Suamiku Ternyata Seorang Bos

Maura mengajak suaminya untuk ke ruang makan...

dan mengambil paper bag yang ditantang oleh Dave, tidak lupa mengambil piring di dapur... lalu datang kembali, dan menyiapkan makanannya di atas meja, kemudian Maura menarik kursi untuk dirinya duduk di sebelah suaminya yang sudah duduk mendahului dirinya

sementara dari tadi.. Nina hanya melihat kedua pasangan suami istri yang tidak serasi itu sedang menyiapkan makanannya.

Dave melirik sekilas wajah Nina yang sedang menatap dirinya dengan tatapan yang penuh ejekan.

"bagaimana kuliah mu hari ini...?" tanya Dave untuk membuka percakapan.

" sangat baik, bahkan kali ini lebih baik dari sebelumnya " jawab Maura senang, karena saat dirinya berubah menjadi orang yang lebih baik dan tidak gampang marah membuat hatinya terasa lebih tenang dan damai.

"Alhamdulillah... kalau begitu, Ayo dimakan, nanti keburu dingin..." ucap Dave penuh perhatian...

Maura mengangguk dan tersenyum." terimakasih, sudah membawakan makanan untukku, kebetulan pembantu tidak masak, karena mereka pikir, aku tidak pulang, karena mama dan papa sedang ada urusan di luar .

.

pasangan suami istri itu makan dengan lahap... aroma makanan yang keluar begitu sangat sedap, menguar begitu saja di seluruh ruang makan, membuat seseorang di seberang meja makan mencuri curi pandang.

nina merasa sangat lapar melihat kedua pasangan itu makan dengan lahap, apalagi melihat makanan yang tertata di meja makan terlihat sangat menggoda, Nina sampai menelan ludah nya sendiri, karena sangat ingin merasakan makanan itu.

Maura tidak sengaja melirik ke arah Nina yang sedang menatap makanan di depannya dengan ekspresi sangat menginginkan...

" emmm hubby, ini sangat enak...." kata maura manja, sedikit membuat Nina merasa panas.

Dave tersenyum melihat sang istri sedang beraksi.

" tentu saja....makanan di restauran California bites , tidak ada yang tidak enak" kata Dave yang membuat Nina semakin ngiler... apalagi mendengar kata-kata restauran tersebut yang sangat viral, tetapi belum sempat ia mencobanya, karena memang hanya orang-orang yang berkantong tebal yang bisa masuk ke sana. Nina bukannya tidak mampu makan di sana, tetapi dirinya belum sempat saja karena sibuk dengan kuliah serta dengan kekasihnya yang lebih sering berada di dalam apartemen.

" nin, kamu mau...?" tanya maura basa basi.

Nina menggeleng pelan, tidak mungkin kan dia memakan bekas makanan berandalan itu.walaupun lama kelamaan kalau di perhatikan dari jarak lebih dekat, semakin tampan.

" tidak... terimakasih, aku tidak selera" jawab Nina gengsi... tidak mungkin kan dia bilang bahwa ingin sekali makanan itu, apalagi melihat yang ada di piring Dave, begitu sangat menggiurkan.

" baiklah kalau tidak mau, akan menghabiskannya, ini enak sekali loh" kata maura tersenyum dan meneruskan makanannya.

Nina Mengelus perutnya " maafkan mami nak, mungkin kali ini kamu akan ngiler, tapi nanti kita bilang sama papimu untuk membelikannya juga" " gumam Nina dalam hati.

cih....Nina sangat muak dengan pasangan suami istri itu.

Membuat dirinya tidak berselera lagi memakan rujaknya, kemudian berdiri dari duduknya, dan berjalan keluar untuk pergi dari ruang makan tersebut... dan akan meminta untuk dibelikan makanan dari restoran tersebut dari sang kekasih.

"hahaha" maura tertawa setelah kepergian adiknya tersebut.

"usil juga kamu...." kata Dave tersenyum melihat tingkah istrinya, ... tetapi tidak lama , Maura menghentikan tawanya setelah mengingat kejadian tadi saat di restoran.

"bolehkah aku bertanya sesuatu pada anda...?" tanya Maura penasaran, kalau tidak bertanya... dia pun tidak pernah akan tahu...

" hemmm, katakan saja apa yang ingin kamu tanyakan!" jawab Dave lembut, matanya menatap dalam wajah istrinya yang polos tanpa riasan itu.

"tetapi ini menyangkut, hal pribadi...?"tanya Maura menundukkan kepalanya. karena merasa tidak enak... tetapi Maura juga tidak mau hidup dalam rasa penasaran...

"tanyakan saja apa yang ingin kamu ketahui tentang aku, saat ini Kamu adalah istriku, jadi kamu berhak tahu apa saja tentang diriku" kata Dave lebih serius...

"Maafkan Aku... sebenarnya tadi aku pergi ke restoran California bites, sengaja ingin memberikanmu kejutan, tetapi aku tidak sengaja melihatmu dengan seorang wanita yang menutupi seluruh tubuhnya dengan pakaian serba hitam..." Ucap Maura menunduk, matanya melihat ke arah piring yang sudah kosong Karena dia sudah menghabiskan makanannya.

Dave tersenyum mendengar pertanyaan istri kecilnya itu.

"itu adalah keponakanku... saudaraku satu-satunya di dunia ini, karena orang tuaku tiada, dan aku hidup dengan kakak laki-lakiku saja, dan keponakanku itu, jarak umurku dengan kakakku sangat jauh, sehingga aku dan keponakanku seumuran, tetapi sekarang kakakku juga sudah meninggal, berarti tinggal hanya aku dan keponakanku saja" kata Dave menjelaskan secara singkat.

maura memegangi dadanya yang terasa begitu nyeri, ternyata bukan hanya dirinya saja di dunia ini yang seorang diri, ternyata suaminya juga sama.

"Maafkan Aku... Aku kira dia adalah istrimu, karena tadi kamu berani menyentuh keningnya, karena setahuku wanita yang berpenampilan seperti itu, tidak tersentuh oleh seorang laki-laki kecuali mahramnya saja" kata maura yang sudah mencurigai suaminya itu.

"memangnya kalau dia istriku. kamu kenapa?" tanya Dave menggoda Maura.

"Kalau memang dia istrimu, aku akan meminta maaf kepada dirinya secara langsung... karena aku sudah merebut suaminya untuk menikahi diriku, dan meminta dirimu untuk segera menceraikan aku, " kata Maura terbata, masih ada sedikit nyeri di hatinya... walaupun dia belum mencintai laki-laki di depannya, tapi dirinya sudah merasa nyaman dan terlindungi.

Dave terkekeh,,,, "kemarin malam kan aku sudah mengatakan bahwa sebelum menikahimu Aku adalah seorang pria single, aku bukanlah laki-laki pembohong, walaupun mungkin penampilanku amburadul" ucap Dave menatap wajah istrinya yang memerah.

"Aku malah takut kamu malu , mempunyai suami yang sepertiku, apalagi penampilanku yang seperti ini" kata Dave merendah.

Maura menggelengkan kepalanya" semenjak aku dikhianati oleh tunanganku, aku jadi tidak terlalu memikirkan soal penampilan, nyatanya... yang berpenampilan sangat sempurna seperti dirinya saja berbuat rendahan seperti itu, sungguh menjijikan" ucap maura geram kalau mengingat kejadian yang menjijikan itu....

Dave mengangguk setuju,

" ayo kita keluar lagi...." ajak Maura...

Mereka berjalan bersama ke ruang Keluarga untuk bersantai, duduk dan berbincang ringan...tak lama kemudian bel pintu berbunyi...

Ting tong...

" sebentar ya , aku akan kedepan dulu..." ucap Maura berdiri dari duduknya dan berjalan ke ruang tamu untuk membuka pintu.

Ceklek....

Pintu terbuka lebar, dan muncullah seorang wanita paruh baya, yang masih terlihat muda dan cantik dengan pakaian mewah juga sangat elegan, rambut di gulung ke atas, tak lupa tas kecil merk terkenal tertengger di tangan kirinya. Dengan dress selutut juga Hells yang tingginya kurang lebih sepuluh centimeter. Perhiasan yang menyilaukan mata juga tertengger di leher jenjangnya... Sungguh penampilan bak seorang sultan.

Plakkkk...