NovelToon NovelToon
Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Ditipu Kekasih, Dinikahi Tuan Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Pembantu / Chicklit / Orang Disabilitas
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Tanpa perlu orang lain bicara, Aya sangat menyadari ketidaksempurnaan fisiknya.

Lima tahun lamanya, Cahaya bekerja di kota metropolitan, hari itu ia pulang karena sudah dekat dengan hari pernikahannya.

Namun, bukan kebahagiaan yang ia dapat, melainkan kesedihan kembali menghampiri hidupnya.

Ternyata, Yuda tega meninggalkan Cahaya dan menikahi gadis lain.

Seharusnya Cahaya bisa menebak hal itu jauh-jauh hari, karena orang tua Yuda sendiri kerap bersikap kejam terhadapnya, bahkan menghina ketidaksempurnaan yang ada pada dirinya.

Bagaimanakah kisah perjalanan hidup Cahaya selanjutnya?
Apakah takdir baik akhirnya menghampiri setelah begitu banyak kemalangan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

02. Ke rumah Yuda

.

“Kenapa tidak ada tetangga yang datang bantu-bantu, Bu?” Aya tak bisa menahan penasaran akibat situasi yang terasa janggal.

“Engg, itu, Nak…”

“Sana bersih-bersih dulu, habis gitu istirahat. Kamu pasti capek.” Bu Ningsih tidak melanjutkan apa yang sebelumnya hendak iya ucapkan. Wanita tua itu malah menyuruh Aya untuk bersih-bersih sebagai pengalihan.

Aya mengangguk. Ia lalu berdiri sambil menyeret koper besarnya ke kamar. Koper yang dibelikan oleh nyonya Shifana.

“Kenapa Mbakyu tidak mengatakan saja semuanya langsung kepada Aya?” Partini, satu-satunya tetangga yang dekat dengan Ningsih dan kebetulan berada di sana menatap wanita tua itu sendu.

“Aku tidak tega, Par. Dia terlihat bahagia. Aku tak tega membuatnya menangis. Apalagi dia pasti masih capek habis perjalanan jauh.” Bu Ningsih menghela napas berat, lalu menyandarkan punggung lelahnya pada sandaran kursi.

“Aku juga tak tega, Mbakyu. Tapi bukankah lebih cepat dia tahu lebih baik? Kalau besok dia mengajak ke sana, dan baru mengetahuinya, dia justru akan dipermalukan.” Partini menghapus air matanya.

“Setidaknya biarkan Aya istirahat dulu.” jawab Bu Ningsih.

*

*

*

Keesokan harinya, dengan didampingi oleh ibunya dan Bu Partini, Aya berangkat menuju rumah Yuda, calon suaminya. Sepanjang perjalanan, Aya tak henti-hentinya tersenyum. Tubuhnya panas dingin, rasa gugup dan bahagia bercampur jadi satu.

Semua persiapan pernikahan telah diatur oleh Yuda dan keluarganya. Pernikahan akan dilangsungkan di rumah mempelai pria, mengurangi beban Aya dan keluarganya. Mereka hanya perlu menyiapkan sejumlah dana, tanpa perlu bersusah payah menyiapkan apa pun. keluarga Yudha ingin meringankan beban Bu Ningsih yang sudah tua, janda pula. Begitu kata pria itu.

Namun, sesampainya di rumah Yuda, suasana bahagia itu seketika sirna. Sebuah pemandangan yang tak pernah terbayangkan oleh Aya sebelumnya menyambut mereka.

Di atas sebuah kursi panjang, terlihat Yuda, calon suami Aya, duduk berdampingan dengan seorang wanita cantik yang sangat anggun. Wanita itu mengenakan kebaya berwarna merah muda, dengan riasan yang sempurna. Ia tampak begitu akrab, bahkan sangat mesra dengan Yuda. Wanita itu tampak tersenyum manis dan sesekali berbisik di telinga Yuda.

“Ahh, ini dia. Cewek kampung yang tergila-gila pada Yuda. Kebetulan kalian datang. Ayo sini, biar aku kenalkan dengan calon istri Yuda yang sesungguhnya.” Seorang wanita seusia dengan Bu Ningsih mendekati mereka. Dia adalah Bu Sumini, ibunya Yuda.

Aya masih mencoba mencerna apa yang baru didengar dan apa yang kini ia lihat.

"Apa maksudnya, Bu?" tanya Aya, suaranya bergetar, mendekati tempat duduk Yuda. dengan langkah berat. Air mata mengalir deras di pipinya, membasahi pipinya yang pucat. Ia menatap Yuda dengan tatapan yang penuh luka dan kecewa. “Katakan, Mas! Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kita akan menikah?”

Namun, jawaban yang ia terima jauh lebih menyakitkan daripada yang pernah ia bayangkan. Bukan dari Yuda, pria itu terlihat menatapnya dengan pandangan rumit.

Bu Sumini, Ibunya Yuda berdiri tepat di depan Aya, menghalangi Yuda dari pandangan Aya. Wajahnya angkuh penuh penghinaan.

"Heh, perawan tua kampungan! Dengan melihat ini, kamu seharusnya sadar. Kamu itu tidak pantas untuk putraku. Putraku harus mendapatkan pendamping yang sepadan, bukan wanita pincang seperti kamu!"

Kata-kata itu menusuk hati Aya bagai sebilah pisau. Kekurangan fisiknya kembali diungkit. Ia terhuyung mundur, tubuhnya gemetar hebat. Rasa sakit dan malu bercampur aduk dalam hatinya. Semua harapannya hancur berkeping-keping. Bu Sumini memang sejak dulu tak pernah suka padanya, tapi ia tak pernah menyangka akan diperlakukan sehina ini.

Air mata mengalir semakin deras, membasahi pipinya. Ia merasa begitu kecil, begitu lemah, di hadapan keluarga Yuda yang sombong dan kejam itu.

Perkataan Bu Sumini memancing semua tetangga ikut mencibir.

“Lihat tuh, si Aya! Udah cacat, gak tahu malu pula. Sok mau kawin sama anak orang kaya!” teriak seorang perempuan paruh baya dari balik tirai penyekat ruangan.

“Ibunya juga nggak tahu malu! Anaknya cacat, masa pingin besanan sama orang kaya!” sahut yang lain, diikuti gelak tawa sinis.

Air mata Aya berlinang. Jika hanya dirinya yang dihina ia takkan masalah titik ia sudah terbiasa dengan itu, tapi ini adalah ibunya. Ibu yang melahirkannya, yang merawatnya sejak kecil. Ia tidak terima.

Aya memeluk erat tubuh ibunya yang gemetar menahan tangis. Cibiran-cibiran itu menusuk lebih dalam daripada rasa sakit akibat pengkhianatan Yuda.

“Ibu kenapa itu tidak katakan sebenarnya waktu aku tanya kemarin?” Aya merasa malu sekaligus sakit hati. Namun lebih merasa kecewa pada ibunya yang tak berani jujur padanya. Andaikan saja ibunya mengatakan sejak awal.

Bu Ningsih mengusap air mata Aya dengan lembut. “Ayo kita pulang saja, Nak?” Bu Ningsih kemudian memeluk Aya, mencoba memberikan kekuatan.

Melihat Bu Ningsih yang lemah membuat Bu Sumini semakin jumawa. Wanita berpakaian glamour itu menatap sinis dengan dua tangan bersilang di depan dada.

“Heh, Ningsih! Apa kamu itu tidak pernah mengajari anakmu untuk bercermin? Sadar diri dong perbedaan keluarga kita ini bagaikan langit dan bumi. Anakku ini sudah menjadi PNS. Masa iya dia akan menikah dengan wanita pincang yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Apa itu sepadan?”

Aya mengambil napas dalam-dalam seraya menyeka air matanya. Menatap tajam ke arah Yuda dan pasangannya. Lalu beralih ke arah Bu Sumini. Perlahan Aya melepaskan pelukan ibunya.

“Lalu kenapa selama ini tidak bicara? Kenapa selama ini hanya iya saja? Bahkan sepuluh hari lalu mas Yuda masih meminta transferan uang untuk menyewa perlengkapan pernikahan.” suara Aya lantang bergema di ruang yang dihias mewah.

Suasana seketika riuh. Para tetangga yang sedang bantu-bantu dan masih berada di sana saling berbisik dan saling bertanya.

“Apa? Jadi selama ini Yudha meminta uang dari Cahaya?”

“Wah wah. Jika itu benar, Yuda benar-benar keterlaluan.”

“Tidak tahu malu. Tidak mau orangnya, tapi mau uangnya. Apa Yuda hanya berniat menipu?”

“Ternyata anak bu Sumini hanya orang yang pintar memanfaatkan orang lain.”

Mengetahui keluarga mereka menjadi bahan pergunjingan membuat Bu Sumini merasa geram.

“Kamu…!” sebelah tangan Bu Sumini terangkat ke udara hendak menampar mulut Aya yang telah dengan lancang mempermalukan keluarga nya di depan keluarga calon besan. Namun, dengan cepat Aya menangkisnya.

“Katakan, Mas! Kenapa kamu memberi janji pernikahan jika dari awal keluargamu merasa aku tidak layak. Apa aku pernah mengemis cinta darimu!”

Yuda terpaku, wajahnya memerah. Ia tak mampu menatap mata Aya yang menatapnya tajam. Kebohongan yang selama ini ia jaga dengan susah payah, bahkan dari keluarganya sendiri, kini terbongkar di depan umum. Ia tergagap, tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.

Ibu Sumini, yang tadinya berwajah angkuh, kini terlihat panik. Namun sesaat kemudian kembali berkata lantang.

“Kamu ini bicara apa? Kamu itu ngelindur ya? Kami ini keluarga kaya raya. Untuk apa meminta uang pada gadis miskin sepertimu? Gadis miskin yang hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga memangnya berapa gajimu?”

Wanita tua itu merasa sangat marah, karena Aya berani mencoreng muka mereka di hari bahagia putranya. Apalagi para tetangga dan keluarga calon besan sudah mulai bertanya.

Seorang wanita paruh baya, salah satu keluarga calon besan, berdiri dan menatap Yuda tajam.

“Yuda, apakah benar apa yang dikatakan gadis itu?” tanyanya.

1
〈⎳ FT. Zira
nah ini betull
nonoyy
aw aw aw marcel aya akhirnya
〈⎳ FT. Zira
yg lagi ngomong ini lh gadisnya/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
karyawan berani gini yak/Sweat//Sweat/
〈⎳ FT. Zira
Selina di lapak indah/Slight//Slight/
〈⎳ FT. Zira: kalo Selina itu yg ada si gc
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: karena kadang aku emang suka lupa nama tokoh yg sudah aku pake di buku sebelumnya. /Facepalm//Facepalm/
yg ini pun juga karena lupa
kalo ingat pasti cari nama lain
total 6 replies
darsih
pasti d setujuin SM nyonya syifana aya
ora
Akhirnya terungkap juga perasaan satu sama lain. Bahagia dan terharu. Semoga kedepannya selalu berjalan baik-baik saja untuk hubungan kalian ....
Eka suci
sok atuh buruan nikahin lah mama mereka udah menyatakan cinta
Patrick Khan
cie cie marcel aya
. cuit cuit
Nar Sih
ahir nya terucap juga kta suka dan cinta dri marcel buat aya ,dan diterima😊semagat aya ,jgn takut positip tingking aja pasti nyonya sifana merestui kalian
Ariany Sudjana
ayo Marcel dan Aya, semangat
Dewi kunti
aku......aku......aku mau pipis🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃
Dewi kunti: ad Pampers kok,ya minimal nyiapin ember
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ha ha ha. udah up bab selanjutnya. tp GK tahu knp review lama sekali
total 3 replies
Eka suci
Aya cukup dengarkan jangan dipotong terus jadi tambah grogi tuh, ayo Marcel kamu bisa💪🏻
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: yes yes yes
total 1 replies
Yani
aku kamu kita semuanya... /Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: kalian, kami dan mereka belum kak 😂😂
total 1 replies
Wulan Sari
lanjutkan Thor bikin penasaran nih heeee semoga marcell diteima cintanya ke Aya salam sehat selalu 💪👍❤️🙂🙏
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: sudah up kakak. sabar ya. masih nunggu review. terima kasih telah hadir 😘🙏
total 1 replies
Ariany Sudjana
ayo Marcel, harus berani ungkapkan perasaan pada Aya.
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: yes yes yes
total 1 replies
Nar Sih
kak miaaa ...kok di gantung 😭😭😭
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: biar kering. soale abis kehujanan /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Jeng Ining
kok papan biru buat minta update ilang? 🤔
Jeng Ining: iya kak, udh berhasil👍
Jeng Ining: iya kak, udh berhasil👍
total 4 replies
Nar Sih
semagatt marcel,aya ngk seperti selins lho ,jujur sja sama persaan mu pasti aya terima kmu apa adaa nya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut,..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!