Tina yang sudah berhasil menarik masuk tangan deni menuju kamar langsung memeluk deni dan berusaha dengan cepat mencium pria itu.
Deni sedari awal tidak memberikan perlawanan akan perlakuan tina padanya.
Dalam hatinya sempat terbersit ingatan akan wajah sang teman.
Gambaran wajah yang berhasil membuatnya sangat merasa bersalah.
Tina yang tak henti melayangkan pelukan dan kecupan pada tubuh serta bibir deni berharap kalau-kalau denipun membalas ciumannya.
Dari arah balik pintu kamar, jesen masih terdiam sembari memandang dua orang sejoli yang ada dibalik seberang pintu.
Pandangan yang membuatnya sangat kecewa, menyadarkannya bahwa orang-orang yang ada disampingnya ternyata tidak seperti dugaannya selama ini.
Pemandangan yang membuka lebar pikiran jesen akan dua sosok yang dikenalnya.
Saat kekecewaannya sudah memuncak, jesenpun melangkah berbalik arah meninggalkan tontonan yang sangat tidak ingin dilihatnya itu.
Didalam kamar, tina masih mencium bibir deni. Memagut dan mengulum bibir yang tidak memberikan respon atas tingkah tina.
Tina yang hari itu sangat agresif, meraba dada deni seolah-olah ingin memberikan rangsangan pada sosok pria yang sama sekali tidak berminat.
Pria yang hari itu lebih merasa bersalah atas tindakannya dibelakang jesen.
"Stop,, stop" kata deni sambil memalingkan wajah disertai dengan dorongan tangan kepundak tina.
"Kenapa?" tanya tina penasaran kenapa pria yang ada dihadapannya ini bertingkah tidak seperti biasanya.
"Ini salah, sangat salah tidak seharusnya kita seperti ini" jawab deni dari pertanyaan tina yang terlihat heran.
"Salahnya dimana???" tanya tina lagi sembari mengangkat tangan dlsambil memeluk pinggang deni.
Denipun berusaha untuk tetap mengelak dari pelukan tina, sembari berkata kepada tina lagi
"Kita kayak gini dibelakang jesen, itu sudah suatu kesalahan"
"Apa kamu tidak merasa bersalah telah menghianati jesen???" imbuh deni lagi sambil beranjak pergi menjauh dari tempat tina berdiri semula.
Saat deni hendak menjauh melangkah, tanpa kehabisan akal tina menggapai tangan deni dan menariknya keatas ran to the jang alias ranjang.
Denipun akhirnya jatuh menindih tubuh tina, namun dengan sigap dan cepat denipun berusaha untuk bisa bangun dari atas tubuh wanita itu.
"Kamu kenapa sich!!!" tanya lagi tina kepada deni sambil menatap pria itu dengan mimik wajah sangat kesal.
"Aku udah gak mau lagi kayak gini, selingkuh dibelakang jesen. Ini tuch beneran salah. Kita gak seharusnya kayak gini" jawab deni dengan intonasi suara yang agak kecewa dan marah.
Marah pada tina karena tina sama sekali tidak merasa bersalah pada pacarnya itu dan tentunya sangat marah pada dirinya sendiri karena bisa menghianati temannya itu.
"Trus kamu mau apa???" tanya tina sembari menantang.
"Mau apa!" seru deni balik.
"Iya mau kamu apa?" jawab tina dengan pertanyaan lagi kepada deni.
"Aku udah gak mau kayak gini lagi, aku mau kita udahan main dibelakang jeseen" seru deni dengan keputusannya.
"Tapi aku tetap mau kayak gini,, aku sayang jeseen tapi aku juga sayang kamu" kata tina.
"Gila kamu" kata deni sambil marah.
"Aku masih mau kalian,,," timbal tina lagi
Denipun beranjak melangkah pergi meninggalkan tina. Tak terima akan ditinggalkan deni tinapun memberikan pertanyaan sambil berteriak
"Pilih jesen atau aku?" teriak tina.
"Pilih teman" kata deni sambil berlalu.
Dan kejadian itu tentunya tidak akan diketahui sendiri oleh jeseen karena sudah memilih untuk terlebih dahulu berlalu membawa kekecewaan pada diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Le Minho
seru ni kyknya
2020-04-30
1
Fia_Lue
Thor... gimana sih caranya biar bisa masukin suara di dalam cerita
2020-04-12
3