🍁🍁🍁🍁🍁
“Nah ini kamar Nazwa” ummi fatimah membuka sebuah ruangan, ada empat kasur dan empat lemari didalam kamar tersebut.
“dikamar ini ada berapa orang ummi?”
“semula ada tiga, sekarang ada Nazwa jadi empat, oh ya Nazwa bawa hp?"
"bawa ummi"
"hp nya dikumpulkan ya sama ummi"
"tapi nanti kalau Nazwa pengen telpon keluarga Nazwa gimana ummi?"
"Nanti Nazwa minta sama pengajarnya disini kalau Nazwa pengen telpon" dengan berat hati Nazwa menyerahkan handphone keluaran terbarunya pada ummi fatimah
“ya udah, sekarang susun barang-barang Nazwa di lemari ya maaf ummi nggak bisa ngajak Nazwa keliling, ada sesuatu yang harus ummi urus” ucap ummi fatimah dan Nazwa hanya mengangguk
ummi fatimah keluar dari ruangan meninggalkan Nazwa sendirian menyusun barang-barangnya.
“hah” Nazwa menghhembuskan nafas berat. “masa gue cuma disuruh tinggal dikamar ini gedean juga kamar gue dirumah, kasurnya juga kecil amat nggak bisa bebas gerak” gumam Nazwa menghembuskan nafas berat
“Ya allah, bu...ibu kok pakek naruh snack segala sih di koper, banyak lagi kayak orang nggak pernah makan aja gue, pantas nih koper ringan” Nazwa hanya menggelengkan kepala melihat kopernya uang berisi sendal, sepatu, sabun cuci, perlengkaapan mandi, bros jilbab, dan sisanya diisi oleh snack yang begitu banyak.
“taruh dibawah tempat tidur aja kali ya” Nazwa meletakkan koper yang dipenuhi snack dibawah tempat tidur setelah mengambil keperluan lainnya, sedangkan koper yang satunya lagi ditaruh disamping lemari seperti koper teman sekamarnya. Terdengar suara derap langkah kaki mendekat kearah kamar.
“Assalamualaikum” Nazwa yang sedang duduk diatas kasur menoleh melihat tiga santriwati menggunakan sarung batik baju putih panjang dan jilbab putih masuk ke kamar tersebut
“wa’alaikumussalam” Jawab Nazwa
“eh anti santriwati baru ya?”
“iya, baru pindah hari ini”
“oh perkenalkan namaku salwa, ini Nadifa, ini Hana” santri yang menyapa Nazwa memperkenalkan diri dan teman di sebelahnya.
“Nazwa” Nazwa memperkenalkan diri dan menjabat tangan mereka satu persatu.
“Nazwa anti pindahan dari ponpes mana?" Hana bertanya pada Nazwa
"bukan ponpes sih gue eh aku eh ana pindahan SMA Negeri Nusa Bangsa” jawab Nazwa memukul mulutnya pelan membuat temannya tersenyum
"entar kalau udah sering terbiasa kok" Salwa menepuk pelan pundak Nazwa dan Nazwa hanya mengangguk
"wah pasti murid disana ganteng-ganteng ya kayak pangeran, teman SMP ku yang sekolah di kota katanya siswa nya ganteng-ganteng" Nadifa heboh sendri membuat temannya tepuk jidat dan Nazwa hanya mengaruk tengkuk kepalanya.
"fotokopi si Yolan nih" ucap Nazwa dalam hatinya
"Heh, Nadifa Nur Asma pikiranmu nggak bisa banget jauh dari kata ganteng" Hana memukul pelan kepala Nadifa dengan tangannya dan Nadifa hanya cengir.
"oh ya Nazwa kita ajak keliling ponpes yuk, anti pasti belum sempat keliling" Salwa mengajak Nazwa keliling dibalas anggukan oleh Nazwa
⚘⚘⚘⚘⚘
Mereka keluar dari ruangan berjalan bersama, Nazwa memperhatikan sekeliling ternyata pesantren ini sangat luas.
"emm disini juga ada TK ya?" tanya Nazwa
"TK nggak ada, cuma MI, MTs, sama MA, tapi ada juga ngaji sore sama pengajian bagi anak-anak desa yang mau tiap hari minggu sama jum'at" jelas Nadifa dan Nazwa hanya mengangguk sebagai jawaban
"kejar layangannya" tiba-tiba segerombolan anak kecil berlari menabrak mereka, Nazwa sampai berputar sambil berpegangan pada pundak Salwa, sedangkan Nadifa dan Hana terjatuh.
"Aduh...nih bocah-bocah nggak ada kerjaan lain apa?" Nadifa berdiri dibantu Nazwa sambil terus mengomel sedangkan Hana dibantu oleh Salwa
"emang dipesantren boleh main layangan ya?" tanya Nazwa
"nggak dibolehin sama pak kyai, mungkin anak desa yang lagi main sekitar pesantren " jawab Salwa
"kak...kakak tolong layangan ku putus hosh...hosh" Aziz datang menghampiri Nazwa dan temannya yang masih berdiri di tempat tadi
"loh...Azis yang punya layangan putus?" tanya Hana
"iya tadi aku main layangan dirumah tapi layangannya putus" ucap Aziz
"oalah...di rumah tadi ada gus fatih nggak?" tanya Nadifa yang malah membahas hal lain
"ada kok kak, paman baru pulang sekolah" jawab Aziz
"gus fatih siapa?" tanya Nazwa bingung
"itu loh anak bungsu ummi fatimah namanya muhammad fatih al hasani" jawab Hana dengan heboh dan Nazwa hanya ber oh saja
"huuu...nuduh ana aja yang suka ganteng anti pun sama" ucap Nadifa menoyor kepala Hana
"Gus Fatih kan beda" ucap Hana tak mau kalah
"sama aja gus fatih juga manusia" ucap Nadifa balik menimpali
"beda"
"sama"
"beda"
"cepetan kak bantu aku kejar layangan" Aziz yang mulai kesal karena santriwati dihadapannya malah membicarakan pamannya yang menjadi idola seantero pesantren
"ayo...bantu kejar cepat, seperti kita mengejar cinta gus fatih yang belum pasti" jawab Nadifa dengan semangat dan tanpa aba-aba menarik tangan Nazwa untuk ikut berlari, Hana pun tak kalah semangat dengan menarik tangan Salwa untuk ikut berlari juga. Nazwa yang ditarik sempoyongan dengan cepat ia mengatur langkahnya agar tak terjatuh dan langsung berlari mengikuti yang lain, jangan tanyakan kecepatan Nazwa yang sudah seperti atlet lari, mengangkat gamis yang dikenakan tinggi-tinggi untungnya ia memakai jeans hitam yang tidak ketat didalam. sedangkan temannya sedikit kesusahan berlari karena masih memakai sarung.
"awas bocil" teriak Nazwa pada anak-anak yang ikut mengejar layangan, layangan tersangkut diatas pohon mangga dengan sigap Nazwa langsung memanjat dan meraih benang layangan. Tanpa rasa takut sedikit pun ia meloncat dari pohon mangga yang cukup tinggi.
"wah kakak hebat" ucap Aziz kagum melihat aksi Nazwa
"ini pegang layanganmu yang erat seperti engkau memegang janji pada pasanganmu kelak jangan biarkan ia terputus dengan janjimu yang omong kosong" ucap Nazwa menyerahkan layangannya kepada Azis sedangkan anak-anak yang lain langsung bubar dengan perasaan kecewa
"Hah...maksudnya kak?" Aziz bingung mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Nazwa
"ah...sudahlah aku saja tak paham apalagi kau yang bocil, itu caption ig teman kakak sepertinya sedang galau"
jelas Nazwa mengibas-ngibaskan jilbabnya karena kelelahan berlari
"galau itu apa kak?" tanya Azis lagi yang masih bingung
"haah...pokoknya itu lah" ucap Nazwa yang tidak tau cara menjelaskannya
"tapi tadi kakek keren banget kayak di film-film itu loh" Aziz bertepuk tangan melihat aksi Nazwa tadi, bahkan Nazwa sampai tak sadar telah menjadi pusat perhatian semua santri yang ada di lapangan
"hosh...hosh...hosh" Salwa, Nadifa dan Hana lansung mengatur nafas setelah sampai didepan Nazwa
"gila hosh anti larinya hosh cepet banget hosh Nazwa" ucap Hana sambil terus mengatur nafasnya
"iya, cepet banget keringet ana bahkan sampai sebesar biji salak karena lari kencang" ucap Nadifa ikut menambahi
"ish, ana malu banget liat deh semua orang pada liatin kita" ucap Salwa sambil menutup muka dengan telapak tangannya. Nazwa yang mendengarnya langsung menatap sekeliling dan ternyata semua santri yang ada di lapangan sedang memperhatikan mereka
🌷🌷🌷🌷🌷
Mohon maaf kalau alurnya gak nyambung atau banyak typo 🙏🙏🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Amboy
kakek atau kakak?
2024-06-25
0
Eti Eti
sampai sini cerita nya bagus 👍👍
tapi kok yg like sedikit ya🤔🤔🤔
semangat berkarya terus thor💪💪💪💪
2023-08-07
0
Chika£Hiats
Yaa Allah Najwa,, keluar jiwa remannya😂😁
lanjutt Thor,, semangatt💪
Aku kasih kopi nih biar semangat ☕☕
2021-10-16
5