"Nanti malam kita mau kemana?" tanya Trala kepada Juni yang sedang berjalan menuju kelas mereka.
"Mohon maaf Trala, aku gak bisa nemenin kamu malam ini," kata Juni sembari mencakupkan kedua telapak tangannya dan meletakkannya didepan dadanya.
"Why?" tanya Trala yang kecewa kalau malam ini temannya itu tidak ikut bermain dengannya.
"Aku ada pertemuan kelurga nanti malam," kata Juni kepada trala yang menghadap tepat didepannya itu.
"Pertemuan keluarga buat apa?" tanya Trala lagi kepada Juni yang penasaran akan pertemuan apa yang dilakukan oleh keluarga Juni dan dengan keluarga siapa kelurga Juni akan bertemu sembari menghentikan langkahnya dan menepuk pundak Juni.
"Kayaknya buat bahas pertunangan gitu" jawab Juni
"Buat siapa Juni? kok aku baru tahu" sahut lagi Trala
"Masak kamu kira buat aku yang nyatanya masih sekolah begini" kata Juni
"Buat kakak aku lah!" kata Juni sembari membesarkan intonasi nada suaranya didepan wajah Trala yang saat itu terfokus menatap wajah samping Juni.
"Oooo kakak tiri kamu yang sudah tuirrr itu," kata Trala sembari mengeluarkan mimik wajah tidak senang karena sudah mengingat-ingat saudara tiri Juni yang jahat baik pada adiknya juga pada dirinya.
Lisa adalah saudara tiri Juni. Mereka terpaut umur yang sangat jauh yaitu 12 tahun perbedaan umur mereka.
Kalau saat ini Juni berumur 18 tahun berarti kakaknya sekarang berumur 30 tahun, walaupun umur itu tidak terlalu tua tapi Trala sudah biasa mengolok-olok saudara tiri Juni dengan sebutan tuiiir.
Juni mendengar perkataan Trala tidak bisa membantah karena sikap kakak tirinya kepada dirinya memang seperti itu adanya.
Juni hanya bisa tersenyum pahit kalau harus mengingat cara kakaknya memperlakukannya selama ini. Juni mengingat lagi kenangan pahit saat Lisa bertemu dengan Juni disebuah Cafe disalah satu pusat perbelanjaan. Juni yang sudah menyapa kakaknya tidak sama sekali dipedulikan Lisa yang sedang bersama teman-temannya. Saat itu Juni sedang bersama Trala ingin sejenak beristirahan setelah terlalu lama berada disebuah Toko buku. Juni mengantar Trala mencari sebuah buku cerita remaja dengan judul "Aku Cinta Om Saga". Di cafe Juni menyapa kakaknya yang juga sedang berada disana. Lisa hanya melihat Juni yang menegur dirinya, tapi tak membalas teguran seorang Juni. Lisa tidak menganggap Juni sebagai adik. Lisa malah membicarakan seorang teman yang mempunyai ibu seorang pelakor seolah pembahasan Lisa dan kawan-kawannya disengaja diperuntukan untuk adiknya si Juni yang tepat berada di samping mejanya. Trala yang mendengar Lisa sedang menyindir Juni merasa geram, dan tidak mau ikut terpancing dengan Lisa mengajak Juni untuk lebih baik mereka tidak berisitirahan di Cafe tempat Lisa dan kawan-kawannya berada.
Juni dan Trala tahu bahwa yang Lisa bicarakan sebenarnya untuk menyindir Juni karena setiap Lisa dan Juni bertemeu dibeberapa tempat yang tidak mereka sengaja Lisa selalu saja menceritakan tentang kisah pelakor.
Juni hanya bisa diam dan menjauh kala Lisa sedang menjahati hatinya, dia tidak mau melawan Lisa yang memang sudah seperti itu sedari dulu. Beda dengan Juni, Trala yang kalau tahi Lisa sedang menjahati Juni ingin sekali mengambil bibir Lisa untuk dia jadikan sambel balado karena perkataan yang keluar dari mulut Lisa sangat pedas dan menyakitkan.
"Juni" panggil Trala
"Juni" panggil lagi Trala kesekian kali.
"Apa?" Juni kembali melihat Trala yang menatapnya
"Emang dalam rangka apa pakai ngadain acara keluarga gitu?" tanya Trala lagi yang masih berusaha untuk tahu apa yang terjadi dikeluarga Juni.
"Katanya sich acara mau dekat lamaran gitu, aku ngak ngerti juga sich!" kata Juni menjelaskan kepada Trala tapi dirinya juga masih ragu akan hal itu.
"Lahhhh gimana sich! trusss luuu udah tahu calon laki kakak luuu?" tanya trala lagi kepada Juni yang masih terus mengikuti langkahnya untuk menuju kelas mereka.
"Kagak tahu lah, kayak kamu gak kenal lisa aja! lisa gak bakalan mau berbagi cerita apapun yang menyangkut dirinya sama aku," ucap Juni mengingatkan bahwa adik dan kakak itu bagaikan air dan minyak tidak pernah bisa bersatu.
"Opppsss lupa, ganteng gak?" tanya lagi Trala yang baru saja dijelaskan oleh juni bahwa dia tidak tahu sama sekali dengan calon iparnya itu.
"Kamu tuch gak denger aku ngomong dari tadi ya! aku dah bilang si Lisa gak bakalan cerita apa-apa sama aku. Tapi mungkin mukanya kayak mang ujang kali" kata Juni sembari menunjukan mang ujang yang lagi membersihkan lantai disekolahnya pagi itu.
"Ngaco kamu! selerasanya si lisa kan high class gitu mana mau dia sama tampang abang- abang.
Malam ini kamu harus liat wajahnya calon ipar kamu, kalau merasa cucok sikat aja jangan bagi sama si Lisa," kata Trala panjang lebar yang diakhiri dengan menyuruh juni mengambil pacar kakaknya.
"Lah aku nyadar diri muka pas-pasan kayak gini mana bisa ngambil pacar si Lisa yang cantiknya gak ketulungan," kata Juni merendah diri kepada Trala.
"Nohhh kamu liat sekeliling kamu seisi sekolah aja udah kayak ileran liat kamu jalan. Apalagi kalau pacar saudara kamu yang lihat sudah pasti bakalan klepek-klepek. Buktinya si lisa gak kenalin dulu pacarnya kekeluarga terutama kamu," kata Trala yang sambil menunjuk murid lelaki yang lain, sedang melihat Juni dari kejauhan sambil melongo karena kecantikan Juni.
"Salah Trala yang aku tahu percis kalau tunangannya si Lisa itu temen bokap aku," bantah Juni terhadap perkataan Trala.
"Ooo masakkk! berarti si Lisa tunangannya sama aki-aki dong!" ledek bahagia seorang Trala yang mengetahui kalau si Lisa bakalan dapet jodoh aki- aki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Paska Ria
wufhhx
2021-03-09
0
Mamah Najib
blm dpt feel nya
2021-03-09
0
Mia
lanjut..🤭
2020-07-22
1