Akhirnya kegaduhan yang terjadi dikelas Juni sontak hening ketika guru yang akan mengajar mata pelajaran matematik datang menghampiri kelasnya.
Pelajaran yang sudah pasti tidak ada murid dikelas tersebut yang menyukainya.
"Opppss salah!" hanya ada satu murid yang sangat menyukai pelajaran itu yaitu Juni.
Pelajaran yang paling membuat semua murid pusing tujuh keliling tapi tidak untuk Juni.
Dia sangat suka pelajaran yang mengasah otak seperti itu, kalau boleh memilih dia akan sangat senang kalau matematika adalah mata pelajaran satu-satunya disekolahnya itu.
Matematika dalam kehidupan Juni sangat berarti karena dengan matematika dia bisa mendapatkan uang tambahan.
Terkadang dia membantu teman-teman sekolahnya untuk mengajari mereka dari matematika yang tidak mereka mengerti dan kemudian mendapatkan hasil uang dari kegiatannya tersebut.
Juni bukannya berada dari keluarga yang tidak mampu tapi sebaliknya keluarganya sangat mampu bahkan bisa dibilang berlebih. Namun Juni sudah memutuskan untuk hidup mandiri tidak membebani orang tuanya.
Juni masih mempunyai seorah ayah yang sangat menyayanginya.
Walaupun dia mempunyai kakak tiri yang kejam padanya tapi berbeda dengan ibu tirinya.
Ibu tiri yang dipanggilnya mami itu sangat menyayangi Juni.
Ayahnya sempat berselingkuh dengan ibu kandungnya yang adalah mantan dari ayahnya saat ayahnya masih bersekolah dulu dan kembali bertemu memadu kasih yang akhirnya menghasilkan seorang anak gadis cantik seperti juni.
Maminya tidak membenci Juni karena perbuatan perselingkuhan kedua orang tuanya malah dia sangat menjaga Juni karena merasa kasihan sang ibu kandungnya sudah meninggalkan Juni sejak masih kecil.
Maminya Juni sangat tidak setuju jika Juni tinggal seorang diri diapartemenya karena merasa Juni masih kecil dan dia seorang wanita.
Berbeda dari sang mami, kakaknya justru tidak terlalu senang kalau Juni serumah dengannya dan kedua orang tuanya.
Oleh karena itu jika Juni berada dirumah ayahnya Lisa memilih untuk tinggal diluar rumah.
Dia merasa iri akan adiknya yang malah disayangi oleh maminya bukan malah membencinya karena perbuatan ibu kandung Juni yang merebut ayahnya dari tangan maminya.
Kasih sayang orang tua dengan semua anaknya- anaknya akan sama diberikan terhadap anak- anaknya. Sama halnya oleh mami Sintia yang menyama ratakan kasih sayang yang dirinya berikan tanpa membeda bedakan mana yang kandung dan mana yang bukan lahir dari rahimnya.
Walaupun Juni sudah tidak tinggal dengan keluarganya tapi kebutuhan sehari-hari Juni masih difasilitasi oleh orang tuanya termasuk apartemen yang ditinggali Juni, itu adalah pemberian orang tuanya.
Niatnya Juni untuk mandiri sangat besar namun dia tidak bisa memungkiri dengan kondisi yang masih sekolah dia tidak akan mudah menghidupi diri sendiri.
Mungkin untuk kebutuhan seperti kebutuhan pribadi untuk senang-senang dengan temannya, dia sudah mampu memenuhinya.
"Jun, kalau nanti malam kamu berubah pikiran aku ada ditempat biasa masih setia menunggu," kata Trala sambil melihat Juni masih berharap kalau nanti malam Juni bisa bermain bersamanya sambil berbisik karena saat itu mereka sudah mulai belajar dan mendengarkan penjelasan guru didepannya.
"Sssstttt,, lihat ada Buk guru didepan kalau masalah nanti malam kalau aku gak sibuk dan kalau acara itu membosankan aku juga bakalan kabur dari sana," kata Juni kepada Trala yang tetap mendengarkan bisikan juni walau matanya menuju kearah guru didepannya itu.
Melihat tatapan Trala yang tetap melihat guru didepannya sembari mendengarkan bisikannya, Juni mengusap wajah Trala sembari tersenyum karena temannya itu dia rasakan lucu pada saat seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
via tingting
next 🤘
2021-03-10
0
Isnay Jelita Subakir
maaf baru mampir thor..
2020-08-19
1
Jolenjojo Jjolen
lanjut author
2020-05-23
2