"G-gila!"
Itulah satu kata yang terlontar langsung ketika mendengar pernyataan Chris. Bagaimana tidak, dia menyatakan bahwa dia akan menjadi seorang raja di Re:Life. Jangankan seorang raja, menjadi anggota bangsawan di kalangan NPC saja sudah sangat sulit.
Akan tetapi di sisi lain, jika seorang player berhasil menjadi seorang bangsawan, kekayaan sudah dipastikan akan mengalir begitu deras. Wilayah yang diberikan kepada player yang menjadi bangsawan dapat dikelola dan pajak yang dibayarkan oleh rakyat disana juga cukup besar.
Itulah mengapa banyak player yang berlomba-lomba untuk menjadi bangsawan demi menjadi cepat kaya.
Tapi menjadi seorang raja... itu berada puluhan tingkat di atas bangsawan biasa.
Wilayah yang sangat luas, penduduk yang sangat besar termasuk player yang ada di dalam perbatasan kerajaan itu, tak terkecuali semuanya diharuskan untuk ikut membayar pajak. Termasuk diriku ini.
Player yang telah memiliki wilayah kekuasaan juga dapat menciptakan quest atau misi kepada player lainnya.
Yang tidak kalah penting yaitu buff status kepada karakter.
Dengan memegang gelar atau title bangsawan, player akan menerima buff berupa peningkatan beberapa growth point serta ketahanan terhadap beberapa efek debuff.
Itu semua merupakan keuntungan yang sangat luar biasa.
"Tapi... apakah semudah itu untuk menjadi raja? Apakah hanya perlu menjatuhkan suatu kerajaan dan mengklaim bahwa wilayah itu kini berada dibawahnya? Entahlah, itu akan kupikirkan lain kali."
Aku pun menggeser berita itu untuk mencari-cari berita atau informasi yang menarik lainnya. Tentu saja aku terus memanggil goblin baru setiap setengah jam.
***
"Bagaimana dengan persyaratannya?" Tanya seorang pria muda yang berdiri di samping singgasana yang sudah hancur itu. Seorang pria berbadan besar dan kekar duduk diatasnya.
"Cukup buruk. Aku akan membagikan informasinya padamu." Jawab pria kekar itu.
"Eh? 5 juta gold? bukankah ini sedikit berlebihan?"
Benar saja. 1 gold dapat dikatakan sekitar 10 USD atau $10. Dengan demikian, 5 juta gold setara dengan $50.000.000 atau 50 juta USD. Jika dijadikan rupiah? Yah, sekitar 500.000.000.000 rupiah. 500 Milyar. Bukan jumlah yang sedikit.
"Selain itu, kita harus membasmi seluruh bangsawan yang masih berpegang teguh terhadap kerajaan ini. Bagaimana perkembangannya?"
"Untuk persoalan itu semuanya sudah berjalan dengan baik. Kemungkinan 1 atau 2 minggu lagi akan selesai."
"Bagus, untuk permasalahan yang lain... sepertinya tidak begitu sulit, sehingga hanya menyisakan permasalahan gold ini."
"Kurasa, meminta sumbangan dari seluruh anggota guild Salvation bukanlah ide yang buruk."
"Aku setuju denganmu. Tapi aku sendiri akan menyumbangkan sebagian besar uangnya."
"Eh, apa maksudmu Chris?"
Pria berbadan besar dan kekar itu adalah Chris. Sedangkan pria bertubuh ramping disebelahnya itu merupakan wakil ketua dari guild Salvation, Neo.
"Aku akan menjual beberapa propertiku di dunia nyata. Setidaknya akan menutupi sekitar 70% dari anggaran yang kita butuhkan." Jawab Chris dengan tegas.
"A-apa kau sudah gila Chris?"
"Tenang saja, bukan berarti aku akan menjual seluruhnya. Sekarang tugasmu adalah untuk mencari 30% sisa kebutuhannya dari seluruh anggota guild yang lain. Apakah aku bisa mempercayakannya padamu?"
"Baiklah jika begitu. Tenang saja, aku pasti akan menyelesaikannya!"
"Bagus!"
Dan begitulah, diskusi antara dua petinggi guild Salvation yang telah berhasil menumbangkan kerajaan Rena. Berbekal ratusan anggota guild yang sangat kuat serta puluhan ribu prajurit yang membawa bendera mereka, pertempuran yang telah terjadi selama kurang lebih satu bulan ini mencapai babak akhir dengan kemenangan Guild Salvation.
***
"S-sial! Ini sudah jam 11 malam di dunia nyata! Aku harus segera logout dan tidur sebelum terlalu malam. Tapi, apa yang akan terjadi dengan semua goblin panggilanku ini ya?"
Ya, aku sedikit resah. Bagaimana tidak, pasukan goblin yang kini telah berjumlah 46 masih terus membantai goblin-goblin kecil yang ada di area ini.
"Mungkin aku akan memanggil mereka kemari dan meminta mereka untuk bersiaga? Atau bagaimana ya? Entahlah."
Aku pun meminta seluruh goblin itu untuk bersembunyi di hutan dekat padang rumput ini. Setelah itu aku memutuskan untuk segera log out dan bersiap untuk tidur.
Kesadaranku pun kembali ke dunia nyata. Pintu kapsul yang tertutup rapat mulai terbuka. Aku beranjak keluar dan merapikan ruangan. Setelah semuanya beres aku segera tidur.
Hari berikutnya, rutinitasku berjalan seperti biasa. Aku berangkat ke DionMart dan bekerja hingga sore. Tidak ada hal yang spesial sama sekali hingga sore hari itu. Bahkan besok merupakan bulan baru yang berarti adalah hari gajianku. Aku mulai berfikir untuk mengalokasikan sedikit uang untuk meningkatkan karakterku di Re:Life, tapi ide itu kutolak karena gajiku hanya sebesar 1.4 juta rupiah.
"Toh jika dijadikan gold hanya dapat 14 gold." Itulah apa yang aku pikirkan sambil berjalan ke rumah.
Sesampainya di rumah, suasana terasa cukup berat.
Ayah, Ibu dan Adik perempuanku yang bernama Rina duduk dengan tegang di ruang tengah.
Aku yang baru datang memberanikan diri untuk bertanya mengenai situasi ini.
"Um... ada apa ya?" Tanyaku dengan lirih sambil meletakkan sepatuku.
Ayahku yang sedari tadi terdiam mulai membuka mulutnya.
"Rina diberi tawaran untuk masuk ke kelas eksklusif karena kemampuannya yang mumpuni."
"Wah, bukankah itu hal yang hebat? Seharusnya lebih berbahagia dong."
Rina hanya terdiam dengan raut wajah yang penuh kesedihan.
Aku merasakan ada sesuatu yang aneh dibalik semua ini.
"Biaya perbulan di kelas eksklusif itu 12 juta rupiah...." Sambung Ayahku dengan suaranya yang begitu lemas.
'Eh?! Gila? Hah? Sebulan 12 juta?' Pikirku dalam hati
Memang benar Rina telah berhasil di terima dalam SMA terbaik di Yogyakarta, tempat kami tinggal. Tapi biaya itu terdengar terlalu besar. Setelah mendengarkan penjelasan dari Rina, ternyata kelas itu mengadopsi teknologi dari Re:Life untuk pendidikannya.
Tentu saja hal itu akan memberikan perbedaan yang sangat signifikan. Secara waktu, dengan memanfaatkan teknologi akselerasi pikiran dari Re:Life, 1 jam bisa menjadi seperti 10 jam di dunia virtual.
Jika hal tersebut dimanfaatkan dalam dunia pendidikan tentu saja semua murid akan sangat menguasi materi yang diajarkan karena waktu pembelajarannya 10x lipat lebih lama.
"Ayah kan sudah kubilang aku tidak harus masuk ke kelas itu...."
Rina mencoba untuk meredakan situasi. Tapi Ayahku merupakan sosok yang cukup keras kepala dan selalu ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya.
"Apapun yang terjadi... kau harus masuk kelas itu Rina!"
Semuanya terdiam mendengar teriakan itu. Rina, Ibu bahkan Ayahku.
"A-apa yang kaubilang Erik?" Tanya Ibuku yang kelihatan bingung.
Ayahku pun tampak senang dengan perkataanku, seakan dia setuju bahwa memberikan yang terbaik bagi Rina adalah pilihan yang tepat.
"Aku akan mengusahakannya. Kelas itu dimulai tanggal 20 bulan depan kan. Masih ada waktu 20 hari untuk memikirkannya." Jawabku dengan tegas.
Aku tidak ingin membuat adikku yang cerdas ini memiliki masa depan yang suram seperti diriku. Maka dari itu, aku berniat untuk mengorbankan semuanya demi dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
asgor
hanya
2023-10-13
2
Lari Ada Wibu
kekekekek nahkan yang udah baca buku kuno 10 hooman siapa aja namanya🗿
2022-09-24
1
Semau Gue
knp ga sekalian slime nya?
2022-05-18
2