Hari mulai menjelang petang ketika Emili keluar dari salon, cahaya matahari semakin menghilang dan mulai berganti dengan cahaya dari lampu - lampu yang menerangi kota.
" Huft,,
aku harus siap kembali menjadi Emili yang sesuai dengan keinginan mama. Semangat Mili " Emili bergumam sambil tersenyum dan menyemangati dirinya sendiri. Dia harus terlihat anggun dan sempurna.
Dia berkendara dengan elegan seperti yang selama ini di ajarkan Sandra. Emili masuk ke rumah bu Sandra sejak usia 7 tahun. Dia dilatih dan di didik dengan ketat agar jadi perempuan yang pandai dan serba bisa. Dari kecil dia jarang sekali menikmati waktu bermain, jadi dia tidak punya teman. Dia hanya menghabiskan waktunya untuk belajar dan les, sesuai dengan pengaturan bu Sandra.
Pesta sudah ramai ketika Emili tiba disana. Emili jarang bergaul dengan orang - orang kalangan atas, jadi dia tidak terlalu mengenal mereka.
Rian Sanggara adalah teman masa kecilnya. Dulu orang tua mereka berusaha menjodohkan mereka sebelum Rian belajar ke luar negeri. Tapi Emili menolak dan Rian pun sudah memiliki kekasih. Lagi pula Rian terkenal palyboy. Emili tidak suka pria seperti itu.
Emili menjadi pusat perhatian ketika dia melangkahkan kaki ke dalam ruangan pesta. Semua orang terpana oleh kecantikannya.
" *Waah lihatlah gadis itu! dia begitu cantik "
" Benar. Penampilannya sungguh menawan bagaikan seorang putri raja "
" Benar - benar membuatku tidak ingin memalingkan mata walau hanya sekejap** "
Semua orang berbisik terutama kaum pria. Emili tidak tahu harus berbuat apa, jadi dia langsung mencari Rian untuk menyapa dan mengucapkan selamat atas kepulangannya.
Setelah berkeliling, akhirnya dia menemukan Rian kemudian berjalan mendekatinya
" Hai Rian, lama tidak bertemu "
Mily menyapa dengan ramah dan anggun sambil mengulurkan tangan
Rian menoleh dan memperhatikan Mili " Hai Emili. Iya sudah lama tidak bertemu. Kamu semakin cantik "
Jawab Rian dengan menyambut uluran tangan Rian dan berbicara dengan nada yang menggoda
" Terimakasih. Selamat atas kepulangan mu. Sepertinya sekarang kamu akan mulai terjun ke dunia bisnis dan mengambil alih usaha papamu? "
" Untuk saat ini aku masih ingin menikmati waktuku. Masalah bisnis, akan ku pikirkan lagi nanti " Katanya sambil tersenyum
" O iya Emili. Bagaimana jika kamu menghibur kami dengan permainan piano mu. Aku ingat kamu dulu pintar sekali bermain piano "
" Tidak usah Rian, sudah lama aku tidak bermain piano " Mili berusaha menolak permintaan Rian
" Ayolah, anggap saja ini sebagai hadiah penyambutan dari mu untukku "
Rian memohon kepada Emili seakan matanya berbinar
" Baiklah, hanya 1 lagu saja "
Emili berjalan menuju piano yang ada di ruangan tersebut. Dia membawakan sebuah melodi dari Yiruma yang berjudul Kiss The Rain. Suara piano Emili mengalun dengan indah. Musiknya begitu menyentuh. Semua tamu yang hadir dibuat terbuai oleh musik yang dibawakan oleh Emili.
" *Sungguh alunan piano yang indah, tidak hanya cantik, tapi dia juga berbakat "
" Benar, sungguh gadis sempurna* "
Biru dan Alex juga hadir di acara jamuan itu. Mereka menikmati alunan musik yang dimainkan.
Bi memperhatikan gadis yang sedang bermain piano. Dia mengerutkan kening saat melihatnya sambil bergumam " Emili, ternyata dunia ini begitu sempit "
Senyuman yang indah terpancar di wajahnya
" Kenapa kamu senyum - senyum seperti itu? Aku jadi sedikit khawatir melihatnya " Alex menyenggol lengan Biru dan menyadarkannya dari lamunan dengan sedikit nada mengejek
Biru hanya menjawabnya dengan singkat
" Bukan urusanmu! "
" Ayo cepat kita temui Rian " Sambungnya lagi
Mereka berjalan mendekat ke arah Rian, kemudian menepuk bahunya. Rianpun menoleh dan berkata " Hai bro, akhirnya kamu datang juga. Ku kira gunung es kita tidak akan menyambut kepulanganku? "
" Sudahlah, hentikan! Aku kesini karena Alex yang memaksaku datang. Aku sama sekali tidak berniat menghadiri pesta mu "
Biru menjawab dengan nada sinis
" Jahat sekali kamu. Sudahlah. Nikmati saja pestanya. Aku bisa terkena serangan jantung jika terus berdebat denganmu! "
" Hei, apa kamu kenal gadis yang sedang bermain piano itu? "
Biru bertanya pada Rian sambil menunjuk dengan dagunya
" Dia? " Rian memastikan. Setelah mendapat anggukan dari Bi, dia meneruskan penjelasannya
" Namanya Emiliana Andara. Dia putri dari Andrew Anggara. Ayahnya telah meninggal. Dia yang mengelola perusahaan dibawah pengawasan ibunya. Kenapa? Apa kamu tertarik padanya? "
Rian memicingkan mata bertanya pada Biru. Biru hanya diam memperhatikan Emili tanpa mengeluarkan suara
" Ternyata dibalik penampilanmu yang biasa saat dijalan tadi siang. Ada latar belakang keluarga terpandang "
Selesai bermain piano Emili mendekati meja makan dan mengambil segelas minuman. Namun seorang pelayan tak sengaja menabrak Emili dan menumpahkan minuman di bajunya.
Bruk
prang
Terdengar suara gelas yang pecah dan juga nampan yang terjatuh
" Maaf nona, saya tidak sengaja "
Pelayan itu langsung menunduk dan meminta maaf pada Emili. Emili memperhatikan bajunya yang kotor kemudian berkata
" Iya, tidak apa. Lain kali berhati - hatilah! "
Emili dengan sopan dan ramah berkata pada pelayan, tapi sama sekali tidak melepaskan kesan anggun pada dirinya. Namun sayangnya air minuman itu tidak hanya mengotori pakaian Emili saja, tapi juga gadis yang ada dibelakang Emili
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
saya setuju biru sama emili
2021-04-04
1
Ruby Talabiu
jodoh ni rhor
2020-12-07
1
Anggieapp~
halloo authorr hebatt lnjutt truss Thor
ohya aku ijin promo yaa mampir jga yaa ke lapak aku klian tinggal kunjungi profil aku
trimaksih
2020-06-03
2