NovelToon NovelToon
Mencuri Benih Mafia Mandul

Mencuri Benih Mafia Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:28.4k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Ava Seraphina Frederick (20) memiliki segalanya kekayaan, kekuasaan, dan nama besar keluarga mafia. Namun bagi Ava, semua itu hanyalah jeruji emas yang membuatnya hampa.

Hidupnya runtuh ketika dokter memvonis usianya tinggal dua tahun. Dalam putus asa, Ava membuat keputusan nekat, ia harus punya anak sebelum mati.

Satu malam di bawah pengaruh alkohol mengubah segalanya. Ava tidur dengan Edgar, yang tanpa Ava tahu adalah suami sepupunya sendiri.

Saat mengetahui ia hamil kembar, Ava memilih pergi. Ia meninggalkan keluarganya, kehidupannya dan juga ayah dari bayinya.

Tujuh tahun berlalu, Ava hidup tenang bersama dengan kedua anaknya. Dan vonis dokter ternyata salah.

“Mama, di mana Papa?” tanya Lily.

“Papa sudah meninggal!” sahut Luca.

​Ketika takdir membawanya bertemu kembali dengan Edgar dan menuntut kembali benihnya, apakah Ava akan jujur atau memilih kabur lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Mobil limosin hitam Edgar melaju perlahan menuju kontrakan sederhana Ava. Di kursi belakang, Lily adalah yang paling bahagia.

Gadis kecil itu terus berada di gendongan Edgar, menceritakan semua petualangan dan rencana masa depannya.

“Papa, besok kita harus membuat istana yang tinggi sekali! Lebih tinggi dari gedung Papa! Lily mau istana warna pink!” celoteh Lily, memeluk leher Edgar erat-erat.

Edgar tersenyum tipis, merasakan kehangatan yang asing namun menyenangkan dari tubuh mungil itu.

Sementara itu, Luca duduk di sebelah Ava. Ia tampak acuh tak acuh, wajahnya yang pucat kini ditekuk dengan ekspresi sinis, sangat kontras dengan keceriaan Lily.

Luca masih kesal karena ia tak sengaja mendengar perdebatan tegang antara Edgar dan Ava tadi, terutama saat Edgar meragukan dirinya dan Lily

Mobil berhenti tepat di depan kontrakan. Lily merengek tak mau turun.

Luca, tanpa menunggu, membuka pintu mobil. Ia menoleh ke belakang, menatap Edgar dengan tatapan dingin dan cerdas yang tajam untuk anak seusianya.

“Paman Edgar, jika nanti kami terbukti anak Paman, jangan pernah mencari kami,” ucap Luca dengan suara pelan tapi menusuk.

Pernyataan lugas dari Luca, yang mengabaikan semua emosi dan langsung ke inti masalah, membuat Edgar tercekat.

“Luca!” tegur Ava, kaget dengan keberanian putranya.

Luca mengabaikan ibunya. Ia hanya menatap Edgar sebentar, lalu dengan cepat melompat turun dan masuk ke dalam rumah. Disusul oleh Ava yang hanya memberikan senyum tipis tanpa merespons Edgar sama sekali.

Lily masih enggan berpisah. “Papa, Papa janji besok datang lagi, ya? Lily mau Papa membacakan cerita tidur!”

“Tentu, Sayang. Paman janji,” jawab Edgar, mencium dahi Lily sebelum menurunkannya.

Lily berlari masuk ke dalam, melambaikan tangan dengan riang.

Edgar segera masuk mobil. Ia memijat pelipisnya, pusing dengan semua kenyataan yang tiba-tiba ini. Ava kembali, ia punya anak kembar, dan ada keraguan besar tentang kemandulannya.

“Kita ke rumah sakit,” perintah Edgar dingin kepada Jeremy.

Jeremy tersentak. “Tuan? Ke rumah sakit? Untuk apa?”

“Tentu saja tes ulang! Aku harus memastikan!”

“Memastikan?”

“Aku sebenarnya benar-benar mandul atau tidak! Aku akan menemui paman Diego saja. Aku lebih percaya pada hasil laboratoriumnya. Cepat!” perintah Edgar.

Jeremy ketar-ketir. Ia tahu jika Edgar sampai ke lab Diego, ia akan mendapatkan hasil yang benar. Dan Jeremy akan dipecat atau dihabisi oleh Edgar

Saat mobil tiba di kompleks lab Diego, Edgar segera keluar. Jeremy dengan cepat keluar dan menghadang jalan tuannya.

“Tuan, saya ingin bicara pada anda,” ujar Jeremy dengan suara tercekat.

Edgar menatapnya tajam. “Mengenai apa, Jeremy? Aku harus segera menemui Paman Diego!”

Jeremy menarik napas, ini adalah saatnya.

“Sebenarnya, Anda tidak mandul, Tuan.”

Edgar tertegun. Ia berdiri membeku, seluruh tubuhnya menegang. Ekspresinya menunjukkan perpaduan antara keterkejutan yang luar biasa dan amarah yang siap meledak.

“Apa katamu?” desis Edgar.

“Tujuh tahun lalu, saat anda mendapat diagnosis itu saya tidak percaya. Saya mengirim sampel anda ke lab lain. Anda memiliki masalah, ya, tetapi bukan kemandulan total. Anda masih bisa punya anak dengan sedikit intervensi. Saya menyembunyikan laporannya,” Jeremy menundukkan kepalanya, mengakui dosanya.

“Kau… kau berani menyembunyikan kebenaran ini dariku selama tujuh tahun?!” Edgar meraih kerah kemeja Jeremy. Matanya menyala, amarah murni memancar darinya. “Kau tahu apa artinya ini? Selama tujuh tahun aku hidup dengan kebohongan, menikahi Ivy, percaya bahwa aku tidak bisa memiliki anak! Kau tahu apa akibatnya pada hidupku, Jeremy?!”

“Maafkan saya, Tuan! Saya pikir itu adalah yang terbaik untuk melindungi anda dan perusahaan dari skandal saat Nyonya Ivy hamil!” Jeremy memohon, wajahnya pucat pasi.

Edgar melepaskan cengkeramannya. Ia mundur selangkah, menatap langit.

Seluruh dunianya terasa berputar. Ia tidak mandul. Dia memiliki dua anak yang cerdas dan menggemaskan, Luca dan Lily.

Anak-anak dari rahim Ava. Wanita yang Edgar inginkan.

“Jeremy, jika kau berbohong padaku lagi, aku akan menghabisimu,” ucap Edgar, suaranya rendah dan penuh ancaman.

“Saya bersumpah, Tuan. Anda tidak mandul. Setelah bertemu kedua bocah itu saya yakin Lily dan Luca adalah darah daging Anda.”

Edgar menghela napas. Kebenaran yang selama ini ia hindari kini terbuka paksa. Ia tidak perlu tes lagi. Rasa sakit di dada Luca saat anak itu meragukannya, dan mata Ava yang menuduhnya di dalam mobil tadi sudah cukup menjadi bukti.

“Batalkan janji dengan Paman Diego,” perintah Edgar. “Dan siapkan segalanya. Aku harus mencari cara untuk membawa Ava dan anak-anakku kembali.”

Sekarang, Edgar tahu kebenarannya. Dia akan mulai menyusun rencana untuk mendapatkan kembali Ava dan si kembar.

“Syukurlah aku tidak jadi kehilangan kepala,” batin Jeremy sembari memegang lehernya.

“Siapa bilang kau tidak jadi kehilangan kepala, hah! Aku akan tetap menghuku mu asisten sialan!” maki Edgar seolah tahu apa yang ada di benak Jeremy.

1
Sri Rahayu
ayolah Ava...jgn keras kepala seperti kata Lily....benar kl Edgar kesepian setelah kepergian mu...lanjut Thorr 😘😘😘
Sri Rahayu
Cleo....kecil2 uda jadi provokator yg manipulatif....bener2 mirip Ivy yg CULAS jahat pembohong....lanjut Thorr 😘😘😘
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Nifatul Masruro Hikari Masaru
masih kecil udah pinter drama
𝕙𝕚𝕜
lanjutkan thorrrr💪💪💪💪💪
Kinara Widya
ava dilema
Leny Wijaya
Ava masih egois🤣padahal ada rasa ke Edgar palagi melihat edgar yg memberi tulang sumsum nya buat luca, moga Ava gak egois lagi luca dan lily berkumpul pada ayahnya.
Dan Ivy biar cerai dan cari ayahnya cleo
lanjut kak semangat terus💪💪💪
Leny Wijaya
ngeri ya anak kecil seperti Cleo dah licik dan manipulatif
Opi Sofiyanti
aku msh g ngerti.... knp ava segitu mrh nya ama Edgar.... kan dia yg mabuk, dia yg goda Edgar.... dia jg yg ninggalin.... hanya krn dia suami sepu2 nya??
Jj^
semangat thor update nya 🤗
LB
anak kecil mana tau masalah orang dewasa.
bagi ava sendiri tidak mudah berakrab ria dgn ayah anak²nya seolah tidak ada masalah yang besar karena sejatinya ayah anak²nya adalah suami sepupunya dan seluruh dunia tau itu dan anak kecil tak faham kesulitan itu.
LB
seharusnya orang kepercayaan itu patuh pada tuannya, segala sesuatu cepat lapor pada tuannya tapi si asisten yg satu ini agak lain 🥴 dia membuat keputusan sendiri untuk tuannya 😩 seperti fakta mandul itu dan sekarang apakah dia masih melakukan hal yg sama 😮‍💨 apakah dia sudah merasa sangat dekat sampai tidak ada batasan lagi antara atasan dan bawahan, sampai2 dia berhak ngambil keputusan untuk hidup Edgar tanpa perlu dibicarakan dgn Edgar.
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Senjakala: Siappp
total 1 replies
Marya Dina
kecil2 udh licik,,ketururan ivy gk ada yg gagal😁😁
Marya Dina: 😁😁😁😁😁
total 2 replies
Kinara Widya
apa Cleo masih bisa tersenyum...dan manipulatif setelah tau kebenaranya......bahwa dia bulan anak Edgar...
Senjakala: nah ini🤣
total 1 replies
Kinara Widya
jangan lepaskan Jeremi...
Sri Rahayu
aduhhh Jeremy....jangan percaya ma ular berbisa....kamu ga kasihan Luca yg sedang sakit, kamu malah mikir Cleo dan Ivy yg culas 😡😡😡
Kinara Widya
semoga mereka berdua baik2 saja
Aie Saragih
memuakan
bgusan mati aja Jeremy nya
Rizka Susanto
jer...jngan smpe mengulang kesalahan yg sama..,
udh gk ada maaf lagi dri edgar😌
klo km msh berhianat jg udh end hidupmu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!