Menantikan Buah Hati

Hari, Minggu dan bulan terus berlalu.

Di pagi hari Suraya terus saja muntah2 di kamar mandi.

"Ya Ampun kepalaku sakit sekali," keluh Suraya yang kemudian terdiam menahan mual dan sakit kepalanya.

"Tanggal berapa ini?" Suraya langsung berlari melihat tanggalan.

"Oh tidak... Aku sudah telat datang bulan, sekarang aku harus bagaimana?"

"Bagas.. ya aku harus menghubungi Bagas,"

Suraya mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Bagas, beberapa kali Suraya menghubunginya tapi Bagas tidak bisa dihubungi.

"Kemana dia?" Ucap Suraya kesal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Mas... Kok aku belum juga hamil yah?" tanyaku setelah melihat tes kehamilan lagi-lagi hanya bergaris satu.

"Ya sabar saja Dek, mungkin Allah masih ingin kita pacaran," ucap Mas Rudi seakan hanya membuat ku supaya tenang.

"Aah Mas bisa saja, aku kan sudah pengin Mas, jadi kalau Mas kerja aku ada teman main,"

"Kalau begitu Do'anya di kencengin, zikirnya di banyakin dan Adek banyakin baca Do'a Nabi Zakaria seperti ini :

"Rabbi hablii min-ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka samii’uddu’a."

Yang Artinya: Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa. (QS Ali Imran: 38) jelas Mas Rudi.

"Itu bacanya di setiap kita habis sholat?" tanyaku.

"Ya, habis sholat harus, tapi terus baca saja sambil duduk, sambil tiduran, sambil ngerjain pekerjaan rumah, apa aja lah jadikan ini sebagai dzikir,"

"Baiklah mulai sekarang Adek akan baca Do'a ini," ucapku tersenyum.

"Tapi inget, ini hanya ikhtiar kita, semua kembali lagi kepada Allah, Allah mau kasihnya cepet atau lambat," ucap Mas Rudi tersenyum.

Aku pun menganggukkan kepalaku. Dan seketika aku tersentak ketika tiba-tiba ponselku ku berdering.

"Sebentar ya Mas," ucap Nisa yang kemudian mengangkat panggilan teleponnya.

"Hallo..."

"Nisa.." ucap Suraya begitu mendengar suaraku.

"Kak Suraya.. ada apa kak, kenapa suara kakak terdengar cemas?"

"Nisa... jaga ibu dan Vina, mungkin aku akan pergi jauh untuk waktu yang cukup lama," ucap Suraya dalam gagang telepon.

"Apa kak Suraya Hamil?" tanyaku spontan.

"Jika iya memangnya kenapa? Aku kan sudah nikah siri sama Bagas," ucap Suraya dengan nada sedikit kesal.

"Oh ya, benarkah, dimana, siapa saksinya?" tanyaku penuh selidik.

"Aah sudahlah Nisa!!"

Suraya langsung menutup telfonnya.

"Aaaahhh... Anak itu benar-benar menyebalkan, banyak sekali pertanyaan darinya!" triak Suraya kesal.

"Dek.. kenapa Adek langsung bertanya apakah Mbak Suraya hamil?" tanya Mas Rudi.

"Entah kenapa Adek memiliki firasat itu Mas, dan benar saja kan dugaanku, tapi tanpa rasa bersalah jawaban kak Suraya malah menentang ku," ucapku sedikit kesal.

"Ya mungkin saja benar, Mbak Suraya sudah nikah siri, berprasangka baik saja."

"Nikah siri dari mana Mas, kapan, jika benar, Mbak Suraya gak mungkin kasih tau bebarengan dengan kehamilannya,"

"Ya benar juga sih," ucap Mas Rudi manggut-manggut.

"Lagian kalau nikah siri kan harus ada surat izin dari wali kak Suraya, biarpun bapak sudah gak ada kan masih ada Om Dasir adeknya Bapak, gak bisa main tunjuk wali hakim begitu saja," ucapku kesal.

"Nauzubillah min dzalik.. jangan sampai apa yang adek pikirkan benar ya Dek..

Sungguh Allah sudah memperingatkan kita Dalam firman- NYA :

“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah faahisah (perbuatan yang keji) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh oleh seseorang).” (Q.S Al-Israa: 32)

"Adapun hukuman atau balasan dari perbuatan zina Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dalam berzina ada enam bahaya yang mengikutinya, baik di dunia maupun di akhirat.

Di dunia; cahaya akan hilang dari wajah orang yang berbuat zina, umurnya akan semakin pendek, serta kekal dalam kemiskinan, dan memendekkan umur.

Sedangkan di akhirat; murka Allah menanti, hisabnya buruk, serta mendapat siksaan di neraka. Kemudian, para pelaku zina juga akan dibenci oleh Allah SWT.

“Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong.” (HR. Muslim) jelas Mas Rudi.

"Nauzubillah min dzalik," ucapku sambil mengelus dada.

"Eh tapi gak boleh suudzon Dek.. kan tadi Mbak Suraya bilang sudah nikah siri, semoga saja benar.." ucap Mas Rudi.

"Entahlah, kita lihat saja kedepannya bagaimana," ucapku mengakhiri pembicaraan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤩🤩🥰

2023-01-25

0

susi 2020

susi 2020

😄😍

2023-01-25

0

Rini Utya

Rini Utya

sekalipun sdh nikah siri tetap saja yg dirugikan adalah seorang perempuan,apalagi jk sdh punya buntut....kasihan buntutnya yg tdk mendapatkan pengakuan dari negara...

2022-09-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!