Tanpa diawali dengan sapaan sopan yang biasa orang lakukan waktu pertama menerima telpon.
"Ngapain kamu nelpon aku lagi" kata deni dengan nada yang agak tinggi kepada tina yang ada disaluran sebelah.
"Aku kangen, pingin jumpa" sahut tina disaluran seberang.
"Aku udah gak mau lagi nyakitin jeseen, jadi stop kamu buat ganggu ganggu aku lagi" pertegas deni.
"Aku gak bisa jauh dari kamu" seru tina sambil terdengar sangat memelas disambungan lain.
"Trus jesen?" tanya lagi deni kepada tina.
"Sama,,, aku juga masih sayang jesen" sahut santai tina.
"Waaahhhhh.... MARUK luuu" sontak deni membentak tina.
Authoor : Sebenarnya itu bentakan thooor pada tina. kwkwkwwkwk.
"Kita sudah selesai dan aku berharap kita masih bisa jadi teman didepannya jesen" sahut deni sambil langsung memutuskan panggilan telepon tina sepihak.
"Tut tut tut tut" bunyi panggilan yang telah diputus deni. Dan diseberang sana tina langsung melemparkan ponselnya yang seketika itu membentur tembok hingga pecah berkeping keping.
Deni yang tidak mengetahui bahwa jesen sudah sedari tadi ada dibalik pintu dalam kamar ganti telah menguping pembicaraan telepon antara deni dan tina.
Diapun agak terkaget kaget, ternyata temannya itu telah mengakhiri hubungan terlarangnya dengan tina karena sudah tidak mau menyakitinya.
Padahal jesen tidak merasa disakiti karena kecemburuannya tapi lebih kepada kekecewaan yang telah merahasiakan hubungan deni sendiri dengan tina.
Jesenpun keluar dari balik pintu menghampiri deni yang sedang duduk termenung setelah menerima panggilan telepon tina. Jesen dengan masih diam dan terua berpura pura tidak tahu menegur deni sambil menepuk pundak temannya itu.
"Den,,," sapa jesen kepada deni sambil terus tersenyum kepada temannya itu.
Senyum yang baru muncul dari bibir jesen yang disebabkan karena jesen sudah tahu bahwa deni telah memutuskan hubungannya dengan tina karena sudah tidak mau lagi menyakiti jesen itu sendiri.
Setidaknya jesen sudah tahu sebenarnya deni merasa sangat bersalah pada dirinya.
"Jadi pulang?" tanya deni sambil megerakkan kepalanya menghadap jesen.
"Gak jadi,,, kita party malam ini" sahut jesen kepada temannya yang lagi menatapnya itu.
"Tadi kamu bilang mau pulang, katanya capek" mengingatkan jesen akan perkataanya yang tadi dia ucapkan.
"Kan itu tadi, sekarangkan udah gak capek lagi" jelas jesen sambil tersenyum terus kepada deni.
Deni yang melihat itu merasa sangat kebingungan akan kelakuan jesen yang cemberut dari awal pertemuan tiba tiba berubah selalu tersenyum seperti biasanya.
"Aneh kamu,,, kamu ketemu cewek didalam kamar ganti tadi" tanya deni lagi.
""emang kenapa?"" jawab jesen dengan pertanyaan lagi.
"Kayak orang gila, senyum senyum sendiri" kata deni lagi.
Sambil terus tetawa jesen yang tidak menjawab lagi perkataan deni, jesenpun beranjak berlalu menjauhi kamar ganti. Deni yang melihatnya langsung melangkahkan cepat kakinya mengikuti langkah kaki jesen.
Merekapun menuju parkiran kampus untuk mencari mobil kuning yang dimiliki jesen. Mobil sport kuning yang terlihat sangat mewah dan elegan itu berada dipojok parkiran kampus. Parkiran yang sudah menjadi hak paten milik mobil jesen.
Setelah mereka berada didekat mobil tersebut, jesen melemparkan kunci mobilnya kepada deni berharap deni yang akan menjadi supirnya untuk saat ini.
Denipun menangkap kunci yang dilemparkan jesen dam menekan tombol kunci agar mobil itu bisa mempersilahkan mereka masuk kedalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Sulastri OryzaSativa
menarik Thor 😊😊
2020-03-20
2