Bab 17

...Keputusan tersulit yang harus aku buat adalah ketika aku terlalu lelah bertahan, tapi terlalu sakit untuk melepaskan....

...****...

Pikiran Zia kembali bimbang setiap kali mendengarkan saran dari Mitha. Apa yang dikatakan Mitha memang terdengar baik untuk Zia.

Zia bahkan merasa beruntung memiliki sahabat seperti Mitha yang berusaha untuk melindungi hatinya agar tidak semakin terluka karena mempertahankan rumah tangganya bersama Gavin.

Mungkin memang banyak kebahagiaan yang sedang menunggunya diluar sana. Tapi Zia tidak mungkin melepaskan kebahagiaan yang sudah pasti, demi kebahagiaan yang masih dalam angan.

Bahkan mungkin saja Zia tidak akan menemukan kebahagiaan melebihi kebahagiaannya saat bersama Gavin.

Zia bukannya lemah, bukan juga bodoh karena rela terluka demi mempertahankan Gavin. Tapi wanita itu mempercayai satu hal, bahwa akan ada terang setelah gelap. Akan ada kebahagiaan setalah penderitaan.

Jika saat ini Gavin sudah kembali seperti dulu, bahkan bersikeras untuk tidak mengakhiri rumah tangganya, lalu kenapa Zia harus menyerah hanya karena desakan dari ibu mertuanya yang bahkan Gavin saja tidak mau menuruti permintaannya.

Mungkin sudah saatnya mereka berjuang bersama demi keutuhan rumah tangga dan kebahagiaan yang akan menyambut mereka.

Zia memilih mengakhiri pergulatan batinnya.

Wanita cantik itu kembali pergi ke dapur untuk menyantap makan siangnya yang baru saja dia masak tadi.

Getar ponsel di atas meja makan, menghentikan sejenak aktifitas Zia. Wanita itu membuka pesan yang dikirimkan oleh Gavin. Sudut bibirbya terangkat, membentuk gurat senyum bahagia dengan sorot mata yang berbinar.

'Jangan lupa makan sayang.'

Pesan singkat dari Gavin mampu mengembalikan moodnya yang sempat memburuk.

Sebelum membalas, Zia lebih dulu mengirimkan foto makanan yang sedang dia makan.

'Sepertinya berat badanku akan naik selama disini,,'

Balas Zia. Tak lupa menyematkan emoticon menyengir kuda yang memamerkan deretan gigi rapi.

Makanan yang sedang Zia makan saat ini memang cukup banyak. 2 kali lipat dari porsi biasanya.

Zia sadar, untuk menghadapi cobaan gang berat membutuhkan banyak tenaga.

Lagi - lagi Gavin membuatnya kembali tersenyum. Kali ini Zia mengulum senyum malu.

'Tidak apa, bukankah itu seksi.

Aku hubungi lagi nanti.

I love you,,,'

Setelah membalas ungkapan cinta dari Gavin, Zia kembali melanjutkan makan siangnya.

Wanita itu bahkan semakin lahap menyantap makanannya. Suasana hatinya yang membaik, sangat berpengaruh dengan apa yang sedang dia lakukan saat ini.

Suara bel membuat Zia menghentikan makan siangnya pada suapan terakhir. Setelah meneguk air putih, Zia beranjak untuk membukakan pintu.

Namun sebelum membukanya, Zia lebih dulu melihat monitor kecil di sisi kanan pintu.

Kening Zia mengkerut, melihat David yang ada di balik pintu apartemennya.

Wanita itu sedikit ragu untuk membukakan pintu, namun saat melihat Ciara yang baru saja di gendong oleh David, membuat Zia akhirnya membuka pintu.

Dia tidak tega melihat raut wajah sedih Ciara yang terlihat sedang menangis.

"Tanteee,,," Seru Ciara dengan rengekan.

"Maaf Zi, Ciara ingin makan siang sama kamu,,"

Tutur David. Laki - laki itu terlihat tidak enak hati pada Zia.

"Maaf sekali lagi Zi,," Ucap David karena Zia hanya diam saja sejak tadi.

"Kak,, aku,,,,

"Tante,, Cia masuk disuapin sama tante,," Rengeknya memotong ucapan Zia.

Bukan tidak mau menyuapi Ciara, tapi Zia tidak ingin berdekatan dengan David meskipun ada Ciara di bersama mereka.

Bagaimana pun Zia paham betul sebagai seorang istri wajib hukumnya untuk membatasi diri dengan laki - laki lain.

Terlebih David adalah satu - satunya orang yang paling membuat Gavin cemburu.

Zia tidak ingin terjadi kesalahpahaman yang akhirnya membuat Gavin cemburu dan semakin memperburuk masalah rumah tangga mereka.

"Aku tidak akan ikut masuk Zi. Biar Ciara saja yang masuk kedalam." Tutur David. Dia tau apa yang sedang di khawatirkan oleh Zia saat ini.

Jika saja Ciara bisa di bujuk, David tidak akan mendatangi Zia dan memohon padanya untuk menyuapi Ciara.

Setelah cukup lama diam, akhirnya Zia memberikan jawaban dengan mengangguk pelan.

David langsung menurunkan Ciara dari gendongannya.

"Cia boleh makan sama tante Zia, tapi Cia harus janji nggak akan nakal,,," Ujar David sembari berjongkok agar sejajar dengan gadis kecilnya.

"Ok Papah,, Cia janji,," Seru Ciara senang.

"Anak papa memang pintar,,," David mengacak gemas pucuk kepala Ciara. Dia berdiri dan menatap Zia yang kedapatan sedang mengulum senyum.

Zia selalu iri melihat interaksi menggemaskan antara orang tua dan anaknya.

"Maaf kalau merepotkan Zi,,," Ucap Gavin tulus.

"Ini makan siang kamu dan Ciara,,,"

David menyodorkan kantong plastik putih yang sejak tadi dia pegang.

"Aku baru saja selesai makan kak,,," Tutur Zia.

"Kamu harus banyak makan Zi. Kamu terlihat lebih kurus dari 4 tahun yang lalu,,," Ujar David sembari meraih tangan Zia dan memindahkan kantong plastik itu ke tangan Zia.

"Ayo tante,,," Ciara terlihat sudah tidak sabar untuk masuk kedalam apartemen Zia. Dia menarik sebelah tangan Zia.

"Aku titip Ciara Zi. Makasih sebelumnya,," David melempar senyum tulus. Senyum yang mampu menghipnotis siapa saja yang melihatnya. Terlalu manis dan menawan.

"Sama - sama kak,,," Zia mengajak Ciara ke dalam, lalu menutup pintu perlahan karena David masih berdiri di sana. Keduanya saling menatap. Pandangan mata mereka terputus oleh pintu yang tertutup sempurna.

"Kamu tidak pernah berubah Zi,," Gumam David.

Hanya Zia satu - satunya wanita yang sulit untuk David dekati sejak dulu.

...***...

Sementara itu Gavin baru saja selesai makan siang bersama Mitha dan Nindy di ruang VIP restorannya.

Makan siang mereka tak lepas dari pembahasan mengenai perkembangan restoran yang di handle oleh Mitha dan Zia.

Nindy terlihat sibuk mencatat poin - poin penting yang sedang di bahas oleh Gavin dan Mitha.

Manik matanya bergantian menatap Mitha dan Gavin.

Mitha duduk di hadapannya, sedangkan Gavin duduk di ujung meja makan. Membuat Nindy harus menoleh ke kanan kalau akan menatap Gavin.

"Zia tidak akan menghandle resto lagi selama 1 bulan ke depan." Tutur Gavin pada Mitha.

"Tolong jangan telfon Zia untuk membahas masalah resto. Sekalipun hanya membahas hal - hal yang ringan,," Pinta Gavin.

Laki - laki itu tidak mau kalau nantinya Mitha menghubungi Zia dan pembahasan masalah pekerjaan. Gavin benar - benar ingin Zia fokus menenangkan pikiran dan hatinya.

"Baik Pak, saya mengerti." Sahut Mitha cepat.

"Bagus,,,"

"Saya kembali mempercayakan restoran ini sepenuhnya pada kamu."

Mitha mengangguk Cepat.

Gavin beranjak dari duduknya. Langkah Gavin yang akan keluar ruangan, di ikuti oleh Mitha dan Nindy yang berjalan di belakangnya.

"Sini kamu,," Mitha menahan tangan Nindy saat akan keluar dari ruangan itu.

"Kenapa Bu.?" Nindy berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Mitha.

"Jangan coba - coba menaruh hati pada Pak Gavin.!" Tegas Mitha.

"Kamu tau betul kalau Pak Gavin sudah punya istri.!"

Mitha terlihat geram menatap Nindy.

"Bu Mitha terlalu lancang dengan menuduh saya." Nindy menarik tangannya.

"Saya tidak menuduh, saya bicara sesuai dengan apa yang saya lihat.!"

"Mulut kamu menag bisa berbohong, tapi tidak dengan mata kamu.!" Geram Mitha kesal.

"Maaf Bu,,,saya permisi,,," Nindy beranjak dari hadapan Mitha dan berlari kecil menyusul Gavin yang sejak tadi sudah keluar dari ruangan VIP.

"Tunggu Pak,,," Seru Nindy setengah berteriak. Nafasnya terlihat terengah - engah karena mengejar Gavin.

"Aku pikir kamu masih betah disini,," Ucap Gavin. Dia menyindir Nindy dengan suara datarnya.

Nindy hanya bisa menghela nafas saat melihat Gavin yang langsung masuk kedalam mobil.

...****...

Terpopuler

Comments

Regita aP

Regita aP

gak rela zia pisah sama gavin, gak adil aja buat gavin

2023-11-04

0

Yetti Tya

Yetti Tya

aq kq greget lihat david mentang" ciara pingin sama zia di buat kesempatan ama si david

2022-03-29

0

Endang Purwati

Endang Purwati

mithaaaa, ...aq syuka gayamu.




dan nindy..... sok iye luuhh., gkk ngaku.. haaahhhhh

2021-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!