sebuah kursi panjang, terlihat Yuda, calon suami Aya, duduk berdampingan dengan seorang wanita cantik yang sangat anggun. Wanita itu mengenakan kebaya berwarna merah muda, dengan riasan yang sempurna. Ia tampak begitu akrab, bahkan sangat mesra dengan Yuda. Wanita itu tampak tersenyum manis dan sesekali berbisik di telinga Yuda.

“Ahh, ini dia. Cewek kampung yang tergila-gila pada Yuda. Kebetulan kalian datang. Ayo sini, biar aku kenalkan dengan calon istri Yuda yang sesungguhnya.” Seorang wanita seusia dengan Bu Ningsih mendekati mereka. Dia adalah Bu Sumini, ibunya Yuda.

Aya masih mencoba mencerna apa yang baru didengar dan apa yang kini ia lihat.

"Apa maksudnya, Bu?" tanya Aya, suaranya bergetar, mendekati tempat duduk Yuda. dengan langkah berat. Air mata mengalir deras di pipinya, membasahi pipinya yang pucat. Ia menatap Yuda dengan tatapan yang penuh luka dan kecewa. “Katakan, Mas! Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kita akan menikah?”

Namun, jawaban yang ia terima jauh lebih menyakitkan daripada yang pernah ia bayangkan. Bukan dari Yuda, pria itu terlihat menatapnya dengan pandangan rumit.

Bu Sumini, Ibunya Yuda berdiri tepat di depan Aya, menghalangi Yuda dari pandangan Aya. Wajahnya angkuh penuh penghinaan.

"Heh, perawan tua kampungan! Dengan melihat ini, kamu seharusnya sadar. Kamu itu tidak pantas untuk putraku. Putraku harus mendapatkan pendamping yang sepadan, bukan wanita pincang seperti kamu!"

Kata-kata itu menusuk hati Aya bagai sebilah pisau. Kekurangan fisiknya kembali diungkit. Ia terhuyung mundur, tubuhnya gemetar hebat. Rasa sakit dan malu bercampur aduk dalam hatinya. Semua harapannya hancur berkeping-keping. Bu Sumini memang sejak dulu tak pernah suka padanya, tapi ia tak pernah menyangka akan diperlakukan sehina ini.

Air mata mengalir semakin deras, membasahi pipinya. Ia merasa begitu kecil, begitu lemah, di hadapan keluarga Yuda yang sombong dan kejam itu.

Perkataan Bu Sumini memancing semua tetangga ikut mencibir.

“Lihat tuh, si Aya! Udah cacat, gak tahu malu pula. Sok mau kawin sama anak orang kaya!” teriak seorang perempuan paruh baya dari balik tirai penyekat ruangan.

“Ibunya juga nggak tahu malu! Anaknya cacat, masa pingin besanan sama orang kaya!” sahut yang lain, diikuti gelak tawa sinis.

Air mata Aya berlinang. Jika hanya dirinya yang dihina ia takkan masalah titik ia sudah terbiasa dengan itu, tapi ini adalah ibunya. Ibu yang melahirkannya, yang merawatnya sejak kecil. Ia tidak terima.

Aya memeluk erat tubuh ibunya yang gemetar menahan tangis. Cibiran-cibiran itu menusuk lebih dalam daripada rasa sakit akibat pengkhianatan Yuda.

“Ibu kenapa itu tidak katakan sebenarnya waktu aku tanya kemarin?” Aya merasa malu sekaligus sakit hati. Namun lebih merasa kecewa pada ibunya yang tak berani jujur padanya. Andaikan saja ibunya mengatakan sejak awal.

Bu Ningsih mengusap air mata Aya dengan lembut. “Ayo kita pulang saja, Nak?” Bu Ningsih kemudian memeluk Aya, mencoba memberikan kekuatan.

Melihat Bu Ningsih yang lemah membuat Bu Sumini semakin jumawa. Wanita berpakaian glamour itu menatap sinis dengan dua tangan bersilang di depan dada.

“Heh, Ningsih! Apa kamu itu tidak pernah mengajari anakmu untuk bercermin? Sadar diri dong perbedaan keluarga kita ini bagaikan langit dan bumi. Anakku ini sudah menjadi PNS. Masa iya dia akan menikah dengan wanita pincang yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Apa itu sepadan?”

Aya mengambil napas dalam-dalam seraya menyeka air matanya. Menatap tajam ke arah Yuda dan pasangannya. Lalu beralih ke arah Bu Sumini. Perlahan Aya melepaskan pelukan ibunya.

“Lalu kenapa selama ini tidak bicara? Kenapa selama ini hanya iya saja? Bahkan sepuluh hari lalu mas Yuda masih meminta transferan uang untuk menyewa perlengkapan pernikahan.” suara Aya lantang bergema di ruang yang dihias mewah.

Suasana seketika riuh. Para tetangga yang sedang bantu-bantu dan masih berada di sana saling berbisik dan saling bertanya.

“Apa? Jadi selama ini Yudha meminta uang dari Cahaya?”

“Wah wah. Jika itu benar, Yuda benar-benar keterlaluan.”

“Tidak tahu malu. Tidak mau orangnya, tapi mau uangnya. Apa Yuda hanya berniat menipu?”

“Ternyata anak bu Sumini hanya orang yang pintar memanfaatkan orang lain.”

Mengetahui keluarga mereka menjadi bahan pergunjingan membuat Bu Sumini merasa geram.

“Kamu…!” sebelah tangan Bu Sumini terangkat ke udara hendak menampar mulut Aya yang telah dengan lancang mempermalukan keluarga nya di depan keluarga calon besan. Namun, dengan cepat Aya menangkisnya.

“Katakan, Mas! Kenapa kamu memberi janji pernikahan jika dari awal keluargamu merasa aku tidak layak. Apa aku pernah mengemis cinta darimu!”

Yuda terpaku, wajahnya memerah. Ia tak mampu menatap mata Aya yang menatapnya tajam. Kebohongan yang selama ini ia jaga dengan susah payah, bahkan dari keluarganya sendiri, kini terbongkar di depan umum. Ia tergagap, tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Ibu Sumini, yang tadinya berwajah angkuh, kini terlihat panik. Namun sesaat kemudian kembali berkata lantang.

“Kamu ini bicara apa? Kamu itu ngelindur ya? Kami ini keluarga kaya raya. Untuk apa meminta uang pada gadis miskin sepertimu? Gadis miskin yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga memangnya berapa gajimu?”

Wanita tua itu merasa sangat marah, karena Aya berani mencoreng muka mereka di hari bahagia putranya. Apalagi para tetangga dan keluarga calon besan sudah mulai bertanya.

Seorang wanita paruh baya, salah satu keluarga calon besan, berdiri dan menatap Yuda tajam.

“Yuda, apakah benar apa yang dikatakan gadis itu?” tanyanya.

1
imhe devangana
ohhh tdk semudah itu feguso. pak reno bwh sj ke kantor polisi.
imhe devangana
ihh mn bisa ambil uang di bank klu sertif8kat atas nm orng lain, kecuali ada kuasa.itupun msh di konfirmasi ke atas nm. tp ahh ini kan dunia halu. apa sj bisa
imhe devangana
laki2 pecundang, makondo. roda berputar yiuda semoga km akan mendpt balasannya
imhe devangana
disinopsis,aya jg memiliki ketidaksempurnaan fisik. ketdk sempurnaan seperti apa ya thor?
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: kalo othor sama persis dengan cahaya.
polio GI kaki kanan.
nah kebetulan sebagian dari cerita ini merupakan kisah nyata pengalaman pribadi othor. semoga gak bosan baca ya🙏
total 1 replies
imhe devangana
Mampir, semoga endingnya bgs n'ngk banyak typo. hehehe maaf thor
Febby fadila
cahaya pasti bakalan minder dengan kondisi kakinya, klw Marcel sdah tampan dan sempurna,,
Febby fadila
ini Marcel jalan² nggak pakai masker atau apa gitu, atau di biarkan wajahx terbuka bgt saja
Febby fadila
pecuma menyesal pak Rasyid, nikmatilah hidupmu dengan semua kekayaanmu bersama ibumu yg tamak itu
Febby fadila
hmmmm Olivia bukan anakx rasyid
Febby fadila
hmmmm jangan mau Bu ningsi, sekali brensek tetap brensek, Rasyid itu masih hidup dibawah ketiak ibunya
Febby fadila
alhmdllah semua berjalan dengan lancar, semoga samawah sampai til Jannahnya allah
Febby fadila
mampuslah kau Olivia, Yuda juga bodohnya minta ampun
Febby fadila
semoga cahaya baik² saja dan hukum mereka dengan setimpalnya
Febby fadila
hadeee knp musti hilang segala siiii
Febby fadila
hadeeee Yuda mah oon banget ini lagi knp harus bertemu sama nenek lampir
Febby fadila
ngapain nunggu gratisan kekota, kan horang kaya pergi aja sendiri kekota
Febby fadila
dasar ular serakah 🐍🐍🐍🐍
Febby fadila
ni Olivia kayakx lahir dari keluarga miskin kali serakah sekali dia
Febby fadila
ini kenapa semua harus disahkan ningsi sama cahaya,,
Febby fadila
sekarang Mona sdah di penjara, jangan bilang Rasyid mau minta rujuk sama ningsi , ih menjijikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!