Mentari menyapa dengan kehangatan sinarnya, menemani langkah perjalanan dua insan, Keanu dan Alyra. Keduanya terus berjalan, hingga sampailah ke pos yang dituju.
Netra Keanu dan Alyra berbinar tatkala melihat sesosok gadis yang sangat familiar sedang duduk dengan meluruskan kedua kakinya serta bersandar pada dinding.
"Dek...." Seketika Alyra memeluk tubuh adik yang sangat disayanginya. Raina membalas pelukan sang kakak dengan erat. Tangis keduanya tertumpah, hingga suasana terlihat begitu mengharukan.
Perlahan, Alyra dan Raina melepas pelukan mereka. Alyra mendudukan pantatnya di samping Raina. "Dek, kenapa pergi tanpa pamit pada kami? Dan ini ... kenapa kakimu dibalut perban?" tanya Alyra sambil mengusap wajahnya yang sembab.
Raina mengulas senyum. Ia seka jejak air mata yang membasahi wajah cantiknya. "Maaf Kak, Raina hanya tidak ingin menjadi obat nyamuk. Keanu dan Kakak butuh waktu berdua untuk menyelami perasaan masing-masing. Raina tidak ingin mengganggu suasana so sweet yang tercipta di antara kalian." Raina berusaha menekan dan menyembunyikan perasaannya yang tengah berkecamuk saat ini. Sakit. Hati Raina masih saja terasa sakit setelah mengetahui kenyataan yang tidak sesuai dengan mimpi serta harapannya.
"Heh Kriwil. Lain kali jangan asal pergi! Kasihan Kak Alyra. Dia sangat mengkhawatirkanmu, tauuuu." Keanu mengacak-acak pasmina Raina dengan gemas.
"Plaboy cap biawak, jangan suka mengacak-acak pasmina yang aku pakai! Awas aja kalau sampai rambut indahku terlihat, ku laporkan ke pak penghulu."
"Pfttt ... hahaha, ngapain dilaporkan ke pak penghulu, Kriwil?"
"Biar kamu segera menikahi Kak Alyra dan menjadi pria dewasa. Aku akan bernafas lega, karena terbebas dari kejahilanmu."
"Buruan sana, laporin! Aku siap sedia menikahi Kak Alyra kapan pun itu."
"Ishhhh ... enak di kamu, nggak enak di Kak Alyra. Kamu kan suka kentut, tidurnya ngorok." Bibir Raina mencebik.
"Heehhhh, enak saja pitnah. Dasar Kriwil."
"Siapa yang pitnah, emang kenyataan kog. Ngakunya cowgan, ternyata kentutnya seperti kentut gorila."
"Nah kan pitnah lagi. Padahal kamu lho yang suka kentut kalau pas manjat pohon."
"Emang, aku monyet?"
"Emang iya, Kriwil_"
"Sttttt .... sudah, sudah! Kalian selalu saja berseteru," pangkas Alyra.
Keanu dan Raina seketika terdiam. Keduanya saling menajamkan tatapan. Kesal. Raut wajah Keanu dan Raina sama-sama diliputi kekesalan.
"Ikhsan, sebenarnya apa yang terjadi pada Raina? Kenapa kakinya dibalut perban? Dan kenapa, kamu ... juga berada di tempat ini?" tanya Alyra. Pandangan netranya beralih pada Ikhsan. Pemuda tampan yang sedari tadi duduk di atas batu besar tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
"Kak, tadi Raina menyandung akar pohon ketika berjalan menuruni gunung. Tubuhnya terguling dan kakinya terluka. Aku sengaja menyusul Raina, karena ... sangat mengkhawatirkan keadaannya. Raina baru pertama kali mendaki gunung. Aku takut ... akan terjadi sesuatu hal buruk yang menimpa Raina. Dan apa yang aku khawatirkan itu terjadi. Raina mengalami kecelakaan. Meski lukanya tidak terlalu serius," jawab Ikhsan tanpa ragu.
"Jangan-jangan, selama ini ... kamu menyukai Raina, San?" Alyra menyipitkan netranya.
"Iya Kak. Aku menyukai Raina. Meski Raina menyukai pemuda lain."
"Maksudmu? Pemuda lain?"
"Kak, jangan dengarkan ocehan Ikhsan! Tadi, Ikhsan nembak Raina, tapi ... Raina menolaknya. Bukan berarti, Raina tidak membalas perasaan Ikhsan, bahkan menyukai pemuda lain," pangkas Raina. Bibirnya mengeluarkan kata-kata dusta. Yang sebenarnya, Raina memiliki perasaan terhadap pemuda yang juga dicintai oleh kakaknya. Keanu Putra Abimanyu.
"Kak, Raina dan Ikhsan memiliki perasaan yang sama. Hanya saja, kami masih sekolah. Raina tidak ingin berpacaran. Oleh karena itu, Raina menjaga perasaan agar tidak terjerumus ke dalam lembah dosa," imbuh Raina.
Senyum terbit di bibir Alyra. Ia bangga dengan pemikiran Raina. "Dek, kakak bangga padamu. Kakak tidak mengira bahwa si Comel memiliki pemikiran yang luar biasa. Tidak ingin berpacaran dan menjaga perasaan agar tidak terjerumus ke dalam lembah dosa. Dek, jika benar perasaanmu dan Ikhsan sama, kakak hanya bisa melangitkan pinta, semoga kelak kalian berjodoh."
Raina berusaha mengulas senyum, meski hatinya semakin remuk tatkala mendengar ucapan Alyra. Sungguh, yang dicintai Raina bukanlah Ikhsan. Tapi ... Keanu. Ya, hanya Keanu yang bertahta di benak Raina selama ini, bukan pemuda yang lain.
"Trimakasih Kak. Semoga Allah mengabulkan. Raina bahagia jika Kak Alyra bahagia. Semoga cinta Kak Alyra dan Keanu segera disatukan dalam ikatan yang halal," doa tulus Raina.
"Aamiin yaa Allah. Trimakasih, Dek." Netra Alyra berbinar. Ia teramat bahagia mendengar doa tulus yang diucapkan oleh Raina.
"Jadi ... kamu setuju jika kelak, aku dan Kak Alyra menikah, Rain?" tanya Keanu disertai senyuman yang mengembang.
Raina mengangguk pelan. Lagi-lagi ia berusaha mengulas senyum meski serasa sulit. "Tentu, Kean. Asal kalian bahagia. Aku harap, hanya Kak Alyra saja yang ada di hatimu, Kean. Berikan Kak Alyra cinta yang disertai dengan ketulusan! Jangan sampai menorehkan luka sedikit pun di hati Kak Alyra yang lembut!"
"Iya, Rain. Aku akan berusaha memegang janjiku. Insya Allah, aku tidak akan menorehkan luka di hati Kak Alyra. Karena hanya Kak Alyra, gadis yang selama ini ... aku cintai dengan sepenuh hati."
Ucapan Keanu sukses mencubit hati Raina. Betapa ia merasa teramat percaya diri dengan pemikirannya sendiri. Raina mengira bahwa perhatian Keanu selama ini terhadapnya berlandaskan oleh cinta. Namun ternyata tidak demikian. Selama ini, Keanu hanya menganggap Raina sebagai sahabat sekaligus seorang calon adik yang harus bisa diluluhkan hatinya. Agar kelak, hubungannya dengan Alyra mendapatkan restu. Sungguh naif sekali pemikiran Raina. Ia beranggapan bahwa Keanu memiliki rasa yang sama.
Ikhsan mengerti dengan apa yang sedang dirasakan oleh Raina, gadis yang sudah dua tahun ini mengusik tidurnya di setiap malam. Andai Raina mengijinkan, Ikhsan ingin sekali memeluk dan memberikan dadanya untuk bersandar. Betapa Ikhsan ikut terluka, hatinya pun remuk tatkala melihat kehancuran Raina.
Dalam hati ... Ikhsan berjanji, akan memantaskan diri, agar kelak dapat merebut hati seorang Raina. Gadis cantik dengan segudang keunikan yang melekat pada pribadinya. Ikhsan mulai memiliki perasaan kagum sekaligus cinta terhadap Raina, saat gadis cantik itu memberikan bantuan berupa sejumlah uang untuk membiayai pengobatan ibundanya yang sedang sakit keras. Kekaguman Ikhsan bertambah tatkala Raina kembali mengulurkan tangan untuk keluarganya yang tengah dirundung kesusahan karena tidak mampu membayar hutang-hutang pada rentenir. Dengan keikhlasan hati, Raina menggunakan uang tabungannya untuk melunasi hutang-hutang kedua orang tua Ikhsan.
Bagi Ikhsan, Raina adalah sosok bidadari tak bersayap. Meski konyol dan comel, nyatanya ... Raina memiliki hati yang begitu mulia. Besar harapan Ikhsan, semoga kelak ... ia bisa menorehkan kebahagiaan, dalam kisah hidup seorang Raina.
Mungkin kamu memang menginginkannya, tetapi percayalah ... dia bukan yang kamu butuhkan. ❤
🌹🌹🌹🌹
Trimakasih bagi readers yang masih setia mengikuti kisah MJB. 🙏🙏🙏
Jangan lupa tetap tinggalkan jejak like 👍
Beri komentar penyemangat ❤
Klik ❤ untuk favoritkan novel
Klik rate 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
Berikan dukungan berupa hadiah atau vote jika berkenan dan memiliki kelebihan poin
Trimakasih dan selamat membaca 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Najwa Aini
semangat ikhsannn
2021-08-09
2
Titik pujiningdyah
10 eps dlu ya kak
2021-07-31
1
Ria Diana Santi
Wah, bohong putih, ya kamu, Raina?
2021-07-29
1