Prang....
Terdengar suara gelas jatuh, dan disana terlihat Bina sudah jatuh terduduk di samping pecahan gelas kaca, Dia tertunduk, gaunnya basah
" Owh, maaf Bina aku tidak sengaja! "
Clarisa pura - pura bersikap lugu dan tak berdosa.
Mata Bina menatap dingin ke arahnya, nampak ada kemarahan yang tertahan. Semua tamu undangan memandang ke arah mereka, menjadikan mereka pusat perhatian.
" Bina, harusnya kamu berterimakasih, karena keluarga ku telah merawatmu dari kecil, apa salahnya jika kamu membantu keuangan keluarga kita? "
Clarisa terisak sambil menutup wajahnya
Bina berusaha berdiri, dia menahan rasa sakit akibat pecahan kaca di telapak tangannya.
" Baiklah Clair, aku akan membantu ayah. Nanti aku akan pulang ke rumah "
Bina kemudian berjalan meninggalkan ruangan pesta denga tertunduk malu.
Biru yang melihat kejadian ini hanya tersenyum sinis kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju mobil. Dia mengurungkan niatnya untuk tidur di hotel.
Biru sudah berada di dalam mobil sport mewah miliknya. Dia melihat Bina dari spion yang sedang berjalan tertunduk sambil menangis. Ketika Bina mendekat ke mobilnya , dia menurunkan kaca jendela mobilnya.
" Masuk! "
Kata Biru dengan nada dinginnya. Bina membungkukkan badan dan bertanya dengan heran.
" Maaf? "
" Ku bilang masuk! "
Kata Biru yang menatap tajam ke arah Bina. Diapun terpaksa masuk ke dalam mobil Biru
" Aduh kenapa aku malah menuruti dia dan masuk ke dalam mobilnya? Bagaimana kalau dia orang jahat? Mati deh aku! "
Pikir Bina sambil mengerutkan alisnya
" Tidak usah berpikiran macam - macam. Aku hanya ingin menolongmu dan mengobati tanganmu yang luka itu! "
Kata Biru sambil mengeluarkan kotak p3k yang sudah di siapkan di dalam mobil miliknya
" Hah? apa dia bisa baca pikiran ku ya? "
Pikir Bina semakin bingung
" Kemarikan tangan mu! "
Biru mengeluarkan kapas yang diberi antiseptik untuk membersihkan lukanya
Bina masih termenung menatap Biru kosong. " Hei, cepat kemarikan tanganmu! "
" Ah iya "
Suara Biru yang dingin dan datar menyadarkan Bina dari lamunannya dan dengan cepat memberikan tangannya yang terluka untuk di obati.
" Terimakasih "
"Hmn "
" Tapi,,, kenapa kamu mau menolongku? Padahal kita tidak saling kenal? " Bina dengan ragu - ragu bertanya pada Biru
" Tidak ada. Kenapa kamu tidak melawannya? Sepertinya kamu bukan orang yang akan diam saja bila diinjak - injak di depan umum seperti tadi? "
Bina tertunduk dengan pertanyaan yang di ajukan Biru. Entahlah, dia bingung harus menjawab apa
" Sudahlah, aku juga tidak tertarik dengan masalah mu. Sudah selesai, beruntung pecahan kacanya tidak terlalu dalam. Sekarang turunlah! "
Biru berkata sambil merapikan kotak p3k kembali, tanpa melihat mata Bina yang memerah karena menahan air mata
" Apa? Dia memintaku turun begitu saja? sebenarnya siapa orang ini? "
Pikir Bina kemudian dia berkata " Terimakasih " dan turun dari mobil Biru
Biru langsung menginjak pedal gas dan meninggalkan Bina tanpa menoleh lagi ke belakang
" Gadis bodoh, sampai kapanpun kamu akan terus di injak - injak dan dihina jika tidak melawan "
Gumam Biru di sertai seringai di bibirnya
Di tempat lain Jingga sedang sibuk bersama manajernya mengatur jadwal untuk pemotretannya
" Ji, besok kita ada 2 pemotretan dilokasi yang berbeda. Besok juga kita ada pertemuan dengan perwakilan dari sebuah merk kosmetik untuk membicarakan kontrak terbaru" Kata Sella, manajer Jingga
" Baiklah, tapi kamu tahu kan kalau aku tidak ingin berhubungan dengan pria hidung belang " Kata Jingga dengan tatapan dinginnya
" Iya aku tahu, tapi orang ini cukup penting. Kamu bisa mengamankan posisi sebagai model papan atas jika kamu bersamanya "
Kata Sella berusaha membujuk Jingga
" Entahlah, aku tidak tertarik. Aku bisa menjadi model terkenal dengan kemampuan ku sendiri " Jingga berkata dengan yakin kemudian
" Apa manajer baru ini berusaha memanfaatkan aku? cih "
pikir Jingga sambil tersenyum sinis tanpa sepengetahuan Sella
" Sebagai manajermu, aku akan berusaha menjadikan mu sebagai model top. Kamu tidak perlu khawatir. Cukup ikut pengaturan ku saja! " Sella begitu yakin berkata pada Jingga
" Aku sungguh menantikannya! " Kata Jingga tanpa menatap Sella langsung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
aphrodite
sama seperti ibumu dulu ..seneng banget di injak dan ditindas ..beruntung di tolong Yudha
2024-10-04
0
noona jekey💜💜💜
kyanya biru lebih dingin drpda bapa'y Yudha,,awal masih ketus ke Sabrina kalo Yudha sama gina dri awal selalu lembut meski dingin ...haduhhhh keluarga frozen ini mah😁
2021-07-18
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
sebelah duabelas sama sifat ortunya dingin dan datar
2021-04-04
0