Aku dan Mas Rudi masih menunggu reaksi ibu selanjutnya,
Sepertinya ibu terlihat sangat bingung mendengar kabar kehamilan kak Suraya.
"Dek.." bisik Mas Rudi.
"Hem.." aku mendekatkan telingaku ke mulut Mas Rudi.
"Kita bicara sebentar, sembari ibutenang dulu," bisik Mas Rudi lagi.
"Baiklah.." ucapku bangun dari dudukku.
Aku dan Mas Rudi ke teras untuk bicara.
Setelah kami bicara, dan sepakat dengan keputusan yang kami buat bersama, kamipun kembali masuk dan duduk di sebelah ibu.
"Ibu.." ucap Mas Rudi pelan.
"Pertama - tama saya mohon maaf sekali.. bukan saya ingin menggurui ibu, tapi dalam hal ini Mbak Suraya sedang berjuang sendiri menghadapi akibat dari perbuatannya, ya.. perbuatannya memang salah, sangat salah karena Mbak Suraya sudah melanggar larangan Allah, tapi bayi yang ada dalam kandungannya itu suci, tidak memiliki dosa, jangan karena Mbak Suraya merasa sendiri menjalani masalah ini kemudian Mbak Suraya berfikir membuat dosa lain, Nauzubillah.."
Ibu yang mendengar perkataan Mas Rudi meneteskan air matanya.
"Ibu.. saya tau perasaan ibu, dan saya tau pasti banyak hal yang ibu pikirkan, tapi ibu tidak perlu khawatir akan hal ini, saya dan Nisa sudah sepakat jika Mbak Suraya melahirkan nanti kami yang akan mengurusnya," ucap Mas Rudi tersenyum.
Ibu kaget mendengarnya.
"Mas Rudi benar Bu.. lagi pula kami kan belum di kasih keturunan, dan aku merasa sangat kesepian jika Mas Rudi bekerja, jadi aku sudah bicara pada kak Suraya jika bayi itu lahir, kami yang akan mengurus bayinya, dengan itu ibu tidak akan merasa malu dengan para tetangga," ucap Nisa tersenyum.
"Jadi jika bayi kak Suraya kalian yang mengurus, berarti kak Suraya akan tinggal bersama kalian?" tanya Rani menyela pembicaraan.
"Tidak! ibu tidak akan membiarkan itu! biar bagaimanapun Suraya pernah menjadi calon istri suamimu, ibu tidak ingin ada konflik di antara rumah tangga kalian," ucap ibu khawatir.
Nisa hanya tersenyum mendengarnya.
"Kenapa kamu malah tersenyum Nisa?" tanya ibu bingung.
"Ibu.. Rani.. kak Suraya akan tinggal bersama kami hanya beberapa Minggu sebelum melahirkan, dan setelah melahirkan paling cuma 40 hari, setelah itu kak Suraya akan kembali bekerja dan melanjutkan kehidupannya," jelas Nisa.
"Tapi Nak.." ucap ibu melirik Mas Rudi.
Aku tersenyum karena aku faham maksud ibu.
"Ibu tidak perlu khawatir, in Syaa Allah kak Suraya tidak akan mempengaruhi hubungan kami, karena aku sangat percaya pada suamiku," ucap ku mencium tangan Mas Rudi.
Mas Rudi tersenyum menatapku.
"Baiklah jika menang ini yang terbaik untuk kita semua," ucap ibu setuju.
"Alhamdulillah.. jika semua sudah sepakat," ucap Mas Rudi lega.
"Nak Rudi.. maafkan Anak ibu, karena kesalahan Suraya, kalian harus ikut menanggung akibatnya," ucap ibu sedih.
"Tidak masalah ibu, Mbak Suraya juga kakak ipar saya, keluarga saya, jadi sudah jadi tanggung mengatasi masalah ini," ucap Mas Rudi tersenyum.
"Masha Allah.. ibu sangat beruntung memiliki menantu sepertimu," ucap ibu menangis haru.
"Dan saya sangat beruntung memiliki putri ibu," ucap Mas Rudi tersenyum melirikku.
Aku pun merasa tersanjung mendengar ucapan Mas Rudi.
"Baiklah kalian istirahatlah, pasti kalian lelah setelah perjalanan jauh," ucap ibu bangun dari duduknya.
"Lalu ibu mau kemana?" tanyaku.
"Ibu mau kewarung sebentar ada yang mau di beli," jawab ibu.
"Baiklah," ucapku singkat.
"Baiklah kak, Mas.. aku juga mau belajar," ucap Rani bangun dari duduknya.
"Belajar yang rajin biar pinter," ucap Mas Rudi tertawa.
"Udah pinter week.." ucap Rani menjulurkan lidahnya pada Mas Rudi.
Aku hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka.
"Baiklah kita istirahat dulu dikamarku yuk Mas," ucapku bangun dari dudukku.
Mas Rudi pun bangun mengikutiku.
Mas Rudi membuka jendela kamarku.
Aku berjalan mendekati Mas Rudi.
"Terimakasih ya Mas," ucapku memeluk Mas Rudi dari belakang.
"Terimakasih untuk apa Dek.." tanya Mas Rudi memegang tanganku yang melingkar di perutnya.
"Karena Mas sudah sangat baik padaku dan keluargaku, Mas juga telah memecahkan masalah kak Suraya, aku tidak tau jika tidak ada Mas, apa yang akan terjadi dengan nasib kak Suraya," ucapku sembari menyandarkan kepala ku di punggungnya.
"Sama - sama Dek," Mas Rudi melepaskan tanganku dan memutar tubuhnya hingga menghadapku.
Mas Rudi menggengam kedua pipiku dengan tangannya.
"Mas bersyukur memiliki istri seperti Dek Nisa, meskipun Dek Nisa masih muda tapi Dek Nisa sangat dewasa, Dek Nisa siap mengurus bayi dari Mbak Suraya , Dek Nisa adalah calon ibu yang terbaik untuk anak-anak Mas, dan Mas percaya, cepat atau lambat kita pasti akan segera memiliki bayi sendiri," ucap Mas Rudi langsung menggendong ku.
"Awwh.. Mas mau ngapain? udah siang?" ucapku menepuk lengannya.
"Biarkan saja, mumpung lagi sepi," ucap Mas Rudi langsung membaringkanku di atas tempat tidur.
"Mas.." Mas Rudi semakin mendekati wajahku.
Mas Rudi menatapku dengan sangat dalam hingga membuatku menjadi malu.
"Kenapa Dek Nisa masih malu-malu saja sama Mas? kenapa Dek Nisa tidak pernah menawarkan diri untuk Mas?" tanya Mas Rudi sedikit tersenyum.
"Iiih apaan sih Mas, ya Malu lah perempuan minta duluan," ucapku sembari menutup wajahku.
Kenapa harus Malu Ganjarannya gede banget loh kalau istri minta duluan," ucap Mas Rudi tersenyum.
"Aah itu bisa - bisa Mas aja kali" ucapku tak percaya.
"Eeh ada Hadist nya loh, Mas gak asal bicara, nih dengerin ya.." mas Rudi menekan kedua tanganku.
"Siapa saja seorang istri yang menawarkan diri untuk suaminya dengan suka-rela, maka
Allah akan mengharamkan dirinya dari api neraka,
Memberinya pahala dua ratus ibadah Haji dan Umroh
Dicatatkan untuknya dua ratus ribu kebaikan,
Diangkat untuknya dua ratus ribu derajat di Surga.
"Dan siapa saja seorang istri yang masuk bersama suaminya dalam satu selimut, maka malaikat dari bawah 'Arsy memanggilnya, "Mulailah duluan olehmu perbuatan itu (merangsang suami Maka Allah akan mengampuni untukmu dari dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, Dan Allah akan mencatat untuknya pahala seorang yang memerdekan seratus budak, Dan mencatat untuknya dari setiap sehelai rambut dengan satu kebaikan.
"Waowwww gitu doang ganjarannya gede banget," batinku.
"Rasulullah SAW pernah berpesan kepada putrinya, Siti Fathimah RA, bahwa inisiatif seorang istri dengan senang hati untuk berhubungan intim atau berhubungan seksual memiliki ganjaran besar dari Allah SWT.
ﻭﺃﻳﻤﺎ ﺍﻣﺮﺃﺓٍ ﻓﺮﺷﺖ ﻟﺰﻭﺟﻬﺎ ﺑﻄﻴﺐ ﻧﻔس ﻧﺎﺩﺍﻫﺎ ﻣناد ﻣﻦ ﺍﻟسماء اﺴﺘقبلي ﺍﻟﻌﻤﻞ ﻓﻘﺪ ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻚ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻚ ﻭﻣﺎ ﺗﺄﺧﺮ
Artinya, “Wahai Fatimah, Tiada seorang perempuan yang ‘menyiapkan’ diri untuk suaminya dengan senang hati kecuali seorang (malaikat) menyeru dari langit: ‘Mulailah beraksi!’ niscaya Allah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang terkemudian," jelas Mas Rudi.
"Sekarang percaya?" Tanya Mas Rudi.
Aku mengangguk.
Nah mulai besok sebelum ada bayi Mbak Suraya Adek siapin diri deh minta duluan," ucap Mas Rudi tertawa
Aku hanya bisa tersenyum menepuk jidat ku.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kt²ny mas rudi bikin ingey sm my bojo,,suka blg kyk gitu juga buat modusin 🤭 eh in si nisa kok y malah mau masukin uler kdlm rmh,,awas lho kegigit 🤦♀️🤦♀️😏😏
2022-12-17
0
Hikmah Bae Ya
percaya boleh aja. tapi waspada sama manusia modelan kakakmu bisa🤣
2022-09-02
0
Aruna Zahrani
asal nantinya dia gak ngelunjak aja y,apalagi memanfaatkan bayinya yg diasuh nisa
2021-12-30
0