Belajar Malam Pertama

Setelah kami menyelesaikan sholat subuh berjamaah, Aku mencium tangan Mas Rudi untuk mengakhiri ibadah subuh kami.

Mas Rudi tersenyum sembari mengusap kepalaku dengan lembut.

Aku merasa keterpaksaan ku, perasaan sedihku, seolah telah lenyap dari hatiku.

Aku begitu terkesan dengan sikap Mas Rudi yang setiap harinya membanjiriku dengan kasih sayangnya, dengan sikap welas asih nya.

Bahkan ketaatan ia beribadah benar-benar membuat hatiku tenang.

Aku terus menatap Mas Rudi yang sedang melipat sarung dan sajadahnya.

"Kenapa?" tanya Mas Rudi mengagetkan ku.

"Ee... Kenapa Mas Rudi begitu baik padaku?"

Mas Rudi tersenyum dan kembali duduk depanku.

"Karena jika kita menginginkan pendamping yang baik, kita harus memperbaiki diri kita dulu,

Karena jodoh kita adalah Cerminan diri kita" ucap Mas Rudi tersenyum.

"Tapi Aku belum menjadi istri yang baik untuk Mas" saut ku.

"Semua butuh proses," ucap Mas Rudi santai.

Aku pun terdiam.

"Sudahlah, tidak perlu di fikiran," ucap Mas Rudi mengulurkan tangannya.

Akupun meraih tangan Mas Rudi dan berjalan mengiku Mas Rudi yang mengajak ku duduk di tepi ranjang.

Mas Rudi menatapku dengan tatapan penuh cinta.

Kemudian mengusap pipi ku, dengan lembut Mas Rudi mengecup keningku.

Aku memejamkan mata merasakan kecupan hangatnya.

"Apa Dek Nisa merasa keberatan?"

Aku menggeleng pelan.

"Sudah siap?" tanya Mas Rudi memastikan.

Aku mengangguk pelan.

"Kalau begitu kita mandi dulu," ucap Mas Rudi.

"Kenapa harus mandi dulu, kenapa mandinya gak sekalian nanti saja?" tanyaku yang terdengar tidak sabar lagi sehingga membuat Mas Rudi tertawa.

"Dek Nisa, karena dalam ajaran agama Islam, segala bentuk aktivitas dan tingkah laku kita sudah diatur oleh Allah SWT.

Dari mulai makan, minum, mandi, bahkan sampai berhubungan suami istri pun memiliki tata cara, adab dan doa" jelas Mas Rudi.

Aku terdiam mendengarkan penjelasan Mas Rudi.

Dalam Kitab Qurratul 'Uyun tentang malam pertama yang merupakan karya dari Syaikh Muhammad al-Tahami, menjelaskan bahwa pasangan suami istri hendaknya membersihkan diri sebelum melaksanakan malam pertama. Beberapa adab yang perlu diketahui bagi pengantin baru untuk melakukan hubungan suami istri di malam pertama yaitu sebagai berikut:

Mandi atau membersihkan diri.

Menyikat gigi.

Berhias dan memakai wewangian.

Sholat sunnah 2 rakaat"

"Tapi kita sudah sholat subuh jadi tidak boleh sholat apapun lagi," ucapku memotong penjelasan Mas Rudi.

"Itu untuk pengantin yang ingin melakukan malam pertama, jika kita ingin melakukan sekarang ini namanya subuh pertama," gurau Mas Rudi.

"Iiih.... Apaan siih" ucap ku mencubitnya.

"Awwhh.." rintih Mas Rudi sembari tertawa.

"Nah begini juga termasuk sunah."

"Bergurau," lanjut Mas Rudi.

"Bergurau, Memberi salam kepada istri dan berdo'a untuk sang istri seperti ini" jelas Mas Rudi sembari meletakkan tangannya pada ubun - ubunku.

"Apa ada lagi?" tanya ku.

"Ada, Ini yang paling penting, membaca niat atau doa, Tujuan membaca doa sebelum melakukan hubungan suami-istri adalah agar ketika sedang melakukan sunnah suami-istri ini, terhindar dari adanya gangguan setan serta calon keturunan yang akan dihasilkan juga dijauhkan dari gangguan setan yang terkutuk.

"Ya Aku pernah baca Do'anya tapi Aku lupa" ucap ku.

"Doanya seperti ini Dek.."

"Allahumma janibnasyaithana wa jannibi syathaanamaa razaqtana

Artinya:

"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang hendak Engkau kurniakan kepada kami." (HR. Bukhari-Muslim)

"Lalu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh ketika berhubungan?"

"Boleh berbuat apa saja, namun hanya pada kemaluan istri.

Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 223, Allah berfirman:

Nisaa'ukum harsul lakum fa'tu harsakum annaa syi'tum wa qaddimu li'anfusikum, wattaqullaaha wa'lamuu annakum mulaaquh, wa basysyiril-mu'miniin

Artinya:

"Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman."

"Dan yang tidak boleh adalah telanjang Bulat,"

"Jangan bertelanjang bulat, Jangan melepaskan seluruh pakaian dari tubuh, minimal memakai kaos dalam dan ditutupi dengan selimut atau kain pada saat melakukan hubungan suami istri.

Hal ini merupakan upaya untuk tetap menjaga satu sama lain dan melindungi diri satu sama lain.

"Dan Yang terakhir Membaca doa :

"Alhamdulillahilladzi khalaqa minal mai basyaran faja’alahu nasiban wa sihra wa kaana rabbuka qadiira. Allahumma in kunta khalaqta khalqan fi bathni hadzihi al-mar’ati fa kawwinhu dzakaran wa sammahu ahmad bi haqqi muhammadin Shallallahu alaihi wasallam. Rabbi laa tadzarni fardan wa anta khairul warisin.

"Itu do'a untuk?" tanya ku.

"Doa saat suami mengeluarkan air mani," bisik Mas Rudi

Sontak aku menutup wajahku karena malu.

"Eeh ini penting, Dek Nisa tidak perlu malu,"

Doa ini dibaca agar air mani atau sperma yang keluar dari organ intim suami dapat menghasilkan keturunan yang sholeh ataupun sholehah, dan diberkahi oleh Allah" ucap Mas Rudi meraih tangan ku yang masih menutupi wajah ku.

"Tapi sepertinya kita tidak bisa melakukan sekarang," ucap ku.

"Kenapa?" tanya Mas Rudi.

"Karena kita terlalu banyak mengobrol, lihatlah keluar, matahari sudah terbit, belum lagi mandi, menyikat gigi, berhias diri dan lain-lain seperti yang Mas jelaskan, bisa-bisa Mas tidak berangkat kerja" ucap ku tertawa.

"Argh!" Mas Rudi menjatuhkan diri ketempat tidur sambil menutup kepalanya dengan bantal.

Bersambung...

_________________________________________________

Membaca sambil belajar, semoga bermanfaat 🤗🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***