Beberapa menit telah berlalu.
Hantaman demi hantaman kapak yang diayunkan oleh minotaur itu menghancurkan seluruh ruangan. Aku yang beberapa kali gagal menghindar menerima damage yang sangat serius. Bahkan kini pun....
"Sialan, apakah serangannya semakin cepat?"
'Duaaarrr!!!'
[Anda menerima 3711 damage!]
[Anda menerima serangan Critical dari musuh!]
[Anda menerima efek Stun karena damage yang anda terima sangat besar!]
"Ugghhh! Apakah aku akan mati sia-sia disini?"
Minotaur itu tampak bersiap mengayunkan kapaknya tepat di tubuhku. Keadaanku yang masih terkena debuff berupa stun membuatku tak mampu bergerak.
[Debuff : Stun - 2 detik]
Hanya 2 detik.
Tapi terasa begitu lama. Jangankan berfikir mengenai meneguk sebotol potion. Menggerakkan badan saja tidak bisa.
Tubuhku yang mulai tergeletak atas lemparan keras itu menekan sesuatu.
'Klik!'
"Sialan, sudah ada bos, di ruangan ini juga ada jebakan?"
Dari kejauhan terlihat puluhan belati terlempar ke arahku. Saat itu juga, sang bos minotaur juga bersiap untuk menebas diriku.
Sungguh akhir yang tragis setelah berjuang selama ini.
'Jleb!'
'Huh? Kenapa tidak ada notifikasi?'
Aku membuka mata ku secara perlahan. Puluhan belati yang seharusnya menusuk diriku, ternyata menusuk tubuh minotaur itu. Salah dia sendiri berdiri tepat diantara tubuhku dan arah datangnya jebakan.
Nampaknya, belati tersebut memberikan efek stun atau paralysis, membuat minotaur itu tidak dapat bergerak selama beberapa saat. Jika belati itu mengenaiku, sudah dapat dipastikan bahwa aku akan mati.
"Kesempatan!"
Aku pun bergegas meraih kunci yang ada di leher minotaur itu lalu segera melarikan diri melalui pintu masuk.
Ya, dengan kata lain, aku mengambil jalur kembali ke arah aku datang. Dengan labirin yang rumit, aku yakin ini bukanlah jalur kembali yang seharusnya. Tapi masa bodo, hanya inilah yang aku miliki!
Aku berlari sekuat tenaga. Minotaur yang mulai kehilangan efek debuff stun dan paralysis itu mulai mengejarku.
"Yang benar saja? Bos bisa keluar dari ruang bos?!"
Selain itu, gerakan dari minotaur itu begitu cepat. Jika aku tidak memutar otak maka aku akan mati. Seketika aku teringat.
Tempat ini penuh dengan jebakan. Tak ada gunanya aku melawan monster 3x lipat levelku dengan menggunakan pedang dan perisai.
Aku pun segera memasukkan pedang ke dalam inventory. Begitu juga perisai dan zirah besi tipis yang aku gunakan. Semua itu tidak ada gunanya melawan kekuatan absolut milik minotaur itu. Yang ada hanyalah menjadi beban dan membuat pergerakanku semakin lambat.
Dengan demikian, aku hanya bergantung pada ingatanku saat menyusuri labirin ini.
Sebenarnya ukuran labirin ini tidak terlalu besar. Akan tetapi karena diriku yang terlalu berhati-hati dan melangkah perlahan sambil memperhatikan jebakan membuat perjalanan menjadi sangat lama.
"Aku masih ingat beberapa posisi jebakannya!"
Aku pun memanfaatkan jebakan yang ada di dalam labirin ini untuk melawan minotaur.
'Klik... klik...'
Aku menginjak seluruh jebakan lantai yang terlihat jelas dan segera berlari. Beberapa diantaranya mengenai minotaur itu, meskipun sebagian besar tidak mengenainya. Wajar saja karena arah jebakan tersebut ditujukan untuk yang mengaktifkan.
Satu jam lebih telah berlalu. Aku juga sudah meneguk 3 botol stamina potion untuk mengembalikan staminaku sehingga tidak mengalami efek debuff kelelahan.
Aku pun memberanikan diriku untuk sedikit menoleh ke belakang.
Pergerakan minotaur itu mulai melambat. Bagaimana tidak, ratusan anak panah telah menancap di tubuhnya. Belum lagi rantai-rantai dan sayatan-sayatan seluruh jebakan yang kuaktifkan.
Meski demikian, bar HP milik minotaur itu masih ada sekitar 60%.
"Benar-benar monster, bagaimana cara mengalahkan makhluk itu!"
Meskipun berputar-putar di labirin, akhirnya aku menemukan lorong tempat aku memasuki labirin ini. Aku bergegas kesana. Minotaur itu masih mengikutiku, mungkin jarak kita terpisah sekitar 20 meter. Cukup jauh, tapi masih kurang jauh bagiku mengingat betapa mengerikannya monster ini.
Setelah melewati pintu itu, minotaur itu sedikit kesulitan untuk melewatinya. Karena ukuran tubuhnya yang terlalu besar, maka dari itu Ia harus menghancurkan batuan-batuan dan tembok di sekitar pintu itu terlebih dahulu.
"Ini cukup memberikanku waktu!"
Aku bergegas berlari ke arah buku sialan itu.
Kugunakan kuncinya dan ternyata memang benar ini adalah kunci yang tepat.
Buku itu pun terbuka dengan sendirinya dan mengeluarkan cahaya yang terang dari halaman-halamannya.
Tiba-tiba, kesadaranku seperti tertarik masuk ke dalam buku tersebut.
Notifikasi sistem pun tiba-tiba muncul.
[Player : Eric telah membuka salah satu buku kuno!]
"Sudah kuduga ini adalah suatu harta, yah mengingat betapa banyaknya kesulitan yang aku alami... jika buku sialan ini memang tidak berguna maka akan aku bakar seluruhnya haha...."
Aku mulai dapat bernafas lega.
[Apakah anda ingin menggunakan buku kuno : The Summoner?]
[Ya] [Tidak]
"Tentu saja Ya! Meskipun aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan the summoner, bahasa apa ini? Itali? Entahlah tapi kedengarannya sangat kuat!"
[Player : Eric telah menggunakan buku kuno : The Summoner]
Cahaya yang muncul dari buku itu pun membungkus diriku. Aku merasakan kekuatan yang besar mengalir di dalam tubuh karakterku ini. Bukan tanpa alasan. Tapi karena notifikasi sistem yang begitu banyak muncul di hadapanku.
[Player : Eric telah mendapatkan 1 growth point di atribut STR]
[Player : Eric telah mendapatkan 1 growth point di atribut AGI]
[Player : Eric telah mendapatkan 5 growth point di atribut INT]
[Player : Eric telah mendapatkan 1 growth point di atribut VIT]
[Player : Eric telah mendapatkan 1 growth point di atribut STA]
[Player : Eric telah mendapatkan 1 growth point di atribut DEX]
[Player : Eric telah mendapatkan Unique Skill : Summoning]
[Player : Eric telah mendapatkan Unique Skill : Contractor]
"Luar biasa! Total 10 growth point! Kudengar growth point dapat ditingkatkan melalui konsumsi Elixir, potion legendaris atau quest tersembunyi. Jadi ini salah satunya! Tapi... 10 poin sekaligus terdengar sangat kuat, meskipun setengahnya masuk ke INT."
"Ngomong-ngomong, apa sih sebenarnya the summoner ini?"
[Player : Eric telah selesai membaca buku kuno : The Summoner]
Sesaat setelah itu, kesadaranku kembali ke dalam ruangan tempat buku itu berada dan dihadapanku....
Buku itu terbakar habis. Sepertinya perolehan skill semacam ini merupakan hal unik yang hanya bisa diperoleh satu orang pemain saja. Meskipun rasanya ada buku kuno yang lain. Tapi aku sudah sangat puas dengan hasil ini.
Belum selesai bersenang-senang....
'Duaaaarrrr!!!'
Minotaur itu berhasil menjebol dinding yang menghalanginya sedari tadi.
"Mari kita coba seperti apakah kekuatan the summoner apalah ini!"
Aku pun membuka daftar skill dan mengaktifkan summoning.
"Gila, konsumsi mana 1500? Mana ku yang saat ini sudah mencapai 1600 lebih seakan masih kurang saja."
Aku mengarahkan tanganku kedepan dan saat skill itu aktif, sebuah lingkaran sihir muncul di tanah. Lingkaran sihir berwarna putih yang indah.
"Jadi kemampuanku adalah pemanggilan? Ini sungguh luar biasa!"
Dan dibalik cahaya putih lingkaran sihir itu, muncul sesosok monster. Hatiku sangat gembira bahwa aku memiliki kekuatan luar biasa ini. Akan tetapi seperti biasa. Ekspektasi tak akan pernah sesuai dengan realita.
[Slime : Lv. 1]
Ya, itulah monster yang muncul dari sihir summoning yang menghabiskan hampir seluruh mana ku. Sesosok monster seperti jeli berwarna hijau dan berukuran kecil.
Minotaur yang tak mau menunggu ternyata telah mengayunkan kapaknya ke arahku dan monster slime itu.
Hasilnya?
[Anda telah menerima 7398 damage!]
[HP Anda telah mencapai 0]
[Anda mati]
[Sebagai penalti level anda akan dikurangi sebanyak 3 level!]
[Anda tidak dapat mengakses Re:Life selama 24 jam dunia nyata!]
[Lokasi Respawn Anda yaitu Desa Hige!]
[Anda dipaksa untuk log out!]
Ya, aku mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Afenia
sejauh ini, inilah yang paling jauh
2023-08-31
3
Afenia
alurnya benar-benar buat ga bisa berkata-kata😅😂🤣
2023-08-31
1
Afenia
Hah? Anda mati😃😄😅😂😆🤣
2023-08-31
1