Jesen tiba-tiba tersadar dari lamunannya mengingat tentang deni dan tina di HOTEL PLAZAT saat deni membangunkannya dari lamunannya sepintas. Ingatan yang mungkin tidak semua mejadian yang dilihatnya.
Kejadian yang hanya sepotong yang memberikan arti lain.
Jesen memilih untuk diam dan berpura pura tidak mengetahui apa yang deni lakukan dengan tina.
"Hey,,, ngelamunin apa?" tanya deni kepada jesen sambil menepuk pundak jesen yang kekar.
"Gak ada" jawab jesen terbata.
"Kamu mau party dimana ngerayain ini" tanya deni pada temannya itu
"Aku capek den, mau cepet pulang istirahat" sahut jesen pada deni.
"Tumben kamu,,, kesambet setan" jawab deni
"Iya,,, setan deni" sembari tertawa agar tidak terlalu terliat perubahan sikap jesen kedeni.
"Aku anter ya,,," tawar deni.
"oke tapi langsung pulang ya! gue beneran capek" imbuh jesen lagi.
Jesen yang tetap memilih diam dan merahasiakan bahwa dia sudah mengetahui hubungan antara deni dan tina sebenarnya bukan karena merasa cemburu tapi lebih kepada kecewa.
Marah karena cemburu mungkin masih bisa diobati tapi kalau sudah merasa marah karena kecewa itu akan tetap menggores luka dalam hati.
Apalagi luka yang jesen biarkan tetap menganga tanpa memberi tahu kepada deni agar bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Tina walau merupakan pacar dari jesen tidak pernah mendapatkan balasan rasa cinta dari jesen.
Jesen menerima tina menjadi pacarnya karena tina dan deni adalah orang terdekat yang berada disisinya beberapa tahun belakang ini.
Walaupun jesen tidak merasakan hatinya dag dig dug saat bersama tina, tapi dia tetap berusaha jadi pacar yang diharapkan tina.
Menjadi seorang pacar yang pengertian, menjadi pacar yang terlihat sangat mencintai dirinya.
Namun apa daya jesen setelah merasa sudah menjadi pacar yang diidam-idamkan tina, dia mendapatkan balasan akan kekecewaan jika teman dan pacarnya telah bermain dibelakangnya.
Jika jesen tahu kalau deni dan tina berhubungan dari awal mungkin dia akan memberikan tina kepada deni dan mengalah dalam hubungan mereka yang rumit.
Tapi terasa telat setelah semuanya seperti ini.
Tibalah mereka didepan kamar ganti, sontak jesen menoleh kearah temannya itu sambil berkata.
" Tunggu gue disini," kata jesen kepada deni yang langsung direspons deni dengan mengangkat jempol tangannya menghadap jesen.
Jesenpun segera masuk kamar ganti setelah melihat jempol deni yang mengisyaratkan akan kesetujuannya.
Deni yang hanya diam dan duduk membuka layar ponselnya, karena sudah sedaribtadi seseorang menelponnya.
Seseorang yang sudah diputuskannya secara sepihak.
Seseorang yang sangat sering menjadi partner tidurnya nya.
Dan seseorang yang menjadi alasan akan dirinya menjadi sangat merasa bersalah kepada sosok jesen.
Seseorang yang terus mengganggunya dan merayu dirinya walaulun deni sudah tidak ingin berbuay sesuatu yang akan melukai temannya.
Tak lain dan tak bukan sosok tina yang menggambarkan namanya dilayar ponsel deni.
Deni terus mengacuhkan dering ponselnya yang terus berbunyi.
Tinapun tidak berhenti sampai disitu, dia terus menelpon deni berharap deni akan menerima panggilan telponnya.
Saat merasa sudah jenuh dengan panggilan telpon itu, denipun menerima panggilan telpon dari tina dengan menggeser layar ponselnya kearah simbol terima panggilan menggunakan jempolnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Maria Juni Yati
Suka banget thor
Terimakasih banyak🙏😍😍
2020-03-16
1