"Iya mas" sambil menaruh botol minum didepan bagas. Baru akan melepaskan tangannya dari botol minum yang diletakkan diatas meja tiba-tiba tangan mulus nan putih sengaja ditarik bagas agar putri bisa duduk disebelah bagas.
Merasa ada yang salah dengan sikap pemuda yang menariknya duduk bersebelahan itu, sontak putri menjauhkan badannya yang memang agak menempel dengan badan bagas.
Melihat kejadian itu jesen hanya diam sambil menenggak minuman yang ada digelasnya.
"Ada yang bisa saya bantu lagi mas?" tanya putri dalam kepura-puraan padahal dalam hatinya sudah tahu maksud dari pria hidung loreng tersebut.
"Gak ada kok, cuman pingin ditemani bidadari cantik kayak kamu" jawab bagas yang saat itu memang agak sedikit mabuk.
"Mohon maaf mas,,, saya harus kembali bekerja lagi" kata putri.
"Dan disini pelayan tidak diijinnkan untuk menemani pelanggan secara pribadi" alasan putri agar bisa lepas dari pria hidung belang yang ada disampingnya itu.
Tak terima dengan tolakan putri, bagaspun tetap memegang pergelangan tangan putri dan terus mempertahankannya agar tetap duduk disebelahnya.
Deni yang melihat kejadian itu seketika itu berkata
"Bagas gak usah kayak gitu, dia mau bekerja"
"Udah luuu diem aja, gak ada urusan luu sama ini" kata bagas pada deni yang berusaha agar bagas tidak berbuat seperti itu.
"Dia itu udah gak mau, kenapa harus dipaksa" kata deni lagi kepada bagas yang memang masih menatapnya tajam lenuh amarah.
Bagas memang tidak terlalu suka dengan deni karena deni sangat dekat dengan jesen. Siapapun yang dekat dengan jesen sudah pasti sangat dihormati apalagi dikalangan mahasiswa dikampus.
"Mau luuu apa sich selalu ikut campur dengan urusan gue" kata bagas yang tiba tiba bangun dari duduknya dan mendekat menghampiri deni.
Jesen yang tidak suka deni diperlakukan seperti itu, ingin meluapkan emosinya yang sudah tak terbendung lagi. Emosi yang sedari tadi ingin dia luapkan kepada sosok bagas yang memang sangat terlalu banyak membual.
Bualan yang sedari tadi ingin dia hentikan dengan satu pukulan saja yang akan coba dia layang kepada sosok bagas.
Bagas juga saat itu akan melayangkan pukulannya kepada deni yang menurutnya terlalu mencampuri urusannya itu.
Bagas yang sudah didepan deni dan akan melayangkan pukulan pertama yang sudah menargetkan rahang deni.
Secara bersamaan jesenpun yang sudah berdiri dan berusaha akan lebih dulu memukul bagas sebelum bagas berhasil memukul deni.
Tiba-tiba
"BOomzzz" putri ternyata memukul bagas sebelum bagas dapat memukul deni dan jesen bisa berhasil memukul bagas.
Bagaspun tersungkur menghantam soffa.
Jesen, deni dan semua orang yang ada didalam room bernomerkan 12 itu sontak terkejut karena hal yang mereka lihat sangat diluar kebiasan dari kisah nyata yang ada.
Bagaspun yang merasa sudah dipermalukan putri karena berani meninju wajahnya hingga tersungkur merasa sangat geram.
Karena masih tak terima dia bangun dan akan memukul putri.
Tapi sebelum putri dapat balasan atas pukulannya, dia sudah melayangkan tendangan tepat dibagian bawah tempat si jantan tinggal.
Si jantan pun kesakitan karena merasa tak tahu apa-apa tapi kena apes.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments