Keesokan harinya putri yang masih berada dikamar kostnya bergegas untuk hari itu ingin pergi kerumah bibiknya.
Adik dari almarhum ayahnya, dia akan menemuai bibinya yang merupakan satu-satu keluarga yang dia punya.
Putri mempunyai seorang ibu yang sudah lama meninggalkan dirinya dengan seorang pria, dan menghilang entah kemana.
Itu terjadi pada saat putri masih kecil dan bibinya lah yang merawatnya hingga besar seperti sekarang ini.
Bibinya yang bersedia mengasuh putri melebihi seorang anak.
"Duar duar duar" bunyi kas pintu kamar yang digedor keras.
Putri tetap tidak bergeming, dengan suara pintu kamar kostnya yang digedor oleh sesorang.
Suara yang tiap akhir bulan dia takuti.
Suara yang sudah pasti adalah alarm untuk membayar sewa kost bulanan oleh ibu kost.
Suara yang tetap membuatnya tak bergeming dan tak bersuara seolah-olah ingin bersembunyi didalam kamar kost.
Badannya yang mendiam dan bibirnya yang membisu tetap tak menjawab panggilan dari arah luar kamar kostnya itu.
"Putri,, putri, putri,,,tante tahu kamu didalam" teriak pemilik kost yang sebenarnya sudah mengetahui kalau putri ada didalam kamar kost karena lampu kamar kost yang masih menyala dari dalam membuatnya berpikir kalau pasti masih ada orang didalamnya.
"Ibu tunggu sampai nanti sore, kalau kamu masih tidak bayar sewa bulan ini ibu tidak akan segan-segan membuka pintu kamar kamu dan memindahkan semua barang kamu keluar kamar" lanjut kata pemilik kost menjelaskan apa yang akan terjadi bila putri tidak membayar sewa bulanan yang sudah menunggak hampir satu minggu itu.
Tanpa ada sautan dari dalam kamar kost yang tentu saja putri tetap tidak bergeming dan mungkin saja disana dia tetap tidak bernapas karena merasa takut kalau suara napasnya akan terdengar oleh pemilik kost itu.
"Kamu sudah satu minggu nunggak uang bulanan!!! kalau tetap begini jangan lernah lagi kamu berpikir menemlati kamar itu" lanjut pemilik kost yang seakan berbicara terus tanpa henti walaupun dia tidak mendapatkan respons apa-apa dari penghuni dalam kamar kostnya itu.
Setelah merasa agak capek berbicara tanpa ada jawaban dari dalam kamar, pemilik kostpun berbalik arah meninggalkan kamar putri dengan masih saja tetap mengoceh seolah olah tetap berbicara dengan dirinya sendiri
Putri yang terus saja memegang dadanya seolah olah pemilik rumah akan menerobos masuk kedalam kamarnya dan menemukannya sedang berswmbunyi dibalik lemari plastik.
Jantungnya mungkin akan copot seketika kalau kejadian itu terjadi.
Suara helaan napas panjang dari putri terdengar setelah lama dia tidak berani bernapas. Suara itu terdengar setelah memastikan bahwa pemilik kostannya sudah tidak ada didepan kamar kostnya.
Putri masih merasakan kalau pemilik kamar kostnya itu sudah merasa menyerah.
Mengingat ancaman pemilik kost yang akan memberikan waktu kepada putri hanya sampai batas sore hari ini, dia lanjut bergegas untuk mengepak seluruh bajunya dan berapa barang yang harus dibawanya.
Karena kejadian tadi malam yang membuatnya dipecat dari pekerjaannya dan tidak mendapatkan sisa gaji yang harus dia dapatkan.
Saat itu dia baru menyadari akan kesalahan besar yang telah dia lakukan.
Kenapa harus melakukan tindakan yang membuatnya merasa menyesal.
Kenapa dia menjadi sosok hero kalau ternyata dia hanya seorang zero.
Kalau saja dia tidak melakukan pembelaan diri tadi malam mungkin sekarang dia sudah mendapatkan gaji karena hari ini adalah hari penerimaan gaji karyawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments