Semua keluarga berbincang di ruang tamu, sementara Suraya masih berdiam diri teras.
"Suraya kenapa tidak masuk, Nisa kemari untuk menemuimu," ucap ibu.
"Tunggu sebentar ibu, aku akan menelfon seseorang dulu," jawab Suraya.
"Baiklah," ibu pun kembali masuk.
Suraya mencoba menghubungi Bagas, tapi Bagas tidak mengangkat ponselnya meskipun berulangkali
Suraya terus mencobanya.
"Tadi tidak di angkat, sekarang malah di matiin," ucap Suraya kesal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Sekarang ceritakan padaku, bagaimana rumah Mas Rudi?" tanya Vina pada Nisa.
"Tanya lah sama yang punya rumah," ucap Nisa tersenyum.
"Iih kakak mah," ucap Vina cemberut.
"Tidak perlu di ceritakan, kalau Vina ingin tau, main saja kerumah," ucap Mas Rudi.
"Benarkah, kalau begitu nanti sore yah, bolehkan?"
"Vina... kan kak Suraya baru pulang masa kita tinggal," ucap ibu.
"Kenapa kak Suraya tidak ikut saja, kan biar kak Suraya tau juga rumah kak Nisa."
"Vina.. kasian kak Suraya, dia kan baru pulang pasti capek." ujar Nisa.
"Tidak masalah aku akan ikut dengan kalian," ucap Suraya yang tiba-tiba mencelah pembicaraan mereka.
Aku dan Mas Rudi saling menatap.
"Apa kalian keberatan?" tanya Suraya.
Aku menunggu Mas Rudi yang menjawab.
"Ee.. tidak masalah Mbak... Silahkan saja," ucap Mas Rudi sembari memegang tanganku.
Suraya pun melihat itu dan terbersit perasaan cemburu dihatinya.
"Oh ya kak, gimana kabar Bagas?" tanyaku mencairkan ketegangan.
"Dia baik, dia sedang bertugas di luar kota," jawab Suraya.
"Tugas di luar kota? Memangnya Bagas kerja apa?" tanyaku penasaran.
"Dia adalah seorang Intel kepresidenan," ucap Suraya dengan bangganya.
Mas Rudi melempar senyum padaku, entah apa yang ada dalam fikiran Mas Rudi.
"Syukurlah kak, semoga hubungan kalian lancar hingga ke jenjang pernikahan," ucapku.
"Ingatkan dia, jangan lama-lama pacaran, karena pacaran lebih banyak mengandung mudharatnya," sambung Mas Rudi.
"Apa itu mudharat?" tanya Vina mencelah pembicaraan.
"Mudharat merupakan suatu kata yang memiliki makna rugi atau kerugian atau bisa juga diartikan bahaya, jadi jika sesuatu lebih besar mudharatnya sebaiknya ditinggalkan saja." jelas Mas Rudi.
Suraya langsung terdiam dan mengingat perbuatannya dengan Bagas.
"Dek sepertinya kita tidak jadi mampir ke rumah ibuku," bisik Mas Rudi.
"Maafkan Adek ya Mas, gara-gara Vina ingin main kerumah Mas jadi gagal bertemu ibu,"
"Gak papa... kan keluarga Dek Nisa juga berhak tau Dek Nisa tinggal dimana, betah atau tidak, rumahnya nyaman atau tidak, agar keluarga Dek Nisa bisa merasa tenang berjauhan dari Dek Nisa," ucap Mas Rudi yang membuat Nisa tersenyum lega.
Sementara Suraya yang masih duduk di depan mereka terlihat cemburu dengan kemesraan mereka.
"Nisa kelihatan bahagia sekali dengan Rudi, sedangkan aku? Bahkan Bagas tidak pernah menyinggung soal pernikahan," ucap Suraya dalam hati.
*****
Hari telah sore.
Ibu, Vina dan kak Suraya bersiap untuk mengunjungi rumah Mas Rudi.
Aku duduk di depan samping mas Rudi, sementara mereka duduk bertiga di belakang.
"Jangan lupa do'a naik kendaraannya," ucap Mas Rudi.
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Subhaanalladzii sakkhoro lanaa hadza wama kunna lahu muqriniin wa-inna ilaa rabbina lamunqalibuun.
Artinya :
“Maha suci Allah yang telah menundukkan untuk kami (kendaraan) ini. padahal sebelumnya kami tidak mampu untuk menguasainya, dan hanya kepada-Mu lah kami akan kembali. ”
Kami semua membaca bersama - sama.
Mas Rudi pun menjalankan mobilnya.
"Mobilnya saja nyaman seperti ini, bagaimana rumahnya?" Gumam Suraya dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan hampir 12jam akhirnya kami sampai di rumah Mas Rudi.
Kami semua turun dari mobil dan betapa terperangahnya mereka melihat rumah Mas Rudi yang begitu besar dan mewah.
"Waah Rumahnya bagus sekali, bagaimana dengan dalamnya?" ucap Vina kagum.
"Ya Ampun rumahnya benar-benar besar, bahagia bisa aku menolak menikah dengan Rudi" gumam Suraya dalam hati.
"Kenapa kalian malah berdiam diri, ayo masuklah," ucap Mas Rudi tersenyum.
Ibu pun mengangguk dan mulai melangkahkan kakinya ke dalam.
Mereka kembali terperangah melihat seisi dalam rumah yang berisi aneka perabot modern seperti yang biasa mereka lihat didalam layar televisi.
"Gila... ini sih keren banget... Ya ampun Suraya... Kenapa kau begitu bodoh, kau menyia-nyiakan kesempatan mu untuk hidup dengan nyaman di rumah besar ini?" sesal Suraya dalam hati.
"Waaah... Kak Nisa benar-benar Beruntung," ucap Vina.
"Justru Mas yang beruntung, karena telah mendapatkan istri seperti Kakakmu," puji Mas Rudi sembari merangkul Nisa.
Suraya yang mendengarnya semakin merasakan penyesalannya.
"Aaah Mas Rudi So Sweet sekali," ucap Vina yang ikut terbawa perasaan.
"Nak Rudi, kenapa lelaki sepertimu mencari istri dengan cara seperti ini, ibu yakin dengan kesuksesanmu, kamu tidak sulit mencari jodoh," tutur ibu.
Mas Rudi hanya tersenyum mendengar pertanyaan ibu.
"Memang tidak sulit, yang sulit kan mencari wanita yang memiliki akhlakkul karimah,"
"Apa Arti Akhlakul Karimah?" tanya Vina mencelah pembicaraan.
Akhlakul karimah adalah sifat mulia, terpuji, atau sikap baik yang sesuai dengan ajaran Islam," jelas mas Rudi.
Vina mengangguk-ngangguk tanda ia sudah faham.
"Di dalam Islam, akhlak dikategorikan menjadi dua, yaitu akhlakul kharimah dan akhlakul mazmumah.
"Dan untuk makna dari Akhlakul mazmumah sendiri adalah sikap tercela atau buruk yang harus dihindari oleh umat Muslim," jelas Mas Rudi lagi.
Suraya yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangannya.
"Lalu apa menurut Mas Rudi kak Nisa memiliki Akhlakul Karimah?" tanya Vina lagi.
"Jelas, Kak Nisa mu ini memiliki semua ciri-ciri Akhlakul Karimah, Nisa mematuhi perintah Allah, dia selalu berkata baik, dia juga selalu bersyukur kepada Allah, tolong menolong sesama manusia, dan Tawakkal," Ucap Mas Rudi tersenyum menatap Nisa.
Aku yang mendengarnya serasa ingin terbang di buatnya.
"Masha Allah Nak Rudi, ibu tidak menyangka jika putri ibu akan mendapatkan suami sepertimu," ucap ibu tersenyum haru.
"Dan aku juga tidak menyangka jika aku akan mendapatkan istri seperti Nisa," ucap Mas Rudi tersenyum sembari merangkul ku.
"Aku benar-benar merasa sesak melihat ini semua, aku tidak masalah jika Rudi dengan Nisa, karena cintaku hanya pada Bagas, tapi lihatlah rumah ini? ini benar-benar membuatku iri" gumam Suraya dalam hati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
susi 2020
🤩🤩🤩
2023-01-25
0
susi 2020
😄😄😄
2023-01-25
0
Yuli Silvy
kasihan kn Suraya
2023-01-18
0