Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEUTAS TALI KASIH PENGOBAT RINDU 2
Malam sunyi di sertai angin dingin terasa begitu menusuk tulang tulang persendian Dera. Ia berguling guling di atas ranjang sambil menunggu kontak Zavran online. Bukannya menunggu kabar dari suaminya, ia malah mendambakan kabar dari pria lain. Bagaikan seorang abg yang sedang di landa cinta, ia sudah tidak sabar menunggu kabar dari sang pujaan hati hingga membuatnya lupa dengan suaminya.
" Astaga kenapa jantungku berdebar gini sih melihat foto profil whatsapp nya Zavran. Gue bener bener nggak nyangka kalau gue bakal jatuh ke pelukannya. Aaaaa Dera, semua orang bakal nganggap elo pelakor. Wanita pengganggu rumah tangga orang, sadar lah Deraaaa.. Ya Tuhan, kenapa aku bisa segila ini? Aku nggak sanggup menjalani ujianmu seperti ini Tuhan. Kau menghadirkan Zavran di saat aku butuh seseorang untuk menemani kesepianku. Zavran begitu perhatian kepadaku, aku tidak sanggup menolak kepeduliannya Tuhan."
Ting...
Dera langsung menatap ponselnya, ia berpikir jika Zavran yang menghubunginya. Namun rupanya mbak Nuri, sepupu Brian.
" Foto? Foto apaan ini? Kenapa mbak Nuri mengirimi foto? Atau mungkin dia mau pamer kalau mas Brian ada di sana?" Monolog Dera.
Ia pun segera membuka foto itu.
Deg...
Jantung Dera berdegup dengan kencang ketika melihat foto mesra mbak Nuri dan Brian, suaminya. Bagaimana tidak mesra? Nampak mbak Nuri sedang duduk selonjor bersandar pada headboard, lalu Brian duduk di tepi ranjang sambil membungkuk membuat wajahnya dan wajah Nuri begitu dekat. Kalau di lihat dari foto tersebut, keduanya seperti sedang berciuman. Hal ini membuat dada Dera bergemuruh.
" Ternyata benar, kalian punya hubungan khusus. Itu sebabnya kamu begitu perhatian dengan mbak Nuri mas. Kau tidak bisa mengelak lagi."
Dera segera mendial nomer telepon Nuri, telepon pun langsung terjawab.
" Halo Dera." Sapa Nuri di sebrang sana.
" Buat apa mbak Nuri kirim aku foto seperti itu? Apa mbak Nuri mau memanas manasiku dengan mengirim foto seolah olah mbk Nuri sedang bermesraan suamiku? Meskipun mbak Nuri memberitahuku tapi aku tidak percaya jika mas Brian bersikap kurang ajar padamu mbk." Celetuk Dera.
" Percaya atau tidak percaya tapi memang itulah kenyataannya. Dan perlu kamu ketahui, selama suamimu merantau, aku lah yang selalu memperhatikannya. Aku yang mengurus makannya dan keperluan pribadinya."
Ya, jarak kantor Brian dan rumah Nuri memang tak jauh. Nuri sering bermain ke kantor Brian untuk sekedar menengok Brian dan memasukkan makanan untuk Brian. Namun selama ini, Brian tidak tahu jika ada sesuatu yang tersembunyi di balik semua itu.
Deg...
Dera jadi ingat dengan isi chat Nuri waktu itu yang mengatakan jika ia telah memasak makanan kesukaan Brian saat Brian baru tiba di sana. Apakah memang benar mereka memiliki hubungan selama ini? Pikir Dera.
" Kamu dengar suara air itu?"
Dera kembali fokus pada teleponnya. Ya Dera memang mendengar suara gemericik air. Sepertinya itu dari kamar mandi.
" Suamimu sedang mandi setelah badanya penuh dengan keringat. Tentunya kamu tahu kan apa yang sudah kami lakukan barusan." Sambung Nuri membuat dada Dera memanas.
Tiba tiba terdengar suara Brian memanggil Nuri, " Mbak mana handuknya? Aku lupa membawanya."
Deg..
Jantung Dera terasa di remas remas saat ini. Sakit tapi tidak berdarah. Ia bukan orang bodoh yang tidak paham akan hal seperti itu. Tanpa sadar ia mengepalkan erat tangannya.
" Iya sebentar, aku akan memberikannya untukmu."
Tit..
Telepon terputus secara sepihak. Perasaan Dera mendadak menjadi gelisah tak menentu.
" Kita lihat saja mas, siapa yang lebih pandai akan hal ini." Gumam Dera.
Hati sudah tidak nyaman dengan hubungan ini, hubungan juga semakin menjauh membuat Dera tidak bisa berpikir jernih. Ia semakin bersemangat untuk tetap melanjutkan hubungannya dengan Zavran. Ia merasa Brian telah mengkhianatinya lebih dulu.
Tak lama menunggu akhirnya nomer Zavran online juga. Dera merasa bimbang antara ingin menghubungi dulu atau tidak. Namun ia pernah berpesan pada Zavran, jika Zavran tidak boleh mengirim pesan dulu sebelum Dera mengirimnya. Akhirnya Dera pun mengetik pesan untuk Zavran.
Kangeennnnn 😍 ~ Dera
Di sebrang sana, Zavran yang juga menunggu chat dari Dera, nampak mengulas senyumannya.
Sama 😘 ~ Zavran
Dera senyam senyum sendiri, entah mengapa emoji yang Zavran kirimkan begitu membuat hatinya senang.
Pengin ketemu ~ Dera
Nanti nunggu waktu yang tepat ~ Zavran
Maunya sekarang 🥺 ~ Dera
Bentar ~ Zavran
Setelah itu nomer Zavran tidak aktif lagi. Hal ini membuat Dera menjadi kecewa.
" Yah kabur, mungkin ada istrinya kali ya." Pikir Dera.
Dera membuka aplikasi drama box lalu menonton drama cina kesukaannya.
Ting...
Ponsel Dera berdenting tanda pesan masuk, ia pun membukanya.
Aku udah ada di luar, buruan bukain pintu ~ Zavran
Dera berjingkrak senang, ia tidak menyangka jika Zavran langsung menemuinya. Kerinduan setinggi gunung yang sudah lama ia pendam akan mencair setelah ini.
Oke ~ Dera
Dera segera turun dari ranjang menuju lantai bawah, tepatnya menuju dapur. Ia membukakan pintu untuk sang pujaan hati.
" Zavran" Dera menarik tangan Zavran masuk ke dalam, ia lalu menutup pintunya.
Keduanya saling berhadapan, mereka saling melempar pandangan satu sama lain.
Deg... Deg.. Deg..
Jantung keduanya berdetak kencang. Rasa rindu yang membuncah membuat keduanya saling merapat. Zavran menempelkan benda kenyalnya di bibir Dera. Dera menyambutnya dengan penuh kelembutan. Keduanya saling mencecap membelitkan lidah. Suara decapan memenuhi ruangan yang biasa Dera gunakan untuk memasak. Keduanya berciuman penuh semangat hingga nafas keduanya saling memburu penuh nafsu.
Entah sadar atau tidak tiba tiba tangan Zavran berada di puncak kembar Dera. Ia memberi remasan lembut membuat sang empu mendesis nikmat*t.
" Shhh Zavran." Lirih Dera membuat Zavran semakin semangat.
Zavran terus mencecap bibir Dera sambil tangannya bermain main pada squishy yang terasa kenyal. Tubuh Dera meremang, apalagi saat ciuman Zavran turun ke lehernya. Ia semakin tak kuasa menahan sensasi luar biasa yang jarang suaminya berikan.
" Vran.. Aku.. Akuh... " Dera tidak bisa meneruskan kata katanya karena tangan Zavran yang semakin berani.
Zavran menggendong Dera seperti koala tanpa melepas ciumannya. Ia membawa Dera ke kamar tamu yang berada tak jauh dari sana. Zavran mengunci pintunya lalu merebahkan tubun Dera di atas ranjang. Zavran pun menindih tubuh Dera. Ia kembali mencium leher Dera, sesekali ia pun menyesapnya hingga meninggalkan jejak merah membuat Dera semakin menggila.
" Vran.. " Lirih Dera
" Kenapa? Apa kau mau berhenti?" Bisik Zavran. Nafsunya sudah berada di ubun ubun. Ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyatukan cinta mereka.
" Aku takut." Ujar Dera.
" Tidak perlu takut, ada aku di sini. Aku akan bertanggung jawab jika sampai kau h*m*l nanti." Sahut Zavran, entah benar atau tidak yang jelas ia harus menyakinkan Dera saat ini. Yang namanya laki laki jika sudah di kuasai nafsu harus segera di tuntaskan.
Ingatan tentang foto Brian dan Nuri serta klarifikasi dari Nuri membuat Dera semakin membenci Brian. Ia tidak bisa berpikir jernih hingga ia membiarkan Zavran melakukan hal semaunya.
Setelah mengatakan itu, Zavran kembali menjalankan aksinya. Ia memberikan sesuatu yang berbeda yang belum pernah suami Dera berikan.
Sentuhan Zavran benar benar membuat Dera mabuk kepayang. Hingga....
TBC...