"Rubah 9 Ekor cepat pergi"Teriak Sammy yang diatas kepala Susano membuat kedua Monster serta orang yang ada diatas kepala naga itu melihat dirinya, mereka juga melihat anak panah besar yang melesat kearah Naga Merah.
Setelah berteriak itu, Susanoo langsung menghilang bersamaan dengan Pingsannya Sammy. Tapi sebelum pingsan, Sammy mengutuk PakTua Dewa itu dulu 'Sialan, Paktua Dewa itu mengirimku ke tempat berbahaya segala'
'Brukk' Sammy pingsan tergeletak ditanah.
'Apakah aku harus percaya pada seorang manusia?'Fikir Rubah 9 Ekor sambil menatap Sammy yang mempunyai mata berdarah banyak, lalu ia berfikir lagi 'Tidak ada salahnya percaya, kondisiku juga bisa mati dalam beberapa menit jika tidak di tolong olehnya'
Rubah Ekor 9 Itu tidak mundur, melainkan berlari kearah Sammy yang tergeletak pingsan dengan mata berdarah mengalir terus menerus.
Sedangkan Untuk Naga Merah yang melihat Anak Panah melesat kearah nya hanya diam karena merasa itu panah biasa yang tidak bisa menembus kulitnya, ya tidak heran karena Naga di kenal dengan Ras Kesombongan dan selalu membanggakan pertahanannya, jadi ia menerima anak panah itu, malahan berjalan kearah anak panah itu.
Untuk penyihir yang ada di kepala Naga Merah mempunyai Firasat Buruk tentang Anak Panah yang melesat kearahnya, ia mempunyai Firasat seperti itu karena melihat sebuah Api Hitam diujung anak panahnya.
Benar saja Anak Panah itu menembus Kulit Naga Merah dan membuat 'Groarrrr' Auman bergema di seluruh hutan, naga itu merasakan sakit yang dalam apalagi merasa Api Hitam itu tidak bisa di padamkan.
Api Hitam itu merembet keseluruh tubuh besar Naga Merah, Penyihir yang ada dikepala Naga juga berusaha untuk memadamkannya, tapi sayang usahanya sangat sia sia.
Penyihir tidak sempat untuk kabur atau meloncat dari kepala Naga Merah itu karena Api Hitamnta semakin besar maka semakin cepat merembes keseluruh tubuh Naga itu, ia juga berakhir mati bersamaan dengan Naganya.
.
.
.
Dua Hari berlalu setelah kejadian pertarungan Dua Monster besar dan Kuat di hutan besar yang di penuhi oleh Pohon panjang dan besar.
Di sebuah Ruangan Kecil ada sebuah ranjang kayu yang diisi oleh seorang Pemuda Tampan dan Imut, perlahan lahan membuka matanya sambil memegang kepala yang sedikit sakit dan mata kirinya sangat menyakitkan.
"Arghh sialan, Kepala dan Mataku sangat sakit"Ucap Sammy sambil memegang kepalanya dan hanya membuka satu mata kanannya, ia ingin membuka mata kanannya tapi sangat menyakitkan.
'Lihat saja nanti Pak Tua,, Aku akan menendang pantatmu'Fikir Sammy mengutuk Paktua Dewa karena mereinkarnasikannya di hutan yang sangat berbahaya, lalu ia berusaha berdiri dan bertanya tanya tentang dirinya sedang berada dimana.
'Dimana ini?.. Aku kira sudah mati'Fikir Sammy sambil memandang kesegala arah lalu melihat kearah Pintu karena ada yang membukanya.
.
.
.
Sementara itu, sebelum Sammy pingsan.
"Huh, aku akan menyalahkanmu jika terjadi sesuatu kepadanya..."Ucap Seorang Wanita cantik sambil melihat layar dihadapannya dan menggigit jarinya ketika melihat seorang Pemuda yang sedang dalam masalah.
"Itu cara agar dia lebih cepat kuat.. Dengan cara itu juga, dia akan mengerti tentang Dunianya yang penuh dengan bahaya.. Jadi sudah dipastikan setelah melihat kejadian itu, dia akan melakukan Pelatihan serius agar kejadian seperti itu tidak terulang"Ucap Dewa Tua sambil mengelus jenggot.
"Anda juga bisa tenang, karena mata yang saya berikan tidak memiliki Resiko seperti kebutaan.. Hanya saja menguras energy ketika dipakai"Lanjut Dewa Tua.
"Menghela nafas~ aku hanya bisa berharap dia akan baik baik saja dan tidak memiliki trauma ketika melihat semua kejadian berbahaya itu"Ucap Wanita Cantik.
"Hohoo~ tidak mungkin dia memiliki trauma hanya melihat kejadian itu,, bahkan saat dia tahu bahwa aku adalah Dewa.. Tapi dia masih memperlakukanku seperti setara dengannya"Ucap Dewa Tua.
Mendengar itu, Wanita cantik menyipitkan alisnya sambil melihat Dewa Tua, lalu bertanya "Apa kau tersinggung karena dia memperlakukanmu tidak sopan?"
Dewa Tua tersenyum mendengar itu, lalu ia berkata "Malahan sebaliknya, aku tidak merasa tersinggung sedikitpun.. Tapi merasa bahagia karena ada seorang manusia Fana yang memperlakukanku layaknya teman berbicara,,, yah saya juga sedikit menikmatinya ketika mengobrol dengannya"
"Anda juga tidak tersinggung ketika di panggil nama depan oleh dia,, kenapa saya harus tersinggung?"Lanjut Dewa Tua sambil mengelus jenggotnya.
"Huh, itu karena aku sendiri yang ingin di panggil nama depan olehnya.. Lagian itu sangat menyenangkan ketika dia memanggil namaku,, beda dengan panggilan bibi yang membuatku sedikit kesal, padahal sangat terlihat wajahku masih muda"Ucap Wanita itu tersenyum.
"Hohoo~ Dewi Pencipta/Dewi Kehampaan bisa merasakan rasa senang hanya mendengar panggilan nama olehnya"Ucap Dewa Tua tersenyum.
Wanita itu hanya tersenyum diam dan tidak berniat untuk membalas ucapan dari Pria Tua dihadapannya, ia hanya memperhatikan layar dihadapannya ketika seorang Pemuda pingsan diselamatkan oleh Rubah 9 Ekor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
pembaca gabut
jadi 🗿 bibi yg sering jualan kopi 24 jam itu kakak nya mc dan ibu nya mc itu ada jauhh GK tau di mana.
2025-02-03
0
Malomo Lomo
wkwk mata si mc belum sempurna karena setelah menggunakan matanya berdarah
2022-12-17
0
Radioactive
lanjut dong
2021-05-26
4