Didalam mobil yang sudah berjalan, deni tanpa henti memegang kantong celana yang hanya bergetar tanpa dering lagu.
Sepanjang perjalan deni bertanya pada jesen kemana arah dan tujuannya.
"Kita mau kemana?" tanya deni kepada jesen yang asik mendengarkan dan sesekali bernyanyi mengikuti lirik lagu yang terdengar saat itu.
"Tempat biasa" jawab jesen yang pasti sudah diketahui oleh deni. VIESTA clube adalah tempat karaokean yang biasa iya kunjungi.
"Asiaaap" sahut deni yang langsung membelokkan kemudi mobil menuju arah yang diberikan jesen.
Didalam perjalanan tiba-tiba mobil mereka mengerem mendadak menghindari tabrakan yang sedikit saja akan terjadi.
Jarak mobil dengan seseorang yang sedang berada ditengah tengah jalan.
Seseorang yang adalah jelas seorang wanita muda.
Sontak jesen membenturkan badan, dengan sangat marah dia turun dari kursi depannya dan menghindari wanita tersebut.
Wanita yang sengaja mengambil seekor anak kucing yang berada tepat ditengah jalan.
Anak kucing yang terus mengeong mencari induknya yang entah berada dimana.
"Luu itu gak bisa lihat, ini itu jalan raya. luu ngapain ditengah jalan raya? mau mati luu?" kata jesen marah sambil arah telunjuknya mengarah ke wanita itu.
"Maaf,, maaf,, maaf" jawab wanita itu yang terus menunduk sembari meminta maaf kepada jesen.
"Maaf,, maaf,,maaf gue gak beli kata maaf" sembari mengikuti perkataan wanita itu jesenpun terus marah.
"udah udah udah, kan dia udah minta maaf" sahut deni yang sudah berada disamping jesen sembari melihat jesen.
"Bukannya gitu den,,, ne orang kalau saja kita tabrak bagaimana? kan masalahnya bisa sampai kekepolisian. Kayak gak tahu aturan, malam malam ada ditengah jalan" kata jesen panjang lebar sambil menjelaskan kemungkinan yang akan terjadi kalau kalau pada saat itu deni tidak cepat menghentikan laju mobilnya.
"Lagian kalau mobil gue rusak bagaiman? belum tentu ini orang bisa ganti!" imbuh lagi jesen seakan akan mobil lebih penting dari nyawa seseorang.
Mendengar perkataan jesen yang seperti itu, sontak wanita yang sedari tadi minta maaf justru berbalik memarahi jesen. Dengan wajah yang menoleh keatas tepat dimana mata jesen berada.
"Sombong banget kamu,,, itu mobil juga sudah pasti bukan dari uang kamu sendiri sudah jelas kamu tuch cuman ngandelin uang orang tua doang." kata wanita itu yang sudah pasti membuat jesen tambah marah.
"Aku ketengah jalan juga bukan tanpa sebab, aku cuman mau mengambil kucing ini" imbuhnya lagi sambil menunjukan anak kucing yang sudah ada ditangannya.
"ha ha ha ha ha ha" tawa sinis jesen terdengar
"cuman buat kucing aja luu berani mati" imbuh jesen dalam tawanya
"udahlah, kan mobil kita gak kenapa napa dan kita gak ada yang terluka" timbal deni menengahi perkelahian antara jesen dan wanita itu.
Karena tetap ingin mengerjai wanita itu biar dia tahu rasa, jesenpun berkata.
"Kita belum periksa semuanya, gue mau luu (tunjuk wanita itu) tanggung jawab"" kata jesen lagi.
"Tanggung jawab,, emang kamu kenapa? orang kamu gak kenapa napa kok" kata wanita itu kepada jesen.
"Kalau luu gak mau tanggung jawab gue bakal laporin luu kepolisi karena udah mengganggu perjalanan gue"
Mendengar kata polisi yang disebut jesen, wanita itupun mengalah karena tidak berani harus berurusan lagi dengan polisi.
"oke oke oke,,, gue bakalan tanggung jawab tapi gue bayar bukan pakai uang karena aku gak punya uang" kata wanita itu yang dari suara tinggi melemahkan suaranya seketika kalau itu menyangkut uang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments