Banyak bisik-bisik yang mulai terdengar di lantai bawah sesaat setelah lift yang di naiki Tuan Davin dan Asisten Jo itu bergerak naik.
"Apa itu bos kita yang baru? Ternyata ganteng banget," Mila berteriak heboh.
"Iya ya, kalau ganteng macho gitu mah aku mau dong jadi istrinya," tambah Citra
"Ye, gue juga mau kalau gitu mah," Nia tak mau kalah.
"Yaelah, bocah-bocah pada kesambet apa sih pagi-pagi gini pada ngerumpi disini. Gak takut pada di marahi si mata sipit apa?" Aluna datang membuyarkan ke haluan mereka bertiga. Mereka bertiga lalu menarik Aluna mendekat.
"Elo tau gak Lun? ternyata bos kita yang baru itu masih muda,macho ganteng banget lagi," kata Mila antusias.
"Iya Lun. Asistennya juga gak kalah ganteng, gue jadi istrinya gak cuma mau tapi mau bangeett "
"Astaga, anak-anak pagi hari udah pada halu aja. Ingat kita kerja woyy kerja!" Kata Aluna sambil berlalu pergi. Ketiga anak itu pun mengikuti Aluna dari belakang seperti anak ayam yang mengikuti induknya.
"Elo sih Lun belum lihat orangnya. Coba kalau udah lihat dijamin klepek-klepek deh," Citra mengompori Aluna namun Aluna tidak menanggapi. Mereka berempat naik ke lantai lima di mana tempat mereka berempat bekerja.
"Haishh ganteng atau enggak sama aja. Yang penting cowok tuh tanggung jawab bukan cuma ganteng aja," kata Aluna kemudian duduk di kursi kerjanya. Namun ketika akan duduk dia merasa nyeri di lututnya.
kenapa gue bisa lupa kalau celana gue bolong dan lutut gue luka sih. Batin Aluna. Diamnya Aluna pun tak luput dari perhatian mereka bertiga.
"Kenapa Lun?" tanya Citra saat melihat Aluna tidak jadi duduk. Mereka bertiga pun kompak melihat ke lutut Aluna. Mereka kaget melihat celana Aluna yang bolong juga ada bekas darah yg telah kering di lututnya.
"Loe habis tabrakan?" tanya Nia khawatir.
"Masak pembalap jatuh si," Aluna menatap tajam Mila. Mila yang merasa ditatap tajam Aluna cuma nyengir sambil mengangkat tangannya sambil menunjukkan tanda peace.
"Elo pikir pembalap bukan manusia apa? Ini tuh gara-gara pasangan homo sialan!" umpat Aluna sambil meremas kertas yang di pegangnya.
"Pasangan homo?" tanya mereka bertiga bingung.
"Ya, sang majikan dengan apem tersembunyi dan sang asisten yang bucin sama tuannya," Aluna semakin meremas kertas yang sudah tak berbentuk itu. Ketiga temannya itu pun cuma diam karena belum paham dengan apa yang Aluna katakan.
"Kalau aja gue ketemu lagi pengen gue remas-remas itu mulutnya yang kaya cabe bubuk level dewa naga bonar," Aluna mengerutukkan giginya karena terlalu gemas juga menahan emosi.
"Terus gimana kelanjutannya?" tanya Mila, meski belum paham tapi dia mencoba mencari tahu.
dasar bocah-bocah kepo. Umpat Aluna dalam hati.
"Ya gue yang luka. Motor gue lecet tapi gue yang harus tanggung jawab padahal mobilnya cuma lecet seperti sehelai rambut doang,"
"Emang berapa sih ganti ruginya?" tanya mereka bertiga penasaran.
"Yaelah, kenapa kalian kalau lagi kepo, kompak gini sih," Aluna memejamkan matanya. Sebenarnya dia sangat lelah karena semalam dia harus begadang menunggu ibunya yang sedang dirawat dirumah sakit.
"Dua puluh... " Aluna menghentikan ucapannya karena dia mulai mengingat sesuatu.
"Dua puluh ribu?" tanya Nia yang mulai penasaran.
"Dua puluh ribu emang mau beli soto Mbok Jum sama gorengan dua biji sama es teh doang!" Sewot Aluna.
"Terus berapa?"
"Dua puluh juta," jawab Aluna santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
andi hastutty
kasian Aluna entar ketemu Aluna heheheh
2022-11-28
0
Surtinah Tina
🤣🤣😂😂😂😂😂
2022-05-31
0
Heny Ekawati
berabe lo lun lo bekerja di parusahaan apem tersembunyi
2021-09-14
0