Ruang Guru

🌷🌷🌷🌷🌷

"Assalamualaikum" ucap mereka saat membuka pintu kamar dan setelah maauk mereka langsung menutup pintunya kembali

"Ayo kita makan" ucap Nazwa sambil mengeluarkan kopernya dari bawah temapat tidur

"Hah???" ucap temannya bingung termasuk Aziz

Nazwa langsung membuka kopernya yang dipenuhi snack dan minuman seperti yogurt dan susu

"ibu aku naruh makanan banyak banget di koper, kaya bekal aja kan nggak mungkin aku habisin sendirian" ucap Nazwa sambil mengeluarkan berbagai macam makanan dari dalam kopernya

"Ya Allah, Nazwa ibu anti perhatian banget" ucap Hana dan hendak mengambil makanan namun tangannya langsung ditepis oleh Salwa

"kalau makan do'a dulu" ucapnya dan memulai berdo'a

"hhmm, kak Nazwa makanannya enak banget" ucap Aziz dengan mulut penuh terisi makanan

"ya Nazwa ini makanan terenak yang pernah ana makan" ucap Nadifa

"makasih ya Naz" ucap Salwa sedangkan Hana hanya diam saja dan terus makan seperti orang kelaparan

"santai aja kali, emang kalian nggak pernah ya makan ini?" tanya Nazwa dan mereka hanya menggeleng sambil menikmati setiap makanan membuat Nazwa terharu karena ia sering tak bersyukur bahkan sering membuang-buang makanannya

ceklek

tiba-tiba pintu terbuka menampilkan seorang bergamis merah maron dan jilbab senada

"Assalamualaikum" ucapnya dengan suara yang lembut mengucapkan salam

"wa'alaikumussalam" ucap mereka terkejut dan langsung tersedak dengan makanan yang di mulut mereka kecuali Nazwa

uhuk...uhuk

mereka langsung meminum susu kotak yang didepan mereka

"hayo pada ngapain? loh Aziz kok disini juga?"

"lagi makan jajan ummi" jawab Aziz cengir dan mencium tangan umminya diikuti santriwati yang lain termasuk Nazwa

"buk guru ayo ikut makan" ucap Nazwa menyodorkan makanan

"panggil ustadzah Fathia aja kayak santriwati disini" jawabnya lembut

"ya ustadzah" ucap Nazwa tersenyum

"kalian dapat makanan dari mana?" tanyanya heran melihat makanan yang begitu banyak di koper

"kak Nazwa yang bawa ummi, enak loh coba ummi makan" ucap Aziz menyodorkan pocky ditangannya

"hhmmm enak" ucap ustadzah Fathia dan mereka pun makan bersama diselingi canda tawa dan cerita konyol Nazwa saat dikota, memang ustadzah Fathia adalah ustadzah idaman para santri karena sikapnya yang ramah dan humoris membuat santri dekat dengannya tapi kalau sudah marah tidak akan ada yang berani

"oh ya Nazwa ustadzah kesini mau ngasih tau nanti temui ustadzah setelah sholat dzuhur di ryang guru ya ustadzah mau ngasih baju sama jadwal pesantren tapi malah ikutan makan" ucap ustadzah Fathia cengir

"iya ustadzah" jawab Nazwa senyum

"ustadzah pulang dulu ya, ayo Aziz pulang" ucapnya lagi pada anaknya yang sudah terlihat kekenyangan

"makasih ya kak Nazwa" ucap Aziz ikut keluar bersama umminya diangguki oleh Nazwa

"huhhh...ana kenyang banget" ucap Nadifa

"eh udah adzan ayo siap-siap sholat dzuhur" ucap Salwa dan mereka pun membersihkan bungkus-bungkus makanan yang berserakan

"kita sholat dikamar atau masjid?" tanya Nazwa bingung

"ya terserah kita sih soalnya hari ini nggak ada kajian" jawab Hana

"oh, kalau gitu aku sholat di kamar aja deh" ucap Nazwa

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Assalamualaikum" ucap Aziz saat memasuki rumah bersama umminya terlihat Neneknya sedang mempersiapkan makanan di meje makan di bantu bi ijah pembantu rumah mereka

"wa'alaikumussalam Aziz makan dulu" ucap ummi fatimah melihat cucunya yang langsung masuk kekamarnya

"Aziz kenyang nek, tadi udah makan dikasih sama kak Nazwa"ucapnya sambil berlalu masuk kekamarnya

"Nazwa siapa ummi?" tanya Fatih menuruni anak tangga yang sempat mendengarkan pembicaraan umminya dan Aziz

"Nazwa santriwati baru pindahan dari kota" ucap umminya

"lebih cantik dari Khumairo loh Fatih, senyumannya manis banget" ucap ustadzah Fathia yang membantu umminya menata makanannya di meja makan

Sedangkan Fatih diam saja dan berlalu pergi kemasjid untuk sholat dzuhur berjama'ah

"jangan suka menggoda adikmu" ucap umminya dan ustadzah fathia hanya tersenyum

🌷🌷🌷🌷🌷

Nazwa yang sudah menyelesaikan sholatnya dan mengganti pakaiannya dengan rok plisket hitam hitam, kemeja biru navy dan jilbab pashmina warna hitam langsung bergegas ke ruang guru karena teman-temannya masih dimasjid, mereka lebih memilih sholat dimasjid pesantren daripada dikamar. Nazwa menunggu sedari tadi namun tidak ada tanda-tanda temannya akan datang akhirnya ia memutuskan untuk pergi sendiri ke ruang guru

"Aduh ruang guru dimana ya?" tanya Nazwa bingung saat keluar dari kamarnya. Nazwa terus berjalan di koridor pesantren, karena selalu menghadap atas melihat nama ruangannya ia sampai tak sadar telah menabrak seseorang

"aduh pinggang ku" ucap orang yang tertabrak

"eh sorry sorry nggak sengaja" ucap Nazwa

"iya nggak papa kok, lain kali kalau jalan liat depan" ucap orang tersebut

"Agus"lanjutnya lagi

"Nazwa" ucap Nazwa sambil mengatupkan tangan didepan dada karena ia tahu kalau dipesantren dilarang berpegangan tangan bagi yang bukan mahramnya

"anti santriwati baru itu ya?"

"iya kok tau?"

"semua juga tahu, anti santriwati pertama yang panjat pohon mangga buat ngambil layangan" ucap Agus tertawa kecil

"hehehe" Nazwa hanya cengir dan menggaruk tengkuk kepalanya yang tak gatal

"oh ya anti mau kemana?"

"mau ke ruang guru, tapi ana tak tau ruang guru ada dimana"

"oh kalau ruang guru lurus setelah itu belok kanan nanti disana ada tulisan ruang guru" ucapnya

"terima kasih" ucap Nazwa sambil berlalu

"Assalamualaikum ukhti" ucap Agus saat Nazwa berlalu

"Wa'alaikumussalam" ucap Nazwa membalik badannya sebentar karena lupa mengucapkan salam

"Berdekatan dengan yang bukan makhrom berarti yang ketiga ada setan" ucap seseorang tiba-tiba keluar dari sebuah ruangan membuat Nazwa berjengkit kaget sambil memegang dadanya, ternyata ia melihat interaksi antara Nazwa dan Agus saat berpapasan di koridor pesantren

"Lo yang setan tiba-tiba nongol kagak jelas" ucap Nazwa sambil masih memegangi dadanya karena terkejut

"jaga gaya bicara anti ini tuh pesantren, gunakan bahasa yang sopan"

"menurut lo gue nggak sopan gitu? emangnya lo sopan hah nongol didepan orang?" tanya Nazwa ngegas

"udah ah gue mau pergi dulu entar ada setan" ucap Nazwa sambil berlalu pergi

Sedangkan orang tersebut yang tak lain Gus Fatih hanya bengong di tempat baru pertama kali ada santriwati yang berani melawannya

"Assalamua'alaikum" ucap Nazwa saat masuk dalam ruang guru

"Wa'alaikumusalam" jawab orang yang di dalam

"Nazwa sini" ucap ustadzah Fathia yang mejanya berada paling pojok dan Nazwa langsung menuju kearah sana

"Nah, ini baju seragam Nazwa sama ini" ucap ustadzah Fathia menyerahkan beberapa stell pakaian seragam dan empat lembar kertas. Kertas pertama berisi jadwal kegiatan pesantren, kertas kedua berisi jadwal piket, kertas ketiga berisi aturan pesantren dan kertas keempat berisi jadwal mata pelajaran.

Nazwa membaca jadwal tersebut dan ia mengernyit bingung

"ustadzah bersih-bersih kamar mandi maksudnya kita bersihin kamar mandi gitu? bersihin toilet juga?" tanya Nazwa protes

"iya bersihin kamar mandi, Nazwa ndak sendiri kok nanti ada temennya juga"

"nggak bisa diganti ya ustadzah?" tanya Nazwa bernegosiasi

"ndak bisa Nazwa, kegiatan ini dapat menjadikan Nazwa lebih mandiri, nanti Nazwa terbiasa kok" jawaban ustadzah Fathia membuat Nazwa hanya mengangguk-anggukan kepalanya dengan pasrah.

maaf kalau alurnya nggak nyambung atau banyak typo 🙏🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

🤣🤣🤣🤣

2023-06-23

0

Mommy Gyo

Mommy Gyo

semua bab sudah like ya Thor, semangat

2021-06-29

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!