PINGSAN

"Udah ah, jangan dilihat gak enak kalau dia lihat balik" Juni tertunduk menanamkan dalam pikirannya bahwa jangan melihat kedepan.

"Kalau ada om montok harus dilihat pamali nolak rejeki mata. Hukumnya bakalan gak dapet jodoh" kata Trala yang terus melihat arah jam 12 dari tempat duduknya.

"Kamu tuch gak bisa dibilangin ya! aku bilang jangan dilihat oncom," Juni yang berdiri dan mengacak-acak rambut Trala menjadi berantakan. Rambut yang tadinya klimis sekarang menjadi rambut model acak.

"Kesel aku lihat rambut kamu dari tadi, gak nyocok kalau rapi sok klimis" lanjut Juni yang tertawa setelah berhasil membuat rambut temannya itu berantakan.

"Ihhhhhh kamu itu! rambut udah bagus gini malah diberantakin. Setengah jam bikin rapi kayak gini" sembari menunjuk arah rambutnya Trala kemudian mengusap usap lagi rambutnya yang berantakan menjadi rapi lagi.

"Boneka kamu mana say?" tanya Juni yang merasa ada yang kurang dari diri Trala saat itu.

"Aku suruh bobok dirumah, dia gak boleh ikut masih polos nanti kalau ikut malah rusak kayak kita" jawab santai Trala yang masih sibuk membenahi rambutnya hitamnya yang berminyak.

"Juni arah jam 12" Trala mengingatkan lagi agar Juni melihat kedepan.

"Mulai lagi oncom ini jangan dilihatlah. Udah liat posel aja" Juni menggapai ponselnya dan membuka kunci layar ponsel.

Juni segera mengotak-atik aplikasi Shopea aplikasi belanja online yang sering dia gunakan. "Bukan aku yang lihat tapi si om yang lihat kesini, liatin kamu lagi" kata Trala yang sontak membuat Juni melihat kearah depan dan menghentikan jari jemarinya memainkan aplikasi belanja online.

Mata Juni dan mata lelaki yang dipanggil Trala om itu sedang melihat satu sama lain.

Lelaki yang duduk di konter bartender sedang tersenyum kearah Juni sambil menenggak segelas minuman alkohol ditangannya.

Juni merasa ada yang aneh, dan sangat aneh. Lelaki itu memandang Juni seakan sudah mengenal dirinya sedangkan Juni sama sekali tidak mengenal lelaki itu.

Juni mendapatkan lemparan senyum dari lelaki itu, tapi Juni tidak langsung membalas senyum namun tatapannya malah beralih lagi kelayar ponsel dengan meneruskan mengotak-atik aplikasi belanja online yang sempat terhenti.

"Dia cemberut jun gara- gara kamu memalingkan wajah. Kamu sombong banget sich! disenyumin sama om om ganteng malah ngelengos gak jelas" kata Trala yang kesal sendiri melihat tinggkah temannya itu

"Kalau aku disenyumin udah pasti aku sikat sampai habis itu laki," lanjut Trala lagi berbicara seperti seorang ibu yang lagi menceramahi anaknya tentang jodoh.

Dering ponsel lagu agnez mo berbunyi dari ponsel yang dipegang juni, ada nama maminya yang tertera dilayar ponsel.

"Duchhhh, masalah ini!" Juni menunjukan layar ponselnnya kearah Trala yang masih ngomel gak jelas. Trala membaca layar ponsel yang menghubungi juni kala dia mengoceh dan segera menghentikan ocehannya, Trala berkata kepada Juni "Angkat Juni"

"Bingung aku" kata Juni yang langsung menerima telepon dari maminya.

"Hallo mami" sapa Juni disambungan yang sudah tersambung dengan maminya.

"Kamu dimana Nak? pulang cepet ayah lagi sakit tadi sempat pingsan dirumah" Mami Sintia berbicara langsung pada pokok permasalahan agar Juni segera bergegas pulang kerumahnya.

"Apa? ayah pingsan. Oke mami aku langsung pulang kesana" Juni yang panik bergegas mematikan ponselnya, segera dirinya mengambil tas dan memasukkan ponsel kedalam tasnya.

"Aku ikut anterin kamu pulang" kata Trala kepada Juni yang sangat terlihat panik setelah mendengar keadaan ayahnya yang sebelum berpisah masih dalam keadaan sehat namun berbeda dengan sekarang yang dikabarkan sakit sampai sempat pingsan dirumah.

"Ayo cepetan" sahut Juni pendek dan bergegas berjalan cepat meninggalkan meja duduknya. Dua orang sahabat itu berjalan cepat menyusuri kerumunan orang dan segera menuju parkiran mencari mobil Trala yang masih terparkir.

Mereka yang sudah berada didalam mobil dengan rasa panik, Trala memang teman yang baik saat Juni panik dirinya akan menjadi penenang begitu juga sebaliknya kalau Trala lagi dalam kondisi panik Junilah yang akan menjadi penenang.

Trala yang sudah ada dikursi kemudi segera menyalahkan mobil putihnya dan melajukan mobil itu menuju rumah kediaman Juni.

Didalam mobil juni berusaha untuk tenang karena kabar yang didengar ayahnya sempat pingsan berarti sekarang ayahnya sudah sadar, itulah pikiran yang terus ditanamkannya.

Tanpa terasa mobil putih Trala sudah tiba dikediaman rumah Juni.

Juni segera membuka pintu mobil dan meninggalkan Trala yang masih berusaha untuk memarkirkan mobilnya didepan gerbang rumahnya. Juni berlari mencari ayahnya, setelah Juni memasuki ruang keluarga disana sudah ada Lisa dan maminya.

Juni menghampiri Mami Sintia yang sedang duduk bersebelahan sengan Lisa dan bertanya "Ayah mana mami?"

"Ayah lagi diperiksa Dokter didalam" Mami Sintia menggapai tangan Juni dan menariknya agar ikut duduk disebelah maminya seakan butuh penguat dari kedua anaknya tentang kejadian yang baru terjadi.

Juni yang sudah merasa kesal dengan ulah kakaknya yang menyebabkan ini semua terjadi segera berdiri menghadap kakaknya yang masih terdiam tanpa ada rasa bersalah diwajah kakaknya itu "Ini semua gara-gara kamu kak,,, kalau kakak gak selingkuh dari om itu gak mungkin sampai kejadian seperti ini" kata Juni yang merasa kesal "Kalau kakak lempeng gak neko-neko om itu gak bakalan ngancem mutusin kerja sama dengan ayah" lanjut Juni yang sebenarnya sudah tahu ini bakalan terjadi saat dirinya tidak ada namun Juni juga tidak menyangka kalau akibatnya adalah membuat ayahnya sampai pingsan.

Dan hal itu tidak kebayang dalam bayangannya. Mami Sintia yang mendengar Juni berbicara seperti itu segera ikutan berdiri dan bertanya kepada Juni "Darimana kamu tahu Nak? mami belum sempat cerita apa-apa tentang masalah yang bikin ayah pingsan kayak gini!" Mami Sintia memegang pundak anaknya yang berdiri didepan kakaknya sambil merasa jengkel dengan ulah kakaknya itu.

"Maaf mami, aku belum sempat cerita sama mami. Aku gak tahu harus mulai darimana kalau cerita sama mami. Aku takut kalau aku cerita hal ini akan terjadi entah sama mami atau ayah dan sekarang udah kejadian ayah yang pingsan" jelaskan Juni kepada maminya yang juga menggenggam tangan maminya.

Lisa yang mendengar hal tersebut memotong pembicaraan Juni dan Mami Sintia "Alah bilang aja kamu mata-matai akukan. Aku gak nyangka kamu sampai memata-matai aku"

"Diam kamu kak sudah tahu salah bukannya merasa bersalah malah mikir yang enggak-enggak" sahut Juni kepada kakaknya. Ini adalah kali pertama Juni melawan kakaknya, seberapa penghinaan atau tuduhan yang diberikan Lisa kepada Juni tetap dia tidak melawan karena masih menganggap kalau Lisa adalah kakak tertua yang harus dihormati. Namun kali ini Lisa menurutnya sudah kelewatan.

"Cerita sama mami darimana kamu tahu?" tanya Mami Sintia kepada anaknya itu.

"Mami inget gak tadi waktu aku bantuin mami buat ngomong sama kakak disambungan ponsel, aku denger kalau kakak lagi ribut sama pacarnya karena kakak sudah ketahuan alias kepergok selingkuh dikamar hotel dengan pria lain dan aku denger bakal calon tunangan Lisa akan memutus kerjasama dengan ayah" jelaskan Juni darimana dirinya mengetahui masalah yang membuat ayah pingsan.

"Kalau tadi aku kasih mami ponsel itu, mungkin mami bakalan denger itu langsung dan yang pingsan bukan ayah tapi mami makanya aku gak kasih mami ponsel mami" lanjut Juni bercerita kepada tiga orang yang ada diruangan itu ada mami, Lisa dan juga Trala yang ternyata sudah dari tadi berada dipintu rumah saat itu.

Terpopuler

Comments

Mardin

Mardin

lanjut

2020-07-02

1

Yati Sumiati

Yati Sumiati

mulai suka nih ceritanya.kayaknya bagus n seruu

2020-06-04

2

niam

niam

lanjut

2020-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 FRUSTASI
2 MELONGO
3 PLANET JAUH
4 MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN
5 VISUAL PEMAIN bagian l
6 KEPERGOK
7 APA YANG MAMI GAK BISA?
8 TIDAK IKUT
9 Club Night
10 PINGSAN
11 TAMPAR
12 TAK MERESPONS
13 MENGINGAT
14 PINTA JUNI √
15 Isi Pesan
16 Didorong ditepi jurang
17 Ikhlas dan Berserah
18 Habis Menangis
19 Lembaran Kertas
20 Syarat √
21 Ingatan
22 Mengalihkan pandangan
23 Kecoak
24 Menghilang
25 Berhamburan
26 Menemani
27 Rumah sakit
28 Mengancam dan tawaran
29 Keberhasilan
30 Pertemuan
31 Salah Terka
32 Tak Dihiraukan
33 Kembali keingatan hotel Garden City
34 Akhirnya Alasannya Datang Juga
35 Melihat Barang Jatuh √
36 Mengubah Segalanya
37 Senyum yang tersungging
38 Menyusul Angga Yang Membuntuti Juni
39 Ingatan Saga Kembali Saat Melihat Juni Dikediaman Bramanto
40 Tak Bisa Menolak
41 Aku Cinta Dia
42 Kemarahan Lisa
43 Tamparan Yang Membuat Tertunduk
44 Tertawa
45 Rencana
46 Hari H
47 Senyum Palsu
48 Kegagalan lisa
49 Visual Pertama Saga
50 SAH
51 Ketakutan Bayu
52 Menjelekkan mu sama artinya dengan menjelekkan ku
53 Mencari Jendela √
54 Pergi diam- diam
55 Menyadari Sesuatu
56 Jinak"in
57 Mengancam Lagi √
58 Ac Apartemen
59 1001 Cara Untuk Melarikan Diri √
60 Risih
61 Mengantar Juni Sampai Halaman Sekolah
62 Melepas Tanda Pernikahan
63 Agrophobia : Mengenang Awal Trauma
64 Agrophobia ll : Cinta Sekaligus Terapi
65 Toko Bunga The Rose
66 Angga Yang Memperhatikan
67 Merasa Sangat Malu
68 Tergesa-gesa Meminum Minuman
69 Pertama
70 Memastikan, dia yang dapati
71 Dua Langkah
72 Aku Om-nya!!! (bingung cari judul)
73 Menebus Penyesalannya
74 Cakupan kedua tangan
75 Taman Kecil
76 Bukan Sosok Yang Ingin Aku Cintai
77 Caci Makian
78 Sssssttttttsss Jangan Bergerak
79 Untung Saja
80 Ternyata Dia Baik.....
81 Kekecewaan
82 Bekal Makanan Yang Unik
83 Lapangan Golf
84 Sudah Tahu
85 Acara Kejutan
86 Pemandangan
87 Kambuh
88 Menyadari
89 Gangguan
90 Pintu Belakang
91 Lagi-lagi lisa
92 Kucing-kucingan
93 Akhirnya kita sampai juga
94 Handuk Cadangan
95 Makan Malam Bersama
96 Lihai dan Licik
97 Pulang
98 Tamu Tak Diharapkan
99 Mendadak
100 Memikirkan keadaan juni.
101 A I U E O
102 Lagi Lagi dan Lagi
103 HUJAN ___ Selamat membaca
104 Jeng Jeng Jeng......
105 Tangga Darurat
106 Barbar
107 Dingin
108 Aku Bodoh
109 Sinyal ponsel
110 Melawan rasa
111 Pertolongan
112 Pertolongan part ll Cara yang aneh
113 Akhirnya......
114 Malam yang berat lagi....
115 Selamat pagi
116 Tidur Tertundanya...
117 Egois
118 Jawaban
119 Kasar
120 Menyadari
121 Menerima kekasaran lagi
122 Merajuk
123 Kembali kerumah lagi
124 Terabaikan
125 Rutinitas semula
126 Mengantar kesekolah
127 Runyam
128 Operasi
129 Melamun
130 Terdiam
131 Kebetulan
132 Sosok pria dimasa lalu
133 Tak peduli
134 SEBULAN KEMUDIAN
Episodes

Updated 134 Episodes

1
FRUSTASI
2
MELONGO
3
PLANET JAUH
4
MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN
5
VISUAL PEMAIN bagian l
6
KEPERGOK
7
APA YANG MAMI GAK BISA?
8
TIDAK IKUT
9
Club Night
10
PINGSAN
11
TAMPAR
12
TAK MERESPONS
13
MENGINGAT
14
PINTA JUNI √
15
Isi Pesan
16
Didorong ditepi jurang
17
Ikhlas dan Berserah
18
Habis Menangis
19
Lembaran Kertas
20
Syarat √
21
Ingatan
22
Mengalihkan pandangan
23
Kecoak
24
Menghilang
25
Berhamburan
26
Menemani
27
Rumah sakit
28
Mengancam dan tawaran
29
Keberhasilan
30
Pertemuan
31
Salah Terka
32
Tak Dihiraukan
33
Kembali keingatan hotel Garden City
34
Akhirnya Alasannya Datang Juga
35
Melihat Barang Jatuh √
36
Mengubah Segalanya
37
Senyum yang tersungging
38
Menyusul Angga Yang Membuntuti Juni
39
Ingatan Saga Kembali Saat Melihat Juni Dikediaman Bramanto
40
Tak Bisa Menolak
41
Aku Cinta Dia
42
Kemarahan Lisa
43
Tamparan Yang Membuat Tertunduk
44
Tertawa
45
Rencana
46
Hari H
47
Senyum Palsu
48
Kegagalan lisa
49
Visual Pertama Saga
50
SAH
51
Ketakutan Bayu
52
Menjelekkan mu sama artinya dengan menjelekkan ku
53
Mencari Jendela √
54
Pergi diam- diam
55
Menyadari Sesuatu
56
Jinak"in
57
Mengancam Lagi √
58
Ac Apartemen
59
1001 Cara Untuk Melarikan Diri √
60
Risih
61
Mengantar Juni Sampai Halaman Sekolah
62
Melepas Tanda Pernikahan
63
Agrophobia : Mengenang Awal Trauma
64
Agrophobia ll : Cinta Sekaligus Terapi
65
Toko Bunga The Rose
66
Angga Yang Memperhatikan
67
Merasa Sangat Malu
68
Tergesa-gesa Meminum Minuman
69
Pertama
70
Memastikan, dia yang dapati
71
Dua Langkah
72
Aku Om-nya!!! (bingung cari judul)
73
Menebus Penyesalannya
74
Cakupan kedua tangan
75
Taman Kecil
76
Bukan Sosok Yang Ingin Aku Cintai
77
Caci Makian
78
Sssssttttttsss Jangan Bergerak
79
Untung Saja
80
Ternyata Dia Baik.....
81
Kekecewaan
82
Bekal Makanan Yang Unik
83
Lapangan Golf
84
Sudah Tahu
85
Acara Kejutan
86
Pemandangan
87
Kambuh
88
Menyadari
89
Gangguan
90
Pintu Belakang
91
Lagi-lagi lisa
92
Kucing-kucingan
93
Akhirnya kita sampai juga
94
Handuk Cadangan
95
Makan Malam Bersama
96
Lihai dan Licik
97
Pulang
98
Tamu Tak Diharapkan
99
Mendadak
100
Memikirkan keadaan juni.
101
A I U E O
102
Lagi Lagi dan Lagi
103
HUJAN ___ Selamat membaca
104
Jeng Jeng Jeng......
105
Tangga Darurat
106
Barbar
107
Dingin
108
Aku Bodoh
109
Sinyal ponsel
110
Melawan rasa
111
Pertolongan
112
Pertolongan part ll Cara yang aneh
113
Akhirnya......
114
Malam yang berat lagi....
115
Selamat pagi
116
Tidur Tertundanya...
117
Egois
118
Jawaban
119
Kasar
120
Menyadari
121
Menerima kekasaran lagi
122
Merajuk
123
Kembali kerumah lagi
124
Terabaikan
125
Rutinitas semula
126
Mengantar kesekolah
127
Runyam
128
Operasi
129
Melamun
130
Terdiam
131
Kebetulan
132
Sosok pria dimasa lalu
133
Tak peduli
134
SEBULAN KEMUDIAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!