"Tuan besar,"
"Kakek,"
Panggil Tuan Davin dan Asisten Jo bersamaan sedangkan Aluna hanya terdiam karena dia belum mengenal siapa yang datang. Akan tetapi mendengar Tuan Davin memanggil 'kakek' Aluna yakin jika itu kakek Tuan Davin.
"Siapa dia Jo?" tanya Kakek Farhan.
"Nona Aluna, Tuan besar. Karyawan bagian pemasaran," jawab Asisten Jo sedangkan Tuan Davin hanya diam. Kakek Farhan menatap dalam mata Aluna. Kemudian dia tersenyum tipis.
"Siapa nama kamu?" tanya Kakek Farhan sambil mendekat ke tempat Aluna berdiri.
"Aluna Salsabila, Tuan." Jawab Aluna menunduk.
"Angkat kepalamu dan tatap mata lawan bicaramu saat berbicara,"
"Maaf Tuan. Saya tidak pantas mengangkat kepala saya didepan Tuan karena saya disini hanya karyawan rendahan Tuan," Aluna masih menunduk tidak berani mengangkat kepalanya.
"Cih! Omong kosong! Tidak usah cari muka. Kamu berani menatap tajam mataku padahal aku bos kamu disini!" gertak Tuan Davin.
"Maaf Tuan. Saya hanya akan menghormati orang yang menghormati saya dan saya akan menghargai orang yang menghargai saya tidak peduli siapa statusnya," Aluna menjawab dengan tenang sambil menatap tajam Tuan Davin.
"Lihat kek. Betapa kurang ajarnya dia," Kakek Farhan tersenyum mendengar ucapan Aluna. Dia begitu salut dengan keberanian Aluna. Baru kali ini ada yang berani mendebat Tuan Davin. Bahkan di keluarga semua kalah jika mendebat Tuan Davin. Akan tetapi Aluna seolah memiliki ribuan kata-kata yang mampu membuat Davin tidak bisa berkata-kata.
Pantas saja Doni dan Anita begitu gencar mau menjodohkan Davin dengan Aluna. Ternyata dia memang jodoh yang pas untuk Davin Dan jika mendengar cerita penolakan Aluna. Aku yakin jika dia bukan gadis matrerialistis. Batin Kakek Farhan.
"Em... Sebenarnya ada perlu apa kamu kesini Aluna?" tanya Kakek Farhan berusaha menengahi ketegangan di antara mereka berdua.
"Maaf Tuan Besar. Saya hanya ingin meminjam motor saya semalam namun Tuan Davin justru berusaha memeras saya,"
"Dasar Tukang ngadu! Saya berhak melakukan apa saja karena itu hak aku," Davin tetap tak mau mengalah.
"Tapi anda sudah menyetujui persyaratan saya kalau anda lupa Tuan," Emosi Aluna mulai meninggi lagi namun dia berusaha tetap bersikap tenang.
Mulai lagi. Asisten Jo menghela nafas panjang.
"Davin dimana kunci motornya?" tanya Kakek Farhan. Davin menatap Kakek Farhan dalam.
"Tapi kek motor itu.."
"DAVINO ALEXANDER," panggil Kakek Farhan memotong ucapan Tuan Davin. Tuan Davin berdecak sebal karena saat kakeknya memanggil nama lengkapnya itu berarti kakeknya tidak mau dibantah.
"HEH!" Tuan Davin kesal namun tetap menyerahkan kunci motornya kepada Kakek Farhan.
"Ini kuncinya. Silahkan di pakai sesuka hati kamu Aluna. Mau berapa malam pun jangan dengarkan perkataan Davin," kata Kakek Farhan sambil menyerahkan kunci motor Aluna.
"Terima kasih, Tuan besar." Aluna membungkuk hormat kemudian berpamitan kembali ke ruangannya. Kakek Farhan tersenyum simpul saat Aluna sudah keluar dari ruangan Tuan Davin.
"Kek, jangan campuri urusanku," protes Tuan Davin.
"Kakek tidak akan ikut campur kalau kamu tidak keterlaluan,"
"Aku keterlaluan yang bagaimana?"
"Menurut kamu? Jika kamu tidak keterlaluan kamu tidak mungkin di katakan lebih rendah dari binatang," Tuan Davin dan Asisten Jo terkejut mendengar perkataan Kakek Farhan.
"Kakek mendengar tadi? Kenapa Kakek diam saja saat cucu kesayanganmu ini di hina?"
"Mana mungkin Kakek membela orang salah dan keterlaluan walaupun itu cucu kesayangan Kakek sendiri,"
"Tapi biasanya Kakek selalu membela aku walaupun aku salah,"
"Ini lain cerita, Davin."
"Lain cerita bagaimana Kek?" Davin terus memprotes Kakeknya. Kakek Farhan hanya menghela nafas panjang.
haduuhhh kucing dan tikus berhenti bertengkar sekarang giliran kucing dan anjing yang berdebat.
"Tuan Muda. Biarkan Tuan Besar istirahat. Apa Tuan Muda tidak kasihan? Tuan Besar baru tiba tapi anda sudah langsung mengajak berdebat," Asisten Jo berusaha menengahi. Tuan Davin pun mengalah kemudian membiarkan Kakek Farhan duduk di sofa yang ada di ruangan Tuan Davin.
Jangan lupa tinggalkan like ya gaess.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
andi hastutty
wah keluarga tidak memandang harta bapak,mama dan kakeknya mendukung hehehhe
2022-11-28
0
Desi Rawati
kakek farhan nggak mau membela Davin karena Davin bersalah
2022-10-04
0
Bunga Tanjung
semangat aluna💪
2022-07-22
0