Club

💐💐💐💐💐

"eh kira-kira si Caca dibawa kemana ya sama bapaknya?" kata Reyno sambil memasang helm dikepalanya

"Kan katanya dijual kalau menurut perkiraan gue nih ya, si Caca dibawa ke club sama bapaknya kayak di novel-novel gitu" ucap Yolan

"ada ya bapak tega kayak gitu sama anaknya demi uang" Nazwa bergidik membayangkannya

"ada tu bapaknya Caca" jawab Bastian

"tapi nih ya kalau dinovel-novel yang gue baca kalau dijual sama bapaknya terus ketemu tuan muda gitu si Caca bakal dinikahin sama tuan muda dan dijadiin istri kontrak gitu, nah nanti lama-lama jadi cinta beneran" ucap Yolan mulai halu

pukkk...kepala Yolan dipukul menggunakan helm oleh Bastian

"mana ada anak nikah masih SMA yang ada dikeluarin dari sekolah" sambung Bastian

"Tapikan kalau dinovel tu yah..."

"ah udahlah yang penting si Caca cepat ketemu" Nazwa langsung memotong perkataan Yolan

"tau nih si Yolan kebanyakan halu" sambung Reyno

Nazwa merogoh tasnya dan mengeluarkan ponsel " Nah ini nih, club yang terdekat dari sini jaraknya sekitar tujuh kilo meter kita pergi kesana aja dulu" ucap Nazwa menperlihatkan lokasi diponselnya dan diangguki oleh yang lain

Mereka mulai melajukan motornya meninggalkan halaman rumah Caca menuju lokasi Club yang ditunjukkan dalam ponsel

🕊🕊🕊🕊🕊

Di Club...

Setelah sampai mereka langsung masuk setelah memarkirkan motornya

" Gila pagi-pagi gini rame aja, gue kira malam aja rame" ucap Nazwa melihat banyak orang disana

"Sama gue juga pikir malem aja soalnya kalau dinovel mereka pergi ke club pas malam aja" ucap Yolan membuat Nazwa menepuk jidat heran dengan sahabatnya yang satu ini selalu mengaitkan sesuatu dengan novel

Sementara Bastian dan Reyno malah memperhatikan wanita-wanita seksi yang ada disana

"Tante-tante culik aku dong" ucap mereka

"Astagfirullohaladzim...istigfar woi zina mata" ucap Nazwa

"emang gini nih ciri laki buaya nggak bisa lihat yang bening-bening langsung gass" ucap Yolan

"eh ini namanya rizki anak sholeh, mereka sendiri yang memamerkan bukan kita yang minta" ucap Bastian

"tul betul" sambung Reyno

"tapi kalian juga jangan liat" ucap Nazwa dan mereka berdua hanya cengengesan

Saat memperhatikan sekeliling mereka berdua melihat seorang yang sepertinya tidak asing

"eh itu bapaknya si Caca kan" ucap Reyno karena mereka pernah melihat fotonya di handphone Caca saat ayah dan ibunya belum bercerai

"eh iya sama siapa tuh?" ucap Nazwa

"Pasti orang yang katanya beli Caca" ucap Reyno

"Kok tua amat nggak kayak novel yang gue baca, kirain tuan muda gitu" ucap Yolan

kepalanya langsung ditepak oleh Bastian

"ish..eh lo jangan keseringan mukul kepala, amnesia gue ntar" ucap Yolan sambil memegang kepala

"Lo ini ya kebanyakan halu, udah sekarang kita ikuti aja kemana mereka pergi" ucap Bastian yang dibalas anggukan oleh yang lain

mereka langsung mengikutinya diam-diam hingga berhenti didepan sebuah ruangan

Bapak Caca dan orang tersebut langsung masuk sedangkan mereka masih mengamatinya

"eh...bapaknya Caca masuk tuh, kita ikut nggak ni" ucap Bastian

"Ikutlah ayo, langsung dobrak aja" ucap Nazwa berdiri diikuti temannya yang lain

saat didepan pintu, mereka langsung mendekatkan telinga menguping pembicaraan yang ada didalam

"eh nggak kedengaran ni" ucap Reyno

"eh iya, ruangannya pasti kedap suara" ucap Yolan

"Bas dobrak" ucap Nazwa

"loh kok gue kan elu sendiri yang bilang dobrak aja" ucap Bastian tak terima

"lo tega nyuruh perempuan gitu" ucap Nazwa

"heh.." Bastian menghembuskan nafasnya kasar

"yaudah gue dobrak, nih pegangin" ucapnya membuang tas sekolahnya ketangan Yolan yang tak ada isinya hanya sekedar dibawa supaya terlihat sebagai siswa sejati

"wanita emang nggak pernah salah" gumamnya kecil tak terdengar

"heh...Reyno bantu noh, diem aja lu" ucap Yolan

"Ya udah gue bantu" ucapnya pasrah

"awas lu pada"

Mereka mulai mengambil ancang-ancang bersiap mendobrak pintu

"satu...dua...tiga" ucap Yolan berhitung

dan...

"Braaakk" suara pintu terbuka. Jangan diragukan lagi kekuatan mereka sabuk hitam di pencak silat.

Orang yang didalam ruangan langsung terkejut

Terlihat bapak Caca bersalaman dengan orang itu sambil memegang uang yang jumlahnya tak sedikit dan Caca yang terlihat berbaring diatas kasur tidak sadarkan diri

"SIAPA KALIAN?" ucapnya lantang sambil berdiri dengan mata melotot

"kami polisi, ya polisi" ucap Bastian tegas dan langsung dilirik oleh temannya yang lain

"Hahaha" tawa pria tua yang bersama ayah Caca

"mana ada polisi pakek seragam SMA" lanjutnya

Nazwa langsung menginjak kaki Bastian dengan keras "kalau melawak pikir tempat" ucapnya

" gue latah" ucap Bastian nyengir

"kami temannya Caca kami kesini mau jemput Caca pulang" Ucap Nazwa

"berani sekali kalian" ucap bapak Caca

"Harus berani kenapa kami takut, anda cuma manusia" Tantang Bastian

"Heh dasar anak kecil sok berani, dimana sopan santun kalian" ucap Pria tua itu ikut menimpali

"Sopan santun kami hanya untuk orang yang pantas bukan orang seperti anda" ucap Reyno

"betul, lagian udah tua kayak gini nggak inget umur? tobat om... tobat...ajal nggak kenal usia, sekarang lagi musimnya orang mati, tobatlah sebelum malaikat izrail mencabut nyawamu" ucap Yolan ceramah dengan kata-kata yang biasa diucapkan pak Musa saat menghukum mereka

"Masih kecil sok berani" ucap pria tua itu geram dan langsung berdiri begitupun ayahnya Caca

Tanpa aba-aba pria itu langsung melayangkan bogem mentah ke wajah Yolan namun segera ditangkis oleh Nazwa

Perkelahian pun tak dapat dihindarkan diantara mereka. Bastian melawan pria tua itu, Reyno dan Nazwa melawan bapak Caca, sedangkan Yolan yang tak pandai berkelahi langsung menuju ke tempat tidur menyadarkan Caca yang pingsan

"Caca sadar ca" ucap Yolan sambil menjipratkan air yang diambil dari dalam tasnya ke wajah Caca

Bukk...Pakk...Bukk...Plakk...Brukk

suara gaduh mereka yang berkelahi. Nazwa mengangkat roknya tinggi-tinggi agar mudah melawan, Nazwa juga sabuk hitam di pencak silat sama seperti Reyno dan Bastian. Tentu saja mereka lebih ahli bahkan belum terluka, namun saat Nazwa lengah ia langsung mendapat bogem mentah dipelipisnya, Reyno masih tetap bertarung namun napasnya mulai tersengal-sengal

sedangkan Bastian ia sudah seperti orang kesetanan hingga membuat pria itu kewalahan. Sedangkan Caca sudah mulai sadar, Yolan langsung memeluknya. Saat berkelahi tiba-tiba dua petugas keamanan langsung melerai mereka

"ada apa ini?" ucapnya melihat keributan. Bahkan Bastian yang emosi sampai menonjok salah satu wajah petugas keamanan saat melerai mereka

Nazwa pun mulai menceritakan kejadian tersebut

"jangan membuat keributan disini" ucap salah satu dari mereka

mereka bertiga ngos-ngosan sedangakan bapak caca dan pria yang bersamanya babak belur oleh mereka

"ayo bawa mereka keluar agar tidak mengganggu yang lain" ucap petugas satunya diangguki temannya

Mereka dibawa keluar dari Club tersebut

"udah kalian sana pulang" ucapnya

"tapi pak dia bersalah, dia udah jual anaknya sendiri" tunjuk Nazwa pada bapak Caca yang duduk lemas dengan memar diwajahnya

"bayangkan kalau itu anak kalian, dijual oleh orang lain apa yang kalian lakukan terhadap orang yang menjualnya?" tanya Nazwa

"tentu menyeretnya ke penjara" ucap petugas satunya dengan cepat

"oleh karena itu ayo bantu kami bawa dia kepenjara pak sesuai undang-undang perlindungan anak dia telah melakukan kekerasan kepada putrinya" ucap Nazwa tersenyum

"baiklah kami bawa dia kekantor polisi tapi kalian juga harus ikut sebagai saksi" ucap petugas tersebut dan merekapun langsung mengangguk tanpa memikirkan akibat setelahnya

.

.

🙏🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Andi Fitri

Andi Fitri

itu namanya setia kawan..bonyokin aja tuh bpk laknatnya si Caca .

2023-07-20

0

گسنيتي

گسنيتي

mantap km najwa

2021-11-03

0

Bunga Syakila

Bunga Syakila

ok nazwa dan kawan kawan 👍👍👍👍

2021-10-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!