Malam semakin larut, bahkan suara binatang malam semakin riuh terdengar ... akan tetapi netra Kirana belum juga dapat dipejamkan. Ada sayatan rasa sakit di ulu hati tatkala tanpa sengaja ia mendengar semua percakapan suami dan putranya tentang Alya. Wanita yang pernah menjadi permaisuri di hati pria yang kini berstatus sebagai suaminya. Abimana Surya Saputra.
Kirana bangkit dari posisi berbaring. Ia berjalan menuju balkon. Rasa-rasanya, saat ini ia ingin menjernihkan pikiran. Menenangkan hati yang tengah dilanda perasaan ... gundah.
"Bi, apa mungkin cinta yang telah aku berikan untukmu selama ini kurang? Hingga kamu merasa teramat sedih bila mengingat kisah cintamu dengan Alya yang telah kandas. Aku baru menyadari Bi, sampai kapan pun ... kehadiranku tidak berarti apa-apa bagimu. Aku memang punya ragamu. Namun tidak hatimu," monolog Kirana.
TES
Buliran bening yang sedari tadi menganak di kelopak mata pada akhirnya terjatuh juga. Tubuh Kirana berguncang, hatinya terasa sangat sakit.
"Allah, berilah kesabaran kepada hamba untuk menghadapi ujian cinta dari-Mu. Jangan sampai iman hamba dan hati ini lemah. Allah, hamba mencintai Abimana karena Engkau ...." Tubuh Kirana semakin berguncang hebat. Tulang-tulangnya serasa lunglai.
Kirana mendudukan pantatnya di sofa. Derai air mata wanita cantik itu kian mengalir deras.
Abimana terbangun di sepertiga malam seperti biasa. Ia terkesiap saat tidak mendapati Kirana di ranjang.
Gegas, Abimana beranjak dari posisinya berbaring. Ia edarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Tidak ada Kirana.
Abimana mencari keberadaan Kirana di kamar mandi. Zonk. Ia tetap tidak menemukan istrinya.
"Bunda sayang, kamu di mana? Bunda ...." Abimana melangkahkan kakinya menuju balkon. Sayup-sayup ia mendengar suara isak tangis.
"Bunda." Abimana terperangah saat mendapati istrinya tengah menangis. Wajah cantiknya basah oleh buliran air bening.
Abimana duduk bersimpuh di hadapan istrinya. Ia peluk tubuh Kirana yang masih berguncang.
"Bund, apa yang menyebabkan Bunda seperti ini? Rasa-rasanya sudah lama, ayah tidak melihat Bunda bersedih, bahkan sampai menumpahkan air mata," bisik Abimana sembari mencium pucuk kepala Kirana.
Bibir Kirana seolah tak mampu berucap. Lidahnya serasa kelu.
"Sayang, sebenarnya apa yang terjadi padamu? Atau ... tadi Bunda mendengar percakapan ayah dengan Keanu?" Abimana sedikit meregangkan pelukannya. Ia tatap manik mata Kirana yang basah.
"Bi, bagaimana perasaanmu terhadap Alya saat ini? Aku sadar ... dari dulu aku hanya sebagai pelarian cintamu. Aku sadar itu, Bi. Kamu tau Bi, setelah kita terikat janji suci pernikahan, di dalam hati ini sama sekali tidak ada nama pria selain Abimana Surya Saputra. Namamu, Bi." Bibir Kirana gemetar saat berucap. Ia peras kelopak matanya yang masih saja basah oleh bulir-bulir kesedihan.
"Kiran, aku tidak pernah menjadikanmu pelarian cinta. Aku mencintaimu dengan tulus. Aku sangat mencintaimu, Ayunda Kirana." Abimana berusaha meyakinkan istrinya.
"Bi, aku istrimu. Aku merasakan apa yang tengah kamu rasakan. Cinta pertama memang sulit untuk dilupakan, Bi. Apalagi ... dulu kalian hampir saja menikah."
Ucapan Kirana sukses mencubit hati Abimana. Pria bermata teduh itu menyadari kekhilafannya. Meski ia berusaha menyembunyikan setitik rasa untuk Alya yang kembali tumbuh, nyatanya tidak bisa.
Abimana kembali memeluk erat tubuh istrinya. "Maaf. Maafkan suamimu ini, Sayang. Maafkan kekhilafanku."
DEG
Dada Kirana seperti dihantam ribuan batu yang tak kasat mata, tatkala mendengar kata maaf yang keluar dari bibir Abimana. Sesak. Dada Kirana serasa sesak dan tentu saja teramat sakit.
"Bi, berarti benar ... kamu masih memiliki perasaan terhadap Alya? Jadi ... apa arti kehadiranku selama ini? Tanyakan pada lubuk hatimu, apa benar ... kamu mencintaiku?" Kirana berusaha melepaskan diri dari pelukan suaminya. Ia beranjak dari posisi duduknya dan berjalan dengan langkah kaki lebar, meninggalkan Abimana yang masih duduk bersimpuh.
"Ya Allah, ampuni perasaan yang tidak sepantasnya ini. Ampuni hamba karena telah menyakiti hati istri hamba." Bulir kesedihan jatuh tanpa permisi membasahi wajah tampan Abimana.
Abimana segera bangkit setelah menyeka buliran bening yang membasahi wajah tampannya. Ia berjalan menyusul Kirana.
.
.
Kirana meyeka jejak air mata yang membasahi wajahnya. Ia ambil air wudhu untuk menjernihkan hati dan pikiran.
Tanpa Kirana sadari, ternyata Abimana sudah berdiri di belakangnya. Abimana memeluk tubuh Kirana dari belakang. Namun Kirana merasa enggan dipeluk oleh suami yang ternyata masih memiliki perasaan terhadap sang mantan.
"Lepas, Bi!" titah Kirana dengan nada ketus.
"Tidak, aku tidak akan melepaskan Sayang, sebelum Sayang bersedia mendengarkan ucapanku."
"Bi, aku ingin sholat malam."
Perlahan Abimana melepas pelukannya. Ia membalikan tubuh Kirana, hingga kini mereka saling berhadapan.
"Aku juga ingin sholat malam. Tunggu aku! Kita sholat malam bersama."
"Hmmm," balas Kirana singkat. Ia segera keluar dari kamar mandi.
Abimana menghela nafas. Ia pun bergegas mengambil air wudhu untuk bersuci.
Kirana membentangkan dua sajadah. Ia kenakan mukena untuk menutupi aurat.
"Sudah siap, Sayang?" tanya Abimana setelah berdiri di atas sajadah dan bersiap menjadi imam.
Kirana hanya menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh suaminya dengan mengangguk pelan.
"Allahu Akbar." Abimana membaca takbiratul ihram untuk memulai ritual sholat malam.
.
.
Seusai menjalankan ritual sholat malam dan melangitkan pinta, Abimana membalikan tubuhnya menghadap sang istri. Ia genggam tangan Kirana seraya mentransfer energi positif.
Abimana menatap manik mata Kirana dengan intens. "Sayang, maafkan khilaf dan dosaku! Aku akan berbicara jujur padamu."
Abimana menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan.
"Yang, kemarin saat menjemput Keanu di rumah Raikhan, aku bertemu dengan Alya. Tanpa sengaja mata kami saling bersiborok. Hingga ada rasa yang menyelinap tanpa permisi. Yang, aku yakin ... rasa yang menyelinap itu bukan dari Allah. Melainkan dari setan yang selalu menghembuskan sesuatu untuk melemahkan iman. Sayang, aku sangat mencintaimu. Aku ingin rumah tangga kita selalu sakinah, mawadah, warohmah. Bantu aku untuk melawan bisikan setan yang terkutuk! Percayalah, bahwa cintaku ini tulus, murni dari hati. Setelah melewati berbagai ujian cinta, apa tidak cukup untuk membuktikan rasa cintaku kepadamu, Ayunda Kirana?"
"Bi..." Suara Kirana tercekat. Ia tatap manik mata Abimana dengan intens untuk menemukan kebohongan. Namun ia tidak menemukannya. Yang terlihat olehnya, kejujuran dan keteduhan.
CUP
Abimana mencium kening Kirana, menumpahkan perasaan cinta yang teramat dalam.
"Sayang, aku sangat mencintaimu. Tetaplah di sisiku, hingga kita menua bersama. Kita bawa cinta yang indah ini, hingga ke surga. Ana uhibbuki fillah Ayunda Kirana," ucap Abimana dengan tulus.
Ucapan Abimana laksana embun yang menyejukan. Hati Kirana yang perih, kini terobati oleh kata-kata cinta yang diucapkan oleh Abimana.
Tatapan netra Abimana dan Kirana saling mengunci. Bibir mereka saling berpagut. Hati keduanya bertasbih. Cinta Abimana dan Kirana kembali menyatu di atas sajadah cinta.
Perlahan keduanya melepas pagutan bibir.
"Sayang, aku akan membuktikan rasa cintaku yang teramat besar di atas ranjang," bisik Abimana dengan seringai nakal.
Netra Kirana berotasi sempurna. Pipi wanita berparas cantik itu bersemu merah membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Abimana membantu Kirana melepas mukenanya. Ia angkat tubuh sang istri ala bridal style.
Perlahan, Abimana membaringkan tubuh istrinya di atas ranjang. Kemudian ... mereka memulai ritual penyatuan raga. Mereguk kenikmatan surga dunia. ❤
Aku ingin, hanya dirimu yang membuka pagi dan menemani hingga tiba waktu senja. Aku ingin, hanya hatimu yang aku genggam. Karena dirimulah, dermaga cinta terakhir bagiku.
🌹🌹🌹🌹
Trimakasih untuk readers dan sobat author yang berkenan mengunjungi MJB. Mohon maaf jika UP nya belum rutin. Ini semua karena kesibukan author di dunia RL. 🙏🙏
Mohon maaf juga kepada para sobat author, karena author MJB hadir terlambat untuk mendukung karya-karya keren kalian. 🙏🙏
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak like 👍 karena satu like saja sudah teramat berpengaruh pada pop karya.
Beri komentar
Rate 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
Klik ❤ untuk favoritkan novel
Beri hadiah atau vote jika berkenan mendukung MJB
Trimakasih dan selamat membaca ❤❤❤
Sambil menunggu MJB Up, readers bisa berkunjung ke karya author yang lainnya. Istri Comel Pilihan Abi. 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DI SINI ALYA MNDAPATKN QISASNYA, DUA PUTRI NYA MNYUKAI & MNCINTAI PRIA YG SAMA, ANAK DARI MANTANNYA, SPRTI HAL DIA DLU, DICINTAI ABIMANA & RAIKHAN, BHKAN DICINTAI ANGGA, DIMAS & ARIF....
2023-03-21
0
Sulaiman Efendy
MAKANYA KOMEN2 AKU DI NOVEL CINTA GADIS BIASA "ALYA", MSKI CERITANYA SANGAT BAGUS, AKU TK BSA MNYUKAI TOKOH ALYA... YAA TRMASUK TOKOH RAI DN MMA NYA SI SHELA..TPI LBH DOMINAN TDK MNYUKAI TOKOH ALYA PUTRI...
2023-03-21
0
Sulaiman Efendy
INGAT KISAH ABI DN ALYA YG MNGHABISKN WAKTU BRDUA DNG ABI SBLM MNUJU HALAL, BNYK HAL2 ROMANTIS YG ABI LKUKAN KE ALYA, TRMASUK KBRSAMAAN MREKA DI RMH ABI SAMBIL PANEN SALAK DI BELAKANG RMH ABI, INGAT SAAT ALYA SERING CERITA TTG SAHABAT2NYA, TTG DIMAS, TTG ANGGA.. TTG ARIF,, ABI SLLU JDI PENDENGAR SETIA..
ASLI AKU SBAGAI READER AZA SEDIH DN IKUT MRASAKN SESAK DIDADA.. MSKI AKHIRNYA ABI MNDPTKN AYUNDA KIRANA YG TK KALAH CANTIK DGN ALYA.. NMUN BAGI ABI, ALYA ADALAH CINTA PERTAMANYA... MMG SULIT MNGHAPUS SATU NAMA YG SDH TRPATRI DI HATI... GETARAN YG DIBERIKAN SETAN TTP MNGGODA SAAT BERTEMU..
2023-03-21
0