'Hmm... semuanya berjalan dengan lancar. Jika terus seperti ini, mungkin aku akan naik level dengan lebih cepat dan memperoleh banyak drop item untuk kujual.' Pikirku setelah melihat pemandangan pembantaian ini.
Tapi ada satu hal yang tidak kuperhatikan.
Ya, itu adalah kenyataan bahwa ada player lain disini.
Semua itu terjadi begitu cepat.
'Jleb!!!'
[Anda telah menerima 5439 damage!]
[Damage yang Anda terima sangat besar!]
[Anda menderita efek stun selama 2 detik!]
"Eh? Apa ini?"
'Bruk!'
[Anda telah jatuh dari tempat yang tinggi!]
[Anda menerima 841 damage!]
Aku yang sedari tadi berdiri di bebatuan yang tinggi, kini tersungkur di tanah. Tak berdaya, dan tak bisa bergerak.
"Apa-apaan ini?" Teriakku sambil berusaha melihat sekeliling.
'Apakah ada player lain yang mengincarku? Atau jangan-jangan minotaur itu benar-benar keluar dari gua itu untuk mencariku?'
Belum selesai berpikir, sesosok pria muncul di hadapanku. Ia seakan muncul dari udara, hembusan angin yang agak kasar, serta warna yang hitam gelap berputar di sekitar tempat Ia muncul.
Penampilannya cukup misterius, dengan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. Kedua tangannya memegang belati berwarna hitam.
Meskipun aku tidak mengetahui wajahnya dengan pasti, tapi nama yang muncul di atas kepalanya menjelaskan semuanya.
Tulisan 'Straf' dengan warna yang merah menyala nampak jelas di atas kepalanya.
Seluruh player yang menjadi Player Killer atau PK akan menerima penalti tersebut. Namanya akan terpampang jelas di atas kepalanya sehingga memudahkan siapapun untuk mengetahui maupun memburu PK.
'S-Straf?' Pikiranku membeku. Sesaat aku teringat mengenai perkataan mbak Luna di pasar lelang.
'Bu-bukankah dia ti-tidak mengincar player lemah?'
Pria itupun membuka mulutnya.
"Bocah. Kau memiliki skill yang menarik. Kemampuanmu sebagai Tamer akan sangat berguna dalam menjinakkan berbagai monster yang kubutuhkan. Bekerjalah di bawahku. Maka aku akan menjamin nyawamu sebagai budakku." Ucap Straf tanpa menunjukkan sedikitpun eskpresi di wajahnya.
'Tamer? Penjinak monster? Apakah dia salah sangka mengenai skill yang aku miliki? Yang jelas dia tidak boleh mengetahui mengenai skillku yang sebenarnya!' Pikirku dalam hati.
"Ba-bagaimana jika aku menolak?"
"Maka aku akan membunuhmu berulang kali hingga kau berhenti dari game ini!"
Kali ini, Pria itu menunjukkan ekspresi yang sangat mengerikan. Ia seakan tidak ragu sama sekali dengan perkataannya.
"Hah? Membunuh berulang kali? Aku akan respawn dan kembali dalam waktu dan tempat yang tidak akan kau ketahui! Membunuh berulang kali nampaknya sangat musta...."
Belum sempat menyelesaikan perkataanku, mata kiri milik Straf tiba-tiba menyala dan berubah menjadi warna merah. Ia pun menjelaskan situasinya.
"Dengan menggunakan Epic Skill Pursuer milikku, aku dapat menandai satu orang player dan mengetahui segala hal tentangnya. Lokasi, tempat respawn, bahkan waktu ketika dia login. Dan kau, bocah! Aku sudah menandaimu. Kau tak akan bisa lari kemanapun selama aku belum menghapus tanda itu!"
'Hiiiiikkk!!! Ngeri ngeri ngeri!' Seketika aku terkejut dan ngeri. Seluruh badanku menjadi lemas. Skill tingkat epic, pursuer. Mampu mengetahui semua informasi target? Lalu bagaimana caraku kabur dari monster ini?
Aku merasa ingin menyerah. Mungkin, menghasilkan banyak uang dari game Re:Life ini tak semudah yang telah aku bayangkan.
Aku sudah cukup senang memperoleh Unique Skill dari buku kuno. Tapi sepertinya, permainanku hanya sampai disini saja.
'Tidak! Lalu bagaimana dengan Rina?'
Seketika aku teringat dengan tuntutan dari Rina. 12 Juta Rupiah per bulan. Dengan kemampuanku di dunia nyata, aku tidak akan pernah mampu mencapai nominal itu selamanya. Tapi jika dengan kemampuanku di dalam game... mungkin....
Aku segera bangun dari tanah. 5 ekor goblin kuperintahkan untuk segera menghadang pria itu. Saat itu juga aku menggunakan skill Windtalk untuk meningkatkan kecepatan gerakku.
Straf terkejut karena aku masih berusaha untuk melawannya, meskipun dia telah menunjukkan perbedaan kekuatan yang absolut diantara kita berdua.
Tapi dia lupa, bahwa saat ini aku memiliki seratus lebih pasukan goblin yang melayaniku!
Hal yang pertama kali terlintas di pikiranku yaitu :
'Aku tidak akan bisa menang melawannya!'
Ya, perbedaan kekuatan diantara kita berdua sangatlah jauh. Bagaikan langit dan bumi. Satu tusukan pisau miliknya mampu memberikan 5000 damage kepadaku. Aku yakin bahwa dia belum serius saat itu.
Aku berlari sekuat tenaga sambil mengatur pasukan goblin itu untuk memberikanku sedikit waktu.
"Hah! Sebanyak apapun sampah yang kau kumpulkan, tidak akan ada gunanya!"
'3 detik, 3 detik saja sudah cukup!' Pikirku.
Untuk apa?
Aku segera membuka jendela menu di hadapanku. Kemudian mengarahkan ke menu teman dan segera menekan nama 'Luna' di jendela menu itu.
Karena aku terbatas waktu, mengetikkan pesan atau memberikan pesan suara sangat tidak dimungkinkan. Aku hanya menekan tombol untuk membagikan koordinatku saat ini dan segera mengirimkannya. Semua itu selesai dalam waktu kurang dari 3 detik.
Dugaanku tepat. Semua goblin yang sudah kuperintahkan untuk melindungiku dari serangan Straf, sudah mati. Tidak ada satupun goblin yang tersisa. Hanya dalam waktu kurang dari 3 detik, dia sudah membasmi seluruh pasukan yang kubuat dengan susah payah.
Tapi aku tersenyum lega.
'Setidaknya, jika aku mati di sini, mbak Luna akan tahu bahwa pengkhianat yang dia cari benar-benar ada disini' Aku berpikir demikian sambil memejamkan kedua mataku.
Straf menghunuskan pisaunya ke tubuhku dengan tangan kanannya. Gerakannya begitu cepat bahkan bagi diriku yang sudah menggunakan buff kecepatan. Inilah perbedaan level yang mutlak. Tak mungkin bagi diriku untuk menang melawan monster ini.
Mengingat mbak Luna memiliki level 112, Pria ini juga pasti berada di sekitar angka itu.
Aku sudah menerima kematianku. Lagipula, aku tidak memiliki apapun di inventoryku. Mengulang dari awal juga bukanlah masalah.
Tapi... apakah mbak Luna masih bisa mengejar pria ini? Jika dia masih di desa Hige, mungkin butuh waktu 8 jam untuk sampai ke sini. Saat itu, bukankah Straf sudah kabur?
Saat jarak antara pisau milik Straf dan jantungku hanya sejauh setengah lengan, tiba-tiba.
'Duuuaaarrr!!!'
Aku membuka mataku dan melihat ada ledakan besar di tempat Straf seharusnya berada.
Straf pun melompat ke belakang untuk menghindari ledakan itu.
'A-apakah ada player lain yang mengincarku?'
Belum sempat berpikir, ada nada yang membuatku nostalgia.
"Terimakasih sudah menahannya sampai detik ini, Eric. Sekarang, biarkanlah kami yang mengatasinya." Ucap wanita itu dengan senyuman yang sangat manis.
'Loh? Kok? Sudah sampai?'
Kemudian, di sekitar tempat mbak Luna berdiri, muncul 4 buah lingkaran dengan posisi berdiri. Ukuran dan tingginya bervariasi. Sesaat setelahnya, nampak tiap orang yang muncul dari dalam lingkaran tersebut.
Straf nampak begitu kesal dengan situasi ini dan bersiap untuk kabur.
Tapi sayangnya, belum sempat Ia melangkahkan kaki untuk kabur, keempat orang yang muncul dari lingkaran tersebut sudah menyerang Straf dengan sangat agresif. Begitu pula Luna yang mendukung mereka dengan berbagai macam sihir.
Aku hanya bisa terdiam menikmati pertarungan antar Top Player ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Lari Ada Wibu
kekekekek gw kira gara gara panik dikejar kabur aja gak ngasih tau lunaa🗿
2022-09-24
2
Semau Gue
turut berduka untuk pasukan goblin'a 😁
2022-05-18
1
John Singgih
mbak Luna dkknya datang untuk menangkap buronan mereka
2022-04-28
1