" Apa kamu tidak bisa bekerja dengan benar, hah? Bagaimana kamu bisa menumpahkan air ?"
Gadis cantik kesal dan tak terima jika gaunnya harus dikotori oleh seorang pelayan. Dia bernama Nasya, putri dari seorang pengusaha mini market. Dia manja dan sombong
" Maaf nona, saya benar - benar tidak sengaja " Pelayan itu turtunduk karena telah melakukan kesalahan
" Maaf maaf. Seenaknya saja minta maaf. Ini pakaian yang berasal dari butik mahal tahu. Gaji mu saja tidak cukup untuk membayar biaya laundry gaun ku ini. Dasar pelayan rendahan! " Nasya terus saja teriak karena kesal dan pelayan itu mulai menitikan air mata. Para tamu lain juga mulai berkerumun di sekitar mereka setelah mendengar suara keributan.
"Nona, ku kira kamu ini terlalu berlebihan! Dia sudah minta maaf padamu. kenapa harus membuat keributan? Baju mu saja hanya sedikit terkena noda minuman. Kenapa harus di permasalahkan? "
Emili yang kesal dengan sikap sombong Nasya itu, mulai membuka suara. Dia terlihat tenang dengan nada bicara yang dingin
" Maaf nona, anda tidak perlu ikut campur. aku tidak seperti anda, meskipun baju anda kotor karena noda minuman. Anda tidak mempermasalahkannya, karena aku yakin itu hanya baju butik biasa. Sedangkan gaun ku ini aku pesan khusus dari perancang ternama "
Nasya terus saja menyombongkan diri
" Cih gaun mu? desainer ternama? Yang benar saja! Gaun mu ini hanyalah gaun dengan rancangan model lama. Untuk apa disombongkan? Jangan samakan harga gaunmu dengan punyaku. Karena jelas ini sangat berbeda. Bahkan harga gaunmu tidak cukup untuk biaya laundry bajuku! Kamu lihat ini! "
Emili menunjukkan label baju yang ada di samping kiri gaunnya pada Nasya. Itu adalah salah satu model baju dengan rancangan desainer ternama yang harganya sangat fantastis. Dibuat dari sutra asli yang lembut dan ada butiran mutiara kecil di sekelilingnya. Nasya ternganga tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, dia tidak bisa berkata apa - apa lagi
" Jadi sudah jelas nona. Di atas langit masih ada langit. Jangan terlalu sombong dengan dirimu sendiri! "Emili berbisik di telinga Nasya. Kemudian dia berbalik dan berkata " Pesta yang membosankan! "
Nasya yang merasa dipermalukan hanya diam sambil mengepalkan tangan, menatap Emili yang mulai menjauh sambil beegumam
" Berani - beraninya kamu mempermalukan ku. Lihat saja suatu saat nanti aku pasti akan membalasmu "
Emili berjalan keluar dari kerumunan dan berlalu meninggalkan pesta.
" Ish, aku benci pesta orang kaya seperti ini. Lebih baik aku jalan - jalan saja! "
Biru yang terus memperhatikan Emili melihatnya berjalan keluar meninggalkan pesta.
" Aku pulang duluan. Sekali lagi selamat atas kepulangan mu. Alex kamu bawa mobilku saja! "
Biru berpamitan kepada Rian kemudian melemparkan kunci mobil kepada Alex dan berjalan dengan cepat untuk mengejar Emili.
Dengan kakinya yang panjang dan langkahnya yang besar, tidak sulit baginya untuk segera mengejar Emili.
" Hei Emili! "
Biru sedikit meninggikan suara memanggil Emili. Emili yang sedang berjalan di trotoar menghentikan langkahnya setelah mendengar suara yang memanggil namanya.
Dia membalikkan badan dan menatap pria yang memanggil namanya. Emili sedikit mengerutkan kening, menatap pria yang bertubuh tinggi dan kekar dengan langkah besar berjalan ke arahnya. Dengan hanya diterangi lampu jalan, wajahnya tidak terlihat begitu jelas.
" Siapa dia? Kenapa dia tahu namaku? "
Emili memicingkan mata menatap dengan seksama pria itu.
" Kamu memanggil ku? Apa kita saling kenal? " Emili bertanya denga sopan, tapi tatapannya terlihat dingin dan tidak bersahabat
Biru terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan Emili
" Apa? Dia tidak mengenalku? Padahal baru tadi siang kami bertemu. Hmn,, rupanya, ada juga wanita yang langsung melupakanku begitu saja "
"Aku Biru, tadi siang kamu menolongku saat mobil yang ku bawa mogok di pinggir jalan "
Terang Biru dengan begitu tenang
" Apa kamu begitu cepatnya melupakan wajah seseorang? "Biru bertanya lagi dengan sedikit senyum di bibirnya
Terlihat Emili sedikit berpikir setelah mendengar penjelasan Biru
" Owh iya,,, kamu pria yang menggunakan mobil sport itu kan? Bagaimana? apa mobilmu sudah dibawa ke bengkel? " Emili bertanya dengan ceria, berbeda sekali dengan Emili yang tadi di pesta.
Biru mengernyitkan dahinya seraya berpikir " Gadis ini sungguh aneh. Bagaimana bisa cara bicaranya berbeda jauh dengan Emili yang ada di pesta tadi. Tadi dia begitu elegan dan dingin. Sekarang dia terlihat periang dan polos, hmn,,, "
" Mobilnya sudah di derek ke bengkel. Sepertinya yang kamu katakan benar dengan masalah mobilnya. Tapi entahlah aku tidak mengerti. Bukan urusanku juga! "
Biru berkata sambil mengangkat kedua bahunya
Emili tertawa melihat reaksi Biru
" Haha.. Kamu ini lucu sekali. Dasar pria tidak bertanggung jawab. Bisa menggunakannya tapi setelah rusak, tidak bisa memperbaikinya. Mana ada teman yang seperti kamu. Lepas tangan begitu saja setelah meminjam barang orang lain.. Haha "
Biru semakin terpana melihat tawa bahagia Emili. Seakan Emili disinari bulan. Dia terlihat begitu bercahaya.
" Gadis ini sungguh alami berada di dekatku. Dia tidak menjaga imejnya ataupun ingin terlihat anggun di depanku. Aku ingin memilikinya! "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak terus ahh gimana alurnya
2023-06-04
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
biru Pepet trus Emili Jngn kasih kendor
2021-04-04
1
Kikoaiko
kayaknya sama emili, sama bina chemistry nya gak ada kayaknya
2021-02-16
2