[Player : Luna akan memberikan item sebagai berikut]
[Mana Orb + 3 (Rare)]
Magic Power : 130
Mana Point : 800
[Apprentice Robe +2 (Good)]
Defense : 10
Movement Speed : + 5%
[Apprentice Ring +5 (Epic)]
Magic Power : 75
Mana Point : 450
[Player : Eric tidak akan memberikan item apapun]
[Apakah Anda menyetujui transaksi ini?]
Agar transaksi berhasil, kedua player harus menekan tombol setuju. Jika salah satu player memilih tidak setuju, maka transaksi akan dibatalkan. Dan dalam kondisi ini, tentu saja siapapun akan memilih setuju di posisiku. Tapi bagaimana dengan mbak Luna ini? Apakah dia yakin akan memberikan item mewah itu dengan cuma-cuma?
[Trriiingg!]
[Transaksi berhasil!]
"A-apakah Anda serius dengan ini? Aku tidak memberikan apapun...." Tanyaku yang ragu dalam pertukaran ini.
"Tenang saja. Itu semua seperti item sampah bagiku yang sudah tidak kupakai lagi. Mengetahui bahwa item itu dapat dimanfaatkan oleh seorang pemula akan membuatku lebih bahagia daripada menjualnya." Jawab wanita bernama Luna itu dengan lembut.
"Terimakasih banyak, uh... bagaimana sebaiknya aku memanggil..."
Belum sempat menyelesaikan perkataanku, Luna langsung memotongnya.
"Luna, panggil saja Luna. Oh ya, jika kau tidak keberatan, apakah kau mau menerima permintaan pertemananku? Kau bisa menghubungiku lain kali jika kau butuh bantuan."
[Permintaan pertemanan diterima]
[Player : Luna (Level 112) Ingin berteman dengan Anda]
[Apakah Anda akan menerima permintaan pertemanan ini?]
"Ya, tentu saja aku akan menerima permintaan pertemanan denganmu Luna!" Jawabku dengan gembira. Akupun langsung menggunakan seluruh item yang diberikan oleh Luna. Pedang yang ada di pinggangku kini berganti menjadi bulatan kecil yang melayang-layang. Jadi inikah yang dinamakan orb?
Baju besi tipisku juga tergantikan dengan jubah penyihir berwarna abu-abu serta di jariku muncul sebuah cincin besi dengan batuan berwarna biru di tengahnya.
Statusku pun meningkat dengan drastis. Mana pointku yang awalnya 1630 MP kini menjadi 2870 MP. Selain itu, Magic Powerku juga meningkat dari 203 menjadi 408 dalam sekejap! Yah, meskipun aku tidak mempunyai skill sihir tapi itu pasti akan berguna di kemudian hari.
Tapi ada satu hal yang menggangguku.
Yah, level yang dimiliki mbak Luna ini terbilang cukup gila. Level 112? Apa-apaan dia ini? Pro Player? Tapi itu hanyalah pertanyaan untuk diriku sendiri.
"Terimakasih banyak, Luna. Sampai-sampai memberikan item yang luarbiasa ini untukku. Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan disini?" Tanyaku untuk mencairkan suasana.
Hal ini memang cukup aneh. Player dengan level setinggi mbak Luna tidak akan pergi ke desa terpencil ini tanpa alasan. Monster yang ada di sekitar desa ini memiliki level yang sangat rendah sehingga bukanlah tempat yang cocok untuk perburuan player level tinggi.
"Aku sedang mencari seseorang."
Baru kali ini, wajah cantik dan manis mbak Luna menjadi sedikit menyeramkan. Dengan tatapan matanya yang sangat tajam menunjukkan keseriusan dalam perkataannya.
"Apakah aku boleh mengetahuinya? Ah... tidak apa-apa jika tidak boleh, aku hanya penasaran saja." Tanyaku dengan sedikit gugup.
"Pengkhianat dari guild kami... mungkin itu saja yang perlu kau ketahui, Eric. Yang jelas, dia adalah pemain yang sangat berbahaya. Beberapa kabar mengatakan bahwa dia sedang bersembunyi di sekitar sini. Yah, cukup banyak diantara kami yang mengejarnya sehingga dia tidak akan menimbulkan masalah apapun."
"Berbahaya... seperti apa ya?"
"Player Killing. Dia membantai banyak pemain demi mencuri item dan EXP mereka."
'Huwaaah... serem serem, aku tidak ingin terlibat sama sekali!' pikirku dalam hati.
"Yah, untuk pemain biasa sepertimu tenang saja Eric. Dia hanya akan mengincar player berlevel tinggi dan memiliki item tingkat tinggi."
"A-ah... penjelasan itu sama sekali tidak bisa membuatku tenang, tapi terimakasih." Jawabku dengan tubuh gemetar.
"Ya, kalau begitu, aku akan pergi dulu. Jika kau melihat pemain dengan penampilan seperti ini hubungilah aku."
Mbak Luna pun memberikan informasi berupa foto dari pemain itu.
[Player : Straf]
[Level : 106]
Penampilannya seperti seorang pembunuh bayaran. Dengan pakaian dan jubah yang serba gelap menutupi hampir seluruh tubuhnya. Kedua tangannya memegang belati berwarna hitam mengkilap. Dari penampilannya saja sudah sangat mengerikan.
Karena Straf ini sedang bersembunyi tentu saja poin terpenting dari beberapa foto yang diberikan oleh mbak Luna ini adalah wajahnya. Aku berusaha mengingatnya dengan baik jika suatu waktu yang sial aku bertemu dengan orang ini.
Dan begitulah, kami berdua berpisah.
Sedih rasanya tidak bisa melihat sosok anggun dari mbak Luna lagi, tapi tidak masalah. Tujuan utamaku kemari pun sudah terpenuhi sehingga aku tidak boleh terus menerus mengeluh.
Aku pun memutuskan untuk pergi ke area monster dengan level rendah.
Ya, area slime. Salah satu monster terlemah di dalam game ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Lari Ada Wibu
kekekekek kecewa berat karena cuma sebentar 🗿
2022-09-24
2
John Singgih
berpisah dengan mbak Luna, masih bisa ketemu lagi Ndak ya ?
2022-04-27
1
John Singgih
jauh sekali levelnya ternyata
2022-04-27
1