Kaki pegunungan Alpa. Tanah yang tandus, dan banyak bekas penambangan. Sebagian diantaranya merupakan bekas penambanganku sedangkan yang lain mungkin milik NPC atau player lain.
Perjalanan untuk sampai ke kaki pegunungan ini membutuhkan sekitar 8 jam perjalanan. Hal yang membuat perjalanan ini lama yaitu karena jaraknya yang cukup jauh serta jalanan yang buruk. Player harus melintasi rawa dan hutan yang lebat untuk sampai ke kaki pegunungan Alpa.
Meski jalanannya sepi tidak ada pemain maupun NPC, masih terdapat beberapa monster lemah yang menghadang. Yah, dengan kekuatanku yang saat ini, itu bukanlah masalah yang besar.
Malam telah tiba di dalam dunia game ini. Meskipun player tidak membutuhkan tidur di dunia ini, tapi tetap ada kekurangannya.
Yang pertama kegelapan yang muncul bukan main. Sangat gelap. Karena player terbiasa hidup di dunia yang sudah maju dimana manusia berhasil mengalahkan kegelapan sepenuhnya, maka kegelapan di dunia virtual ini cukup mengerikan.
Selain kegelapan, monster menjadi lebih aktif dan lebih banyak membuat perburuan lebih sulit dan lebih beresiko. Bagi player yang mementingkan peringkat, level dan inventory mereka, bermain dalam kegelapan sangatlah beresiko.
Selain dapat menurunkan level, kematian juga memiliki peluang untuk menjatuhkan item dan uang yang ada di inventory pemain.
Maka dari itu, sebagian besar player memilih untuk bersantai di desa atau perkotaan selama malam hari di dalam dunia game. Player juga dapat memilih untuk tidur di dunia ini untuk mempercepat jalannya waktu. Rasanya seperti tidur sungguhan, meskipun badan yang ada di dunia nyata tidak begitu terpengaruh.
Hingga akhirnya aku telah tiba di kaki pegunungan Alpa, melewati malam yang mengerikan sendirian.
'Aku kembali lagi kesini....'
Jujur saja, aku masih sedikit takut dengan keberadaan minotaur itu. Mungkinkah dia akan keluar dari pegunungan dan mengejarku diluar? Memikirkannya saja membuatku ngeri.
Aku kemudian mencari lokasi perburuan yang nyaman. Monster yang ada di sini yaitu kobold. Semacam serigala yang berdiri dengan kedua kaki dan menggunakan peralatan tempur seperti goblin. Mereka lebih cepat dan lebih kuat daripada goblin.
Perkiraan level mereka? Level kobold berkisar antara level 25 hingga 35. Bahkan terdapat Field Boss juga disekitar tempat ini. Bagaimana aku tahu? Tentu saja karena aku telah berulang kali terbunuh oleh boss sialan itu.
Boss disini yaitu Elder Kobold yang memiliki ukuran tubuh 2 kali lebih besar daripada kobold biasa. Levelnya berada pada angka yang cukup mengerikan yaitu 42. Yah, setelah melihat kengerian minotaur, elder kobold nampak jauh lebih lemah. Meski demikian, aku kurang begitu percaya diri jika bertemu dengannya.
Aku segera mengeluarkan pasukan goblinku yang kini sudah mencapai 100 goblin. Ya, selama perjalanan aku terus memanggil dan memasukkan goblin ke dalam Soul Container milikku. Beberapa aku tinggalkan untuk menjagaku, meskipun beberapa juga terbunuh karena monster yang muncul tiba-tiba.
Pasukan goblin yang kupanggil berbaris dengan rapi di hadapanku. Level mereka kini bervariasi. Sebagian masih ada yang memiliki level 9 akan tetapi ada juga yang sudah mencapai level 14.
'Aku sangat menyukai pemandangan ini, sayangnya aku hanya bisa menyimpan 100... yah, aku bisa memanggil dan tidak memasukkannya ke Soul Container.' Pikirku dalam hati.
Aku membagi mereka menjadi 20 kelompok. Setiap 5 goblin akan menghadapi 1 kobold. Aku harus berhati-hati karena kobold ini jauh lebih kuat daripada goblin kecil yang sebelumnya aku buru.
Semuanya bergerak dengan baik. Apakah karena mereka sudah berpengalaman? Entahlah. Tapi kerjasama mereka dalam mengalahkan kobold sangat baik.
2 ekor goblin akan mengambil posisi sebagai tank dan menahan serangan kobold yang menggunakan pedang. Karena kobold itu sudah disibukkan dengan melawan 2 goblin yang fokus bertahan, 2 goblin yang lain mengambil posisi samping dan menyerang diantara celah-celah yang dibuat oleh kobold.
1 goblin terakhir berperan sebagai pengisi kekosongan. Dengan kata lain, jika pertahanan 2 goblin garis depan roboh, maka dia akan mengisi dan menggantikannya sementara goblin yang tergantikan akan menjadi pengisi kekosongan berikutnya.
Sama halnya ketika dari samping kanan dan kiri kobold tidak menunjukkan adanya celah untuk penyerangan, goblin 1 ini akan menyerang dari belakang meskipun sedikit beresiko. Kenapa? Karena ekor kobold ini cukup kuat untuk mengempaskan goblin yang kecil ini. Belum lagi tendangan kaki kobold yang kuat.
Yah, inilah yang akan terjadi jika goblin hanya memiliki pedang pendek sebagai senjatanya dan perisai kayu kecil sebagai pertahanannya.
"Apakah ada cara untuk meningkatkan perlengkapan pasukan goblin yang telah kupanggil? Entahlah, nanti akan aku coba untuk mencari tahu. Sekarang aku harus fokus."
Fokus untuk apa? Tentu saja memenuhi peranku sebagai majikan pasukan goblin ini.
Peranku adalah penyerangan jarak jauh. Dengan menggunakan skill Lightning Strike yang sudah kubeli sebelumnya, aku berdiri di puncak suatu batuan yang cukup tinggi dan mengamati seluruh alur pertempuran. Jika ada yang berada dalam bahaya, aku akan menghantarkan sambaran petir dari tanganku ke kobold yang membahayakan itu.
Begitu pula ketika pasukan goblin tidak dapat memberikan serangan penghabisan, maka aku yang akan menghantarkan petir untuk menghabisi kobold yang sudah mulai sekarat. Meskipun tidak mati, aku dapat melemahkannya sedikit dan para goblin itu bisa menghabisinya.
Efek Shock yang dimiliki oleh skill Lightning Strike ini cukup berguna. Pasalnya, setelah terkena sambaran petir kecil ini musuh tidak akan dapat bergerak selama 3 detik karena efek Shock.
Perburuan berjalan dengan sangat lancar. Item-item berjatuhan dari tubuh kobold yang mulai menghilang karena mati. Begitu pula dengan notifikasi sistem yang terus menerus bermunculan menandakan kenaikan level individual goblin dan diriku. Sungguh pemandangan yang luarbiasa bagiku.
Tapi sepertinya tidak demikian bagi orang lain.
"Sungguh mengerikan, seorang Tamer ya? Aku tak menyangka bahwa dia bisa menjinakkan goblin sebanyak itu untuk menjadi bawahannya. Jika aku bisa menjadikannya sebagai bawahanku... akan kulakukan apapun untuk itu, meskipun harus membunuhnya berulang kali...."
Dari balik bebatuan yang gelap, nampak sesosok player yang mengamati jalannya perburuan yang dilakukan oleh Eric. Terlihat jelas pandangan yang sangat tajam dari matanya. Seluruh tubuhnya tertutupi oleh jubah hitam.
Meski demikian, Ia tak bisa menyembunyikan namanya seperti player normal. Itulah hukuman yang diberikan kepada mereka yang menjadi Player Killer atau PK.
Warna merah menyala terpancar dari nama yang muncul di atas kepalanya.
'Straf'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 299 Episodes
Comments
Lari Ada Wibu
kekekekek run ada pengkhianat guild🏃
2022-09-24
2
John Singgih
menjadi incaran seorang buronan player killing
2022-04-28
1
KzhaDhy
lumayan lama yah
2022-03-11
1