Malam semakin larut, suara-suara binatang malam terdengar bersahut-sahutan. Ditambah dengan desahan angin malam yang bertiup kencang, membisikan kidung kesunyian makhluk yang menetap di puncak gunung. Entah makhluk apa itu? Yang pasti, suasana di malam hari begitu mencekam.
Keanu terbangun di sepertiga malam. Ia bangkit dari posisinya berbaring, kemudian melangkah keluar dari tenda. Dengan membaca niat karena Allah, Keanu mulai bersuci. Usai bersuci, ia bentangkan sajadah di atas tanah yang ditumbuhi oleh rerumputan.
Pemuda tampan itu bermunajat, memohon petunjuk agar diberi kemudahan untuk mengutarakan isi hatinya kepada gadis yang dikagumi dan dicintainya, Alyra. Tentu saja setelah ia selesai melaksanakan ibadah sholat sunnah tahajud.
"Kean." Terdengar suara seorang gadis menyapa sembari memegang pundak Keanu dari belakang. Keanu tersentak, ia pun membaca ayat Kursi tanpa menoleh ke arah asal suara.
"Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim."
"Astaghfirullah ... jadi kamu mengira, aku ini sebangsa jin, iblis, atau setan? Kean ... Kean. Buka matamu lebar-lebar, Keanu Putra Abimanyu!" titah si gadis yang sudah berdiri di hadapan Keanu. Perlahan, Keanu mendongakan wajahnya. Ia tatap wajah seorang gadis yang tengah berdiri di hadapannya dengan intens.
"Ra-raina?"
"Pffttt ... hhhaha, yaiyalah ... aku Raina. Memangnya, kamu kira siapa?"
"Mmmm ... aku kira, makhluk yang tak kasat mata."
"Ya Allah, teganya kau mengira gadis secantik ini makhluk tak kasat mata, hah?" Raina menunjuk wajahnya dengan jari telunjuk. Raina nampak kesal karena Keanu mengira bahwa dirinya makhluk tak kasat mata.
"Iya," Keanu terkekeh melihat ekspresi yang ditunjukan oleh Raina.
"Ihhhhh ... Kean. Tega kamu." Bibir Raina mencebik. Tangannya bersedekap.
"Maaf, maaf. Jangan marah! Mmm ... kak Alyra belum bangun, Rain?" tanya Keanu sembari melipat sajadah.
"Belum. Sepertinya, kak Alyra kelelahan. Nanti, kalau sudah tiba waktunya melaksanakan ibadah sholat subuh, baru dech ... aku bangunin."
"Iya Rain. Oiya, selamat bertambah usia ya, Sob. Semoga apa yang kamu pinta, di aamiinkan oleh penduduk langit dan dikabulkan Allah SWT."
Mata Raina berbinar. Ia tidak menyangka bahwa Keanu mengingat tanggal lahirnya. "Aamiin yaa Allah. Trimakasih, Kean. Kamu mengingat tanggal lahirku?"
"Iya dong. Best friend, tidak akan pernah melupakan hari yang teramat spesial bagi sahabatnya."
"Kean, aku bahagia banget. Kamu memang ... yang terbaik."
"Rain, ada sesuatu untukmu."
"Apa itu, Kean?"
"Sebentar ya, aku ambilkan dulu."
"Huum, Kean."
Keanu masuk ke dalam tenda untuk mengambil kado yang telah ia siapkan. Setelah mengambil kado dari dalam tas, Keanu kembali keluar untuk menemui Raina.
"Rain, semoga kamu menyukai kado pemberianku ini." Keanu menyerahkan kado tersebut pada sahabatnya. Raina menerima dengan tangan gemetar. Betapa ia teramat bahagia memperoleh kado dari pria yang dicintainya.
"Tri-trimakasih, Kean."
"Sama-sama, Rain. Aku juga teramat berterimakasih, karena selama ini ... kamu selalu menjadi pelangi yang mewarnai hidupku. Kamu sahabat terbaik ... Rain," balas Keanu disertai seutas senyum yang teramat menawan.
"Aku buka sekarang ya?"
Keanu mengangguk pelan. "Tentu saja. Bukalah!"
Dengan perlahan, Raina membuka pembungkus kado. Mata Raina berotasi sempurna tatkala melihat isi kado yang diberikan oleh Keanu. "Masya Allah, ini cantik banget. Kean, makasih ya."
"Heem. Semoga kamu menyukainya, Rain."
"Aku suka banget."
"Aku bantu mengenakannya, Rain." Keanu meraih pasmina berwarna biru pemberiannya, kemudian membantu Raina untuk mengenakannya.
"Masya Allah. Sebenarnya, kamu lebih cantik bila mengenakan hijab, Rain. Pasti banyak pemuda yang semakin terpesona."
"Benarkah, Kean?"
"Tentu saja."
"Sebenarnya, aku sudah berkeinginan untuk merubah penampilan. Tapi ... rasa-rasanya, aku belum siap."
"Kenapa belum siap? Toh, kewajiban seorang muslimah, salah satunya ialah menutup aurat dengan cara berhijab."
"Kean, kamu tau sendiri 'kan ... aku ini gadis tomboi. Apa jadinya jika aku berhijab, tapi kelakuanku ...."
"Rain, meski kamu seorang gadis yang tomboi, tapi hatimu sangat lembut. Bahkan kepribadianmu sungguh mulia."
Dada Raina bergemuruh, hatinya semakin luruh, degup jantungnya seakan berloncatan, dan pipinya ... tercetak rona merah yang sangat jelas tatkala mendengar pujian dari seorang Keanu Putra Abimanyu. "Aahhhhh, mimpi apa aku semalam?" batin Raina sambil menangkup pipinya.
"Kean, Raina." Terdengar suara lembut yang sangat familiar.
"Kak Alyra," ucap Keanu dan Raina kompak.
"Sedang apa kalian?" tanya Alyra ingin tau. Ia tautkan kedua alisnya.
"Kean memberi kado berupa pasmina cantik ini untuk Raina, Kak," jawab Raina disertai senyuman penuh arti. Ia tunjukan pasmina yang kini membalut kepalanya. Pasmina biru dengan motif bunga-bunga kecil pemberian Keanu.
"Cantik sekali, Rain. Adek kak Alyra yang satu ini, semakin cantik dengan balutan pasmina." Alyra menoel hidung adiknya yang mancung.
"Benarkah kak?"
"Tentu saja, Dek. Selamat bertambah usia, Adek kesayangan. Kadonya menyusul, ya." Alyra memeluk singkat dan memberi kecupan di kening Raina.
"Trimakasih, Akak. Baiklah, mulai hari ini ... Raina akan belajar menutup rambut dengan jilbab," ucap Raina bersemangat.
"Syukur Alhamdulillah, tetap istiqomah ya Dek!"
Raina mengangguk mantap. "Insya Allah. Bantu Raina agar tetap istiqomah, Kak!"
"Tentu saja, Adek comel."
"Sudah tiba waktunya kita melaksanakan ibadah sholat subuh. Mari kita sholat subuh berjamaah!" ajak Keanu.
"Iya Kean," balas Raina dan Alyra hampir bersamaan.
Setelah bersuci, ketiganya mulai melaksanakan ibadah sholat subuh secara berjamaah. Keanu berdiri sebagai imam. Sedangkan Alyra dan Raina berdiri di belakang Keanu, sebagai makmum.
Sungguh bertambah nikmat, ibadah yang mereka laksanakan di alam terbuka.
🌹🌹🌹
Arunika menyapa ditemani tetesan embun dan sapuan angin gunung yang menyejukan. Memberi semangat pada jiwa-jiwa yang kini tengah berada di puncak. Mengagumi keindahan alam ciptaan Illahi.
Setelah menikmati menu sarapan berupa bubur serta teh hangat, Keanu, Alyra, dan Raina berdiri memandang alam dari ketinggian.
"Kak Alyra."
"Ya, Kean?"
"Ada sesuatu yang ingin Keanu ungkapkan."
Alyra sedikit mengerutkan keningnya. "Apa, Kean?"
Keanu berdiri tepat di hadapan Alyra. Ia tatap wajah cantik gadis pujaan hatinya dengan intens.
"Kak, ana uhibbuki fillah. Aku mencintaimu selama ini karena Allah. Setelah lulus SMA, Kean ingin mengkhitbah Kak Alyra. Hanya Kak Alyra yang selama ini Kean impikan untuk menjadi pendamping hidup, sekaligus ibu dari anak-anak Keanu."
Mata Alyra dan Raina membola tatkala mendengar ucapan Keanu. Hati Alyra berbunga-bunga. Perasaan cintanya terhadap Keanu kini bersambut. Namun, bagaimana dengan Raina? Hati Raina remuk. Setelah diangkat setinggi-tingginya, seolah kini ia dihempaskan oleh Keanu.
Raina berusaha menahan rasa sakit yang begitu hebat. Dan ... titik-titik air mulai menganak di kelopak matanya. Entah, apa yang dapat ia lakukan saat ini. Akankah ia tetap bertahan di antara dua insan yang sedang terdiam menyelami perasaan masing-masing. Atau ... ia harus segera berlalu pergi.
Semilir angin seolah tengah mendendangkan lagu yang semakin membuat hati Raina remuk karena pupusnya cinta pertama.
🌹🌹🌹🌹
Mohon maaf baru bisa UP 🙏🙏😅 Semoga masih berkenan mengikuti kelanjutan kisah MJB.
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak like 👍
Beri komentar penyemangat
Klik ❤ untuk favoritkan novel
Rate 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
Beri hadiah atau vote untuk mendukung karya
Trimakasih dan selamat membaca ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
jhon teyeng
maksud kean bagus, biar Raina tdk salah menjatuhkan hatinya,
2023-01-12
1
Najwa Aini
tumbang dehh..patah..kasian Raina..
tapi aku turut bahagia untuk Alyra
2021-08-07
1
👑Meylani Putri Putti
pupus deh
2021-08-01
1