"Gue juga gak minta bayaran pake uang,,, lagian gue tahu penampilan luu kayak gini sudah pasti luu gak punya uang" kata jesen sambil menyombongkan diri.
"Sumpah jahat banget ne orang" kata hati wanita itu yang seolah olah bicara tanpa suara.
"Trus kamu mau aku bayar pakai apa? jangan aneh aneh" tanya dan pinta wanita itu pada jesen.
"Gue mau minta no ponsel luu,,, masalah bayarannya ntra gue pikirin dulu caranya" jawab jesen penuh kemenangan.
"081xxxxxxx" sebut wanita itu pada jesen yang sudah memegang handphone ditangannya.
"Udahkan!!! aku pergi" kata wanita itu sambil langsung melangkahkan kakinya meninggalkan jesen dan deni. Dengan masih memegang anak kucing ditangannya.
"Kurang ajar,,, songong banget tu cewek! berani beraninya pergi duluan. Padahal gue masih disini" kata jesen kepada deni sambil sangat jengkel terlihat jelas diraut wajahnya yang tampan.
"udah,,, udah,,, udah yuk pergi" ajak deni sembari menepuk pelan pundak jesen.
Dengan masih sangat marah, jesenpun melangkah menuju mobilnya. Denipun langsung menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya ke VIEZTA club.
Sesampainya disana mereka sudah disambut tim basket yang bertanding dengannya hari itu. Mereka memasuki ruangan khusus, dan bergabung dengan teman-temannya yang lain.
***
"Pak maaf,,, saya telat" kata wanita yang baru datang ke VIEZTA club kepada supervisor club itu. Wanita yang tadi mengalami insiden karena hampir tertabrak oleh mobil jesen yang dikendarai deni.
Sambil memegang pundak putri, putri andriani nama wanita yang terlibat perkelahian kecil dengan jesen sewaktu dijalan raya
"Tumben kamu telat put?" seru supervisor kepada putri sembari tangannya yang tak bisa diam dipundak putri.
"Iya pak, tadi ada kejadian tak terduga dijalan" jawab putri karena sudah merasa risih dengan tangan supervisor yang memang terkenal dengan kenakalannya yang sangat suka mengganggu wanita yang baru bekerja diclub.
"Kalau begitu kamu temenin bapak disini!" kata supervisor yang sudah bangkotan dengan kumis tebal dan perut terlihat seperti perut yang sudah hamil 8 bulan.
"Maaf pak, kerjaan dibelakang sudah agak banyak karena hari ini tamu banyak berdatangan" jawab putri sambil berusaha untuk menghindar.
"Gak apa apa kalau bapak seneng, kamu juga seneng" kata supervisor tua itu.
"Mohon maaf pak saya harus melayani tamu yang lain, kasihan si dika gak ada yang bantu" kata putri menggunakan alasan temannya agar bisa terlepas dari bapak tua didepannya itu.
Saat akan berbalik sambil melangkah meninggalkan supervisor yang memang agak genit, tiba tiba putri merasakan bokongnya ditepuk oleh supervisornya itu.
Bukan sekali tapi dua kali tepukan tangan tua bangka itu mendarat dibokong putri.
Sontak putri kaget tapi tidak bisa berbuat banyak karena walaupun dalam hatinya dia mencoba ingin melawan dan memukul tua bangka itu tapi terhenti karena pikirannya juga tahu bahwa pada saat ini dia sangat butuh pekerjaan.
Pekerjaan yang seharusnya tidak ingin dia lakukan.
Putri berbalik menghadap supervisornya itu, dia tambah sangat jijik melihat supervisornya yang mengecup tangan sendiri yang telah berhasil menepuk bokong putri.
"idih" seru putri sambil berbalik lagi dan langsung cepat-cepat pergi meninggalkan tua bangka yang genit itu.
Kalau bunuh orang tidak ada hukumannya mungkin pada saat itu supervisornya itu adalah korban kerjahatan pertamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments