Terbongkarnya Rahasia Bagas.

Setelah Mas Rudi sampai di Purwokerto,

Mas Rudi mulai mencari-cari keberadaan rumah Bagas.

Mas Rudi menelusuri ke desa-desa yang ada di Purwokerto, ia menanyakan ke semua orang dengan menunjukan foto Bagas di ponselnya.

Seharian penuh Mas Rudi mencari titik terang tentang Bagas tapi Mas Rudi tidak juga menemukannya.

"Mencari orang tanpa Alamat sama susahnya seperti mencari jarum dalam jerami," keluh Mas Rudi.

"Baiklah aku akan mendatangi desa satu lagi, jika tidak ketemu juga lebih baik aku pulang saja" ucap Mas Rudi melanjutkan pencariannya.

Mas Rudi menghentikan bapak² yang berpapasan dengannya.

"Maaf pak, boleh nanya sebentar," tanya mas Rudi.

"Ya silahkan"

"Bapak tau orang ini?" tanya Rudi sembari menunjukan foto Bagas.

"Ini kan Nurul Hakim," ucap orang itu.

"Nurul hakim? Bukankah dia Bagas?" tanya Mas Rudi bingung.

"Orang sini taunya dia Nurul Hakim, tidak tau kalau di luar dia dikenal sebagai siapa," jelas orang itu.

"Lalu dimana rumahnya?"

"Rumahnya ada di ujung jalan sini, tepat di depan mushola," jelas orang itu.

"Baiklah terimakasih banyak,"

"Sama - sama, tapi ngomong-ngomong mau ketemu siapa, Mas Nurul dah berapa hari ini tidak kelihatan, yang ada anak dan istrinya," jelas orang itu lagi.

"Apa?!! Istri?"

"Iya istri, memangnya anda tidak tau Nurul sudah ada anak dan istri?"

Mas Rudi yang shock hanya menggelengkan kepalanya.

"Mas Nurul sudah memiliki dua anak laki-laki yang satu sudah SMP yang satu lagi sudah SD," jelas orang itu lagi.

"Ee... Baiklah terimakasih, kalau begitu saya permisi,"

Mas Rudi pun langsung menuju rumah yang di maksud untuk memastikan kebenarannya.

"Assalamualaikum..." ucap Mas Rudi mengetuk pintu.

"Waalaikumsalam..." ucap seorang wanita yang membukakan pintu.

"Cari siapa yang Mas?" tanya wanita itu.

"Maaf Mbak saya sedang mencari rumah teman saya, apa Mbak kenal?" tanya Mas Rudi menunjukan foto Bagas

"Dia suami saya," ucap wanita itu.

"Oh ya? kebetulan sekali," ucap Mas Rudi berpura-pura.

"Ee.. apa kalian sudah lama menikah?" lanjut Mas Rudi.

"Ya, kami sudah lama menikah, bahkan anak kami sudah SD dan SMP," jelas wanita itu.

"Berarti benar kata orang itu," batin Mas Rudi.

"Lalu apa Mas Nurul dirumah?"

"Tidak, sudah beberapa hari ini Mas Nurul tidak pulang, dihubungi juga tidak bisa,"

"Oh begitu ya.."

"Iya, ngomong-ngomong ada perlu apa Mas?"

"Ee.. tidak... Aku hanya ingin bertemu dengannya, sudah lama tidak bertemu," ucap Mas Rudi beralasan.

"Oh iya, kalau begitu masuklah dulu, aku akan coba menghubungi Mas Nurul," ucap wanita itu.

"Tidak Mbak, dalam Islam seorang istri dilarang mempersilahkan masuk tamu lelaki ketika suami pergi, seorang istri hendaknya menjaga harga dirinya dengan menghindari segala macam bentuk fitnah dan kemungkinan maksiat lainnya. Salah satunya adalah dengan tidak mempersilahkan tamu lelaki masuk ke dalam rumah." Jelas Mas Rudi.

"Baiklah... Terserah anda saja,"

"Baiklah kalau begitu saya mohon diri dulu Mbak,"

Wanita itu pun mengangguk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mas Rudi pun sampai di rumahnya.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam..." Sambut Ku.

"Mas Rudi kelihatan capek sekali," batinku.

"Mas pergilah mandi, Adek akan siapkan makan malam untuk Mas,"

Mas Rudi mengangguk dan pergi ke kamar mandi.

Akupun pergi ke dapur membantu Mbak Inah menyiapkan makan malam.

Baru beberapa saat aku di dapur, terdengar suara ponselku berdering.

"Hallo.."

"Nisa bagaimana, apa sudah ada kabar dari Mas Rudi?" tanya Suraya.

"Belum kak, Mas Rudi baru saja pulang sekarang lagi mandi, biarkan dia makan dulu, setelah santai nanti aku tanyakan,"

"Ya sudah,cepat kabari aku begitu ada kabar."

"Ya," ucapku singkat.

Akupun menghidangkan makanan ke meja makan.

"Bismillahirrahmanirrahim.." kamipun mulai makan malam bersama.

Dengan bermalas-malasan Aku terpaksa makan hanya untuk menemani Mas Rudi.

Akupun menghentikan makanku ketika aku melihat piring Mas Rudi telah kosong.

"Kenapa tidak di habiskan Dek?" tanya Mas Rudi.

"Aku sedang tidak nafsu makan Mas," ucapku.

"Habiskan Dek.. selain agar tidak memubadzirkan makan, menghabiskan makanan juga bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT, Rasulullah Muhammad SAW juga menyerukan agar kita memakan sisa-sisa makanan yang ada di piring sampai bersih atau habis karena kita tidak tahu makanan yang mana yang ada berkahnya,"

"Beliau bersabda, “Kalian tidak tahu, bagian mana dari makanan kalian yang memiliki berkah.” (HR Muslim)." jelas Mas Rudi.

"Ya baiklah," ucapku sambil memakan kembali makananku.

"Sini Mas bantuin," ucap Mas Rudi ikut makan makananku.

"Gak usah Mas, Adek sudah acak-acak nih makanannya,"

"Ya gak papa, memangnya kenapa?" tanya Mas Rudi.

"Takutnya Mas jijik."

"Ya gak lah, masa sama istri sendiri jijik," ucap Mas Rudi tersenyum.

Kami pun menyelesaikan makan malam kita.

Kami bersiap untuk tidur.

"Mas gimana pencarian hari ini?"

"Ya, Mas sudah berhasil menemukan keluarganya,"

"Benarkah?" tanya ku senang.

"Ya, tapi...." ucap Mas Rudi ragu - ragu.

"Tapi kenapa Mas?"

"Tapi ternyata Bagas sudah memiliki anak dan istri, bahkan nama aslinya Nurul Hakim bukan Bagas," jelas Mas Rudi.

"Apa?!" ucapku kaget.

"Apa Mas yakin?"

"Sangat yakin Dek, bahkan Mas sudah bicara langsung pada istrinya,"

"Astagfirullah... lalu bagaimana nasib kak Suraya?" batinku.

Aku benar-benar merasa sangat sedih mendengar kenyataan ini.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😲

2023-01-25

0

susi 2020

susi 2020

🥰

2023-01-25

0

Dwi Rosmayanti

Dwi Rosmayanti

banyak kisah spt ini di dunia nyata...
suka dg penyampaian ceritanya...

2022-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!