POV ARUMI DAN AYUMI

POV Arumi dan Ayumi Saat Sammy Pergi.

Ayumi yang melihat Manusia Muda dihadapannya kabur ingin mengejarnya, tapi ia memutuskan untuk membiarkannya karena mengingat adiknya masih ada dengannya ditempat atau hutan berbahaya.

Ayumi menghela nafas dulu, lalu ia berbalik untuk memandang adiknya. Saat Ayumi melihat Arumi, ia terkejut karena adiknya sedang berlutut dipenuhi dengan air mata sambil memukul mukul penghalang yang dibuatnya, ia langsung menghampirinya karena sangat khawatir.

"Arumi-chan kenapa kamu menangis? Apakah Manusia itu melecehkanmu? Kalau iya niisan akan mengejarnya dan membunuhnya"Tanya Ayumi sambil melepaskan penghalangnya, lalu ia memeluk Arumi.

"Hiks~ itu salahmu.."Ucap Arumi terisak dan menolak pelukan dari Ayumi sambil memundurkan langkahnya, lalu ia berkata lagi "Kenapa Niisan menyerang dia? Memang Niisan sudah tau semuanya?" dengan nada tingginya, lalu ia berkata pelan "Padahal dia sudah menyelamatkanku dari bandit dan memberiku makan, bahkan kehangatan yang tidak pernah aku rasakan, dan saat aku merasakan kehangatan itu, tapi dengan mudahnya neesan mengusir dia.. Aku juga belum berterimakasih kepadanya Hiksss~.." Arumi terisak kencang lagi.

"Niisan tau? Siapa yang ingin tidur dengannya? AKU, ITU AKU SENDIRI.. Dia sudah menolaknya untuk tidur denganku, aku memaksanya untuk tidur dengannya.. Kenapa? Aku sangat takut Hikss~, Jika tidak ada dia mungkin aku sudah dijadikan budak dan dilecehkan oleh seseorang.. Tapi karena dia aku bisa selamat, tapi kamu Neesan dengan mudahnya mengusir dia tanpa mendengarman penjelasan, menyerangnya, bahkan menghinanya"Lanjut Arumi.

Melihat Adiknya menolak Pelukannya serta menjauhinya sangat terkejut, Ayumi juga mematung saat mendengar semua penjelasan dari adiknya, lalu ia menggelengkan kepalanya, dan bertanya "Apakah kamu yakin dia tidak mempunyai niat jahat? Bisa jadi itu hanya tipuan saja"

Mendengar itu, Arumi menatap Ayumi dengan Serius, lalu ia berkata "Niisan, meskipun usiaku belum bisa dianggap Dewasa, tapi aku masih bisa menilai seseorang... Jika dia mempunyai Niat Jahat pun mungkin sekarang aku sudah dilecehkan, tapi buktinya aku masih baik baik saja, bahkan dia berjanji akan mengantarku kepadamu."

"Dia juga hanya tinggal sendirian, tidak mempunyai keluarga Hikss~.. Meskipun tujuan dia hanya untuk mencari makanan di Hutan seperti ini, tapi aku bisa mempercayainya karena melihat wajahnya yang seperti kelelahan..Dia sangat kelelahan, tapi masih mencari makanan untukku Hikss~.. Niisan, jika tidak ada dia.. Mungkin aku tidak akan pernah Bertemu denganmu lagi"Lanjut Arumi.

'Hanya mencari makanan dihutan berbahaya ini? Apakah alasan itu bisa dipercaya?'Fikir Ayumi dengan wajah yang bimbang, lalu ia mengingat sesuatu, dan berfikir lagi 'Tunggu, aku lupa membaca surat darinya'.

Ayumi langsung mengeluarkan sebuah Amplop dari cincin penyimpanannya, lalu ia membuka dan langsung membaca surat dari Sammy.

Saat membaca semuanya, Tubuh Ayumi bergetar sampai mengangkat surat itupun seperti tidak kuat, lalu ia berfikir 'Kenapa aku sangat bodoh? Padahal dia juga sudah menyelamatkanku, tapi dengan mudahnya aku menghina dia, bahkan menyerangnya dengan niat membunuh'.

_____

Dari Sammy untuk Ayumi-san.

-Yooo Ayumi-san, sebelum nya saya minta maaf karena pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada anda, tapi ini masalah sangat serius yaitu perutku yang sudah berteriak tidak jelas hahaha.. Itu sangat memalukan ya, tadinya saya ingin makan dirumahmu dan mencari pelayan, tapi saya tidak menemukan satupun pelayan dirumahmu, ingin mencari suatu makanan dirumahmu, tapi saya sedikit tidak enak dan bisa jadi dianggap sebagai pencuri, jadi saya memutuskan untuk mencari makan dihutan.

Saya juga mungkin tidak akan kembali lagi kerumah anda karena mempunyai suatu urusan haha seperti orang sibuk saja, ya saya hanya ingin menjelajahi Dunia saja dan melihat indahnya Dunia.

Terimakasih untuk segalanya, dari makanan, tempat tidur yang sangat nyaman, dan sudah menyelamatkan nyawaku ini.. Semoga kita bisa bertemu lagi.

_______

'Anak kecil bodoh, padahal kamu yang telah menyelamatkanku dari mereka, seharusnya aku juga yang banyak berterimakasih padamu, mungkin tidak ada kamu aku bisa mati oleh mereka dan tidak bisa bertemu dengan adikku lagi'Fikir Ayumi.

"Niisan, kenapa kamu diam? Dan kertas apa yang kamu pegang? Kenapa tubuhmu bergetar saat melihat kertas itu?"Tanya Arumi berturut turut sambil menyeka air matanya, ia sedikit khawatir dan sedikit bersalah telah memarahinya.

Melihat Ayumi yang tidak menjawab pertanyaannya dan merasa sangat penasaran, Arumi langsung merebut surat itu dari tangan Ayumi, ia langsung membacanya.

Saat membaca semuanya, Arumi menjatuhkan kertas itu dengan tubuh yang gemetar sambil menatap Ayumi yang terdiam, lalu ia berkata "Niisa-" Ucap Arumi terpotong.

"Aku harus menyelamatkannya sebelum dia memasukinya lebih dalam, dan dia tidak mungkin bisa selamat dari hutan darah ini"Ucap Ayumi yang sudah tersadar, lalu ia menatap Arumi, dan berkata "Aku akan mengantarkanmu dulu kerumah, setelah itu aku akan mencari dia" lalu menarik tangan Arumi.

"Hu-hutan darah?"Ucap Arumi sangat terkejut saat mendengar ucapan Ayumi, ia juga sangat tau tentang Hutan darah yang paling berbahaya dan banyak monster yang sangat kuat.

"Apakah dia benar benar hanya tinggal sendiri? Tidak mempunyai keluarga?"Tanya Ayumi memastikan terlebih dahulu sebelum mencarinya, ia berharap ada informasi penting agar mempermudahnya.

"Tidakk... Dia bilang saat kecil hanya tinggal dengan kakeknya, sekarang dia sendiri karena kakeknya sudah meninggal.. Buktinya dia mencari tempat tinggal dihutan berbahaya seperti ini, mungkin dia juga tidak mengetahui hutan ini"Ucap Arumi terduduk lesu.

"Baiklah, aku akan mengantarkanmu dulu sebelum mencarinya"Ucap Ayumi lalu melesat dengan kecepatan tinggi menuju Rumahnya, tapi saat ingin melesat, tiba tiba Arumi menariknya.

"Tidak.. Aku ingin ikut, Niisan"Ucap Arumi sambil menatap Ayumi dengan serius.

"Terlalu berbahaya jika kamu ikut, apalagi jika niisan mencarinya kehutan yang lebih dalam.. Jadi biarkan niisanmu ini yang mencarinya, kamu jangan khawatir"Ucap Ayumi tersenyum sambil mengelus rambut Arumi.

"Tap-"Ucap Arumi terpotong oleh Ayumi.

"Tidak ada tapi-tapian, jika terus mengobrol begini dia akan semakin jauh loh"Ucap Ayumi sambil menepuk kepala Arumi serta berusaha untuk membuat adiknya beristirahat, ia juga khawatir tentang keadaan Sammy dan berharap semoga dia tidak memasuki Hutan Berdarah lebih dalam.

"Baiklah"Ucap Arumi pasrah dan menuruti apa yang dikatakan Ayumi untuk kembali ke Istana.

Setelah itu, Ayumi membuka suatu Portal Sihir dihadapannya dan langsung memasuki Portal itu bersama Arumi ketika melihat Portal itu.

Sekarang Ayumi dan Arumi sudah berada didalam sebuah Kamar serba putih yang luas, lalu Arumi menatap Ayumi, dan Arumi berkata "Neesan harus berjanji untuk membawa dia,, aku sangat khawatir dia memasuki lebih dalam Hutan itu" sambil menatap Ayumi dengan tatapan harapan..

"Araa~ apakah gadis kecilku yang imut ini sedang khawatir kepada seorang Pria"Ucap Ayumi tersenyum sambil menggoda Adiknya Arumi.

"Neesannn jangan menggodaku!!!"Teriak Arumi mempunyai Wajah Merah ketika mendengar ucapan Ayumi yang menggodanya.

Ayumi tersenyum sambil mengelus kepala Arumi, ia lalu berkata "Kamu beristirahat saja disini, Neesan akan pergi untuk mencarinya.. Neesan juga merasa sangat bersalah kepadanya" lalu menghela nafas.

"Umm, Neesan juga tidak boleh memaksakan diri untuk mencari dia.. Jika tidak menemukannya, lebih baik kembali dulu agar aku tidak khawatir"Ucap Arumi sambil menatap Ayumi.

"Tentu, Neesan akan kembali sore hari jika masih tidak kunjung menemukan dia"Ucap Ayumi tersenyum, lalu ia berkata lagi "Kalau begitu, Neesan pergi dulu.. Kamu istirahat saja, tidak usah menunggu Neesan" sambil melangkah menuju Portal itu lagi.

Sebelum Ayumi memasuki Portal itu, Arumi Berteriak "Neesan harus berhati hati, ingat jangan memaksakan diri dan jangan membuatku takut lagi".

Mendengar itu, Ayumi tersenyum, lalu memasuki Portal dan kembali ke Goa yang sebelumnya sammy tinggali.

Ayumi langsung melesat kearah yang diarahkan oleh Penciumannya karena ia sangat percaya diri tentang penciumannya yang tajam untuk menemukan seseorang, ia juga masih ingat tentang bau Sammy.

POV END

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***