Kau lambungkan anganku
Kemudian, kau hempaskan begitu saja
Salahku, terlalu yakin pada rasaku sendiri
dan tak bisa mengartikan ucapmu
Remuk,
Kini hatiku remuk karena cinta yang tak terbalaskan ....
Keanu dan Alyra saling terdiam karena menahan gejolak rasa. Sedangkan Raina, berusaha mati-matian menahan rasa sakit yang kian menyiksa. Ingin rasanya ia segera pergi dari hadapan Keanu dan Alyra. Namun kakinya seolah tak mampu digerakan. Tulang-tulang Raina serasa lunglai.
"Kak Alyra, cintaku ini seperti bunga edelweis yang kan selalu abadi. Dia tak mudah layu meski termakan oleh waktu. Kak, aku berharap ... cintaku ini akan mendapat balasan darimu. Demi Kak Alyra, aku rela mendaki gunung. Kak Alyra, bersediakah untuk menunggu hingga aku lulus SMA? Jika Kak Alyra bersedia, terimalah cincin dariku ini!" Keanu membuka kotak perhiasan berwarna merah yang berisi cincin emas putih.
Netra Alyra berkaca-kaca melihat kesungguhan Keanu. Hatinya luruh. Ingin rasanya Alyra mengabarkan ke seluruh dunia, bahwa ia juga mencintai Keanu.
"Kean ...," suara Alyra tercekat karena debaran di dadanya yang terlampau hebat. Tangannya gemetar saat akan meraih cincin itu.
Senyum terbit di bibir Keanu ketika Alyra bersedia menerima cincin darinya.
Tanpa mereka berdua sadari, Raina melangkah pergi. Raina masuk ke dalam tenda dan mengemasi barang-barang miliknya.
"Ya Allah, inikah rasanya cinta bertepuk sebelah tangan? Sakit ... sakit sekali," monolog Raina sembari menepuk-nepuk dadanya yang serasa teramat nyeri. Selesai mengemasi barang-barangnya, Raina menggendong tas punggung. Ia berjalan meninggalkan Keanu dan Alyra yang masih berdiri dengan saling berhadapan.
TES
Bulir kesedihan yang sedari tadi sudah terkumpul di pelupuk mata, kini menetes. Raina terus berjalan dengan menahan rasa perih di hati.
Karena tidak berhati-hati, kaki Raina menyandung akar pohon. "Ahhhh ...." Tubuh Raina seketika ambruk, kemudian berguling-guling.
"Rain ...." Terdengar suara teriakan seorang pemuda yang sangat familiar.
"I-Ikhsan." Raina berusaha bangkit kembali. Namun ia tak sanggup karena kakinya terasa sangat sakit.
"Sebentar, aku panggilkan bantuan." Tanpa menunggu balasan dari Raina, Ikhsan segera mencari bala bantuan.
"Rain, bertahanlah! Kami akan membawamu ke pos terdekat," ucap Ikhsan setelah ia kembali bersama dua orang pendaki gunung yang bersedia memberikan bantuan.
"Heem. Trimakasih Ikhsan," ucap Raina sambil meringis kesakitan.
Ikhsan menggendong Raina, sedangkan barang-barang mereka dibawakan oleh dua pendaki gunung yang bernama Danar dan Dani.
Setelah sampai pos yang dituju, Ikhsan menurunkan Raina dari gendongannya dengan sangat hati-hati. Ia mengambil kotak P3K dari dalam tas. Dengan telaten, Ikhsan mengobati luka Raina. Sedangkan Danar dan Dani langsung berpamitan setelah menaruh barang-barang milik Ikhsan dan Raina. Mereka berdua ingin segera melanjutkan perjalanan menuju ke puncak gunung.
"Makasih, Ikhsan."
"Iya, Rain."
"San, mengapa kamu berada di tempat ini? Kamu mendaki gunung dengan siapa?" tanya Raina ingin tau.
"Mmm ... aku mendaki gunung sendirian, Rain. Aku menyusul kalian."
"Bagaimana kamu tau, jika kami mendaki gunung?"
"Tanpa sengaja, aku mendengar percakapanmu dengan Keanu di kantin sekolah. Kalian berencana untuk mendaki gunung. Karena itulah, aku berniat menyusul kalian."
Raina sedikit mengerutkan alisnya. "Untuk apa menyusul kami?"
"Karena ... aku mengkhawatirkanmu, Rain. Dan, kekhawatiranku ternyata terbukti 'kan?" Ikhsan sedikit mengulas senyum.
"Iya. Tapi ... mengapa sepertinya, kamu sangat peduli padaku?"
Ikhsan kembali mengulas senyum. "Karena kamu gadis yang teramat spesial. Aku menyukaimu, Rain. Tapi, aku sadar ... kita teramat berbeda. Kamu seorang nona muda, sedangkan aku hanyalah seorang anak tukang kebun di sekolah."
Bibir Raina terkatup. Ia tidak pernah menyangka bahwa Ikhsan menganggap dirinya gadis yang spesial. Bahkan, tanpa malu-malu Ikhsan menyatakan rasa sukanya.
"Rain, mengapa kamu turun gunung sendiri? Di mana Keanu?" tanya Ikhsan dengan menatap manik mata Raina.
"Keanu masih di atas bersama kak Alyra. Mereka sedang berbahagia," jawab Raina tanpa membalas tatapan Ikhsan. Ia membuang pandangannya ke segala arah.
"Maksudmu, apa Rain?"
Raina membuang nafas kasar. "Ternyata, Keanu mencintai kak Alyra. Keanu ingin mengkhitbah kak Alyra setelah lulus dari SMA. Aku sangat yakin, kak Alyra pun memiliki rasa yang sama terhadap Keanu."
"Pasti ... hatimu saat ini teramat sakit 'kan? Rain, seharusnya kamu jujur pada Keanu! Jangan biarkan hatimu terluka karena menyimpan perasaan terhadap Keanu!"
"Tidak San. Biarlah perasaan ini, aku simpan sendiri. Aku tidak mungkin membuat Keanu dan kak Alyra merasa bersalah. Aku menyadari kekuranganku, San. Aku bukanlah seorang gadis yang sempurna. Yang pantas mendapatkan cinta dari seorang Keanu."
Ikhsan menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. "Rain, tidak ada makhluk yang sempurna di dunia ini. Entah kamu ataupun kak Alyra, kalian memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Syukuri apa yang telah diberikan oleh Illahi sebagai anugerah. Rain, dimataku ... kamu sosok gadis yang luar biasa. Andai suatu saat nanti kamu membalas perasaanku, betapa bersyukurnya aku."
Raina terkekeh mendengar ucapan Ikhsan. "Pftt ... kamu paling pinter membuat hatiku berbunga-bunga, San. Masih banyak gadis lain yang lebih baik dariku. Aku berharap, kelak kamu akan berjodoh dengan gadis terbaik pilihan Allah. Aku yakin ... gadis itu bukan aku. Bukan Raina si gadis bodoh, tolo*, ceroboh, dan jauh dari kata cantik." Raina tersenyum getir. Ia teramat menyadari kekurangannya.
"Rain, jangan berkata seperti itu lagi, okay! Aku akan memantaskan diri, agar kelak kita bisa berjodoh." Ikhsan menangkup pipi Raina. Tatapan kedua netra mereka saling mengunci. Raina menangkap binar cinta yang disertai ketulusan dari tatapan mata Ikhsan. Tapi sayang, Raina tidak memiliki perasaan yang sama. Yang Raina cintai saat ini hanyalah Keanu. Bukan pemuda lain.
Raina memutus tatapan mereka. Ia alihkan pandangan netranya, menatap daun-daun yang bergerak karena terpaan sang bayu. Seolah memahami apa yang sedang dipikirkan oleh Raina, Ikhsan melepaskan tangannya dari pipi Raina.
🌹🌹🌹
"Kak, terimakasih karena sudah menerima perasaan cintaku. Aku berjanji, akan selalu menjaga hati ini untukmu," ucap Keanu disertai senyuman yang merekah. Ia teramat bahagia dan bersyukur karena Alyra menerima cintanya. Cinta mereka pun saling bersambut, meski di atas rasa sakit yang kini tengah mendera hati Raina.
"Iya Kean. Aku juga teramat berterimakasih karena ketulusan cintamu. Semoga apa yang menjadi niatanmu, diijabah oleh Allah. Aamiin."
"Aamiin yaa Allah."
Tetiba Alyra teringat sang adik, Raina.
"Kean, di mana Raina?"
"Bukankah tadi ... Raina berdiri di samping Kak Alyra?"
"Tapi, di mana dia sekarang?" tanya Alyra khawatir.
"Coba kita cari di dalam tenda, Kak!" usul Keanu.
Mereka bedua mencari Raina di dalam tenda. Namun nihil. Keduanya tidak menemukan Raina.
Keanu dan Alyra mencoba menghubungi nomor ponsel Raina. Sayang ... tidak ada sinyal. Mereka pun berkemas dan berencana untuk turun gunung. Keduanya berharap, semoga tidak terjadi sesuatu hal yang buruk menimpa Raina.
Di perjalanan, Alyra terus saja berpikir dan bertanya di dalam hati. Ia merasa, ada sesuatu yang disembunyikan oleh Raina. Hingga tiba-tiba saja, Raina pergi tanpa pamit. "Mungkinkah, kamu juga memiliki perasaan terhadap Keanu, Dek? Jika iya, mengapa kamu tidak berterus terang pada kakak?" monolog Alyra di dalam hati.
Keanu dan Alyra terus melangkahkan kaki mereka menuju pos terdekat. Mereka berharap, akan segera menemukan Raina di pos tersebut.
🌹🌹🌹🌹
Maaf jika UP nya belum teratur 🙏🙏🙏
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak like 👍
Beri komentar
Klik ❤ untuk fav novel
Rate 5 ⭐⭐⭐⭐⭐
Beri dukungan untuk MJB dengan memberikan kelebihan poin berupa hadiah atau vote
Trimakasih dan selamat membaca ❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Najwa Aini
iklash kan Raina..
ada jodoh terbaik yg sudah disiapkan kk Author untumu.
sok tau akuu
2021-08-09
1
Titik pujiningdyah
like kak
2021-08-06
1
👑Meylani Putri Putti
lanjut
2021-08-01
1