Seseorang memanggil namanya,
"Putri,,,," teriak dika yang memanggil nama putri seraya melambaikan tangan kanannya berusaha agar putri mendengar teriakannya itu dan mengetahui keberadaannya.
Putri yang langsung mendekat sambil mencari-cari kearah teriakan tadi menemukan sosok dika yang merupakan teman yang membantunya untuk mendapatkan pekerjaan di club itu.
"Apa dik,,,?" tanya putri kepada dika yang tepat berada dihadapannya.
"Kenapa kamu berlama-lama menghadap si tua bangka (sebutan untuk supervisor yang gatel)?" tanya dika kepada putri yang lagi memandang kearahnya.
"ih,,, siapa juga yang mau deket deket sama bapak mu" jawab putri menggoda seolah-olah lagi menceritakan bapaknya dika
Tawa mengolokpun terdengar dari mulut dika yang mendengar ucapan temannya itu, walau tidak keras tapi berhasil membuat putri jengkel.
"Tadi kamu kemana kok bisa telat kerja?" tanya dika penasaran karena ini pertama kalinya si putri datang terlambat selama bekerja ditempat itu.
"Oooh itu,,, tadi akun hampir ditabrak sama orang dijalan" jawab putri sambil mengingat lagi kejadian itu.
"Kok bisa terjadi? tapi kamu gak apa apa kan?" tanya dika pada putri yang sedang membayangkan kejadian saat itu.
"Gak kok, cuman tadi aku sebenarnya sudah minta maaf sama mereka. Orang yang satu kayaknya gak masalah dengan hal yang terjadi (mengingat dika) tapi orang yang satunya sombongnya kebanget bikin aku pingin nampol itu wajah" cerita putri kepada dika.
"Sombong...! maksudnya?" tanya lagi dika
"Iya,,, masak dia mau ngaduin aku kekantor polisi cuman gara-gara aku hampir ditabrak sama mobilnya padahal itu kan aku lagi ngambil kucing ditengah jalan" cerita lagi putri kedika.
"Udahlah, kalau mereka sudah membawa-bawa nama polisi mening kamu ngalah aja" kata dika mengingatkan.
Dika yang teringat akan kejadian pada saat putri membantu seorang wanita yang sedang dianiaya oleh pacarnya yang lagi mabuk.
Tapi malah berujung dipenjaranya si putri karena si cewek yang dibantu malah memutar balikkan fakta berbalik melawan putri seolah-olah yang akan memukul dirinya adalah putri.
Walaupun kejadian itu diakhiri dengan perdamaian kedua belah pihak dengan syarat bahwa putri harus mengganti kerugian berula uang yang ditentukan mereka.
Kejadian itu membuat dika mengingatkan putri kembali kalau berurusan dengan kantor polisi itu sangat melelahkan.
"Makanya karena aku inget kata kata yang nyebut polisi, aku jadi kendor gak berani lagi" jawab putri sambil tertawa menganggap dirinya sangat lucu.
"Baguslah kalau begitu" kata dika lagi.
"Oiya,,, ada tamu diroom 12, banyak orang bisa minta tolong handelin" lanjut pinta dika kepada putri karena merasa tidak bisa menghendel semuanya.
"Room 12 ya?" tanya putri lagi agar tidak salah masuk room.
"Tapi hati-hati, disana banyak cowok lagi nyanyivdan tentunya sambilan minum" pertegas dika pada temannya itu.
"oke bisa diatur" jawab singkat putri.
Dikapun melangkah meninggalkan putri yang masih tetap berdiri ditempat semula tanpa gemingan. Putripun mencari room 12 yang seketika itu bisa ditemukannya.
Dia menarik nafas panjang sebelum memasuki room dan berharap para pria yang ada didalam room tidak mengusiknya seperti tua bangka itu (supervisor).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments