Jaelani Dan Tulkiyem

Sang bayu berhembus, menyapu wajah ayu nan muram. Memberi sedikit kesejukan, bagi jiwa yang tengah panas karena kekecewaan dan patah hati. Hampa. Raina merasa hampa tanpa canda tawa Keanu.

"Rain, aku duduk di sebelahmu ya?" tanya Keanu yang datang tiba-tiba.

"Uhuk ... uhuk. Uhuk ... uhuk." Raina tersedak karena kedatangan Keanu yang tiba-tiba, membuatnya terkejut.

Keanu menepuk-nepuk punggung sahabatnya dengan pelan. "Rain, hati-hati makannya! Aku nggak akan minta mie ayam yang kamu makan, kog. Aku bisa pesan sendiri."

"Ishhhh, dasar pengganggu. Ngapain sich, tiba-tiba nongol kaya' jaelangkung?" Bibir Raina mencebik.

"Hehhhh, bukan kaya' jaelangkung tapi Jaelani, Yem." Dengan santainya Keanu meminum ice tea milik Raina.

"Nggak sopan banget. Itu minumanku, Jae. Ishhhh." Raina cemberut. Kekesalan Raina sampai di ubun-ubun. Kekesalan yang maximal.

"Dasar Tulkiyem pelit." Keanu menaruh gelas yang sudah kosong di atas meja dengan kesal.

"Gara-gara kamu, aku nggak selera makan, Jae."

"Alaaaahhhh ... nggak selera makan kog mie nya ludes," cibir Keanu.

"Dasar Jaelani jelek. Nggak peka." Tetiba Raina menitikan air mata. Keanu bingung melihat ekspresi sahabatnya yang berlebihan. Tidak seperti biasanya.

"Rain, maaf. Kamu sedang ... dapet ya? Kog emosian banget?" tanya Keanu lirih. Ia usap air mata yang membasahi wajah cantik sahabatnya.

Tangis Raina tidak mereda, malah semakin menjadi. Ia kesal dengan Keanu. Namun ia juga kesal dengan dirinya sendiri yang tak mampu menguasai emosi.

Keanu memeluk tubuh Raina. Ia berusaha menenangkan sahabatnya yang mungkin sedang dapat tamu bulanan, sehingga sangat sensitive.

"Sudah Rain. Jangan menangis ya! Maaf jika candaanku kelewatan." Keanu mengusap punggung sahabatnya dengan gerakan naik turun. Hangat dan nyaman. Itu yang Raina rasakan saat ini.

Keanu meregangkan pelukannya setelah tangis Raina mereda. Ia usap jejak air mata yang membasahi wajah cantik sahabatnya dengan jemari tangan.

"Rain, maaf."

Raina terisak. Ia tidak membalas ucapan Keanu.

"Kita kembali ke kelas, ya. Waktu istirahat sudah hampir selesai. Aku yang akan membayar mie ayam dan ice tea nya."

Raina mengangguk pelan.

"Senyum dong!" pinta Keanu sembari mengusap jilbab sahabatnya dengan lembut.

Seketika, Raina menarik kedua sudut bibirnya. Hingga terbitlah seutas senyum di bibirnya yang ranum.

"Nah, gitu kan syantik. Sebentar, aku ke kasir dulu, Rain." Keanu beranjak dari posisi duduknya. Ia berjalan ke arah kasir.

Raina menatap sendu punggung sahabatnya. "Kean, bagaimana caranya agar aku bisa menjauh darimu? Bagaimana aku mampu menahan perasaan yang tidak semestinya ini?" Raina berdiri dengan perlahan. Ia melangkah pergi tanpa menunggu Keanu.

🌹🌹🌹

Bel tanda berakhirnya waktu belajar di sekolah berbunyi. Seusai berdoa, semua siswa berhambur keluar kelas. Tinggalah Raina yang masih duduk di bangkunya.

Keanu berjalan menghampiri Raina yang terlihat sedang merenung. "Rain, kenapa tadi langsung nyelonong pergi tanpa menunggu cowgan ini, hah?" tanya Keanu kesal.

Raina mengangkat wajahya. Ia tatap wajah Keanu. "Maaf, Kean," jawab Raina singkat. Tentu saja dengan suaranya yang terdengar lirih.

"Rain, sebenarnya ... apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu berbeda? Mana keceriaanmu? Mana keusilanmu? Mana canda tawamu? Sepertinya, setelah pulang dari mendaki gunung, kamu perlu di rukyah, Rain." Keanu menatap wajah sahabatnya dengan intens.

Raina berdecak kesal. "Kamu itu yang perlu di rukyah. Kamu nggak ngerti sedikit pun apa yang sedang aku rasakan, Kean." Raina beranjak dari posisi duduk.

"Owwwwhhh, aku lupa ... Rain. Kamu 'kan sedang kasmaran. Mmm ... nanti aku pangilkan Ikhsan dech." Keanu tersenyum lebar.

Raina memutar bola mata jengah. "Ya, aku sedang kasmaran. Puas." Jika saja kakinya tidak sakit, Raina ingin segera berlari menjauhi Keanu. Namun saat ini, ia hanya bisa melangkah perlahan dengan menahan kaki yang masih sedikit terasa nyeri.

"Rain, aku antar ya?" Keanu menyusul Raina yang sudah sampai di halaman sekolah.

"Nggak. Aku pulang sendiri."

"Rain. Kamu marah ya sama aku?"

"Hmmm."

"Kenapa Rain? Kenapa kamu marah?"

"Karena kamu menyebalkan, Kean."

"Rain ...." Terdengar suara yang sangat familiar menyapa. Keanu dan Raina menoleh ke arah asal suara.

"Ikhsan ...." Bibir Raina terlukis senyuman yang merekah tatkala melihat kedatangan Ikhsan.

"Rain, aku antar ya."

Raina mengangguk dengan semangat. "Iya, San."

"Kean, aku diantar Ikhsan. Jadi ... kamu bisa langsung pulang."

Raut wajah Keanu berubah masam. Entah mengapa saat melihat Raina dan Ikhsan, ada setitik rasa yang membuatnya tidak suka. Mungkinkah kecemburuan seorang sahabat atau_? Entah. Hanya waktu yang akan menjawab perasaan Keanu terhadap Raina.

Raina dan Ikhsan berjalan beriringan, meninggalkan Keanu yang masih berdiri terpaku.

.

.

"San, mampir ke rumah pohon, ya!" pinta Raina setelah mereka sampai di tanah lapang yang terdapat sebuah rumah pohon. Rumah pohon merupakan rumah kedua bagi Raina.

"Iya Rain." Ikhsan menghentikan sepeda motornya.

Perlahan, Raina dan Ikhsan turun dari sepeda motor. Setelah menaruh sepeda motornya, Ikhsan menyusul Raina yang sudah berjalan terlebih dahulu menuju rumah pohon.

Keduanya menaiki rumah pohon dengan hati-hati.

"Rain, semua ini goresan tanganmu?" tanya Ikhsan setelah mereka duduk di rumah pohon.

Raina menghela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. "Iya, San."

"Rain, sepertinya ... kamu sangat mencintai Keanu. Kenapa Rain? Kenapa ... kamu tidak berkata jujur pada Keanu dan kak Alyra?"

"Ikhsan, aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan mereka. Keanu dan kak Alyra saling mencintai. Sedangkan aku ... mencintai tanpa dicintai. San, biarlah waktu yang akan membunuh perasaan cintaku terhadap Keanu. Lagian, aku masih sangat muda. Masih banyak yang bisa aku lakukan. Aku tidak ingin tenggelam ke dalam perasaan yang menyakitkan. Bantu aku, San! Bantu aku agar bisa menjauh dari Keanu."

"Tentu, Rain. Aku akan membantumu. Rain, kejarlah cita-citamu. Gapailah semua mimpimu. Bukankah, kamu ingin mendirikan tempat belajar? Kamu ingin berbagi ilmu dengan anak-anak yang kurang beruntung."

Bibir Raina terlukis seutas senyum. "Iya, San. Aku ingin menggapai cita-cita dan mimpiku. Seperti kak Alyra. Saat ini, kak Alyra sudah membuka Rumah Pintar untuk anak-anak yang kurang mampu. Kak Alyra seorang gadis yang sangat perfect. Cantik, lembut, anggun, smart, salehah, dan berhati mulia. Wajar jika Keanu menaruh hati pada kak Alyra."

"Kamu juga paket komplit, Rain. Perfect. Aku kagum padamu," balas Ikhsan dengan mengembangkan senyum.

"Hanya kamu yang bilang seperti itu, San. Orang lain menganggapku seorang gadis yang sangat jauh dari kata sempurna. Jika kak Alyra dan adiknya ini disandingkan, bisa jomplang." Raina tersenyum getir. Ia menganggap bahwa dirinya sangat jauh dari kata perfect.

"Segala hal memiliki keindahan tetapi tidak setiap orang melihatnya." Konfusius.

🌹🌹🌹🌹

Trimakasih bagi readers yang masih setia mengikuti kisah MJB 🙏🙏😘😘😘

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak like 👍

Klik ❤ untuk favoritkan karya atau novel

Trimakasih bagi readers yang telah memberikan gift dan vote untuk mendukung MJB ❤❤❤

So, happy reading 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Fitrah

Fitrah

sabar Reina rasa cinta pada seseorang mantan akan punah beriringan dgn waktu

2024-05-26

2

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Waduh, sepertinya aku mulai bisa membaca situasi nih! Hem, tampak nya itu cemburu lebih dari sahabat ke sahabat nya deh Keanu! Jelas mah itu cemburu terhadap lawan jenis. 😁🤭

2021-07-30

1

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

Jae ...

hehe jadi mengingatkan ku dengan seseorang 😆😆

2021-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Best Friend
2 Menjaga Hati
3 Bukan Episode
4 Cinta
5 Hadir Bukan Sebagai Takdir
6 The Best Partner
7 Hanya Sepenggal Kisah
8 Di Atas Sajadah Cinta
9 Bunda Hebat
10 Visual Tokoh MJB
11 Suami Sweet
12 Sri Gunung
13 Pupus
14 Rasa Yang Tak Terbalas
15 Bukan Rasa Yang Sama
16 Kembali
17 Setan Apa Yang Merasuki?
18 Jaelani Dan Tulkiyem
19 Andai Bukan Dia
20 Gara-Gara Jae
21 Rumah Pintar
22 Celotehan Khanza
23 Dusta
24 Kelulusan
25 Ungkapan Rasa
26 Imbalan
27 Mendapatkan Imbalan
28 Kota Cambridge
29 Rasa Yang Menyelinap
30 Keraguan
31 Pesan Dari Hati
32 Rasa Yang Tepat Di Waktu Yang Salah
33 Membenci
34 Kekaguman Raina
35 Kepergian Raina
36 Meminta Kepastian
37 Bekantan Betina
38 Buku Diary Raina
39 Suatu Saat Nanti
40 Khitbah
41 Kenyataan Di Hari Pernikahan
42 Menyelamatkan Anjani
43 Bercak Merah
44 Menikahlah Dengan ....?
45 Tiba-tiba Sah
46 Kamar Pengantin
47 First Kiss
48 Senandung Lagu Rindu
49 Demam
50 Pesona Gadis Unik
51 Tanyakan Ke Tante ....
52 Tumbu Oleh Tutup
53 Gara-Gara Keanu
54 Nanti Malam ....
55 Jadi 'Kan ...?
56 Unboxing ....
57 Ingin Lagi ....
58 Tante Miranda ....
59 Vidio Dari Khanza
60 I Will Always Love You
61 Pria Lucnut
62 Awal Persahabatan
63 Ajari Aku Islam
64 Muhammad Abhizar Albirru
65 Panggil Aku Mas Birru
66 Berkenalan Dengan Rival
67 Rencana Lucnut
68 Rencana Lucnut 2
69 Menyelamatkan Raina
70 Tamu Spesial
71 Menikahlah Denganku
72 Iri ... Bilang Bosss!!
73 Akhir Yang Mengenaskan
74 Zahra
75 Mengetahui Kebenaran
76 Bunda Comel
77 Surprise Untuk Bunda
78 Gara-Gara Selai
79 Cahaya Hidayah
80 Nikah Lari Yukkkk!!!
81 Keputusan Birru
82 Tasbih Biru
83 Pernikahan
84 Belah Duren
85 Kejutan
86 Malam Pertama
87 Malam Yang Penuh Debar
88 Mundur Alon-Alon
89 Liontin Untuk Khanza
90 Katemi dan Bokir
91 London Eye
92 Perpisahan
93 Nafkah Batin
94 HUKUMAN
95 Game Ular
96 Tasyakuran Pernikahan
97 Unboxing Kado
98 Sungai Thames
99 Karya Baru
100 Jack and Rose
101 Ngidam
102 Kebahagiaan
103 Ngidam
104 Welcome Baby Boy
105 Bertemu Besan
106 Manjat Pohon Semangka
107 Ngesot
108 Aqiqah
109 Firasat
110 SALAH
111 Kelahiran Cucu Syantik
112 Ayunda Chayra Putri
113 Rahasia Yang Terungkap
114 DEJAVU
115 Pergi Atau Kembali???
116 Jangan Pergi
117 Baby Alif
118 Rangga dan Cinta
119 Permintaan Zahra
120 Calon Imam
121 Akhir Kisah Mantan jadi Besan
122 Ucapan Trimakasih
123 Rekomendasi Novel Para Author Kece
124 Pengumuman
125 Nazar / Janji
126 Rilis Kisah Khanza
127 Kisah Alif Dan Chayra
128 Rilis Karya Baru
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Best Friend
2
Menjaga Hati
3
Bukan Episode
4
Cinta
5
Hadir Bukan Sebagai Takdir
6
The Best Partner
7
Hanya Sepenggal Kisah
8
Di Atas Sajadah Cinta
9
Bunda Hebat
10
Visual Tokoh MJB
11
Suami Sweet
12
Sri Gunung
13
Pupus
14
Rasa Yang Tak Terbalas
15
Bukan Rasa Yang Sama
16
Kembali
17
Setan Apa Yang Merasuki?
18
Jaelani Dan Tulkiyem
19
Andai Bukan Dia
20
Gara-Gara Jae
21
Rumah Pintar
22
Celotehan Khanza
23
Dusta
24
Kelulusan
25
Ungkapan Rasa
26
Imbalan
27
Mendapatkan Imbalan
28
Kota Cambridge
29
Rasa Yang Menyelinap
30
Keraguan
31
Pesan Dari Hati
32
Rasa Yang Tepat Di Waktu Yang Salah
33
Membenci
34
Kekaguman Raina
35
Kepergian Raina
36
Meminta Kepastian
37
Bekantan Betina
38
Buku Diary Raina
39
Suatu Saat Nanti
40
Khitbah
41
Kenyataan Di Hari Pernikahan
42
Menyelamatkan Anjani
43
Bercak Merah
44
Menikahlah Dengan ....?
45
Tiba-tiba Sah
46
Kamar Pengantin
47
First Kiss
48
Senandung Lagu Rindu
49
Demam
50
Pesona Gadis Unik
51
Tanyakan Ke Tante ....
52
Tumbu Oleh Tutup
53
Gara-Gara Keanu
54
Nanti Malam ....
55
Jadi 'Kan ...?
56
Unboxing ....
57
Ingin Lagi ....
58
Tante Miranda ....
59
Vidio Dari Khanza
60
I Will Always Love You
61
Pria Lucnut
62
Awal Persahabatan
63
Ajari Aku Islam
64
Muhammad Abhizar Albirru
65
Panggil Aku Mas Birru
66
Berkenalan Dengan Rival
67
Rencana Lucnut
68
Rencana Lucnut 2
69
Menyelamatkan Raina
70
Tamu Spesial
71
Menikahlah Denganku
72
Iri ... Bilang Bosss!!
73
Akhir Yang Mengenaskan
74
Zahra
75
Mengetahui Kebenaran
76
Bunda Comel
77
Surprise Untuk Bunda
78
Gara-Gara Selai
79
Cahaya Hidayah
80
Nikah Lari Yukkkk!!!
81
Keputusan Birru
82
Tasbih Biru
83
Pernikahan
84
Belah Duren
85
Kejutan
86
Malam Pertama
87
Malam Yang Penuh Debar
88
Mundur Alon-Alon
89
Liontin Untuk Khanza
90
Katemi dan Bokir
91
London Eye
92
Perpisahan
93
Nafkah Batin
94
HUKUMAN
95
Game Ular
96
Tasyakuran Pernikahan
97
Unboxing Kado
98
Sungai Thames
99
Karya Baru
100
Jack and Rose
101
Ngidam
102
Kebahagiaan
103
Ngidam
104
Welcome Baby Boy
105
Bertemu Besan
106
Manjat Pohon Semangka
107
Ngesot
108
Aqiqah
109
Firasat
110
SALAH
111
Kelahiran Cucu Syantik
112
Ayunda Chayra Putri
113
Rahasia Yang Terungkap
114
DEJAVU
115
Pergi Atau Kembali???
116
Jangan Pergi
117
Baby Alif
118
Rangga dan Cinta
119
Permintaan Zahra
120
Calon Imam
121
Akhir Kisah Mantan jadi Besan
122
Ucapan Trimakasih
123
Rekomendasi Novel Para Author Kece
124
Pengumuman
125
Nazar / Janji
126
Rilis Kisah Khanza
127
Kisah Alif Dan Chayra
128
Rilis Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!