Saat sampai didepan gerbang sekolah Nazwa langsung disambut oleh sahabatnya. Langsung ke sekolah bukan pergi numpang buang air ke rumah teman seperti yang dikatakan ibunya.
"Nazwa" teriak mereka bersama hingga siswa sekitar menatap mereka
"Jangan teriak-teriak ya Alloh, gue nggak budek ya" kesal Nazwa menuju ke arah mereka
"Heh, si Caca mana ni?" tanya Nazwa saat tak melihat salah satu sahabatnya itu
Sahabat Nazwa terdiri dari tiga orang cewek yaitu Nazwa, Yolanda, Caca dan dua orang cowok yaitu Bastian dan Reyno
Diantara mereka Caca lah yang kondisi keluarganya bisa dikatakan kurang mampu. Ia bekerja sampingan sebagai pelayan kafe saat selesai sekolah untuk membiayai sekoalahnya sendiri, sedangkan ibunya hanya seorang penjahit yang pendapatannya tak menentu tergantung pakaian yang dijahit
Namun, tak pernah dipermasalahkan oleh mereka
"Nggak tau, nanti sepulang sekolah kita kerumahnya gimana?" tanya Yolan kepada sahabatnya yang dibalas anggukan oleh yang lain.
🌼🌼🌼🌼🌼
Dikelas...
Suasana kelas belum terlalu ramai karena masih jam setengah tujuh. Hanya ada beberapa siswa didalam kelas yang sengaja berangkat pagi. Ada yang lanjutin tidur, Nyalin buku latihan teman, sarapan, dan siswa teladan yang sengaja pagi datang karena jadwal piket
"eh...Bas hari ini gantian lo piket kan?" tanya Nazwa pada Bastian saat melihat jadwal komisaris di belakang.
"Bas...bas...bas emang lo pikir gue drumband?" ucap bastian sewot
"ohhh...jadi ini alasan lo pagi-pagi nyuruh kita berangkat sekolah? buat bantu lo piket gitu?" tanya Reyno dengan malas
"ehh...nggak kok, gue hari ini nggak tau jadwal piket gue, gue ngajak kalian berangkat pagi-pagi tu agar kita seimbang, kemarin kan ke sekolah pas jam setengah delapan nah jadi sekarang jam setengah tujuh biar seimbang gitu, kalau tau gini mending berangkat jam tujuh aja gue" ucap bastian memperhatikan sekeliling
" ya udah, karena sekarang lo udah dikelas, sana bantu si Ari nyapu noh" tunjuk Yolanda pada siswa bernama Ari yang sedang menyapu bangku di belakang
"udah ah gue nggak mau, masa datang ke sekolah kece begini terus piket? lebih baik bayar denda gue dari pada pegang sapu" ucap Bastian dengan malas
"Heh...jangan mentang-mentang lo anak horang kaya yah?, lo bebas ngelakuin apapun karena nggak selamanya semua itu dapat dibeli dengan uang" Nazwa mengeluarkan kata bijaknya
"iya bener tuh" ucap Yolanda
"udah sono lo piket aja..." reyno mendorong bastian untuk mengambil sapu
"hah..." Bastian menghembuskan nafas kasar
"yaudah iya...iya..tapi kalian bantu gue ya"pinta Bastian dengan wajah memelas
"Bantuin lewat doa" ucap mereka serentak membuat Bastian kesal dan dengan malas mengambil sapu di belakang
Sedangkan sahabatnya hanya tertawa sambil duduk di bangku luar kelas memperhatikan sekeliling, di sekolah mereka tak banyak yang memakai jilbab hanya beberapa dan Nazwa salah satunya
Sahabatnya Yolanda dan Caca juga tak mengenakan jilbab, namun sikap Nazwa yang ramah, supel, tidak memandang teman yang kaya atau miskin membuatnya banyak disegani oleh teman-temannya yang lain
"Hei every body inget nggak hari ini hari apa?" ucap seseorang dengan suara lantang yang baru datang, siapa lagi kalau bukan Nayla si bendahara kelas
" inget nggak? inget nggak? nggaklah masa inget" lanjutnya kembali, kemudian Nazwa memukul mulutnya dengan pelan
"ehhh kebalik harusnya inget nggak? inget nggak? ingetlah masa nggak. gitu yang benar" ucap yolanda memperbaiki
"udahlah pokoknya sama aja. Hari ini bayar uang kas kelas yang ngutang minggu kemarin pokoknya bayar harus lunas hari ini"Teriaknya dengan lantang sampai-sampai air liurnya muncrat kemana-mana
"ihhh...jorok lo ah" ucap Reyno kemudian mengelap mukanya pada tas yang dikenakan Nayla, membuat gadis itu memukul kepalanya dengan buku kas yang selalu dibawa kemana-mana seperti ibu kader yang menyurvei penduduk
"ish...si Nayla makanya kalau ngomong jangan teriak-teriak, ludah lo nggak ngandung bakteri kan?" ucap Yolanda meraih tisu dari kantong tas Nayla dan membersihkan tangannya dari ludah yang muncrat, sedangkan Nazwa hanya tertawa melihat sahabatnya karena posisinya yang paling pinggir jadi ia tidak kena
"Udah nih gua bayar, kembaliannya buat lo aja Nay" ucap Nazwa mengeluarkan uang lima ribuan dari sakunya
"ya elah Nazwa mana ada uang kembaliannya ini tuh uang pas" ucap Nayla sambil membuka buku didepan pintu kelas dan mencontreng nama siswa yang sudah mengeluarkan. Namun, saat membuka buku kas uang malah berhamburan jatuh dari buku tersebut
"Ya Allah Nay, kalau jadi bendahara yang bertanggung jawab dong, taruh uangnya diamplop kek gitu, jangan naruh sembarangan kalau ilang gimana, emang kamu mau ganti" Nazwa mengomel sambil membantu Nayla memungut uang kas yang jatuh, membuat siswa yang sedang kebetulan lewat dikelas mereka berhenti sebentar dikira orang lagi bagi-bagi uang
"Tau nih si Nayla nggak bisa nanti minta pas masuk aja mintanya biar lebih tertib gitu, ini baru dateng langsung minta uang kas" ucap Yolanda ikut membantu memungut uangnya
Sedangkan Reyno hanya tertawa tanpa ada niat membantu sedikit pun
Saat memungut uang yang jatuh tiba-tiba Bastian dari dalam kelas dengan tanpa aba-aba langsung menyapu sampah dari dalam kelas dengan cukup kencang hingga uangnya berhamburan kesana kemari
" aaaa...ya alloh uangnya terbang" teriak Nayla histeris membuat siswa yng sudah semakin ramai melihat ke arah mereka.
Dan dengan heboh mereka langsung berlarian kesana kemari memungut uang tersebut
Karena lantai kelas mereka yang berada di lantai dua membuat uang tersebut ikut terbang terbawa angin. Akhirnya setelah dirasa kumpul semuanya mereka kembali masuk ke dalam kelas untuk memulai kegiatan belajar
Sambil menunggu guru yang masuk mereka membantu Nayla menghitung uang kas.
"Gimana Nay, uangnya cukup atau kurang?" Tanya Bastian tanpa rasa bersalah
"Sabar ngapa!!!, ini juga karena lo ya, main sapu-sapu aja!" ucap Nayla sewot
"ya gue mana tau ada orang didepan kelas, lagian juga kalian pada ngapain sih disana?" ucap Bastian tak kalah sewot
"udah-udah, cepat hitung jangan saling salahin" Nazwa menengahi omongan mereka
"Ya Alloh, Astaga, Innalillahi, uangnya kurang guys" ucap nayla dengan wajah lesu
"Kurangnya berapa?" tanya Nazwa
"Kurangnya sembilan puluh ribu duh gimana dong guys, gue nggak punya uang ni" ucap Nayla dengan wajah lesu
" Ya udah nih" Nazwa mengeluarkan uang seratus ribuan dari dalam tasnya dan juga amplop kosong
" Tuh, jaga uang yang bener jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi, lakukan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, itu adalah amanah yang dipercayakan pada kita" Kali ini ketua kelas Farhan yang berbicara
"Wah bagus juga kata-kata lo han, liat dimana?" tanya Yolanda
"Nih di ig" ucapnya menunjukkan hp nya
"Makasih ya Nazwa"Nayla memeluk Nazwa
"Sama-sama, kembaliannya tolong buat iuran caca ya, soalnya dia ndak masuk" ucap Nazwa, yang dibalas anggukan oleh Nayla
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Yach Yulianah
mampir...
2023-05-18
1
گسنيتي
ya bernostlgia deh
2021-11-03
0
jingga
mampir kak. jangan lupa mampir di novel baruku Terkasih Tak Termiliki
2021-10-19
0