"WHAT?!" Mereka bertiga berteriak kompak sampai Aluna mengusap telinganya karena sakit.
"Bisa pada pelan gak sih kalau teriak?"
"Yaelah Lun, kalau teriak pelan mah namanya bisik-bisik," timpal Mila.
"Lagian kenapa sih kalian teriak kaya habis lihat langit runtuh aja,"
"Tadi elo bilang berapa ganti ruginya?"
"Dua puluh juta," Aluna masih menjawab santai. Sedangkan ketiga temannya cuma menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka tahu Aluna belum sadar dengan apa yang di ucapkannya.
"Kenapa pada geleng-geleng gitu si? Jangan-jangan kalian beneran kesambet dedemit lagi,"
"Elo tuh yang kesambet sampai gak sadar sama biaya ganti rugi yang harus elo keluarin. Coba kalau udah sadar bakal uring-uringan dehh, Kita lihat aja,"
"Sadar apa sih? Kan gue cuma ngomong kalau...." Aluna terdiam. Dia mengingat sesuatu kemudian dia memukul kepalanya sendiri.
"Tadi gue ngomong berapa ganti ruginya?" tanya Aluna mencoba memastikan ingatannya.
"Dua puluh juta," jawab mereka bertiga kompak.
"Dua puluh juta.." ucap Aluna lirih. "WHAT !! Dua puluh juta? Kenapa gue baru sadar sih! Ya ampun uang dari mana segitu banyaknya? Sama aja gaji gue dua bulan tanpa makan paling minum air mineral doang, Ya Tuhan," Aluna menepuk jidatnya berulang kali sambil bibirnya terus menggerutu.
"Noh kan, uring-uringan sendiri," ejek Mila. Aluna tidak merespon, dia masih shock dengan kenyataan yang baru dia ingat.
Tiba-tiba terdengar suara dari pengeras suara yang mengumumkan bahwa seluruh karyawan di wajibkan hadir di aula untuk menyambut pemimpin baru Alexander Group. Jam setengah sembilan seluruh karyawan sudah menunggu sang pemimpin baru karena Tuan Doni, pemimpin sebelumnya sudah berencana pensiun dini dan jabatannya kini bakal di ambil Tuan Davin yang tak lain adalah anak keduanya karena anak pertama Tuan Doni lebih memilih menjadi dokter daripada harus menjadi seorang pembisnis.
"Perhatian seluruhnya. Harap semua karyawan harus rapi dan tertib jangan sampai ada kesalahan karena Tuan Muda tidak menyukai kesalahan walau sedikit," Suara Andre terdengar memenuhi Aula sehingga semua orang terdiam sambil menunggu kedatangan sang pemimpin baru mereka.
Jam sembilan tepat pintu aula terbuka lebar dan semua karyawan tertuju pada dua orang beda generasi masuk dengan langkah tegas. Di belakangnya juga ada dua orang ber jas rapi mengikuti Tuannya sedangkan di belakangnya lagi ada 6 orang bodyguard yang mengikuti. Hampir semua orang kagum dengan ketampanan pemimpin baru mereka tapi tidak dengan Aluna karena dia terus menunduk sambil berusaha menahan kantuk.
"Tuh Lun. Lihat anak pak Doni, gantengnya kebangetan. Gue jamin elo bakal klepek-klepek," cicit Mila.
"Hmmm," Aluna hanya bergumam tanpa mengangkat kepalanya karena rasa kantuknya sudah tidak bisa dia tahan. Mendengar Aluna hanya bergumam Mila lantas menggoyangkan tubuh Aluna kasar untuk menyadarkan Aluna dari kantuknya.
" Apaan sih Mil! Ngantuk banget gue Mil," kata Aluna sambil menepis tangan Mila. Melihat tingkah Aluna, Mila hanya menelan ludahnya kasar.
"Ehem!" Deheman dengan tenaga ekstra mampu membuat mata Aluna seketika terbuka lebar. Matanya mendelik tatkala melihat si apem tersembunyi sudah berdiri di depannya. Davin pun tak kalah terkejut ternyata yang berani tidur saat acara penyambutan adalah si gadis gila yang memberinya kesialan.
"Elo!" teriak Davin dan Aluna bersamaan. Semua yang berada di aula pun kaget melihat Aluna yang berani berteriak di depan pemimpin mereka yang baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
andi hastutty
ketemu apem tersembunyi Aluna heheheh
2022-11-28
0
Surtinah Tina
lucu nich kedepannya...🤣🤣🤣🤣🤣😂😂
2022-05-31
0
Ima Ashahri
nyimak
2021-12-11
0