Gus Rayhan

🌊🌊🌊🌊🌊

Pagi yang cerah para santri tidak melaksanakan kegiatan belajar seperti biasa melainkan disibukkan dengan membersihkan seluruh halaman pesantren dan mendekor bagian luar pesantren untuk penyambutan anak abi rahman yang akan pulang dari mesir. Berita kepulangan idola kedua pesantren yang mendadak langsung membuat para santriwati semangat tak terkecuali Hana dan Nadifa.

"Gus Rayhan kok pulang nggak bilang sama abi rahman dari kemarin, kan kalau tau gitu dari kemarin kita bersihin pesantren biar kinclong terus gantung bunga-bunga di tembok pesantren gitu" ucap Hana sambil menyapu halaman belakang pesantren bersama dengan ketiga temannya dan santriwati yang lain.

"gantung bunga buat apaan, kayak orang nikahan aja pakek bunga-bunga" ucap Nazwa

"ya biar keliatan meriah gitu aja Naz, apalagi kalau ada kalung dari bunga-bunga gitu terus pas Gus Rayhan turun dari mobil langsung dipakein gitu sama ummi fatimah kayak di film-film ituloh" ucap Nadifa membayangkannya membuat Nazwa dan Salwa menggelengkan kepalanya

"kebanyakan nonton film india anti Nad mikirnya kejauhan, emang orang nikah pakek kalung bunga? kalung bunga buat apaan? buat nyembah dewi yunani?" jawab Nazwa mendengar ucapan Nadifa

"astagfirullohaladzim syirik itu Naz nggak boleh" ucap Hana

"lah siapa yang nyembah ana kan cuma ngomong doang"

"eh iya, ulang tahun ponpes juga kan bentar lagi tinggal dua minggu berarti nanti pasti banyak lomba nih kayak tahun kemarin" ucap Nadifa

"lomba apaan?"

"ya pokoknya nanti banyak, anti harus ikut Naz"

"lah kok ana, nggak ah males ana latihan-latihan lebih baik ana tidur"

"udah jangan ngobrol terus entar nyapu nya nggak selesai" ucap Salwa menengahi pembicaraan mereka

🍀🍀🍀🍀🍀

Sebuah mobil hitam memasuki area pesantren disambut dengan barisan para santri yang memakai pakaian hitam putih khas pesantren. Sesosok pria menggunakan peci hitam, baju koko putih dan sarung hitam batik dengan sorban hijau yang dilampirkan diatas pundaknya keluar dari mobil tersebut membuat para santriwati berteriak histeris.

"GUS RAYHAN"

"GUS RAYHAN"

"GUS RAYHAN"

"ish Nad anti jangan ikutan teriak sakit kuping ana dengernya" ucap Nazwa memukul pelan kepala Nadifa yang berteriak di dekat telinga nya sambil mengelus kupingnya yang berdengung

"hhehe...afwan Naz, ana terlalu semangat" ucap Nadifa cengengesan

"anti juga jangan teriak-teriak Han, suara itu adalah aurat bagi perempuan" ucap Salwa juga mengelus kupingnya sedangkan Hana dan Nadifa hanya cengengesan

"terus abis ini kita ngapain? masa diem disini aja terus? kayak ikan kering mana panas banget lagi" ucap Nazwa merasa gerah

"kayaknya udah selesai, yok kita kembali ke kamar"

🍁🍁🍁🍁🍁

Suara lantunan ayat suci alquran terdengar begitu syahdu, hembusan angin sejuk membuat hati terasa tenang, cahaya jingga di ufuk barat begitu indah dengan warna keemasan. Nazwa dan santriwati lainnya menuju masjid ponpes untuk melaksanakan sholat magrib dan isya berjama'ah dilanjutkan dengan pengajian yang akan dipimpin oleh Gus Rayhan.

Nazwa, Hana, Nadifa dan Salwa mendapat saf paling depan karena kebetulan mereka berangkat lebih awal ke masjid. Di depan mereka terdapat tirai sebagai pemisah saf santriwan dan santriwati.

Setelah selesai sholat isya kemudian dilanjutkan dengan pengajian Gus Rayhan yang berisi nasihat-nasihat yang membuat hati terasa sejuk mendengarnya

"eh Hana masih lama nggak nih?" bisik Nazwa menyenggol lengan Hana sambil terus menguap

"bentar lagi juga selesai, nanti pas selesai biasa ada kuis siapa yang bisa jawab dapat hadiah" ucap Hana semangat dan Nazwa hanya menganggukan kepala saja sebagai jawaban sambil menutup mulutnya yang terus menguap

Berbeda dengan ketiga temannya dan santriwati lain yang khusyuk mendengarkan ceramah berupa nasihat-nasihat dari Gus Rayhan Nazwa malah menundukkan kepala dan sesekali memejamkan mata karena tak tahan dengan kantuk yang menyerang.

"baru pertama kali ana duduk selama ini dengerin ceramah, kayaknya bentar lagi jam sembilan ceramahnya masih lama nggak sih, kok bisa-bisanya mereka nggak ngantuk" batin Nazwa sambil melihat kanan kiri dan ke belakang melihat para santriwati yang terlihat masih semangat.

"eh Han masih lama nggak nih?" bisik Nazwa lagi

"tinggal bentar kurang lebih satu jam lagi" bisik Hana

"APA!!!" teriak Nazwa keras hingga menjadi pusat perhatian para santriwati dan ustadzah dengan cepat ia langsung menutup wajahnya dengan mukena menahan malu

"ya ada yang kurang jelas santriwati?" tanya Gus Rayhan saat mendengar suara Nazwa membuat Nazwa semakin bertambah malu

"nggak ada gus semuanya jelas" jawab santriwati yang lain

Akhirnya setelah kurang lebih tiga puluh menit, Gus Rayhan mengakhiri ceramahnya dan bersiap memberikan pertanyaan kepada para santri, tirai pembatas dibuka membuat Nazwa dan santriwati yang berada di saf paling depan memundurkan barisan mereka.

"siapa yang bisa menjawab pertanyaan angkat tangannya"

"pertanyaannya pertama,

ia adalah seorang tokoh sufi yang terkenal dalam islam dengan konsep mahabbahnya, ia tokoh tasawuf yang terkenal dengan rasa cintanya yang sangat mendalam kepada Allah sampai tak pernah memikirkan untuk menikah, syair-syairnya berisikan cinta yang begitu dalam untuk sang khaliq siapakah dia dan bacakan salah satu syairnya" ucap Gus Rayhan membaca pertanyaan, sedangkan para santri hanya diam saja karena perkiraan yang jauh dari yang mereka bayangkan. Mereka kira pertanyaannya seperti menyambung ayat, nadhom alfiyah seperti tahun yang lalu.

"ayo apakah ada yang bisa jawab?" tanya Gus Rayhan sekali lagi melihat para santri yang hanya diam saja

"ya anti silahkan apa jawabannya" tunjuk Gus Rayhan pada Nazwa yang mengangkat tangannya

"ia adalah Rabiah Al-Adawiyah seorang sufi wanita yang masyhur berasal dari bashrah irak, salah satu syair cintanya kepada sang khaliq adalah

"Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta

Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu

Cinta digenggam walau apapun terjadi

Tatkala terputus, ia sambung seperti mula

Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga

Menikmati pertemuan indah dan abadi

Tapi tak jarang bertemu neraka

Dalam pertarungan yang tiada berpantai" jawab Nazwa membuat semua santri menoleh kearahnya

"Alhamdulillah benar sekali, syukron jawabannya ukhti" ucap Gus Rayhan dan semua santri langsung bertepuk tangan, ustadzah Fathia langsung menyerahkan sebuah paper bag kepada Nazwa sebagai hadiahnya

🍁🍁🍁🍁🍁

"wah hebat anti Naz jawab soal pertama" ucap Hana saat sudah sampai dikamar dengan masing-masing mendapatkan hadiah

"kalian juga kan hebat bisa jawab soal yang lain" ucap Nazwa

"ya tapi soal pertama tuh istimewa banget" ucap Salwa

"iya, bahkan Gus Fatih kayaknya juga nggak bisa jawab" ucap Nadifa diangguki temannya yang lain

"eh tapi ngomong-ngomong Naz kok anti bisa, setahu ana kalau sekolah di kota itu agamanya agak kurang ya?" tanya Hana

"hehehe, iya memang kalau soal agama masih dibilang kurang, tapi kisah Rabi'ah Al-Adawiyah bukan ana dapat dari sekolah tapi ana dengar cerita dari nenek dan kakek ana saat sering menginap di rumah mereka. Ana sangat kagum dengan Rabiah Al-Adawiyah yang beribadah karena benar-benar mencintai Allah bukan karena takut neraka dan mengharapkan surga. Ia perempuan yang luar biasa yang dikenal dengan ibunya para sufi. syair-syair nya hanya berisikan tentang cinta nya kepada sang khaliq" ucap Nazwa membuat teman-temannya menganggukan kepalanya.

🌸🌸🌸🌸🌸

Rumah Abi Rahman

"yang jawab soal ana pertama tadi santriwati baru ya?" tanya Gus Rayhan yang saat ini duduk di ruang tamu dengan Gus fatih, ustadzah Fathia, dan ustadz Lukman suami ustadzah Fathia.

"emang sejak kapan ana sering merhatiin santriwati ponpes?" tanya ustadzah Fathia curiga

"ya maksud ana kayak pertama kali liat gitu, kan santriwati yang lain ana pernah lah liat wajah mereka saat ngajar di kelas" jawab Gus Rayhan

"anti kalau ngajar suka merhatiin wajah santriwati ya? zina mata loh" tuduh ustadz Lukman

"nggak gitu maksud ana bang, kan kalau kita absen kelas pastilah pernah liat gitu, tapi nggak merhatiin berlebihan cuma cek kehadiran aja" ucap Gus Rayhan menjelaskan

"emang kalau santriwati baru anta mau ngapain?" tanya Gus Fatih curiga

"ya pengen tau aja"

"ya santriwati baru, pindahan dari kota namanya Nazwa" jawab ustadzah Fathia

"oh Nazwa nama yang indah" batin Gus Rayhan dan tersenyum

tipis

"ehmmm sepertinya akan ada sesuatu nih" goda ustadzah Fathia melihat Gus Rayhan dan Gus Fatih yang sama-sama melamun memikirkan sesuatu

"sesuatu apa?" ucap keduanya kompak

"wallahualam" ucap ustadzah Fathia tersenyum dan berlalu pergi kekamarnya

.

.

.

Maaf kalau alurnya nggak nyambung atau ada kata-kata yang tidak sesuai 🙏🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Dini Eriani

Dini Eriani

ada cinta setiga ini😂

2021-12-30

0

گسنيتي

گسنيتي

khm thor kondisi kan gus gus tu haha.

2021-11-04

0

Chika£Hiats

Chika£Hiats

Tim Nazwa n Gus Rayhan ☝️😁😍

2021-10-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!